Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER, Terhadap ROA Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 Hingga Mei 2014 Widyaningrum, Linda; Septiarini, Dina Fitrisia
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol 2, No 12 (2015): Desember-2015
Publisher : Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.872 KB)

Abstract

Islamic Rural Bank is intermediary institution that collect and distribute the fund in financing. BPRS management hope that every operational activities always shows good performance in order to obtain optimal benefit. One of the way to measure performance is calculating financial ratios. The purpose of this research to know the effect of CAR, NPF, FDR, and OER on ROA in industry of Islamic Rural Bank period January 2009 until May 2014 in partial and simultaneous. This research method used quantitative approach. Sample of this research was based on monthly period, so there were 65 months/samples. Sampling technique used purposive sampling. All data taken from Sharia Islamic Statistic. Analyze technique used multiple regression.The results of this research showed that in simultaneous, CAR, NPF, FDR, and OER had significant effect on ROA. In partial, CAR, NPF, and FDR had not significant effect on ROA, beside OER had significant effect on ROA.
Evaluation on the Implementation of Regional Mapping Referal System in the National Health Insurance Primary Care Services in Boyolali, Central Java Widyaningrum, Linda; Tamtomo, Didik; Suryono, Arief
Journal of Health Policy and Management Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.368 KB)

Abstract

Background: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan finance preventive, promo­tive, curative, rehabilitative services. The referal system is needed to enhance services and to assure patient safety. The purpose of this study is to evaluate the implementation of regional mapping referal system of the national health insurance, at the primary care level.Subjects and Method: This was a qualitative study with fenomenology approach. This study was conducted at Wonosegoro I and Karanggede Community Health Centers, type C Boyolali Pandanarang district hospital, type D Boyolali Simo hospital, and Boyolali District Health Office. Data were collected by in-depth interview, direct observation, and document review.Results: Regional mapping referal system in Boyolali district was implemented under the head of the District Health Office regulation no 440/4214/15 /2014. The number of personal in charge of referal system in Wonosegoro I and Karanggede Community Health Centers, which provided inpatient care was lacking. The infrastructure and equipment were insufficient to address common diseases that consist of 155 diagnoses. The information and communication system has not connected to the referal system facilities. Telephone was used to check about the hospital bed of availability. Therefore, patient information could not be sent to the hospital beforehand.Conclusion: The current infrastructure and equipment at Community Health Centers in Boyolali, Central Java are insufficient to support the regional mapping referal system.Keywords: mapping, referal system, BPJS Kesehatan, primary care.Correspondence: Linda Widyaningrum. School of Medical Records, APIKES Citra Medika, Surakarta, Central Java. Email: linda.ningrum@ymail.comJournal of Health Policy and Management 1(2): 95-101https://doi.org/10.26911/thejhpm.2016.01.02.04
Pengaruh Inovasi Cerdas pada Sistem Muskuloskeletal melalui Media Pembelajaran Interaktif Di Sekolah Dasar Wulandari, Rahaju Muljo; Widyaningrum, Linda; Arini, Liss Dyah Dewi
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1205

Abstract

Latar belakang penelitian ini bahwa faktor yang mempengaruhi kemajuan bangsa di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia di dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi pada era revolusi industri 4.0.. Penggunaan media interaktif dapat memberikan dampak positif yang luar biasa dalam memudahkan proses belajar. Media pembelajaran sebagai fondasi yang sangat diperlukan demi berhasilnya proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media interaktif (video interaktif) (2) menganalisis perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media interaktif dan video interaktif. Tahapan metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest dan postest design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Djamiatul Ichwan dan SD Ta Mirul Islam. Pengambilan kelas penelitian melalui teknik random sampling berdasarkan penyesuaian materi pada kurikulum kelas. Kegiatan dalam analisis data meliputi kegiatan pengolahan data dan analisis statistik. Uji ini dilakukan terhadap data pre test dan postest, perubahan skor postest dari skor pre test terhadap kelompok eksperimen. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran melalui media pembelajaran melalui video interaktif mampu memotivasi siswa sehingga dapat prestasi belajar meningkat. Siswa memberikan respon positif terhadap implementasi model pembelajaran menggunakan video interaktif
Accuracy of the Tentative Underlying Cause of Death Code Based on Rule 1 And Rule 2 Widyaningrum, Linda; Yuliadi, Naufal Arifin; Sari, Sella Yulia
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i1.2858

