Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELATIHAN “DESIGNING ENGLISH LEARNING MATERIAL FOR KINDERGARTEN” PADA GURU KB TK ALIF SMART SURAKARTA Sari, Ayu Istiana; Al-Hakim, Lukman
ADI WIDYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2020): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v4i2.4191

Abstract

Pembelajaran bahasa Inggris di taman kanak-kanak merupakan fenomena pendidikan. Poin yang paling menonjol adalah kemampuan untuk mempelajari bahasa baru dengan cepat. Anak-anak menggunakan berbagai jenis sumber daya mental untuk memasukkan kata dan makna. Mereka melakukan interpretasi terhadap yang didengarkan dan diamati di sekitar. Guru memainkan peran penting dalam membina perkembangan intelektual dan sosial anak. Pendidikan yang diperoleh siswa adalah kunci untuk menentukan masa depan siswa tersebut. Salah satu tugas guru ada membuat rancangan pembelajaran. . RPP adalah pedoman bagi guru untuk melaksanakan proses pembalajaran di kelas. Pengembangan dan perubahan kreatif dapat dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Metode pelaksanaan merupakan landasan atau acuan agar proses dalam program pengabdian kepada masyarakat ini berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Setelah proses observasi lapangan dan identifikasi permasalahan dilakukan, maka akan dilakukan perancangan solusi. Selanjutnya solusi yang menjadi yang telah direncanakan akan ditawarkan kepada mitra. Metode yang akan digunakan dalam program ini Survey, Implementasi, dan Evaluasi.Pelatihan ini diberikan kepada guru-guru di KB TK IT Alif Smart Kadipiro Surakarta. Hasil dari pelatihan ini adalah berkembangnya kemampuan guru dalam membuat rancangan pembelajaran bahasa Inggris untuk KB dan TK. Produk yang dihasilkan yaitu berupa RPP pembelajaran Bahasa Inggris untuk KB dan TK.
الأدب في التواصل الإجتماعي من منظور تفسير القرآن Triyani; Sahaya, Yida; Al-Hakim, Lukman
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 5 No. 2 (2024): Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v5i2.90

