Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Ideologi dalam Desain Komunikasi Visual APRIANTI, REZA
Komunikator Vol 5, No 02 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ideology will have power if it can be represented and communicated. Ideology is full of interest including ideology which is owned by media. This ideology makes the media not neutral. This study was conducted based on the view of James Lull. The object of the study was the pictures of 2009 presidential candidates who became the front cover of Koran Tempo. It was expected to be able to explain how ideology works in the visual communication design (pictures) without using verbal language. By using semiotic analysis, this study was able to reveal it. To facilitate the research, the object of this study was divided into six units of analysis which consists of theme object, verbal text, visualization, composition, readers’ point of view (viewers) and modalities. Based on the research result, it could be concluded that the transformation process in ideology of interest from both internal and external sides of Koran Tempo in reporting the 2009 presidential candidates also occurred in the form of visual communication. It was designed to look as neutral as possible so that it could get into the readers’ subconscious without coercion. Keywords: Ideology of media, visual communication design
MELIHAT OBJEKTIFITAS MEDIA MASSA TERHADAP PERNYATAAN PAUS BENEDICTUS XVI Aprianti, Reza
Jurnal Dakwah Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jd.2014.15207

Abstract

Manusia membutuhkan media yang memberikan informasi atas sebuah realitas. Salah satu media yang banyak digunakan adalah surat kabar atau Koran. Namun dalam proses penyampaian informasi oleh media tidak semua peristiwa diberitakan media, ada proses seleksi mana berita yang layak diberitakan. Faktor-factor yang mempengaruhi proses pengolahan berita adalah ideologi media tersebut. Penulis memilih harian Kompas dan Republika sebagai surat kabat terbesar di Indonesia yang dapat mempengaruhi masyarakat banyak. Republika adalah Koran yang lahir dengan latar belakang Islam (ICMI) dimana misinya mengedepankan Islam. Sementara Kompas, walaupun sudah Independen dan terlepas dari pendirinya, Partai Katolik, namun stereotip Kristin masih melekat. Untuk melihat perbedaan kedua media tersebut dalam mengkonstruksi beritanya, penulis mengambil isu sentiment keagamaan yang dikeluarkan oleh Paus Benedictus XVI terhadap Islam yang terjadi di Universitas Regensburg, Jerman. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma produksi dan pertukaran makna yang disebut konstruksionis dengan menggunakan metode analisis Framing sebagai pisau analisa. Analisis Framing yang dipilih penulis adalah model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki serta teori Agenda Setting.Penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas dan Republikamempunyai framing yang berbeda. Republika mengkonstruksi berita yang berpeluang untuk memunculkan sisi positif pihak Muslim dengan memanfaatkan fakta yang ada. Sedangkan Kompas lebih pada keberpihakan atas opini Paus dengan membungkus sentimen keagaman Paus kedalam satu pencitraan yang positif sehingga dapat mempegaruhi publik melalui konstruksi berita.
SEXIST HUMOR AS A FORM OF SEXUAL VIOLENCE AND PREVENTION EFFORT FROM AN ISLAMIC PERSPECTIVE Aprianti, Reza; Ginting, Eraskaita
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 8 No 2 (2022): Psikis : Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/psikis.v8i2.13755

