Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Budaya Bakera Sebagai Media Pengetahuan Ibu Nifas Tentang ASI Eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Sampouw, Nancy Lidya
JIKMU Vol 5, No 3 (2015): Vol 5, No 3 April 2015
Publisher : JIKMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan untuk bayi yang tidak dapat diganti dengan makanan dan minuman yang lain. World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) merekomendasikan standar emas pemberian makanan pada bayi yaitu menyusui secara eksklusif sejak bayi lahir sampai dengan usia enam bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Bitung tahun 2013 masih dibawah target nasional 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif yaitu program edukasi dan promosi kesehatan yang belum maksimal dilakukan. Teroboson yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat yaitu memanfaatkan tradisi atau budaya lokal sebagai kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Di Provinsi Sulawesi Utara dikenal dengan istilah bakera yaitu mandi uap dengan berbagai tanaman herbal atau obat-obatan yang dilakukan ibu setelah melahirkan atau ibu di masa nifas. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya efektivitas budaya bakera sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif.  Penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan bentuk rancangan non randomized control group pre-test post-test design. Data dianalisis secara analitik dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian yang didapat secara umum menunjukkan bahwa budaya bakera sangat efektif sebagai media pengetahuan ibu nifas tentang ASI eksklusif di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dan secara khusus yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan awal dan pengetahuan akhir pada kelompok eksperimen yang diberi intervensi bakera. Kata Kunci : Budaya Bakera, Media, Pengetahuan, Ibu Nifas, ASI Eksklusif.     Abstract Breast milk (breastfeeding) is a food for infants that cannot be replaced by other food and drink. World Health Organization (WHO) and United Nations Children's Fund (UNICEF) recommend the gold standard of infant feeding that exclusive breastfeeding from birth until the age of 6 months. Scope of exclusive breastfeeding in Bitung City in 2013 was still below the national target of 80%. One of the factors affect the low coverage of exclusive breastfeeding are educational programs and health promotion do not maximized. The breakthrough that can be done to increase knowledge of mothers about exclusive breastfeeding to develop health efforts rooted in the communities using local or cultural traditions as education and health promotion activities. In North Sulawesi Province known with the term bakera or steam bath with various plants herbs or drugs conducted mother after childbirth or mother in the puerperium. The purpose of this study is known a effectiveness bakera culture as the media knowledge of puerperal mother about exclusive breastfeeding. The research uses a method of quasi experiment with forms design non randomized control group pre-test post-test design. Data were analyzed analytically by using the t-test. The results obtained generally showed that bakera culture is very effective as a media knowledge of puerpural mother about exclusive breastfeeding in Bitung City North Sulawesi Province, and in particular there are significant differences between the earlier knowledge and final knowledge in the experimental group were given bakera intervention. Keywords : Bakera Culture, Media, Knowledge, Puerperal Mother, Exclusive Breastfeeding.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN KEPUASAAN IBU HAMIL Nancy Lidya Sampouw
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 4 No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v4i2.714

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan merupakan tingkat perasaan yang timbul karena kualitas pelayanan yang didapat sama dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pasien. Ibu hamil sebagai penerima pelayanan antenatal care (ANC) di puskesmas membutuhkan pelayanan yang berkualitas. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan antenatal care dengan kepuasaan ibu hamil. Metode: Metode penelitian ini yaitu deskriptif korelatif. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling. Sampel penelitian sebanyak 99 responden yaitu seluruh ibu hamil di Puskesmas Bahu. Hasil: Hasil uji statistik kualitas pelayanan yang tertinggi tangibles (bukti fisik) dengan kategori sangat baik (mean 4.58), dan kepuasan ibu hamil aspek tertinggi assurance (jaminan) dengan kategori puas (mean 4.30). Hasil uji Pearson Corellation p<.05 berarti ada hubungan tangibles (bukti fisik) kualitas pelayanan dengan kepuasan ibu hamil, p =.05 berarti tidak ada hubungan reliability (kehandalan) kualitas pelayanan dengan kepuasan ibu hamil, p>0.05 berarti tidak ada hubungan responsiveness (daya tanggap) kualitas pelayanan dengan kepuasan ibu hamil, p<0.05 berarti ada hubungan assurance (jaminan) kualitas pelayanan dengan kepuasan ibu hamil, p<0.05 berarti ada hubungan emphaty (perhatian) kualitas pelayanan dengan kepuasan ibu hamil. Diskusi: Kepada peneliti-peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian pada responden ibu hamil primigravida dan rekomendasi untuk Puskesmas Bahu untuk meningkatkan kehandalan atau kemampuan dalam memberikan pelayanan antenatal care. Kata Kunci: antenatal care, ibu hamil, kepuasan, kualitas pelayanan
HUBUNGAN PENGUNAAN MASKER SEBAGAI APD DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL Nancy Lidya Sampouw
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2636

