Miranti Kania Dewi
Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Bandung

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Global Medical and Health Communication

Bekatul (Oryza sativa L) untuk Menghambat Peningkatan Kadar Kolesterol Darah Kania, Astri; Kharisma, Yuktiana; Dewi, Miranti Kania
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit kardiovaskuler disebabkan oleh pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah. Konsumsi larutan tepung bekatul (Oryza sativa L) dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya aterosklerosis dengan cara menghambat peningkatan kadar kolesterol darah. Penelitian ini untuk menilai efek larutan tepung bejatul terhadap penghambatan peningkatan kadar kolesterol darah. Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap telah dilakukan pada 20 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif yang diberikan diet tinggi lemak dan propiltiurasil (PTU) 0,01%, kelompok II merupakan kontrol positif yang hanya diberi pelet. Kelompok III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberikan sediaan uji 0,27 gram/200 gram BB, 0,54 gram/200 gram BB, dan 1,08 gram/200 gram BB, DTL dan PTU 0,01% secara bersamaan. Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan sebelum diberikan perlakuan (hari ke-7) dan setelah diberikan perlakuan (hari ke-21) dengan menggunakan metode kolorimetrik enzimatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan tepung bekatul memiliki efek penghambatan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah dengan dosis 0,54 gram/200 gram BB. Efek penghambatan tersebut diakibatkan oleh mekanisme interaksi  dari orizanol, fitosterol, dan omega-3 yang terdapat dalam larutan tepung bekatul.  Kata kunci : Bekatul, efek penghambatan, kolesterol darah Rice Bran (Oryza sativa L.) Inhibit the Increase of Blood Cholesterol Level Abstract Cardiovascular disease is the major cause of mortality and morbidity in the world, including Indonesia. This disease caused by atherosclerosis formation in blood vessel. Consumption of rice bran is one alternative to prevent atherosclerosis by inhibiting the increase of blood cholesterol level. The Aim of study was to analyze rice bran in inhibiting the increase of blood choelsterol level. The laboratory experimental study with complete randomized design has been conducted to 20 male mice Wistar strain divided into five groups. Group I is the negative control group with high-fat diet and 0,01 % propylthiouracil (PTU), group II is the positive control group with standard diet, and group III, IV and V are the treatment group which were given 0,27 gram/200 gram of BW, 0,54 gram/200 gram of BW, and 1,08 gram/200 gram of BW, DTL, and  0,01 % PTU.  The measurement of the blood cholesterol rate conducted before treatment (7th days) and after treatment (21st days)  using enzymatic colorimetric method. The result showed that the dose of rice bran solution inhibit the increased of blood cholesterol level at 0,54 gram/200 gram of BW. Inhibitory effect was caused by the interaction mechanism betweem oryzanol, phytosterol, and omega-3 that are in the rice bran solution. Key words : Blood cholesterol, cardiovascular, inhibition effect,  rice bran 
Efek Pemberian Seduhan Teh Hijau terhadap Gelombang Alfa Otak pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Afifah, Helga Marwa; Rahimah, Santun Bhekti; Dewi, Miranti Kania
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Teh merupakan bahan alam yang sudah dikenal memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai zat relaksan. Sifat relaksan diperoleh dari kandungan senyawa pada teh terutama teh hijau yaitu L-teanin yang memicu peningkatan aktivitas gamma-aminobutyric acid (GABA), produksi serotonin dan dopamin, serta menghambat kerja glutamat. Efek keseluruhan L-teanin pada otak memicu seseorang menjadi rileks, kondisi rileks dapat dinilai dari aktivitas gelombang alfa otak. Tujuan penelitian ini menilai efek pemberian seduhan teh hijau terhadap gelombang alfa otak pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba. Penelitian menggunakan metode eksperimental, melalui dua kali   perekaman gelombang alfa otak sebelum dan setelah pemberian seduhan teh hijau yang mengandung 50 mg L-teanin dengan menggunakan brain wave sensors. Hasil penelitian dianalisis melalui Uji Wilcoxon. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Unisba pada bulan April–Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba yaitu sebanyak 30 orang, terdiri atas 13 laki- laki dan 17 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 28 dari 30 orang memperlihatkan peningkatan gelombang alfa otak setelah pemberian seduhan teh hijau dan hanya 2 orang yang memperlihatkan gelombang alfa otak yang lebih rendah. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi <0,001. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian seduhan teh hijau memiliki efek meningkatkan gelombang alfa otak pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba. Hal ini dapat disebabkan karena aktivitas L-teanin dalam teh hijau yang dapat memicu aktivitas GABA, serotonin, dan dopamin serta menghambat kerja glutamat sehingga memicu kondisi relaksasi yang dinilai dalam gelombang alfa otak.   Kata kunci: Gelombang alfa otak, L-teanin, teh, teh hijau       The Effect of Green Tea to Alpha Brain Waves of Final Students of Faculty of Medicine Universitas Islam Bandung   Abstract Tea is one of the natural materials that commonly known  that brings a lot of benefits to human beings. One of its benefits has been recognized as a relaxant substance, which is derived from L-theanine in green tea. It triggers not only an increase activity of gamma-aminobutyric acid (GABA), serotonin and dopamine production, but also inhibits the action of glutamate. The overall effect of L-theanine lies on brain activity, especially to alpha brain waves which stimulus a relax condition. The purpose of this study was to assess the effect of L-theanine in green tea against alpha brain waves to final students of Faculty of Medicine Universitas Islam Bandung. This research was conducted using experimental method, by recording alpha brain waves with brain wave sensors in two conditions, before and after the oral administration of green tea containing 50 mg L-theanine. The results were analyzed by the Wilcoxon test and targeted a study to final students of the Faculty of Medicine Unisba. Samples studied were 30 people, with 13 male and 17 female, from April to May 2014. The results showed that 28 of 30 people had a positive impact as it increasing the alpha brain waves after oral administration of green tea. Only two people showed a different impact as it decreasing the alpha brain waves. The results of Wilcoxon test showed a significance value of <0.001. It can be concluded that the distribution of green tea has the effect of increasing alpha brain waves to final students of Faculty of Medicine Unisba. This is mainly caused by the activity of L-theanine in green tea that can trigger the activity of GABA, serotonin and dopamine production, but inhibits the action of glutamate, therefore it stimulus the relax condition to people.   Key words: Alpha brain waves, green tea, L-theanine, tea
Bekatul (Oryza sativa L.) Menghambat Peningkatan Kadar Kolesterol Darah Astri Kania; Yuktiana Kharisma; Miranti Kania Dewi
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3684.359 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i1.1528

