Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH LAMA PERENDAMAN BENIH DAN KONSENTRASI PENYIRAMAN DENGAN PGPR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Baihaqi, Ahmad Fathoni; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Aini, Nurul
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mentimun ialah salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dimanfaatkan buahnya. Saat ini, produksi mentimun mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai 2014. Untuk dapat memenuhi kebutuhan mentimun, pemerintah melakukan impor pada tahun 2015.  Salah satu upaya peningkatan produksi mentimun ialah dengan penggunaan PGPR. PGPR ialah mikroorganisme hayati yang mampu memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian di laksanakan pada bulan April hingga Juni 2016 di Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial Acak Kelompok dengan duabelas perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Analisis data menggunakan uji F tingkat kesalahan 5% untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan. Hasil uji F yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji BNT untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa lama perendaman benih dan konsentrasi penyiraman PGPR meningkatkan hasil tanaman. Lama perendaman benih PGPR 15 menit pada konsentrasi penyiraman PGPR 7,5 ml.L-1 dan 15 ml.L-1 meningkatkan bobot buah (ton.ha-1) 68,6 hingga 77,7% dibandingkan perendaman benih tanpa PGPR pada konsentrasi penyiraman PGPR 7,5 ml.L-1 dan 15 ml.L-1.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA DAN JUMLAH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) Pratama, Ahmad Rizky Yuda; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Hariyono, Didik
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seledri merupakan tanaman yang dapat ditanam di polibag ataupun langsung di pekarangan, karena selain mudah dalam perawatan, umur panen seledri juga dikenal singkat. Diantara media tanam yang sesuai untuk digunakan pada tanaman seledri di dalam polibag adalah dengan menggunakan tanah dan kokopit. Namun, seledri juga diketahui sebagai tanaman yang sensitif terhadap ketersediaan air, baik dalam keadaan jenuh maupun defisit air. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mencari interaksi dan respon yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman seledri dengan perlakuan komposisi media dan jumlah air. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Kebun Percobaan Universitas Brawijaya,  Cangar, Bumiaji, Batu pada bulan November 2015-Januari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan komposisi media tanam dan jumlah air berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, total bobot panen konsumtif dan bobot segar akar tanaman seledri.Dalam kondisi kurang air (75% kapasitas lapang), media tanam yang cocok digunakan adalah media tanam tanah-kokopit 1:1. Sedangkan pada kondisi cukup air (100% kapasitas lapang), media tanam yang dapat digunakan adalah tanah 100%. Berdasarkan pada penelitian, media tanam kokopit tidak berbeda nyata terhadap seluruh perlakuan jumlah air.
PENGARUH MACAM AMELIORAN PADA DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) DI TANAH SALIN Rakhman, Mukhammad Noor Arif; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Sugito, Yogi
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah salin mengandung Na+ dan Cl- yang berlimpah yang menyebabkan ketidak-seimbangan ion dalam jaringan tanaman sehingga aktivitas metabolisme suatu tanaman terganggu akibat terjadinya toksisitas dalam jaringan tanaman yang kurang toleran. Upaya mengatasi permasalahan salinitas dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman toleran seperti jagung dan bahan pembenah tanah (amelioran). Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemanfaatan macam amelioran terhadap pertumbuhan dua varietas jagung pada tanah salin. Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai Oktober 2016 pada lahan salin dengan nilai EC ±4.24 mS di Desa Sidomukti, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) dengan petak utama berupa penggunaan varietas jagung toleran salinitas (Pioneer 21 dan varietas Bisma). Anak petak berupa jenis ameliorant (pupuk kandang sapi 20 ton ha-1,gypsum 5 ton ha-1, Crotalaria juncea 20 ton ha-1 dan jerami padi 5 ton ha-1). Respon pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh varietas yang ditanam dan jenis amelioran yang diaplikasikan. Pada varietas Pioneer 21 aplikasi gipsum mampu meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, indeks luas daun, rata-rata panjang tanaman dan rata-rata jumlah daun, masing-masing sebesar 48,57%, 58,33%, 22,70% dan 60,55% dibandingkan dengan kontrol. Pada varietas bisma aplikasi pupuk kandang sapi mampu meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, indeks luas daun dan rata-rata jumlah daun, masing-masing sebesar 33,03%, 25,41% dan 33,33% dibandingkan dengan kontrol.
Uji Efektivitas Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Produktifitas Tanaman Terung (Solanum melongena L.) Erlambang, Rere; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Suryanto, Agus
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman terung (Solanum melongena L.) mengalami penurunan produksi karena degradasi lahan akibat penggunaan pupuk anorganik secara intensif tanpa diimbangi dengan masukan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi pupuk hayati dan pupuk anorganik N, P, K terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman terung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 hingga Februari 2017, di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat 500 mdpl. Penelitian menggunaan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu: P0: kontrol, P1: NPK 100%, P2: pupuk hayati, P3: pupuk hayati + NPK 25%, P4: pupuk hayati + NPK 50%, P5: pupuk hayati + NPK 75%, P6: pupuk hayati + NPK 100%. Variabel yang diamati ialah pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan jumlah cabang) dan hasil panen (bobot kering tanaman, jumlah buah dan bobot segar buah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuh hayati dan NPK mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, bobot kering tanaman, jumlah buah dan bobot segar buah. Pemberian pupuk hayati dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik NPK sebesar 25% dengan menghasilkan bobot segar buah 46,35 ton/ha dibandingkan dengan pupuk NPK 100% dengan nilai RAE> 100% dan R/C> 1.