Abstract

Tentative Underlying Cause of Death (TUCoD) is the code selected as the result of each step in the process, when applying the instructions for each step. This research is a descriptive study with a cross sectional data approach, data sources obtained from primary data, namely the results of patient medical record documents and the results of interviews with the head of medical records and coding officers using research instruments, observation guidelines, interview guidelines, check-lists, MMDS tables. The samples taken was 82 samples from a total population of 444 general death certificates. The data sources taken are primary sources, namely the results of interviews and observations and secondary sources are taken from the SPO for coding the death index. The results of the accuracy of writing the sequence of events were 85% and the inaccuracy was 15%, this was due to the recording being carried out by the doctor in charge of the patient, determination of the tentative underlying cause of death code which is based on rule 1 at 24% with each rule 1 namely Rule 1.1 at 45% and rule 1.2 at 55%, rule 2 is 7% and General Principle rule is 69. Conclution this researsch procedure uses ICD-10 but does not involve MMDS, 85% of the event sequence writing is accurate, while 15% is inaccurate, the determination of rule 1 is 26% respectively for rule 1, namely rule 1.1 at 43% and rule 1.2 at 57% rule 2 at 6% and rule GP at 68% suggest immediate revision of the SOP for causes of death by involving MMDS in the death coding procedure. It would be better for coding officers to be more careful in coding the diagnosis of the basic cause of death so that there is no diagnosis without a code. diagnosis and improve coordination between medical record officers, doctors and other health workers to increase the completeness of medical records.
Pengaruh Inovasi Cerdas pada Sistem Muskuloskeletal melalui Media Pembelajaran Interaktif Di Sekolah Dasar Wulandari, Rahaju Muljo; Widyaningrum, Linda; Arini, Liss Dyah Dewi
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1205

Abstract

Latar belakang penelitian ini bahwa faktor yang mempengaruhi kemajuan bangsa di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia di dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi pada era revolusi industri 4.0.. Penggunaan media interaktif dapat memberikan dampak positif yang luar biasa dalam memudahkan proses belajar. Media pembelajaran sebagai fondasi yang sangat diperlukan demi berhasilnya proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan media interaktif (video interaktif) (2) menganalisis perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media interaktif dan video interaktif. Tahapan metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest dan postest design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Djamiatul Ichwan dan SD Ta Mirul Islam. Pengambilan kelas penelitian melalui teknik random sampling berdasarkan penyesuaian materi pada kurikulum kelas. Kegiatan dalam analisis data meliputi kegiatan pengolahan data dan analisis statistik. Uji ini dilakukan terhadap data pre test dan postest, perubahan skor postest dari skor pre test terhadap kelompok eksperimen. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran melalui media pembelajaran melalui video interaktif mampu memotivasi siswa sehingga dapat prestasi belajar meningkat. Siswa memberikan respon positif terhadap implementasi model pembelajaran menggunakan video interaktif
KEAKURATAN KODE KARAKTER KE-5 PADA KASUS MUSCULOSKELETAL BERDASARKAN ICD 10 DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Andini, Chika Putri; Widyaningrum, Linda
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2884