Abstract

Latar belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakanpenyakit saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh agen infeksiusyang menimbulkan infeksi dapat berasal dari paparan debu yang ada ditempat kerja. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melindungipara pekerja di tempat kerja berupa alat pelindung pernapasan yaitumasker untuk mencegah terjadinya ISPA. Tujuan penelitian yaitu untukmengetahui hubungan antara pengunaan alat pelindung diri maskerdengan kejadian infeksi saluran pernapasan atas pada pekerja industrimebel di Kelurahan Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan desain koresional denganpendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orangpekerja dengan menggunakan teknik total sampling. Prosespengumpulan data menggunakan kuesioner dan diuji statistik denganrumus presentase untuk menganalisa data univariat dan analisisSpearmen Correlation untuk menganalisa data bivariat. Hasil: Penelitianini mengindikasikan bahwa gambaran pengunaan alat pelindung dirimasker yaitu pekerja selalu menggunakan masker dengan jumlah 20responden (67%), gambaran kejadian infeksi saluran pernapasan akutyaitu ISPA ringan dengan jumlah 18 responden (60%), hubungan antarapengunaan alat pelindung diri masker dengan kejadian infeksi saluranpernapasan atas pada pekerja industri mebel dengan nilai signifikan p-value = 0,000 < 0,05. Diskusi: Terdapat hubungan yang signifikanantara pengunaan alat pelindung diri masker dengan kejadian infeksisaluran pernapasan akut pada pekerja industri mebel.Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan bataswaktu terjadinya kejadian ISPA lebih lama lagi yaitu lebih dari tiga bulanatau dapat menggunakan desain penelitian kohort prospektif atauretrospektif
HUBUNGAN DIMENSI GAYA HIDUP DAN STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: The Relationship between Lifestyle Dimensions and Stress among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Ferdy Lainsamputty; Nancy Sampouw; Dwi Debi Tampa’i; Moh. Fahrul
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 2 (2022): JIKep | Juni 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.942 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i2.1148

Abstract

Pendahuluan : Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik kronis yang meningkat drastis dari tahun ke tahun. Gaya hidup yang buruk tidak hanya menjadi pemicu terjadi penyakit ini, tetapi juga memperparah keadaan pasien yang berpotensi menimbulkan masalah psikologis termasuk stres. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara gaya hidup dan stres pada pasien DM tipe 2. Metode: Desain deskriptif, korelasi, dan potong lintang digunakan dalam penelitian ini di salah satu rumah sakit umum di Sulawesi Tengah, Indonesia. Kuesioner yang digunakan yaitu yaitu Health Promoting Lifestyle (HPLP-II) dan Depression Anxiety Stres Scale-42 (DASS-42). Statistik deskriptif dan korelasi Spearman digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji hubungan variabel-variabel major. Hasil: Dimensi aktivitas fisik, nutrisi, pertumbuhan spiritual, hubungan interpersonal dan gaya hidup keseluruhan berkorelasi siginifikan dengan dan stres (r = -0,18 hingga -0,26; p < 0,05). Kesimpulan: Pasien DM tipe 2 yang menerapkan gaya hidup lebih baik, mengalami stres yang lebih renda
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN BUHA KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Nancy Lidya Sampouw
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.532