Abstract

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit kardiovaskuler disebabkan oleh pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah. Konsumsi larutan tepung bekatul (Oryza sativa L.) dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya aterosklerosis dengan cara menghambat peningkatan kadar kolesterol darah. Penelitian ini untuk menilai efek larutan tepung bejatul terhadap penghambatan peningkatan kadar kolesterol darah. Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap telah dilakukan pada 20 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif yang diberikan diet tinggi lemak dan propiltiurasil (PTU) 0,01%, kelompok II merupakan kontrol positif yang hanya diberi pelet. Kelompok III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberikan sediaan uji 0,27 gram/200 gram BB, 0,54 gram/200 gram BB, dan 1,08 gram/200 gram BB, DTL dan PTU 0,01% secara bersamaan. Pengukuran kadar kolesterol darah dilakukan sebelum diberikan perlakuan (hari ke-7) dan setelah diberikan perlakuan (hari ke-21) dengan menggunakan metode kolorimetrik enzimatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan tepung bekatul memiliki efek penghambatan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah dengan dosis 0,54 gram/200 gram BB. Efek penghambatan tersebut diakibatkan oleh mekanisme interaksi dari orizanol, fitosterol, dan omega-3 yang terdapat dalam larutan tepung bekatul. RICE BRAN (ORYZA SATIVA L.) INHIBIT THE INCREASE OF BLOOD CHOLESTEROL LEVELCardiovascular disease is the major cause of mortality and morbidity in the world, including Indonesia. This disease caused by atherosclerosis formation in blood vessel. Consumption of rice bran is one alternative to prevent atherosclerosis by inhibiting the increase of blood cholesterol level. The aim of study was to analyze rice bran in inhibiting the increase of blood choelsterol level. The laboratory experimental study with complete randomized design has been conducted to 20 male mice Wistar strain divided into five groups. Group I is the negative control group with high-fat diet and 0,01 % propylthiouracil (PTU), group II is the positive control group with standard diet, and group III, IV and V are the treatment group which were given 0,27 grams/200 grams of BW, 0,54 grams/200 grams of BW, and 1,08 grams/200 grams of BW, DTL, and 0,01 % PTU. The measurement of the blood cholesterol rate conducted before treatment (7th days) and after treatment (21st days) using enzymatic colorimetric method. The result showed that the dose of rice bran solution inhibit the increased of blood cholesterol level at 0,54 grams/200 grams of BW. Inhibitory effect was caused by the interaction mechanism betweem oryzanol, phytosterol, and omega-3 that are in the rice bran solution.
Efek Pemberian Seduhan Teh Hijau terhadap Gelombang Alfa Otak pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Helga Marwa Afifah; Santun Bhekti Rahimah; Miranti Kania Dewi
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2117.078 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v3i2.1550

