Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Perbandingan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan Metode Analisis Kuantitatif dengan Analisis Closed Medical Record Review di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Mohammad Yusuf Setiawan; Lily Widjaja
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 8, No 1 (2020): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v8i1.197

Abstract

AbstractMedical record is a file that contains records and documents about patient identity, examination, treatment, actions and other services that have been provided to patients. Medical records must be made immediately and completed after the patient receives the service. Examination of the completeness and quality of medical records using quantitative medical record analysis methods and Closed Medical Record Review. This study is intended to compare the completeness of the Medical Record Based on Quantitative Analysis Method with the Analysis of Closed Medical Record Review in "Dharmais" Cancer Hospital. The type of this research is analytic descriptive research with cross sectional approach. The sample size in this study was 200 cases of medical records using simple random sampling technique. Data analysis using chi square test. The results of quantitative analysis of medical records showed the completeness of medical records was 82.84%, and incomplete was 17.16%. In the closed medical record review analysis shows the completeness of the medical record of 93.53%, and incomplete of 6.47%. Chi square test results showed that there was no significant difference in the proportion of completeness between the results of the Closed Medical Record Review Analysis and the results of the Quantitative Analysis of medical records (p value = 0.437> 0.05).Keyword:  Medical Record, Quantitative Analysis of Medical Records, Closed Medical Record Review Analysis, Cancer Hospital "Dharmais". AbstrakRekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Pemeriksaan kelengkapan dan kualitas rekam medis menggunakan metode analisis kuantitatif rekam medis dan Closed Medical Record Review. Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan Kelengkapan Rekam Medis Berdasarkan Metode Analisis Kuantitatif dengan Analisis Closed Medical Record Review di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini adalah 200 kasus rekam medis dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis kuantitatif rekam medis menunjukkan angka kelengkapan rekam medis sebesar 82,84%, dan tidak lengkap sebesar 17,16%. Pada analisis closed medical record review menunjukkan angka kelengkapan rekam medis sebesar 93,53%, dan tidak lengkap sebesar 6,47%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan proporsi kelengkapan antara hasil Analisis Closed Medical Record Review dengan hasil Analisis Kuantitatif rekam medis (nilai p.value=0,437 >0,05).Kata Kunci: Rekam Medis, Analisis Kuantitatif Rekam Medis, Analisis Closed Medical Record Review, Rumah Sakit Kanker “Dharmais”.
Pemanfaatan Register Leptospirosis melalui Implementasi DHIS2 di Indonesia Mohammad Yusuf Setiawan
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.70727

Abstract

Latar belakang: Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus pada beberapa penyakit zoonosis dibandingkan tahun 2018. Salah satu program surveilans zoonosis yang dilakukan di Indonesia adalah Sistem Informasi eZoonosis yang menggunakan platform DHIS2. Platform Sistem Informasi DHIS2 dapat dikustomisasi untuk kasus khusus, salah satunya adalah kasus leptospirosis. Dalam rangka penerapan Sistem Informasi eZoonosis, perlu diadakan beberapa kegiatan pendahuluan seperti sosialisasi dan pelatihan. Dilakukan pengembangan register leptosipirosis dalam Sistem Informasi eZoonosis yang nantinya akan diimplementasikan melalui sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan akan ditujukan kepada pengguna di tingkat dinas kesehatan kabupaten dan puskesmas. Metode: Penelitian ini adalah action research dengan pendekatan mixed-method. Data kualitatif diambil melalui diskusi, wawancara dan observasi sedangkan data kuantitatif diambil melalui kuesioner dan kuis pada platform khusus saat pelatihan secara daring. Data kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran proses dan implementasi sistem informasi eZoonosis.Hasil: Tingkat literasi digital, penerimaan sistem dan evaluasi pelatihan daring menunjukkan hasil yang positif. Pengembangan sistem informasi eZoonosis mencakup 7 register, termasuk register leptospirosis. Sistem eZoonosis mencakup pelaporan data individu dan agregrat tentang leptospirosis yang dapat dimonitor secara real time dan didiseminasikan secara deskriptif guna membantu proses pengambilan kebijakan. Evaluasi implementasi menunjukkan masih terdapat kendala penggunaan sistem karena masalah jaringan, kesalahan server dan keterampilan pengguna yang belum maksimal.Kesimpulan: DHIS2 dapat digunakan sebagai pengembangan sistem informasi surveilans. Tantangan dan kendala yang ditemui selama pengembangan dan evaluasi sistem informasi eZoonosis membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Tingkat Literasi Digital dan Penerimaan Sistem Informasi EZoonosis Pada Petugas Kesehatan Setiawan, Mohammad Yusuf
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jisph.76376