Abstract

Abstract Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan “usia emas” dalam pertumbuhan dan perkembangan. Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita kekurangan gizi. Balita yang kekurangan gizi dapat disebabkan oleh faktor sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi sebagai akar dari kekurangan gizi yang berhubungan dengan daya beli pangan di rumah tangga sehingga berdampak terhadap pemenuhan zat gizi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi balita di Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget Kota Manado. Metode penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 71 balita dengan menggunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner dan diuji statistik dengan rumus prosentase untuk menjawab pernyataan pertama dan kedua, uji Spearmen Correlation untuk menjawab pernyataan ketiga. Hasil penelitian ditemukan bahwa gambaran status sosial ekonomi yaitu pendapatan rendah, gambaran status gizi balita yaitu gizi lebih dan tidak ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan status gizi balita dengan nilai p=0,60>0,05. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan status gizi balita di Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget Kota Manado. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel yang lain yaitu faktor yang mempengaruhi status gizi balita yaitu hygiene sanitasi lingkungan dimana keadaan lingkungan yang kurang baik memungkinkan terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kekurangan gizi bahkan gizi buruk. Kata Kunci: Status Gizi Balita, Status Sosial Ekonomi.
Dimensi berpikir kritis dan perilaku caring pada perawat rumah sakit Nancy Sampouw; Ferdy Lainsamputty; Debi Kristiani Bulage
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 5 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i5.7660

Abstract

Background: A nurse's caring attitude is necessary for the nursing process. Caring behavior can be improved through the development of nurses' critical-thinking skills.Purpose: To examine the relationship between caring behavior and critical thinking among hospital nurses.Method: This was a descriptive correlation study with a cross-sectional design with 152 samples, selected using a convenience sampling technique at a general hospital in Central Sulawesi Province of Indonesia. The questionnaires used were the University of Florida-Engagement, Cognitive Maturity, Innovativeness (UF-EMI) and the Caring Behavior Inventory-24 (CBI-24). Descriptive statistics and Spearman Rank correlation were employed to test the differences and relationships between variables.Results: There was a positive and very significant correlation with a moderate strength between critical thinking and caring behavior (r = 0.42; p<0.01).Conclusion: Nurses who had high critical-thinking skills have better awareness in caring for patients.Keywords: Caring; Critical-Thinking; NursesPendahuluan: Sikap peduli atau perhatian (caring) perawat sangat diperlukan dalam proses keperawatan. Peningkatan caring dapat ditingkatkan melalui pengembangan kemampuan berpikir kritis perawat.Tujuan: Untuk menguji hubungan perilaku caring dan berpikir kritis pada perawat rumah sakit.Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif korelasi dengan desain cross-sectional menggunakan 152 sampel yang menggunakan teknik convenience sampling di salah satu rumah sakit di Sulawesi Tengah. Kuesioner yang digunakan yaitu University of Florida-Engagement, Cognitive Maturity, Innovativeness (UF-EMI) dan Caring Behavior Inventory-24 (CBI-24). Statistik deskriptif dan dan uji korelasi Spearman Rank digunakan untuk menguji perbedaan dan korelasi antar variabel.Hasil: Terdapat korelasi antara seluruh dimensi berpikir kritis dan perilaku caring perawat pada level keeratan lemah dan sedang (r=0.22-0.45; p<0.01). Secara keseluruhan, ada korelasi positif yang sangat signifikan dengan level keeratan sedang antara berpikir kritis dan perilaku caring (r=0.42; p<0.01).Simpulan: Perawat yang mempunyai kemampuan berpikir kritis yang tinggi, memiliki kepedulian yang lebih baik dalam merawat pasien.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KEJADIAN COVID-19 DI KELURAHAN BENGKOL KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Nancy Sampouw
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.828