Abstract

Dalam proses pengkodean sistem musculoskeletal memiliki kode karakter ke-5 yang merupakan kode untuk menunjukkan letak terjadinya kasus musculoskeletal. Apabila kode karakter ke-5 tidak digunakan atau digunakan tetapi salah kode maka akan berpengaruh terhadap pemeriksaan penunjang yang dilakukan dan bisa juga berpengaruh terhadap biaya pengobatan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, dari 10 dokumen rekam medis yang diteliti peneliti menemukan ketidakakuratan mencapai 100%, artinya dari 10 sampel awal terdapat 10 dokumen yang tidak akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal berdasarkan ICD 10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik pengambilan sampel yaitu sampel total dengan jumlah dokumen sebanyak 126 dokumen rekam medis kasus musculoskeletal. Instrumen penelitian meliputi ICD 10, pedoman observasi berupa check list dan pedoman wawancara. Pengolahan data dengan collecting, coding, klasifikasi dan penyajian data. Presentase ketidakakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal diperoleh hasil 98,41% atau sebanyak 124 dokumen tidak akurat dan 1,59% atau sebanyak 2 dokumen akurat. Faktor yang mempengaruhi keakuratan dan ketidakukaratan kode kasus musculoskeletal antara lain karena tenaga medis atau dokter dan tenaga rekam medis coder. Sebaiknya petugas coding melakukan konfirmasi ke dokter penanggung jawab pasien yang bersangkutan apabila ditemukan penulisan diagnosa yang tidak terbaca agar kode yang dihasilkan akurat. Sebaiknya dilakukan perencanaan kebutuhan petugas coding dan menganalisis beban kerja petugas coding agar keakuratan kode karakter ke-5 pada kasus musculoskeletal semakin optimal. Sebaiknya petugas coding memberikan kode karakter ke-5 pada dokumen rekam medis pasien kasus musculoskeletal, karena keakuratan dan kelengkapan kode berpengaruh terhadap biaya pengobatan.
PENGARUH KELENGKAPAN INFORMASI PENUNJANG MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT TYPHOID FEVER PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO TAHUN 2021-2022 Widyaningrum, Linda; Tedjaseputra, Hendratna M; Dewi, Aprillia Utami
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2965

Abstract

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan rumah sakit swasta tipe C yang berada di kota Surakarta. Typhoid fever merupakan penyakit yang berada di salah satu 10 besar penyakit pasien rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diketahui persentase ketidakakuratan kode diagnosis sekitar 28% hingga 84% dokumen, sedangkan persentase ketidaklengkapan informasi medis sekitar 32 % hingga 90%. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh kelengkapan informasi penunjang medis terhadap keakuratan kode diagnosis typhoid fever pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian ini adalah dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis typhoid fever sebanyak 107 dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan sampling jenuh. Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, check list, ICD-10 dan SPSS. Persentase akurasi kode diagnosis typhoid fever pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Waluyo dengan sampel sebanyak 107 dokumen rekam medis, keakuratan kode sebanyak 86 (80,3%) dokumen sedangkan kode yang tidak akurat sebanyak 21 (19,7%) dokumen. Kelengkapan informasi medis dari 107 dokumen rekam medis yang diteliti terdapat 51 (47,7%) dokumen dengan kategori lengkap dan 56 (52,3%) dokumen dengan kategori tidak lengkap. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS didapatkan nilai signifikasi adalah 0,004 sehingga p< 0,01. Artinya, kelengkapan informasi penunjang medis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keakuratan kode diagnosis typhoid fever di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Adapun hasil dari nilai konstanta sebesar 0.909 menunjukkan bahwa jika tidak ada kelengkapan informasi penunjang medis maka nilai konsisten keakuratan kode diagnosis typhoid fever yaitu sebesar 0.909, jika setiap penambahan 1% tingkat kelengkapan informasi penunjang medis maka keakuratan kode diagnosis typhoid fever akan menurun sebesar -0.217.
HUBUNGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS TYPHOID FEVER DENGAN PERSETUJUAN KLAIM BPJS Widyaningrum, Linda; Abi, Muhamad; Fauziah, Nimas Fadhilah; Sari, Sella Yulia
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3940