Abstract

Teh merupakan bahan alam yang sudah dikenal memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai zat relaksan. Sifat relaksan diperoleh dari kandungan senyawa pada teh terutama teh hijau yaitu L-teanin yang memicu peningkatan aktivitas gamma-aminobutyric acid (GABA), produksi serotonin dan dopamin, serta menghambat kerja glutamat. Efek keseluruhan L-teanin pada otak memicu seseorang menjadi rileks, kondisi rileks dapat dinilai dari aktivitas gelombang alfa otak. Tujuan penelitian ini menilai efek pemberian seduhan teh hijau terhadap gelombang alfa otak pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba. Penelitian menggunakan metode eksperimental, melalui dua kali perekaman gelombang alfa otak sebelum dan setelah pemberian seduhan teh hijau yang mengandung 50 mg L-teanin dengan menggunakan brain wave sensors. Hasil penelitian dianalisis melalui Uji Wilcoxon. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Unisba pada bulan April–Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba yaitu sebanyak 30 orang, terdiri atas 13 laki-laki dan 17 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 28 dari 30 orang memperlihatkan peningkatan gelombang alfa otak setelah pemberian seduhan teh hijau dan hanya 2 orang yang memperlihatkan gelombang alfa otak yang lebih rendah. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi <0,001. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian seduhan teh hijau memiliki efek meningkatkan gelombang alfa otak pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Unisba. Hal ini dapat disebabkan karena aktivitas L-teanin dalam teh hijau yang dapat memicu aktivitas GABA, serotonin, dan dopamin serta menghambat kerja glutamat sehingga memicu kondisi relaksasi yang dinilai dalam gelombang alfa otak. THE EFFECT OF GREEN TEA TO ALPHA BRAIN WAVES OF FINAL STUDENTS OF FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGTea is one of the natural materials that commonly known  that brings a lot of benefits to human beings. One of its benefits has been recognized as a relaxant substance, which is derived from L-theanine in green tea. It triggers not only an increase activity of gamma-aminobutyric acid (GABA), serotonin and dopamine production, but also inhibits the action of glutamate. The overall effect of L-theanine lies on brain activity, especially to alpha brain waves which stimulus a relax condition. The purpose of this study was to assess the effect of L-theanine in green tea against alpha brain waves to final students of Faculty of Medicine Universitas Islam Bandung. This research was conducted using experimental method, by recording alpha brain waves with brain wave sensors in two conditions, before and after the oral administration of green tea containing 50 mg L-theanine. The results were analyzed by the Wilcoxon test and targeted a study to final students of the Faculty of Medicine Unisba. Samples studied were 30 people, with 13 male and 17 female, from April to May 2014. The results showed that 28 of 30 people had a positive impact as it increasing the alpha brain waves after oral administration of green tea. Only two people showed a different impact as it decreasing the alpha brain waves. The results of Wilcoxon test showed a significance value of <0.001. It can be concluded that the distribution of green tea has the effect of increasing alpha brain waves to final students of Faculty of Medicine Unisba. This is mainly caused by the activity of L-theanine in green tea that can trigger the activity of GABA, serotonin and dopamine production, but inhibits the action of glutamate, therefore it stimulus the relax condition to people.
Antagonic Effect of Soursop Leaf Aqueous Extract and Doxorubicin Combination in MCF7 and T47D Breast Cancer Cell Miranti Kania Dewi; Siti Annisa Devi Trusda; Lelly Yuniarti
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.934 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i3.8525

