Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluation Anxiolytic Effect of Methanol Extract of Ceplukan Leaves (Physalis minima L.) in the Elevated Plus Maze Test through IL-6 Level Changes in Ovariectomized Rats Nurfitria, Siti; Permatasari, Nur; Ratnawati, Retty
Journal of Tropical Life Science Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.5.1.%x

Abstract

Ceplukan (Physalis minima L.) has long been used to treat various conditions in traditional medicine. This study aims to demonstrate the anxiolytic effects of Methanol Extract of Ceplukan Leaves (MECL) in the Elevated Plus Maze (EPM) test and correlate to IL-6 level of ovariectomized rat brain. Total of 24 Wistar rats were divided into six groups: one normal group, one group of 1 month ovariectomized (ovx), one group of 2 months ovx, three groups of 2 months ovx (each given with MECL 500; 1500 and 2500 mg/kg doses for 1 month). The anxiety-like behavior level was measured by EPM test. After EPM test, the brain was removed to measure level of IL-6 by ELISA. The data were processed and analyzed by one-way ANOVA and Pearson correlation. We found that the MECL-treated rats enter the opened-arm higher than the control rats. It indicates that the MECL-treated rats are less anxious than the control rats. The results also show the decreased of IL-6 level in MECL-treated rats.
Hubungan Stres Kerja Dengan Burnout Pada Karyawan Divisi Produksi PT. X Andi Febrian Niahara; Nurfitria, Siti
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan | E-ISSN : 3063-1467 Vol. 2 No. 3 (2025): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara stres kerja dengan burnout pada karyawan divisi produksi PT. X yang bergerak di bidang pertambangan batu gamping. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional serta melibatkan seluruh populasi sebanyak 19 karyawan sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah skala stres kerja dan skala burnout dengan uji validitas dan reliabilitas yang memadai. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson melalui SPSS 26.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara stres kerja dengan burnout (r = 0,813; p < 0,05). Artinya, semakin tinggi stres kerja yang dialami karyawan, semakin tinggi pula tingkat burnout yang dirasakan. Temuan ini mengindikasikan pentingnya manajemen stres di lingkungan kerja untuk meminimalisasi risiko burnout. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengelola kebijakan jam kerja serta bagi penelitian selanjutnya untuk mengeksplorasi variabel lain yang relevan, seperti beban kerja atau turnover intention.
Kesehatan Mental Santri dalam Lingkungan Pendidikan Berasrama: Tinjauan Literatur Nurfitria, Siti
Journal of Linguistics and Social Studies Vol 2, No 2: 2025
Publisher : STAI Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jls.v2i2.220

Abstract

Kesehatan mental santri dalam lingkungan pendidikan berasrama merupakan isu yang semakin mendapat perhatian, mengingat kompleksitas tekanan psikososial yang dihadapi remaja di pesantren. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan protektif kesehatan mental santri, serta mengulas model intervensi berbasis pesantren yang telah diterapkan. Metode kajian literatur sistematis-naratif digunakan dengan pemilihan 22 artikel penelitian terbaru (2013–2024) yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa tekanan adaptasi, tuntutan akademik-spiritual, dan keterbatasan dukungan emosional menjadi faktor risiko utama gangguan mental. Di sisi lain, nilai spiritualitas, dukungan sosial antar santri, serta pembinaan yang suportif berperan sebagai faktor protektif. Intervensi berbasis nilai Islam dan model peer counseling terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan mental santri. Kajian ini merekomendasikan integrasi program pembinaan kesehatan mental dalam kurikulum pesantren, pelatihan pembina, serta penguatan jejaring dukungan profesional untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat secara psikologis dan spiritual