Abstract

ملخصفي العصر الحديث، هناك العديد من الأزمات الأخلاقية في عصرنا الحالي، ومن بين هذه الأزمات فقدان التهذيب الذي يعد أحد العناصر المهمة في أخلاقيات التواصل. يركز هذا البحث على كيفية تطبيق المداراة في الحياة اليومية، سواء في العالمين الواقعي والافتراضي. ويحلل هذا البحث تفسير سورة البقرة [2] الآية 83، وسورة النور [24] الآيتان 27-28، وسورة لقمان [31] الآيتان 18-19 لإيجاد فهم لمفهوم المداراة في التفاعل مع الآخر، سواء اللفظية وغير اللفظية. يستخدم هذا البحث المنهج الكيفي مع منهج الدراسة الأدبية. وقد أظهرت النتائج أن القرآن الكريم يقدم توجيهات كاملة حول الأدب. سةرة البقرة [2] الآية 83 تؤكد على أهمية حسن الكلام والأدب كشكل من أشكال النضج الأخلاقي والإيماني لمنع النزاع وخلق الوئام في المجتمع. سورة النور [24] الآيتان 27-28 تؤكد على آداب الضيافة كشكل من أشكال احترام خصوصيات الآخرين. سورة لقمان [31] الآيتان 18-19 تؤكدان على أهمية التواضع في التواصل. يُظهر هذا البحث أن تعاليم الأدب الواردة في القرآن الكريم مهمة جدًا للتغلب على تحديات التواصل المعاصر مثل وسائل التواصل الاجتماعي التي غالبًا ما تتجاهل الأخلاق. AbstrakDi era modern saat ini banyak terjadi krisis moral, salah satunya adalah hilangnya kesopanan yang merupakan salah satu elemen penting dalam etika berkomunikasi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana kesopanan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia nyata maupun maya. Penelitian ini menganalisis penafsiran QS. Al-Baqarah [2] ayat 83, QS. An-Nur [24] ayat 27-28 dan QS. Luqman [31] ayat 18-19 untuk menemukan pemahaman tentang konsep kesopanan dalam berinteraksi satu sama lain, baik verbal maupun nonverbal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an memberikan arahan yang lengkap tentang kesopanan. QS. Al-Baqarah [2] ayat 83 menekankan pentingnya berkata baik dan bersikap sopan sebagai bentuk kedewasaan moral dan iman demi mencegah konlik serta menciptakan keharmonisan di masyarakat. QS. An-Nur [24] ayat 27-28 menegaskan tentang etika bertamu yang merupakan wujud menghormati privasi orang lain. QS. Luqman [31] ayat 18-19 menekankan pentingnya sikap rendah hati dalam berkomunikasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ajaran kesopanan yang terkandung dalam Al-Qur’an sangat penting untuk mengatasi tantangan komunikasi kontemporer seperti media sosial yang kerap mengabaikan etika. AbstractIn today's modern era, there are many moral crises, one of which is the loss of politeness, which is one of the important elements in communication ethics. This research focuses on how politeness can be implemented in everyday life, both in the real and virtual worlds. This research analyzes the interpretation of QS. Al-Baqarah [2] verse 83, QS. An-Nur [24] verses 27-28 and QS. Luqman [31] verses 18-19 to find an understanding of the concept of politeness in interacting with each other, both verbal and nonverbal. This research uses a qualitative method with a literature study approach. The results show that the Qur'an provides complete directions on politeness. QS. Al-Baqarah [2] verse 83 emphasizes the importance of speaking well and being polite as a form of moral maturity and faith to prevent conflicts and create harmony in society. QS. An-Nur [24] verses 27-28 emphasizes the ethics of visiting which is a form of respecting other people's privacy. QS. Luqman [31] verses 18-19 emphasizes the importance of a humble attitude in communication. This research shows that the teachings of politeness contained in the Qur'an are very important to overcome the challenges of contemporary communication such as social media that often ignore ethics.
Konstruksi Realitas Simbolik Makna Islam Damai Dalam Program Damai Indonesiaku Tvone Bachtiar, Alfan; Al-Hakim, Lukman
KOMUNIKA Vol 3 No 2 (2020): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No.200/M/KPT/2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/komunika.v3i2.7335

Abstract

Tujuan dari penelitian yang berjudul Konstruksi Realitas Simbolik Makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne yakni: Pertama, menganalisis teori Konstruksi Sosial Realitas terhadap makna “Islam Damai” dalam program Damai Indonesiaku. Kedua, menganalisis hasil konstruksi makna “Islam Damai” dengan metode analisis framing model Robert M. Entman.Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini ada dua, yaitu penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field research). Sedangkan teori yang digunakan dalam tesis ini, yaitu teori Konstruksi Sosial Realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman dan analisis framing model Robert M. Entman.Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam mengkonstruksi realitas simbolik makna “Islam Damai” dalam Program Damai Indonesiaku TVOne. Dalam  pandangan konstruksi sosial realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman terbagi kedalam tiga unsur, yaitu: pertama, eksternalisasi, yaitu ekspresi diri dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. Maka tahapan eksternalisasi individu dapat dilihat dari ekspresi penonton Damai Indonesiaku pada pesan-pesan “Islam Damai” program Damai Indonesiaku baik mental maupun fisik. Kedua objektivasi, yaitu Interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya hasil dari proses eksternalisasi. Dalam konteks ini proses interaksi penonton Damai Indonesiaku dengan lingkungannya dan menjadi habitualisasinya (rutinitasnya) Sehingga apa yang disadari adalah apa yang dilakukannya. Ketiga  Internalisasi, yaitu kesadaran penonton Damai Indonesiaku dalam menerima, menyerap, mendefinisikan, merespons, mengambil sikap dan tindakan yang bervariasi terhadap pesan-pesan “Islam Damai” dari para penceramah Damai Indonesiaku kedalam dirinya dan mengidentifikasi dirinya sebagai pemirsa setia Damai Indonesiaku. Adapun metode analisis framing Entman terbagi kedalam empat element yaitu: Define problems, menekankan bagaimana peristiwa dan isu yang dipahami program Damai Indonesiaku dan terdapat aspek penilaian dalam elemen ini. Diagnose causes, yang melatar belakangi masalah isu yang diangkat pada program Damai Indonesiaku dan dapat ditujukan pada aspek what (apa), juga dapat pada aspek who (siapa). Unsur what dan who dianggap sebagai sumber isu yang diangkat. Make moral judgement, merupakan elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian isu yang sudah dibuat pada program Damai Indonesiaku sehingga dibutuhkan sebuah argumentasi kuat guna mendukung gagasan tersebut. Treatment recommendation, merupakan elemen untuk menilai apa yang ditayangkan program Damai Indonesiaku. Berbagai bentuk alternatif solusi yang ditayangkan program Damai Indonesiaku dari satu isu yang diangkat.
Pemberitaan Media Online Terhadap Radikalisme di Garut Jawa Barat (Analisis Framing Detik.Com dan Okezone.Com) Al-Hakim, Lukman
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v2i2.27706