Pengaruh Penambahan Cahaya dengan Metode Siklik dan Non Siklik pada Tanaman Krisan (Chrysanthemum Sp.) Tipe Standar Maulana, Rifqy Irsandi; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Wicaksono, Karuniawan Puji
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisan adalah tanaman hari pendek, krisan akan memasuki fase generatifnya apabila panjang hari yang diterima kurang dari batas kritisnya yaitu 12 jam atau kurang. Krisan yang memasuki fase generatif lebih cepat menyebabkan panjang tangkai yang pendek. Panjang tangkai merupakan syarat untuk menentukan kelas tanaman krisan, sehingga diperlukan upaya untuk memperpanjang tangkai dengan cara penambahan cahaya lampu. Berdasarkan SNI panjang tangkai krisan kelas A adalah ≥70cm, dan diameter bunga kelas A adalah >5cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi metode penambahan cahaya dan jumlah hari penambahan cahaya pada krisan. Untuk mengetahui pengaruh penambahan cahaya siklik dan non siklik pada krisan. Untuk mengetahui pengaruh penambahan cahaya berdasarkan jumlah hari yang berbeda pada krisan. Untuk mengetahui periode penyinaran tambahan terbaik pada krisan. Penelitian dilaksanakan di screenhouse Desa Sidomulyo, Kota Batu pada Bulan September hingga Desember 2017. Bahan yang digunakan yaitu krisan white fiji. penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama yaitu siklik dan non siklik. Pada anak petak yaitu jumlah hari penambahan cahaya 3 minggu, 4 minggu, 5 minggu dan 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara metode penambahan cahaya dan jumlah hari penambahan cahaya pada semua parameter penga-matan. Tetapi secara terpisah penambahan cahaya berdasarkan jumlah hari meningkat-kan tinggi tanaman, panjang tangkai, diameter bunga, waktu inisiasi bunga, waktu panen, dan vaselife. Sedangkan metode penambahan cahaya memberikan pengaruh yang sama pada semua parameter penga-matan. Berdasarkan kualitas bunga yang dihasilkan dan biaya diperlukan, periode penambahan cahaya terbaik yaitu selama 5 minggu.
Pengaruh Komposisi Berbagai Macam Media Tanam Hidroponik Substrat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis Melo L.) Nabiela, Jiehan; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 12 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komposisi media tanam dengan penambahan zeolit dapat meningkatkan kemampuan media tanam dalam menyimpan air dan hara, sehingga dengan penambahan zeolit pada hidroponik substrat diharapkan mampu meningkatkan hasil tanaman melon. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2019 berlokasi di PT BISI International Tbk Farm. Karangploso, Malang, dengan ketinggian tempat ± 500 m dpl, suhu rata-rata 35,42 °C dan kelembaban rata-rata 67,83%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 macam komposisi media tanam berupa arang sekam dan zeolite maupun cocopeat dan zeolit. Perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam dengan komposisi 80% cocopeat: 20% zeolit mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Pengaruh Debit Aliran Nutrisi dan Jenis Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Brassica oleracea var. acephala) pada Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) Candra, Cindy Lodya; Dwi Yamika, Wiwin Sumiya; Soelistyono, Roedy
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kale (Brassica oleracea var. acephala) merupakan salah satu sayuran yang mendapat perhatian karena profil kandungan nutrisinya. Kale memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sistem hidroponik menjadi solusi alternatif peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman kale yang efisien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pemanfaatan sumberdaya lahan. Pengelolaan nutrisi tanaman menjadi kunci keberhasilan teknik budidaya secara hidroponik sehingga perlu dikaji debit aliran nutrisi dan jenis media tanam yang dapat mendukung penyerapan nutrisi oleh tanaman pada sistem hidroponik NFT. Penelitian dilaksanakan di fasilitas Greenhouse Angkasa, Landasan Udara Abdul Rachman Saleh TNI AU, Jalan Komodor Udara Abdul Rachman Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada bulan September sampai Desember 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Pola Tersarang (Nested Design). Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Parameter pengamatan hasil meliputi kandungan klorofil, panjang akar, bobot akar, bobot segar total dan bobot segar konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang serta parameter hasil yang meliputi kandungan panjang akar, bobot akar, bobot segar total dan bobot segar konsumsi yang lebih besar dihasilkan oleh tanaman kale dengan perlakuan jenis media tanam rockwool pada masing-masing debit aliran nutrisi. Jenis media tanam cocopeat dan spons belum mampu mendukung pertumbuhan dan hasil yang optimal bagi tanaman kale dibandingkan jenis media tanam rockwool. Sedangkan, kandungan klorofil tidak dipengaruhi oleh perlakuan.