Abstract

The success of breast cancer therapy is still not optimal and the side effects caused by breast cancer therapy. The use of standard drug combinations with herbs is often used as co-chemotherapy and is believed to increase the drug's effectiveness. However, research on the antagonistic effect of the drug combination is still minimal. This study examines the anticancer effect of soursop leaf aquoxes extract and the combined impact of doxorubicin on MCF7 and T47D breast cancer cells. This research is pure in vitro experimental study of MCF7 and T47D breast cancer culture cells at the Parasitology Laboratory of the Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada in August 2018. Toxicity tests were carried out using the method of tetrazolium 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl) 2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) to calculate cell viability. The IC50 value was obtained by analyzing probit regression calculation using SPSS software. The synergism of this compound with doxorubicin was determined based on the value of the Combination Index (CI) using a combination test with series 1/2 IC50, 3/8 IC50, 1/4 IC50, and 1/8 IC50 and the data was analyzed using Compusyn 1.0 software. In this study, the effect of soursop leaf preparations will be tested on T47D and MCF7 breast cancer cell cultures and assess the impacts of co-chemotherapy of soursop leaf aqueous extract with doxorubicin. This study showed that IC50 soursop leaf aqueous extract in T47D breast cancer culture was 84 μg/mL and in MCF7 166.5 μg/mL. In contrast, the combined test showed that soursop leaf aqueous extract was antagonistic with doxorubicin in both T47D and MCF7 cancer cell cultures. EFEK ANTAGONIS KOMBINASI EXTRAK AIR DAUN SIRSAK DAN DOKSORUBISIN PADA KULTUR SEL KANKER MCF7 AND T47DKeberhasilan terapi kanker payudara saat ini masih belum optimal dan terdapat efek samping yang ditimbulkan dari terapi kanker payudara tersebut. Penggunaan kombinasi obat standar dengan herbal sering digunakan sebagai ko-kemoterapi dan diyakini dapat meningkatkan efektivitas obat, tetapi penelitian mengenai efek antagonis kombinasi obat masih sangat terbatas. Penelitian ini mengkaji efek antikanker ekstrak air daun sirsak dan kombinasinya dengan doksorubisin pada sel kanker payudara MCF7 dan T47D. Penelitian ini merupakan eksperimental murni secara in vitro pada sel kanker payudara MCF7 dan T47D di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada periode Agustus 2018. Uji toksisitas dilakukan menggunakan metode tetrazolium 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl) 2,5-diphenyltetrazolium bromide (MTT) untuk menghitung viabilitas sel. Nilai IC50 didapatkan melalui analisis menggunakan perhitungan regresi probit menggunakan perangkat lunak SPSS. Efek sinergis senyawa ini dengan doksorubisin ditentukan berdasar atas nilai Indeks Kombinasi (IK) menggunakan uji kombinasi dengan seri 1/2 IC50, 3/8 IC50, 1/4 IC50, dan 1/8 IC50 serta data dianalisis menggunakan perangkat lunak Compusyn 1.0. Efek sediaan daun sirsak pada penelitian ini akan diujikan terhadap kultur sel kanker payudara T47D dan MCF7 serta menilai efek ko-kemoterapi ekstrak air daun sirsak dengan doksorubisin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC50 ekstrak air daun sirsak pada kultur sel kanker T47D adalah 84 μg/mL dan pada kultur sel kanker MCF7 166.5 μg/mL, sedangkan uji kombinasi memperlihatkan bahwa ekstrak air daun sirsak berefek antagonis dengan doksorubisin pada kultur sel kanker T47D dan MCF7.