Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN PENDAPATAN BURUH TANI MELALUI PEMANFAATAN LAHAN IDLE DENGAN BERTANI CABAI Asnamawati, Lina; Kurnia, Tuti; Komaruddin, Muhammad; Rasoki, Timbul; Nurmalia, Ana
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v8i3.6479

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sukaharja adalah untuk memanfaatkan lahan idle dengan menanam cabai adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampian buruh tani dalam menanam cabai dengan menggunakan lahan yang tidak termanfaatkan. Selain itu juga, untuk menambah pendapatan bagi para buruh tani. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di kampung Cijulang Desa Sukaharja Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor kepada 20 orang buruh tani. Metode pengabdian dilakukan dengan metode intervensi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan buruh tani dalam menggunakan media tanam, proses pembibitan, penyemaian dan penanaman pada lahan yang terbatas dengan menggunakan polybag. Hasil lainnya adalah adanya tambahan pendapatan baik secara langsung ataupun tidak bagi buruh tani dari hasil panen tanaman cabai.
Cyber ​​Extension: Information Technology and Agricultural Development Asnamawati, Lina; Herawati, Is Eka; Yuliawati; Nurmalia, Ana
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 22 No 2 (2024): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v22i2.4810

Abstract

Cyber ​​extension is an innovative approach in agricultural counseling that utilizes information and communication technology (ICT) to increase access and dissemination of information to farmers. With the development of digital technology, cyber extension allows farmers to get the latest information about agricultural practices, resource management, and market trends quickly and efficiently. This article discusses the role of cyber extension in agricultural development, including benefits such as improving farmers' skills, community empowerment, and efficiency in the counseling process. In addition, the challenges faced in implementation include accessibility of technology and digital literacy. By identifying opportunities for integrating new technology, cyber extension is expected to contribute to increasing the productivity and sustainability of the agricultural sector in the future.
STRATEGI POLA NAFKAH ISLAMI MASYARAKAT DAERAH TERTINGGAL DI PROVINSI BENGKULU Asnamawati, Lina
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 20, No 1 (2016): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v20i1.87

Abstract

Pola Nafkah Masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Bengkulu. Artikel ini memaparkan strategi pola nafkah Islami pada masyarakat daerah tertinggal yang ada di provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dan regresi linier sederhana dengan di mana regresi linear berganda dengan satu variabel dependen (Y1) dan variabel independen (X) adalah: Y = ß0+ ß1.X1 + ß 2.X2 + ß 3.X3 + ß 4.X4……(10). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap bentuk strategi pola nafkah yaitu pendidikan, sikap dan motivasi. Semakin meningkat sikap dan motivasi maka bentuk strategi pola nafkah juga semakin meningkat. Faktor yang tidak berpengaruh yaitu umur, tingkat pendidikan formal, pendidikan non formal, pendampingan, pemimpin lokal, sarana dan modal. Pendapatan berpengaruh negatif terhadap kegiatan strategi pola nafkah. Strategi pola nafkah yang baik akan berpegaruh dengan kemampuan masyarakat dalam hal kemampuan fisiologi, psikologi dan sosiologi
Financial Inclusion and Poverty Alleviation in Rejang Lebong Regency Istan, Muhammad; Asnamawati, Lina; Berlian, Mery
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 23, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v23i2.6296

Abstract

Financial inclusion is a condition of products or services from formal financial institutions that can be accessed and relished by various groups of society. Inclusive financial conditions can propel economic growths of the poor through formal financial institutions by forming business groups in each village. This article aims to address how the implementation of financial inclusion programs as a form of concrete efforts in the context of alleviating poverty in Rejang Lebong Regency. Moreover, this study uses a qualitative analysis method with a non-parametric qualitative approach. It shows that the presence of a financial inclusion programs in Rejang Lebong Regency can reduce the poverty level. This poverty alleviation effort is carried out through the pattern of providing venture capital to each Joint Business Group (KUBE) by raising regional superior products as its business, so as it can improve the economy of the local community. The distribution of venture capital assistance is also provided to Small and Medium-Sized Enterprises (UMKM) and religious organizations by maximizing the role and function of the Zakat Collecting Unit (UPZ) in each mosque for productive activities. Therefore, it is necessary to facilitate the granting of permits for the establishment of microfinance institutions such as Islamic cooperatives and savings and loan cooperatives as well as the synergy between the government, Islamic scholars, and the community in order to alleviate poverty through financial inclusion programs. Inklusi keuangan merupakan suatu kondisi produk atau jasa dari lembaga keuangan formal yang dapat diakses dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Kondisi keuangan yang inklusif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat miskin melalui lembaga keuangan formal dengan membentuk kelompok usaha disetiap desa. Tulisan ini ingin menjawab bagaimana implementasi program inklusi keuangan sebagai bentuk upaya konkrit dalam rangka mengentaskan kemiskinan di kabupaten Rejang Lebong. Menggunakan metode analisis kualitatif dengan pendekatan kualitatif non parametric, maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran program inklusi keuangan di kabupaten Rejang Lebong dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Upaya pengentasan kemiskinan ini dilakukan melalui pola pemberian modal usaha kepada setiap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan mengangkat produk unggulan daerah sebagai usahanya, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Penyaluran bantuan modal usaha ini juga diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan organisasi keagamaan dengan memaksimalkan peran dan fungsi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) disetiap masjid untuk kegiatan-kegiatan produktif. Oleh sebab itu diperlukan kemudahan dalam pemberian izin pendirian lembaga keuangan mikro seperti koperasi syariah dan koperasi simpan pinjam serta  sinergitas antara pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam rangka mengentaskan  kemiskinan melalui program inklusi keuangan.