Abstract

Introduction: Coronavirus Disease 2019 or abbreviated as COVID-19 is a new infectious disease in humans caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-1). COVID-19 infection shows the main symptom in the form of acute respiratory distress. One ofe the prevention and mitigation effort to suppress the transmission of COVID-19 infection is to use a mask. The purpose of the study was to determine the relationship between adherence to the use of masks and the incidence of COVID-19 in Bengkol Village, Mapanget District, Manado City. Methods: The quantitative research method uses a correlational design with a cross sectional approach. The sample used was 61 people who were confirmed positive for COVID-19 using the total sapling technique. The process of collecting data using a questionnaire and statistically tested with the percentage formula to answer the first and second statements, the Chi-Square Correlation test to answer the third statement. Result: The description of compliance with the use of masks is the high category of 75 respondents (83%), the description of the incidence of COVID-19 is the reactive or positive category as many as 61 respondents (68%), based on the results of the Chi-Square test, the significance of which is 0.563 (p > 0.05), then H0 accepted. Conclusion: There is no relationship between adhrerence to the use of masks and the incidence of COVID-19 in Bengkol Village, Mapanget District, Manado City. It was found that most respondents always use masks but there are still many who are infected with COVID-19, this can be caused by other factors that can cause COVID-19 infection, namely not complying with other health protocols, namely washing hands and maintaining distance.It is recommended for the future researchers to use a retrospective cohort study design. KEYWORDS: Compliance With the Use of Masks, COVID-19 Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 atau disingkat dengan COVID-19 adalah penyakit infeksi baru pada manusia disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Infeksi COVID-19 menunjukkan gejala utama yaitu berupa gangguan pernapasan akut. Salah satu upaya pencegahan dan mitigasi untuk menekan penularan infeksi COVID-19 yaitu dengan menggunakan masker. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan penggunaan masker dengan kejadian COVID-19 di Kelurahan Bengkol Kecamatan Mapanget Kota Manado. Metode: Metode penelitian kuantitatif menggunakan desain koreslasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 90 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner dan diuji statistik dengan rumus presentase untuk menjawab pernyataan pertama dan kedua, uji hubungan Chi-Square untuk menjawab pernyataan ketiga. Hasil: Gambaran kepatuhan penggunaan masker yaitu kategori tinggi sebanyak 75 responden (83%), gambaran kejadian COVID-19 yaitu kategori reaktif atau positif sebanyak 61 responden (68%), berdasarkan hasil uji Chi-Square signifikansi sebesar 0,563 (p > 0,05) maka H0 diterima. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kepatuhan penggunaan masker dengan kejadian COVID-19 di Kelurahan Bengkol Kecamatan Mapanget Kota Manado. Didapati sebagian besar responden selalu menggunakan masker tapi masih banyak yang terinfeksi COVID-19, hal ini dapat disebabkan karena terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan terinfeksi COVID-19 yaitu kurang patuh terhadap protokol kesehatan lainnya yaitu mencuci tangan dan menjaga jarak. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. KATA KUNCI: COVID-19, Kepatuhan Penggunaan Masker.
STRES SUBJEKTIF DAN KORELASINYA DENGAN FATIGUE PADA PERAWAT RUMAH SAKIT: Subjective Stress and Its Correlation with Fatigue among Hospital Nurses Nancy Sampouw; Ferdy Lainsamputty; Grace Febriyanti Mandike
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1381

Abstract

Pendahuluan : Stres kerja yang dialami perawat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Kelelahan dalam bekerja adalah keadaan umum yang terjadi pada perawat yang mungkin diperburuk oleh tekanan dalam bekerja. Tujuan: untuk menguji hubungan fatigue dan stres kerja pada perawat rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional  dan teknik convenience sampling yang dilakukan pada 158 perawat di salah satu rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tengah. Kuesioner yang digunakan yaitu Fatigue Severity Scale (FSS) dan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS). Hubungan antar variabel didapatkan menggunakan statistik deskriptif dan analisa bivariat (Mann-Whitney, Kruskal Wallis, Spearman Rank). Hasil: Fatigue berhubungan yang sangat signifikan dengan domain kematian dan sekarat, konflik dengan dokter, ketidakjelasan pengobatan, masalah dengan pasien/keluarganya, masalah dengan supervisor/atasan dan beban kerja. Secara umum, fatigue dan stres memiliki hubungan positif yang sangat signifikan (r=0,27; p<0,01) dengan level keeratan lemah. Kesimpulan: Perawat rumah sakit yang tingkat kelelahannya tinggi mengalami tekanan yang lebih besar dalam bekerja.
Perbandingan Indeks Massa Tubuh Berdasarkan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Wanita Usia Subur Patricia Rachel Evelyn Sompotan; Nancy Lidya Sampouw
NUTRIX Vol 7 No 2 (2023): Volume 7, Issue 2, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i2.946