Abstract

Framing sebuah institusi media massa dilihat berdasarkan fakta dan realitas yang terjadi di masyarakat. Beragam kasus dan peristiwa telah banyak diungkap secara objektif dan transparan tanpa pandang bulu. Seperti pada kasus pemberitaan gerakan radikalisme di Kabupaten Garut Jawa Barat yang dimuat di laman Detik.com dan Okezone.com edisi 4-5 Juli 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui framing Detik.com dan Okezone.com terhadap  gerakan radikalisme dengan metode kualitatif analisis framing model Robert M. Entman yang terdiri dari: pendefinisian masalah, diagnosa masalah, membuat keputusan moral, dan menekankan penyelesaian masalah, serta untuk mengetahui perbedaan framing isu radikalisme dari kedua media online tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama radikalisme merupakan paham yang mengandung unsur “kekerasan” dan “pembodohan” dalam memahami agama serta adanya upaya mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Kedua eksistensi gerakan radikalisme sebagai jalan pintas menuju surga tanpa ibadah dan hanya dengan biaya infak 25 ribu rupiah saja. Ketiga ditemukan fakta baru terdapat 41 dari 42 Kecamatan di Kabupaten Garut Jawa Barat menjadi korban radikalisme. Keempat upaya pemerintah atasi gerakan radikalisme yang masih terus membumi di Kabupaten Garut Jawa Barat. Serta terdapat perbedaan framing berita pada kedua media online tersebut, diantaranya: Detik.com cenderung memberitakan tentang gerakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), sementara Okezone.com cenderung memberitakan tentang gerakan “pembodohan” umat dalam memahami agama.
Perspektif Masyarakat Digital Terhadap Dakwah Online Di Instagram Di Tengah Pandemi Covid-19 Al-Hakim, Lukman
Jurnal Studi Jurnalistik Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Faculty of Da'wa and Communications Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v3i2.22985