Abstract

Kode diagnosis pasien memegang peran penting sebagai acuan penentuan dari besar biaya atau tarif pelayanan kesehatan. Keakuratan kode diagnosis merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh tenaga rekam medis termasuk pada kasus Typhoid Fever. Tujuan penelitian untuk mengetahui Keakuratan Kode Diagnosis Typhoid Fever dengan Persetujuan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menguji hubungan antara keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever dengan persetujuan klaim BPJS. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Data diolah dengan analisis uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever yang akurat sebanyak 106 dokumen (90,6%), tidak akurat sebanyak 11 dokumen (9,4%). Persetujuan klaim BPJS diperoleh hasil yang disetujui sebanyak 106 berkas klaim (90,6%) dan yang tidak disetujui sebanyak 11 berkas klaim (9,4%). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 25.0 didapatkan nilai p < 0,05, yaitu p = 0,000 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Artinya ada hubungan antara keakuratan kode diagnosis Typhoid Fever dengan persetujuan klaim BPJS di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. Pengkode sebaiknya dalam melakukan pengodean memperhatikan lembar-lembar penunjang medis.
Pemanfaatan teknologi informasi pendeteksi penyakit Tuberkulosis dalam upaya meningkatkan pengetahuan petugas medis Suryadi, Agung; Widyaningrum, Linda
Community Empowerment Journal Vol. 3 No. 3 (2025)
Publisher : CV. Yudhistt Fateeh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61251/cej.v3i3.244

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan sebuah penyakit menular yang di karenakan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Sumber penularan penyakit pada pasien tuberkulosis positif yaitu melalui percikan ludah atau dahak yang dikeluarkannya. Pada saat ini pelayanan kesehatan banyak yang masih dilakukan secara konvensional dalam penangan kasus tuberkulosis. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kemampuan petugas medis terhadap teknologi informasi yang dapat diguanakan dalam melayani pasien. Keterbatasan tersebut dinilai menjadi salah satu faktor penyebab belum optimalnya penggunaan teknologi informasi khususnya dibidang kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kualitas pelayanan terhadap pasien dapat berjalan secara optimal. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan petugas medis dalam pemanfaatan teknologi dalam pelayanan pasien. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa sosialisasi dan pendampingan terhadap petugas medis. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan petugas medis tentang pentingya pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk pelayanan pasien, serta penambahahan pengetahuan tentang pentingnya digitalisasi data kesehatan. Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. Transmission of the disease to tuberculosis-positive patients occurs through droplets of saliva or phlegm. Currently, many healthcare services are still carried out conventionally in handling tuberculosis cases. This is due to a lack of knowledge and skills among medical personnel regarding information technology that can be used in patient care. This limitation is considered to be one of the factors causing the suboptimal use of information technology, especially in the health sector. This activity is expected to improve the quality of patient care. The goal of this community service is to improve medical personnel's knowledge of the use of technology in patient care. The methods used in this activity include outreach and mentoring for medical personnel. The results of this activity include increased medical personnel's knowledge about the importance of utilizing technology for patient care, as well as increasing their knowledge about the importance of digitizing health data.
EVALUATION OF DOCUMENTATION SEQUENCE CAUSES PERINATAL Widyaningrum, Linda; Sugianto, Zaenal; Setiawan, Bagas
Proceeding of the International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH) 2023: Proceeding of the 4th International Conference Health, Science And Technology (ICOHETECH)
Publisher : LPPM Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/icohetech.v4i1.3406

Abstract

The Underlying cause of death is an event or condition without which the patient would not have died. The aim of the research is to determine the accuracy of writing the sequence of causes of perinatal death based on mortality rules The research method used in this research is descriptive research, with a retrospective approach. Data collection using observation and interviews. The research population was 50 medical record documents of patients who died perinatally in 2018-2022 using a saturated sampling technique. The percentage of accuracy in writing the sequence of perinatal deaths at PKU Muhammadiyah Hospital Surakarta shows 100% inaccurate. The writing inaccuracy is due to the writing not being in accordance with the existing standart Operating Procedure, the order of perinatal death is still written on the medical certificate for the cause of adult death. The accuracy of writing the order of perinatal deaths is still relatively low. It would be better if the hospital further increases its outreach activities so that medical personnel can write the order of death on the certificate correctly in accordance with the rules or standards that apply in the hospital.