Abstract

There are two types of injectable contraception for women of childbearing age, namely three-month and one-month injections, where the injectable contraceptive contains the hormone progestogen which functions to prevent pregnancy. One of the side effects of injectable contraception is an increase in body weight due to hormones that affect the hypothalamus, causing an increase in appetite and an increase in body mass index (BMI). The aim of this research is to determine the comparison of body mass index of one and three-month injection contraceptive users. The research design is descriptive analytic with a cross-sectional approach. Sampling used purposive sampling techniques and the slovin formula to determine the sample size with results obtained as many as 61 respondents. The results of this research were that there was a significant difference in body mass index based on the use of one and three months of injection contraceptives, the weight gain among contraceptive users was higher for three month injection contraceptives with a p-value of 0.007. Recommendation for further researchers use a pre-experimental pre-test post-test research design. Keywords: Body mass index, Injectable contraception Abstrak Kontrasepsi suntik wanita usia subur terdapat dua jenis yaitu suntik tiga dan satu bulan, yang mana kontrasepsi suntik mengandung hormon progestogen berfungsi mencegah terjadi kehamilan. Efek samping kontrasepsi suntik salah satunya yaitu terjadi peningkatan berat badan karena adanya hormon yang mempengaruhi hipotalamus sehingga menyebabkan peningkatan nafsu makan dan meningkatkan indeks massa tubuh (IMT). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan indeks massa tubuh pengguna kontrasepsi suntik satu dan tiga bulan. Desain penelitian berupa deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan rumus slovin untuk menentukan besar sampel dengan hasil yang didapat sebanyak 61 responden. Penelitian ini didapati hasil yaitu adanya perbedaan yang signifikan indeks massa tubuh berdasarkan penggunaan kontrasepsi suntik satu dan tiga bulan, adanya kenaikan berat badan pada pengguna kontrasepsi lebih tinggi pada kontrasepsi suntik tiga bulan dengan nilai p-value 0,007. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya menggunakan desain penelitian pre experiment pre-test post test. Kata kunci: Indeks massa tubuh, Kontrasepsi suntik
PENGARUH METODE BERMAIN DAN CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR Nancy Lidya Sampouw
Klabat Journal of Nursing Vol 5 No 2 (2023): Ever-evolving Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v5i2.948

Abstract

Tingginya angka prevalensi penyakit karies gigi menunjukkan bahwa penyakit ini perlu diperhatikan sejak dini khususnya pada anak sekolah dasar. Penyuluhan kesehatan gigi secara dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut pada anak. Salah satu metode penyuluhan kesehatan yaitu melalui pendidikan kesehatan seperti bermain dan ceramah. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara metode bermain dan ceramah terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimental tipe studi pre eksperiment one group pre-test and post-test design. Sampel yang digunakan sebanyak 90 responden dengan menggunakan teknik total sampling, yang terbagi atas dua kelompok metode bermain dan ceramah. Analisis menggunakan uji statistik paired t-test dan independent t-test. Pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode bermain nilai signifikansi 0,005 (p<0,05), dan metode ceramah nilai signifikansi 0,002 (p<0,05). Hasil uji independent t-test perbedaan pengetahuan antara metode bermain dan ceramah nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan metode bermain. Ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan metode ceramah. Ada perbedaan signifikan lebih tinggi pada kelompok dengan penyuluhan menggunakan metode bermain. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya dapat membandingkan antara metode bermain dengan metode penyuluhan kesehatan lainnya seperti diskusi kelompok atau bermain peran (role play). KATA KUNCI: Anak Sekolah Dasar, Kesehatan Gigi Dan Mulut, Metode Bermain, Metode Ceramah. ABSTRACT The high prevalence rate of dental caries shows that this disease needs to be considered from an early age, especially in elementary school children. Early dental health education is one effort to prevent dental and oral diseases in children. One method of health education is through health education such as playing and lectures. The aim of the study was to find out whether there is a difference between the playing and lecture methods on oral and dental health knowledge in elementary school children. The research design used is a descriptive method with a quantitative approach, using an experimental method with the type of pre-experimental one group pre-test and post-test design. The sample used was 90 respondents using a total sampling technique, which was divided into two groups of play and lecture methods. Analysis uses paired t-test and independent t-test statistical tests. Knowledge before and after counseling with the playing method had a significance value of 0.005 (p<0.05), and the lecture method had a significance value of 0.002 (p<0.05). The results of the independent t-test on the difference in knowledge between playing and lecturing methods had a significance value of 0.000 (p<0.05). There is a significant difference before and after being given counseling using the play method. There is a significant difference before and after being given counseling using the lecture method. There was a significantly higher difference in the group with counseling using the play method. Future research can compare the playing method eith other health education methods such as group discussions or role play. KEYWORDS: elementary school children, oral health, play method, lecture method.