Abstract

The emergence of several phenomena of sexual violence on television media between lecturers and students raises concerns for all circles in the campus environment. Unfortunately, most of the student victims are unaware that they are getting sexual harassment, especially verbally. One form of verbal abuse is sexist humor. This study aimed to find about what makes sexist humor a form of sexual violence and what we can do to prevent and control it at UIN Raden Fatah Palembang. This study used a qualitative research method. In collecting the data, a quantitative method was used by distributing the questionnaires, and qualitatively, by conducting in-depth interviews. The theory used was the theory of Communication Privacy Management (CPM). The findings and results of this study concluded that this sexist humor will continue to occur if there is no prevention and proper handling on campus, mainly because there are no institutions that can act as bridges for students to report, consult and protect victims. Another thing that is also a concern is the lack of understanding and information about sexual violence, both verbally and non-verbally, among students.
ETIKA KOMUNIKASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL “INSTAGRAM” OLEH GENERASI Z ( Studi pada Mahasiswa Fakultas FISIP UIN Raden Fatah Palembang): STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS FISIP UIN RADEN FATAH PALEMBANG Agustiana, Ira; Aprianti, Reza; Astrid, Gita
Jurnal Prodi Ilmu Komunikasi Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Studi Ilmu Komunikasi Mei 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communications carried out on social media do not always use standard language, or language that matches Indonesian enhanced spelling (EYD), this causes many social media users to ignore aspects of values, norms and communication ethics. The social regulation system becomes mutual respect and is known as courtesy, manners, protocol and others. The purpose of the association guidelines is none other than to safeguard the interests of each involved so that they are happy, calm, peaceful, protected without harming their interests and guaranteed that their actions are carried out in accordance with prevailing customs and do not conflict with general human rights. This study aims to determine the communication ethics of using social media Instagram on students of the Faculty of Social and Political Sciences UIN Raden Fatah Palembang. The assessment approach used in this research is a qualitative research approach that uses data collection such as observation, interviews, and documentation. Based on the results of the research that the researchers have done, the researchers conclude that; The ethics of communication for the use of social media "Instagram" for Social Sciences students at Uin Raden Fatah Palembang, namely by getting to know the rules, before using social media, users are encouraged to know the rules that apply. Understand the age limit for social media users, social media does not have content filters in it, so negative images or news often appear that children should not see. Then pay attention to uploads, social media users are also expected to be very clever in sorting out personal things to upload. Filter before sharing, because those who still swallow the information they get raw and immediately spread the news without knowing the truth, causing hoax news to go viral faster, especially when using social media.
REPRESENTATION OF THE VALUES OF RACIAL AND GENDER EQUALITY IN DISNEY LIVE ACTION FILM (Study of Roland Barthes' Semiotic Analysis in the Films Pinocchio, The Little Mermaid and Aladdin): Studi Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Pinocchio, The Little Mermaid dan Aladdin Isa, Muhammad; Aprianti, Reza; Bayurini Samudra, Sari
Jurnal Prodi Ilmu Komunikasi Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Studi Ilmu Komunikasi Mei 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi nilai kesetaraan ras dan gender pada film live action Disney Aladdin (2019), Pinocchio (2022), dan The Little Mermaid (2023) dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Analisis dilakukan dengan mengamati tanda-tanda dan simbol-simbol yang terdapat dalam film-film tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga film tersebut secara umum telah mewakili nilai kesetaraan ras dan gender. Hal ini terlihat dari adanya karakter-karakter yang beragam dari segi ras, nilai kesetaraan gender, dan latar belakang sosial. Selain itu, film-film tersebut juga menampilkan pesan-pesan yang mendukung nilai kesetaraan, seperti pentingnya menghargai perbedaan, pentingnya kerja sama, dan pentingnya kesetaraan gender. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa agenda tersembunyi dan kontroversi terkait representasi nilai kesetaraan pada film-film tersebut. Seperti adanya dugaan tokenism dan upaya menjaga citra inklusif yang dilakukan Disney. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa film live action Disney Aladdin (2019), Pinocchio (2022), dan The Little Mermaid (2023) telah memberikan kontribusi dalam mempromosikan nilai kesetaraan ras dan gender. Namun, masih diperlukan upaya-upaya lebih lanjut untuk mengatasi kontroversi yang ada.
KOMUNIKASI PERSUASIF TENAGA KESEHATAN DENGAN MASYARAKAT DALAM PEMAHAMAN TERHADAP VAKSIN COVID - 19 DI PUSKESMAS SABOKINGKING Tanhar Anggara Putra; Aprianti, Reza; Hati, Putri Citra
Journal Of Social And Political Science Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI APRIL 2025
Publisher : CV. Cendikiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/jsaps.v1i2.93

Abstract

Covid - 19 atau Corona Virus merupakan penyakit yang di sebabkan oleh infeksivirus severe acute respiratory syndrome coronavirus. Covid -19 dapat menganggu sistempernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru - paru.Perkembangan kasus ini sangatla cepat karena minimnya tingkat kesadaran masyarakat, virusini tidak mengenal umur mereka menyerang semua kalangan mulai dari anak anak sampailansia sekalipun. Adapun upaya pemerintah dalam menanggulangi angka kenaikanmasyarakat yang terpapar virus ini salah satunya dengan memberiakan vaksin kepadamasyarakat guna menguatkan imun tubuh masyarakat.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana komunikasi persuasif tenaga kesehatan dengan masyarakat dalampemahaman terhadap vaksin Covid - 19 tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakanmetode kualitatif deskriptif dengan teknik mengumpulkan data berupa oservasi, wawancara,dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini yaitu tenaga kesehatan di puskesmas tempatsaya meneliti dan masyarakat yang masuk sebagai zona kerja puskesmas tersebut. Adapunpenelitian ini berlandaskan teori perubahan sikap. Hasil penelitian ini menujukan bahwakomunikasi persuasif yang di lakukan tenaga kesehatan puskesmas sabokingkingmendapatkan hasil yang efektif dengan cara melakukan sosialisasi secara door to door yangdisertai dengan pembagian sembako, edukasi dan pendekatan khusus kepada keluarga lansia,serta menerangkan bahwa usia lansia merupakan usia yang mudah terpapar virus Covid-19karena kekebalan tubuh yang telah mengurang sehingga membutuhkan vaksin. Hambatantenaga kesehatan dalam melakukan proses komunikasi persuasif kepada masyarakat yangpertama karena banyaknya berita atau kabar yang beredar di masyarakat bahwasanyavaksinasi Prasangka (Prejudice) prasangka dari masyarakat kepada tenaga kesehatan dalammenyampaikan pemahaman mengenai vaksin covid-19, stereotip pemikiran negatifmasyarakat mengenai vaksin covid-19, megarah pada dan motivasi masyarakat yangmemiliki alasan untuk tidak menggunakan vaksin covid-19 karena termotivasi darilingkungan sekitar atau tokoh lain yang tidak menggunakan dengan kepercayaannya.