Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Actors Affecting the Decrease of Maternal Mortality Rates and Problems Related to Birth Services Rochmayani, Dewi Sari
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i3.11312

Abstract

The targeted 102 per 100,000 live births maternal mortality rate (AKI) in Semarang has not been achieved yet. In the era of childbirth insurance program in 2011, AKI reached 119.9 per 100,000. Then, in the era of National Health Insurance (JKN) by Social Security Administrator (BPJS), the AKI in 2004 was 109,2 per 100.000 live births. The study design was qualitative with grounded theory approach. There were 4 research focuses: 1) actors who contribute in labor services; 2) referral delay; 3) Community Health Center (Puskesmas) with basic essential obstetric–neonatal service (Poned); 4) profile of each obstetric services level in Semarang. The results showed that there were 2 groups of actors who contributed to prevention of maternal death. The first group were obstetrics and gynecologists, health surveyors, and professional organizations. The second group were family and society, including husband, mother, in-laws, and public figures. Many maternal death occurred in referral hospitals. There are three types of delay that often occur in Semarang, namely delay in decision-making, delay in accessing health services, and delay in acquiring health services.
METODE ROLE PLAY MELALUI PENDIDIK SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SEKOLAH DASAR Rochmayani, Dewi Sari
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.18818

Abstract

Pendahuluan : Studi pendahuluan di SDN Ngadirgo III Semarang pada tahun 2016 menunjukkan 65% siswa memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang. Selama ini di sekolah tersebut belum pernah dikembangkan model pembelajaran aktif dengan role play dan pendidik teman sebaya. Oleh karena itu ingin diteliti pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play melalui pendidik teman sebaya.Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan rancangan non-equivalent control group with pretest-postest design. Penelitian menggunakan 40 siswa kelas VI sebagai kelompok perlakuan dan 40 siswa kelas VI sebagai kelompok kontrol.Hasil : Tingkat pengetahuan pendidik remaja sebaya mengenai kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode role play pada kelompok kasus semuanya 100% memupunyai pengetahuan dalam kategori baik. Sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 47,5% siswa memiliki pengetahuan kategori baik. Hasil penelitian juga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan pendidik remaja sebaya sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play (p= 0,000).Simpulan : Pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play melalui pendidik teman sebaya secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa sekolah dasar.
CAKUPAN ASI EKSKLUSIF SERTA FAKTOR DETERMINANNYA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang) Sari Rochmayani, Dewi; Sulistyowati, Indah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.128 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v1i2.25

Abstract

ASI eksklusif terbukti secara signifikan dapat menurunkan risiko terjadinya masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih. Bahkan telah terbukti bahwa ASI ekslusif mempunyai efek kesehatan yang bersifat ?long term effect?.? Namun sayangnya, cakupan ASI Ekslusif belumlah sesuai dengan harapan. Secara nasional cakupan ASI Ekslusif baru mencapai 60%. Studi pendahuluan terhadap bidan praktik swasta di wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang tahun 2008 menunjukkan cakupan ASI Eksklusif baru mencapai 46 %.Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sebagai populasi sasaran? adalah seluruh bayi yang dilahirkan di seluruh bidan praktek swasta di wilayah kerja puskesmas Ngaliyan Kota Semarang. Sampel diambil sejumlah 45 bayi. Data primer diperoleh melalui wawancara. Adapun data sekunder diperoleh melalui review dokumen yang terkait dengan variabel penelitian. Adapun instrumen penelitian berupa kuesioner.? Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari beberapa variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dan terikat.Hasil penelitian menunjukkan praktek pemberian ASI secara ekslusif berhubungan dengan? variabel pengetahuan ibu tentang ASI (p=0,001), sikap ibu terhadap pemberian ASI (p=0,002), pekerjaan ibu (p=0,003), dan penyuluhan tentang ASI (p=0,002). Adapun variabel yang tidak berhubungan dengan praktek pemberian ASI ekslusif adalah tingkat pendidikan ibu (p=0,502), dukungan suami ibu (p=0,197), dan iklan susu formula? (p=1) .Mengingat adanya faktor predisposing yang terbukti berkaitan dengan praktik pemberian ASI ekslusif, yaitu pengetahuan dan sikap ibu, maka disarankan agar upaya komunikasi dan edukasi (KIE) gizi tentang ASI lebih ditingkatkan untuk memperbaiki pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI eklsusif. Selanjutnya agar KIE dapat berjalan dengan baik, maka disarankan? agar petugas kesehatan termasuk kader lebih berperan aktif sejak ibu memeriksakan kehamilannya sampai bayi lahir untuk mendukung ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.?Kata Kunci? : ASI eksklusif, faktor determinan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG Kusumastuti, Mirtaria; Rochmayani, Dewi Sari; Zulaika, Chusnul
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.352 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v8i1.49