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: mengklasifikasi para da’i dari jumlah follower tertinggi hingga follower terendahdan melihat perspektif masyarakat digital tehadap dakwah di media sosial Instagram para da’i ditengah pandemi covid-19. Penulis menggunakan teori Uses and Gratifications Wilbur Schramm 1970, yaitu khalayak dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka. Terdapat tiga karakteristik dari teori ini yaitu:  Interactivity, bermakna terjadi komunikasi dua arah baik da’i maupun mad’u. Demassification, bermakna kontrol sistem komunikasi bergeser dari da’i ke mad’u yaitukebebasan mad’u menerima pesan dakwah yang disampaikan da’i sesuai dengan kebutuhan mereka. Asynchroneity,bermakna kemampuan untuk menentukan waktu pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang ditentukan dan aspek interpersonal seperti mengirim, menerima dan menyimpan pesan dakwah online sesuai kebutuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, penulis berupaya menelaah data mengenai subjek yang diteliti yaitu akun Instagram para da’i dengan observasi, wawancara follower, dokumentasi dan kepustakaan untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Hasil dari penelitian ini, yaitu dakwah online menggunakan Instagram ditengah pandemi covid-19 cukup efektif. Hal ini berdasarkan tingginya jumlah follower di laman media sosial Instagram para da’i serta respon positif yang diberikan follower pada kajian online ini. 
DAKWAH ONLINE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT MODERN DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE Al-Hakim, Lukman; Bachtiar, Alfan
KOMUNIKATA57 Vol. 2 No. 2 (2021): KOMUNIKATA57
Publisher : FISIP IBI-K57 Prodi Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55122/kom57.v2i2.265

Abstract

Dakwah menjadikan perilaku Muslim dalam menjalankan Islam sebagai agama Rahmatan Lil’alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia. Fenomena dakwah yang berkembang saat ini begitu cepat dan dinamis dengan perkembangan teknologi informasi dan internet sehingga dakwah bisa dilakukan di dunia maya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan para da’i yang memanfaatkan media sosial YouTube sebagai alat untuk menyampaikan pesan dakwahnya. Hal ini perlu diteliti untuk melihat Perspektif Masyarakat Modern di Media Sosial Youtube. Setiap aktivitas seseorang akan digerakkan melalui serangkaian teknologi digital seperti dakwah online saat ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seperti seseorang, individu, kelompok, organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial. Studi kasus dilakukan untuk menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen (hasil), survei, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci. Penelitian ini memberikan saran Penggunaan media online sebagai sarana dakwah Islam dewasa ini mulai menjadi alternatif dalam berdakwah. Selain itu dalam menyampaikan materi-materi dakwah di era media baru saat ini, seorang da’i telah memiliki beberapa akun di media sosial seperti; Facebook, Twitter, LINE, WhatsApp atau media online lainnya seperti; YouTube, Instagram, Weblog dan sebagainya.
ANALISIS FRAMING MAKNA “ISLAM DAMAI” DALAM PERSPEKTIF DAMAI INDONESIAKU TVONE Al-Hakim, Lukman
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v3i1.32329

Abstract

Islam adalah agama yang cinta damai dan rahmat bagi seluruh alam, hal ini tertuang dalam surat Al-Anfaal ayat 61. Kata damai dimaknai sebagai tidak adanya perang atau konflik dan kekerasan. Faktor penyebab terjadinya suasana damai adalah ketika individu memiliki rasa kedamaian dalam diri sendiri, memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi dan pikirannya agar tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain serta bisa memicu terjadinya konflik dan kekerasan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis framing makna “Islam Damai” dalam perspektif Damai Indonesiaku TVOne. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, analisis framing model Zhongdang Pan dan M. Kosicki. Metode analisis Pan dan Kosicki terdiri dari struktur sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research), dan penelitian lapangan (field research). Hasil dari penelitian ini menunjukkan framing makna “Islam Damai” dalam perspektif Damai Indonesiaku TVOne, pertama sebagai upaya untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain walaupun dilahirkan dengan berbeda keyakinan. Kedua upaya untuk menjaga bangsa baik saudara semuslim (ukhuwah islamiyah), saudara sebangsa (ukhuwah wathaniyah) dan saudara sesama manusia (ukhuwah insaniyah). Ketiga upaya untuk saling memberi nasihat satu sama lain dan melampangkan diri menerima serta menghormati perbedaan pendapat orang lain. Keempat upaya untuk saling menjaga perdamaian, kerukunan, keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa dan negara serta melestarikannya, maka akan ada keberkahan dan kedamaian didalamnya. sehingga hidup akan menjadi lebih nikmat dan tentram serta jauh dari kata konflik.