Articles
ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PENYEBERANG MENGGUNAKAN PEDESTRIAN RISK INDEX (PRI) (STUDI KASUS PADA SISWA PENYEBERANG DI SMPN 4 SUKOHARJO)
Kusumastutie, Naomi Srie;
Malkamah, Siti
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The effectiveness of traffic conflict has been already proven in preventively improving safety. Therefore, the aimed of this study was to analyze pedestrian safety based on the pedestrian risk level stated by Pedestrian Risk Index (PRI). Case study was conducted on student pedestrians in SMPN 4 Sukoharjo. The recording of pedestrian crossing was made to get the traffic conflict data. Furthermore, the data was analyzed to obtain the value of Pedestrian Risk Index (PRI). The result of the data analysis showed that there were no differences of the value of PRI based on crosing location and time. However, there was difference of the value of PRI based on the kind of crossing, where individual crossing had higher value of PRI than group crossings. It concluded that group crossings had higher level of safety than individual crossings.
Studi Pendahuluan: Perilaku Berkendara Anak Di Bawah Umur Ditinjau Dari Theory Of Planned Behavior
Kusumastutie, Naomi Srie
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 6 No. 2 (2019): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.369 KB)
|
DOI: 10.46447/ktj.v6i2.35
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan mengenai perilaku berkendara anak di bawah umurditinjau dari Theory of Planned Behavior (TPB). Langkah awal dalam penyusunan kuesioner TPBadalah mengidentifikasi keyakinan-keyakinan yang menonjol (salient beliefs) sebagai dasarpembentukan sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Keyakinan-keyakinan yangmenonjol ini menjadi dasar penyusunan soal pada kuesioner, yang hasilnya akan digunakan untukmenyusun model perilaku berkendara pada anak di bawah umur. Pengumpulan data pada penelitianini menggunakan kuesioner terbuka, dengan responden yaitu siswa berusia di bawah 17 tahun diSMPN 1 Kota Tegal, SMAN 1 Kota Tegal, dan SMAN 5 Kota Tegal. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis isi. Behavior beliefs yang didapatkan adalah tidakmerepotkan orang tua, lebihcepatsampai tujuan, ditilang polisi, dan terlibat kecelakaan lalu lintas. Normative beliefs yang didapatkanadalah orang tua dan teman. Control beliefs yang didapatkan adalah adanya kebutuhan, tidakmemiliki SIM, ijin orang tua, dan kepercayaan diri.
Pengukuran Tingkat Kepuasan Kerja Pengemudibus Dengan Menggunakan Job Affective Wellbeing Scale (JAWS)
Kusumastutie, Naomi Srie;
Jamhari, Syafek
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (215.367 KB)
|
DOI: 10.46447/ktj.v6i1.38
Stres pada pengemudi angkutan umum dipengaruhi oleh kondisi kerja yang berimplikasipada kepuasan kerja. Stres kerja ini akan dapat menjadi faktor risiko bagi keselamatanmengemudi pada pengemudi bus. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkatkepuasan kerja pengemudi bus. Alat ukur yang digunakan adalah Job-related AffectiveWellbeing Scale (JAWS). Sebelum digunakan JAWS melalui proses penerjemahan terlebihdahulu. Reliabilitas JAWS hasil terjemahan sebesar 0,89. Hasil penelitian menunjukkanbahwa mayoritas subjek penelitian ini menunjukkan kecenderungan kepuasan kerja yangtinggi (56,1%). Selain itu juga ditemukan tidak ada hubungan antara umur dan kepuasankerja, namun ada hubungan antara pengalaman kerja dan kepuasan kerja, walaupunkoefisien korelasinya relatif lemah yaitu 0,334. Hasil analisa data juga menunjukkan tidakadanya perbedaan kepuasan kerja berdasarkan status pernikahan dan pendapatan bulanan.Namun demikian, terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan status kepegawaian,yaitu pengemudi bus dengan status kepegawaian sebagai pegawai tetap memiliki kepuasankerja yang lebih tinggi daripada pegawai kontrak.
Perilaku Berkendara Sepeda Motor Pada Remaja Berusia Di Bawah 17 Tahun
Kusumastutie, Naomi Srie
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (277.714 KB)
|
DOI: 10.46447/ktj.v5i2.45
Maraknya penggunaan sepeda motor pada remaja berusia di bawah usia untuk memiliki SIM (17tahun) merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran mengenai perilaku berkendara sepeda motor pada remaja berusia di bawah 17 tahun diKota Tegal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pmeberian kuesioner kepada siswaberusia di bawah 17 tahun di SMPN 1 Kota Tegal, SMAN 1 Kota Tegal, dan SMAN 5 Kota Tegal.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalahmayoritas responden mengaku telah dapat mengendarai sepeda motor dan hal ini pun lazim terjadi dilingkungan tempat tinggalnya, terdapat kecenderungan usia untuk mengendarai sepeda motor untukpertama kalinya semakin muda, responden laki-laki dan berusia maupun tingkat usia lebih tinggi lebihberikisi, dan responden yang belum bisa mengendari sepeda motor cenderung untuk tidakberkeinginan untuk belajar menegendarainya pada saat ini.