Abstract

Kehamilan yang resiko tinggi akan menghadapi berbagai permasalahan yang dapat mengganggu proses persalinan. Data dari SDKI 2012 AKI di Indonesia adalah 359/ 100.000 kelahiran hidup. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kejadian kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang.Jenis penelitian ini studi kuantitatif dengan desain penelitian non experimental, dan tergolong dalam penelitian observasional survey. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 50 ibu hamil. Sampel penelitian ini total populasi. Analisa data dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan analisis tabulasi silang.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan cukup (48 %), sikap responden yang setuju dalam memeriksakan kehamilannya (32%). Hasil uji korelasi spearman rank menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian kehamilan resiko tinggi (rs = - 0,06 dan p = 0,965), dan ada hubungan sikap ibu hamil dalam memeriksakan kehamilan dengan kejadian kehamilan resiko tinggi (rs = 0,339 dan p = 0,016). Perlu penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kejadian kehamilan resiko tinggi agar dapat diungkap informasi yang lebih lengkap dan komprehensif.Kata Kunci : pengetahuan, sikap, kehamilan resiko tinggi?RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF PREGNANT WITH HIGH RISK PREGNANCY INCIDENCE HEALTH IN PURWOYOSO SEMARANGHigh-risk pregnancies will encounter various problems that can interfere with the childbirth process. SDKI 2012 MMR in Indonesia is 359 / 100,000 live births. The goal in this study to determine whether there is a relationship of knowledge and attitude of pregnant with high risk pregnancy incidence Health in Purwoyoso Semarang.This type of research is a quantitative study with a non-experimental research design, and classified in observational research survey. The population in this study a number of 50 pregnant. The research sample is total population. Analysis of the data by univariate and bivariate analysis using cross tabulation analysis.The results showed sufficient level of knowledge (48%), the attitude of the respondents who agreed in checkups (32%). Spearman rank correlation test results showed no correlation between knowledge of pregnant with high risk pregnancy incidence (rs = - 0.06 and p = 0.965), and there is a relationship attitude of pregnant in antenatal with the incidence of high-risk pregnancies (rs = 0.339 and p = 0.016). Further studies with a qualitative method of knowledge and attitude of pregnant on the incidence of high risk pregnancy that can be brought to more complete information and comprehensive.Keywords: knowledge, attitude, high risk pregnancy
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA SISWA KELAS 1-2 DI SDIT CAHAYA BANGSA KECAMATAN MIJEN Zulaika, Chusnul; Rochmayani, Dewi Sari
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i1.233

Abstract

Abstrak Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi,namun demikian perlu diketahui bahwa keadaan gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada saat itu saja, tetapi lebih banyak ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa kanak-kanak memberi andil terhadap status gizi setelah dewasa.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis status gizi pada siswa di SDIT Cahaya Bangsa Kecamatan Mijen. Tujuan khususnya Mengetahui status gizi siswa di SDIT Cahaya Bangsa Kecamatan Mijen. Menganalisis pengaruh status gizi pada siswa di SDIT Cahaya Bangsa Kecamatan Mijen.Penelitian ini Metode penelitian menggunakan survei dengan teknik pengukuran antropometri dan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Sampel dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Jumlah populasi ada 280 siswa, sampel ada 165 siswa. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui karakteristik, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dan analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik. Kata kunci     : faktor-faktor yang mempengaruhi gizi, status gizi
REPRODUCTIVE HEALTH EDUCATION STUDY MATERIALS FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Rochmayani, Dewi Sari; Zulaekha, Chusnul
JHE (Journal of Health Education) Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v4i1.30169

Abstract

Background: Some indicators of reproductive health education in schools have not reached the expected level. A preliminary study on junior high school students shows that 90% of students have poor reproductive health knowledge. This situation is an indicator of the weak reproductive health education in junior high schools. Methods: The design of this study is research and development. The study continued with field tests on 30 junior high school teachers in the Mijen sub-district of Semarang City. Results: The study succeeded in formulating 5 materials and 18 study materials on reproductive health education for junior high school students. The material includes: 1) Male and female reproductive organs, 2) Personal protection from sexual abuse, 3) Problems related to reproductive health behavior, 4) Sexually transmitted diseases and HIV-AIDS, 5) Environmental care for reproductive health. The mapping results show that 50% of teachers have never learned the materials : the structure and function of reproductive organs, the types of sexually transmitted diseases, and the health effects of sexually transmitted diseases. The level of teacher knowledge about reproductive health education was 26.7% including the excellent category, 33.3% good and 36.7% sufficient. Conclusion: Materials health education for junior high school students need to be implemented through various forms of intra and extracurricular learning in junior high school.
Development of School Reproductive Health Education Index Model (Indeks Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sekolah / IPKPRS) Rochmayani, Dewi Sari; Budiono, Irwan
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i1.25162

