Fenty Fenty, Fenty
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Kampus III Paingan, Maguwohardjo, Depok Sleman, Yogyakarta, 55281. Alamat surat: Mrican Tromol Pos 29 Telp (0274) 883968

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Korelasi Antropometri terhadap Profil Lipid pada Masyarakat Pedesaan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Hendra, Phebe; Virginia, Dita Maria; Fenty, Fenty; Widayati, Aris
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.501 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2017.6.2.107

Abstract

Prevalensi abnormalitas profil lipid cukup besar pada masyarakat pedesaan. Pengukuran profil lipid (kolesterol total (KT), low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan trigliserida (TG)) di laboratorium membutuhkan implementasi teknologi kesehatan sedangkan di daerah pedesaan kurang tenaga medis dan permasalahan ekonomi. Pengukuran antropometri yang mudah, tidak invasif, ekonomis, dan dapat dilakukan oleh tiap individu diharapkan dapat memprediksi abnormalitas profil lipid bagi masyarakat pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi korelasi pengukuran antropometri dengan abnormalitas profil lipid di daerah pedesaan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Pengukuran antropometri meliputi Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang (LP), dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP). Kriteria inklusi adalah penduduk Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta berumur 40–60 tahun, tidak ada riwayat penyakit kardiometabolik, tidak edema, dan konsumsi obat-obatan terkait kardiometabolik. Lokasi penelitian dipilih menggunakan klaster random sampling. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dan diperoleh besar sampel 100 responden. Analisis data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, Mann-Whitney, dan Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi antara BMI (r= –0,286; p=0,044), LP (r= –0,410; p=0,003), dan RLPP (r= –0,365; p=0,009) terhadap HDL pada kelompok wanita. Terdapat juga korelasi antara BMI (r=0,325; p=0,021), LP (r=0,394; p=0,005), dan RLPP (r=0,368; p=0,009) terhadap trigliserida pada kelompok wanita. Terdapat korelasi antara BMI terhadap KT (r=0,285;p=0,045), LDL (r=0,344;p=0,014), dan TG (r=0,446; p=0,001). Parameter LP pria memiliki korelasi terhadap HDL (r= –0,355; p=0,011) dan TG (r=0,488; p=0,000). Parameter RLPP pria memiliki korelasi terhadap seluruh profil lipid; terhadap KT (r=0,287; p=0,043), LDL (r=0,338; p=0,016), HDL (r=0,316; p=0,025), dan TG (r=0,359; p=0,011). Kesimpulan, pada kelompok wanita pengukuran anthropometri memiliki korelasi terhadap HDL dan TG, sedangkan parameter RLPP lebih sensitif pada kelompok pria.
Korelasi Obesitas Sentral terhadap HBA1C pada Pria Sehat di Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta Yuhara, Novena Adi; Fenty, Fenty
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.252 KB)

Abstract

Pengukuran antropometri untuk orang dewasa dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan dan status diet, risiko penyakit, dan komposisi tubuh pada usia dewasa (Castillo-Martínez et al., 2012). Pengukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) memiliki hubungan dengan obesitas sentral dan kadar HbA1c yang merupakan salah satu indikator terjadinya diabetes mellitus yang merupakan faktor penyakit kardiovaskular (Al-Zurfi et al., 2012; L. de Koning et al., 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi LP dan RLPP terhadap kadar HbA1c pada laki-laki dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus khususnya pada masyarakat pedesaan dalam memprediksi diabetes melitus serta pencegahan risiko penyakit kardiovaskular melalui pengukuran LP dan RLPP. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Subyek penelitian dipilih menggunakan teknik nonrandom sampling. Besar sampel adalah 46 orang. Analisis korelasi untuk menentukan hubungan antara LPRLPP dan kadar HbA1c. Analisis data dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji komparatif Mann-Whitney dan t-test tidak berpasangan serta uji korelasi Pearson dan Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi LP terhadap kadar HbA1c adalah positif tidak bermakna dengan kekuatan lemah (r=0,244; p=0,102) dan RLPP terhadap HbA1c adalah positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah (r=0,048; p=0,750).