Simulasi Lapangan Penerapan Chicane Sebagai Perangkat Traffic Calming di Indonesia
Ersamaulia, Masayu Silvi;
Kusumastutie, Naomi Srie;
Rusmandani, Pipit
TEKNIK Vol 41, No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/teknik.v0i0.23587
Traffic calming merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengelola kecepatan. Salah satu jenis traffic calming yang terbukti efektif mereduksi kecepatan dan mengurangi volume lalu lintas adalah chicane. Namun sayangnya chicane tidak popular digunakan di Indonesia. Untuk itu penelitian ini bermaksud untuk menguji efektivitas chicane dalam mereduksi kecepatan kendaraan agar dapat menjadi alternatif traffic calming di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi lapangan dengan menggunakan taffic cone dan rambu portable dalam mengimplementasikan chicane. Model chicane yang digunakan adalah model chicane dari Pedoman Perencanaan Fasilitas Pengendali Kecepatan Lalu Lintas (model 1) dan Pennsylvania’s Traffic Calming Handbook (model 2). Lokasi studi merupakan jalan lokal yang menjadi blacksite, yaitu Jalan Pemuda Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa kedua model chicane efektif dalam mereduksi kecepatan. Chicane model 1 mampu mereduksi kecepatan pada masing-masing arah sebesar 20% dan 17%, sedangkan pada model 2 sebesar 38,2% dan 39,6%. Namun demikian, kapasitas jalan pada saat implementasi chicane model 2 mengalami penurunan yang sangat drastis, dari kapasitas jalan sebesar 1.516,54 smp/jam pada kondisi eksisting menjadi sebesar 1.527 smp/jam. Oleh karena itu, chicane model 1 lebih disarankan untuk diimplementasikan pada lokasi studi dengan kombinasi pita penggaduh sebelum memasuki chicane
Perilaku Berkendara Sepeda Motor pada Siswa SMP Ditinjau dari Izin dan Persepsi Orang Tua
Kusumastutie, Naomi Srie;
Rahmita, Destria;
Tohom, Frans
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46447/ktj.v8i1.298
Semakin maraknya fenomena anak di bawah umur yang telah bisa berkendara sepeda motor dewasa ini semakin memprihatinkan. Salah satu faktor yang ditengarai menjadi penyebabnya adalah izin orang tua terhadap anak untuk berkendara. Untuk itu studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku berkendara anak di bawah umur ditinjau dari izin dan persepsi orang tua. Responden studi ini adalah orang tua siswa SMP di 13 sekolah di Kota Tegal. Pemilihan sekolah dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah responden 711 orang. Instrumen pengumpulan data dalam studi ini adalah kuesioner yang disajikan secara online. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 37% responden yang melaporkan bahwa anaknya sudah bisa mengendarai sepeda motor. Mayoritas responden yang anaknya sudah bisa berkendara sepeda motor mengizinkan anaknya tersebut berkendara (64,3%). Terdapat 5,6% responden yang anaknya belum bisa berkendara sepeda motor berpeluang untuk mengizinkan anaknya tersebut berkendara. Mayoritas responden mempersepsikan bahwa anak di bawah umur sudah bisa berkendara sepeda motor merupakan perilaku yang berbahaya, tidak menguntungkan, dan melanggar peraturan lalu lintas. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengungkap faktor-faktor berperan penting dalam mendorong orang tua untuk mengjinkan anaknya berkendara.
Studi Pendahuluan: Perilaku Berkendara Anak Di Bawah Umur Ditinjau Dari Theory Of Planned Behavior
Kusumastutie, Naomi Srie
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 6 No. 2 (2019): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46447/ktj.v6i2.35
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan mengenai perilaku berkendara anak di bawah umurditinjau dari Theory of Planned Behavior (TPB). Langkah awal dalam penyusunan kuesioner TPBadalah mengidentifikasi keyakinan-keyakinan yang menonjol (salient beliefs) sebagai dasarpembentukan sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Keyakinan-keyakinan yangmenonjol ini menjadi dasar penyusunan soal pada kuesioner, yang hasilnya akan digunakan untukmenyusun model perilaku berkendara pada anak di bawah umur. Pengumpulan data pada penelitianini menggunakan kuesioner terbuka, dengan responden yaitu siswa berusia di bawah 17 tahun diSMPN 1 Kota Tegal, SMAN 1 Kota Tegal, dan SMAN 5 Kota Tegal. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis isi. Behavior beliefs yang didapatkan adalah tidakmerepotkan orang tua, lebihcepatsampai tujuan, ditilang polisi, dan terlibat kecelakaan lalu lintas. Normative beliefs yang didapatkanadalah orang tua dan teman. Control beliefs yang didapatkan adalah adanya kebutuhan, tidakmemiliki SIM, ijin orang tua, dan kepercayaan diri.