Abstract

One of the important health issues to be on the agenda of health promotion in schools is reproductive health. The results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018 showed that nationally as many as 65.2% of the population had less knowledge about HIV/AIDS. This indicates that Indonesia is faced with the problem of low reproductive health literacy of school residents. The R&D design is used to develop the School Reproductive Health Education Index (IPKRS) instrument. R&D is carried out in 3 stages, namely: 1) determination of IPKRS dimensions and parameters by the focus group discussion (FGD) method; 2) Preparation, consultation and revision of the IPKRS model through experts judgment by the Delphy method; 3) Testing the validity of IPKRS by experts. The results shows that there are 4 dimensions of IPKRS, namely 1) the knowledge of school residents; 2) curriculum; 3) infrastructure; 4) institutional. The four dimensions are described in 13 IPKRS parameters. The validity test results shows all IPKRS parameters proved to be valid (Aiken’s coefficient V value for each item ≥ 0.92). The findings of the IPKRS model need to be followed up by implementing in schools within the framework of mapping the quality of school reproductive health education.
METODE ROLE PLAY MELALUI PENDIDIK SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SEKOLAH DASAR Rochmayani, Dewi Sari
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.18818

Abstract

Pendahuluan : Studi pendahuluan di SDN Ngadirgo III Semarang pada tahun 2016 menunjukkan 65% siswa memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang. Selama ini di sekolah tersebut belum pernah dikembangkan model pembelajaran aktif dengan role play dan pendidik teman sebaya. Oleh karena itu ingin diteliti pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play melalui pendidik teman sebaya.Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan rancangan non-equivalent control group with pretest-postest design. Penelitian menggunakan 40 siswa kelas VI sebagai kelompok perlakuan dan 40 siswa kelas VI sebagai kelompok kontrol.Hasil : Tingkat pengetahuan pendidik remaja sebaya mengenai kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode role play pada kelompok kasus semuanya 100% memupunyai pengetahuan dalam kategori baik. Sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 47,5% siswa memiliki pengetahuan kategori baik. Hasil penelitian juga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pengetahuan pendidik remaja sebaya sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play (p= 0,000).Simpulan : Pendidikan kesehatan reproduksi dengan metode role play melalui pendidik teman sebaya secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja pada siswa sekolah dasar.
Reproductive Health Education Study Materials for Junior High School Students Rochmayani, Dewi Sari; Zulaekha, Chusnul
Journal of Health Education Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v4i1.30169

Abstract

Background: Some indicators of reproductive health education in schools have not reached the expected level. A preliminary study on junior high school students shows that 90% of students have poor reproductive health knowledge. This situation is an indicator of the weak reproductive health education in junior high schools. Methods: The design of this study is research and development. The study continued with field tests on 30 junior high school teachers in the Mijen sub-district of Semarang City. Results: The study succeeded in formulating 5 materials and 18 study materials on reproductive health education for junior high school students. The material includes: 1) Male and female reproductive organs, 2) Personal protection from sexual abuse, 3) Problems related to reproductive health behavior, 4) Sexually transmitted diseases and HIV-AIDS, 5) Environmental care for reproductive health. The mapping results show that 50% of teachers have never learned the materials : the structure and function of reproductive organs, the types of sexually transmitted diseases, and the health effects of sexually transmitted diseases. The level of teacher knowledge about reproductive health education was 26.7% including the excellent category, 33.3% good and 36.7% sufficient. Conclusion: Materials health education for junior high school students need to be implemented through various forms of intra and extracurricular learning in junior high school.
Nutritional Literacy as An Effect Modifier on Undernutrition Incidence among Poor Urban Family in Semarang City Budiono, Irwan; Hermawati, Bertakalswa; Rochmayani, Dewi Sari; Fauzi, Lukman
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 19, No 3 (2024)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v19i3.49965

Abstract

Kemiskinan merupakan akar dari penyebab masalah gizi kurang. Wilayah Gunung Brintik Kelurahan Randusari Kota Semarang merupakan wilyah kantung kemiskinan di pusat Kota Semarang dengan jumlah penduduk miskin sebesar 28.48% serta prevalensi gizi kurang sebesar 60%. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor risiko gizi kurang serta menganalisis literasi gizi ibu sebagai efek modifikasi kejadian gizi kurang pada balita. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional melibatkan 97 balita di wilayah Gunung Brintik RW III dan IV Kelurahan  Randusari Kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara responden ibu balita. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi square, sedangkan analisis multivariat menggunakan multiple logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 variabel yang memiliki asosiasi dengan kejadian gizi kurang pada balita, yaitu jenis kelamin, riwayat IMD, riwayat imunisasi, riwayat penyakit infeksi, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pendapatn keluarga, dan literasi gizi. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya interaksi antara pendapatan keluarga dengan literasi gizi sebagai variabel interaksi (nilai p: 0,044). OR adjusted pendapatan keluarga dan literasi gizi terhadap kejadian gizi kurang diperoleh OR = 2,37 (1,07-9,38). Keluarga yang mampu secara ekonomi, tetapi memiliki literasi gizi yang kurang berisiko sebesar 2,37 kali lebih besar untuk memiliki balita yang mengalami gizi kurang daripada keluarga yang mampu secara ekonomi dan memiliki literasi gizi yang baik. Dengan demikian, efek risiko pendapatan keluarga yang kurang terhadap kejadian gizi kurang termodifikasi oleh literasi gizi sebagai effect modifier.