Pengukuran Tingkat Kepuasan Kerja Pengemudibus Dengan Menggunakan Job Affective Wellbeing Scale (JAWS)
Kusumastutie, Naomi Srie;
Jamhari, Syafek
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46447/ktj.v6i1.38
Stres pada pengemudi angkutan umum dipengaruhi oleh kondisi kerja yang berimplikasipada kepuasan kerja. Stres kerja ini akan dapat menjadi faktor risiko bagi keselamatanmengemudi pada pengemudi bus. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkatkepuasan kerja pengemudi bus. Alat ukur yang digunakan adalah Job-related AffectiveWellbeing Scale (JAWS). Sebelum digunakan JAWS melalui proses penerjemahan terlebihdahulu. Reliabilitas JAWS hasil terjemahan sebesar 0,89. Hasil penelitian menunjukkanbahwa mayoritas subjek penelitian ini menunjukkan kecenderungan kepuasan kerja yangtinggi (56,1%). Selain itu juga ditemukan tidak ada hubungan antara umur dan kepuasankerja, namun ada hubungan antara pengalaman kerja dan kepuasan kerja, walaupunkoefisien korelasinya relatif lemah yaitu 0,334. Hasil analisa data juga menunjukkan tidakadanya perbedaan kepuasan kerja berdasarkan status pernikahan dan pendapatan bulanan.Namun demikian, terdapat perbedaan kepuasan kerja berdasarkan status kepegawaian,yaitu pengemudi bus dengan status kepegawaian sebagai pegawai tetap memiliki kepuasankerja yang lebih tinggi daripada pegawai kontrak.
Perilaku Berkendara Sepeda Motor Pada Remaja Berusia Di Bawah 17 Tahun
Kusumastutie, Naomi Srie
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46447/ktj.v5i2.45
Maraknya penggunaan sepeda motor pada remaja berusia di bawah usia untuk memiliki SIM (17tahun) merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran mengenai perilaku berkendara sepeda motor pada remaja berusia di bawah 17 tahun diKota Tegal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pmeberian kuesioner kepada siswaberusia di bawah 17 tahun di SMPN 1 Kota Tegal, SMAN 1 Kota Tegal, dan SMAN 5 Kota Tegal.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalahmayoritas responden mengaku telah dapat mengendarai sepeda motor dan hal ini pun lazim terjadi dilingkungan tempat tinggalnya, terdapat kecenderungan usia untuk mengendarai sepeda motor untukpertama kalinya semakin muda, responden laki-laki dan berusia maupun tingkat usia lebih tinggi lebihberikisi, dan responden yang belum bisa mengendari sepeda motor cenderung untuk tidakberkeinginan untuk belajar menegendarainya pada saat ini.
Perilaku Berkendara Sepeda Motor pada Siswa SMP Ditinjau dari Izin dan Persepsi Orang Tua
Kusumastutie, Naomi Srie;
Rahmita, Destria;
Tohom, Frans
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN (INDONESIAN JOURNAL OF ROAD SAFETY)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46447/ktj.v8i1.298
Semakin maraknya fenomena anak di bawah umur yang telah bisa berkendara sepeda motor dewasa ini semakin memprihatinkan. Salah satu faktor yang ditengarai menjadi penyebabnya adalah izin orang tua terhadap anak untuk berkendara. Untuk itu studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku berkendara anak di bawah umur ditinjau dari izin dan persepsi orang tua. Responden studi ini adalah orang tua siswa SMP di 13 sekolah di Kota Tegal. Pemilihan sekolah dilakukan secara purposive sampling, dengan jumlah responden 711 orang. Instrumen pengumpulan data dalam studi ini adalah kuesioner yang disajikan secara online. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 37% responden yang melaporkan bahwa anaknya sudah bisa mengendarai sepeda motor. Mayoritas responden yang anaknya sudah bisa berkendara sepeda motor mengizinkan anaknya tersebut berkendara (64,3%). Terdapat 5,6% responden yang anaknya belum bisa berkendara sepeda motor berpeluang untuk mengizinkan anaknya tersebut berkendara. Mayoritas responden mempersepsikan bahwa anak di bawah umur sudah bisa berkendara sepeda motor merupakan perilaku yang berbahaya, tidak menguntungkan, dan melanggar peraturan lalu lintas. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengungkap faktor-faktor berperan penting dalam mendorong orang tua untuk mengjinkan anaknya berkendara.