Abstract

Latar belakang: Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus pada beberapa penyakit zoonosis dibandingkan tahun 2018. Dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyakit zoonosis, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Health Information System Universitas Gadjah Mada melakukan pengembangan dan implementasi Sistem Informasi eZoonosis melalui pelatihan daring. Salah satu hambatan implementasi sistem informasi adalah berupa keterisian data. Keterisian data imunisasi dasar di DKI Jakarta tahun 2021 menunjukkan dari 44 puskesmas di DKI Jakarta, hanya 50% puskesmas mengisi data imunisasi di platform DHIS2. Penyebab hambatan keterisian ini perlu dilihat dari sisi literasi digital pengguna. Sebuah survei literasi digital dan penggunaan teknologi oleh Kuek dan Hakkennes (2020)  menunjukkan bahwa responden yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menggunakan teknologi akan memiliki sikap yang positif terhadap sistem informasi.  Selain itu, menurut Jang et al., (2021) Semakin tinggi literasi informasi berhubungan langsung dengan semakin tinggi niat menggunakan teknologi digital. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran literasi digital dan Sistem Informasi eZoonosis pada petugas kesehatan.Metode: Metode berupa penelitian kuantitatif non eksperimental dan desain studi potong lintang menggunakan kuesioner. Data kemudian dianalisis secara PLS-SEM untuk memberikan gambaran literasi digital dan sistem informasi eZoonosis.Hasil: Responden terdiri dari 99 orang yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia, hanya 59 responden masuk ke dalam proses pengambilan data dikarenakan beberapa hambatan diantaranya kendala kesibukan responden, ketersediaan, maupun kendala lain. Variabel frekuensi penggunaan dan tingkat kepercayaan diri digunakan untuk menggambarkan tingkat literasi digital. Variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan sikap terhadap Sistem Informasi eZoonosis menggambarkan penerimaan sistem informasi.Kesimpulan: Tingkat literasi digital tinggi, namun kurang percaya diri dalam menggunakan sistem informasi spesifik kesehatan. Walaupun dipersepsikan berguna, mudah digunakan, dan disikapi positif, tetapi penggunaan Sistem Informasi eZoonsis masih digunakan hanya pada daerah tertentu. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi penggunaan Sistem Informasi eZoonosis. 
Identifikasi Penyebab Misfile Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Surabaya Medical Service Anggraini, Nadira; Yusuf Setiawan, Mohammad; Aisatus Saadah, Alfina
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS-OKTOBER 2024
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i4.2208

Abstract

Misfile merupakan fenomena dalam melakukan pemberkasan dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti perihal misfile berkas dokumen rekam medis di rumah sakit Surabaya Medical Service. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab misfile berkas rekam medis di Rumah Sakit Surabaya Medical Service. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab utama misfile, dalam lima aspek utama dalam manajemen yaitu, man, money, material, machine, dan method. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, misfile yang disebabkan oleh man, sebanyak 50% atau 4 responden menjawab sangat setuju untuk mengadakan pelatihan dalam penyusunan berkas rekam medis. Misfile yang disebabkan oleh money, sebanyak 5 responden (50%) menjawab sangat setuju alokasi dana untuk teknologi penyimpanan berkas rekam medis. Misfile yang disebabkan oleh material, sebanyak 6 responden (62%) menjawab sangat setuju apabila kualitas rak penyimpanan dapat mengurangi kesalahan penyimpanan rekam medis. Misfile yang disebabkan oleh machine, sebanyak 6 responden (75%) menjawab penggunaan tracer (outguide) sangat membantu dalam menjaga akurasi penyimpanan berkas rekam medis dan 4 responden (50%) menjawab sangat setuju adanya penggunaan pemindai barcode dalam pencarian kembali berkas rekam medis yang hilang, penggunaan komputerisasi dapat mengurangi kesalahan peletakan dan penyimpanan berkas rekam medis sebanyak 6 responden (62%) menjawab sangat setuju. Misfile yang disebabkan oleh method, sebanyak 4-6 responden (50%-62%) menjawab sangat setuju pentingnya peninjauan dan pembaharuan rutin SOP penyimpanan berkas medis dalam menjaga akurasi data dan penerapan SOP dapat mengurangi kesalahan penyimpanan berkas rekam medis. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya manajemen rekam medis yang efektif dan memberikan dasar untuk merancang solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan rekam medis di rumah sakit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif mengenai situasi aktual filing rekam medis di Rumah Sakit Surabaya Medical Service dan mendorong perbaikan sistem di masa mendatang.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KADER POSYANDU TENTANG KEAMANAN DATA DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN YANG AMAN Setiawan, Mohammad Yusuf; Sutha, Diah Wijayanti
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5571

Abstract

Keamanan data kesehatan menjadi salah satu isu penting dalam era digital, terutama pada layanan kesehatan masyarakat seperti posyandu. Kader posyandu memiliki peran strategis dalam pengelolaan informasi kesehatan, namun literasi yang rendah terkait keamanan data dapat meningkatkan risiko kebocoran informasi sensitif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader posyandu mengenai keamanan data. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi interaktif dan pelatihan berbasis studi kasus, yang dilaksanakan di Desa Sukodono. Sebanyak 45 kader posyandu mengikuti kegiatan ini. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta diskusi reflektif untuk menilai potensi implementasi. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta, dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 45 meningkat menjadi 85 pada post-test. Peserta juga menunjukkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data dan menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan perlindungan data manual. Kegiatan ini berhasil meningkatkan literasi keamanan data kader posyandu, yang diharapkan dapat mendukung pengelolaan informasi kesehatan yang lebih aman dan profesional. Diperlukan upaya lanjutan untuk memperkuat literasi digital kader posyandu guna menghadapi tantangan di era teknologi.
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGGUNAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DI INSTALASI REKAM MEDIS RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH CABANG SEPANJANG Syafanny, Lutfiah Dwi Amanda; Setiawan, Mohammad Yusuf; Saadah, Alfina Aisatus; Purnami, Nani
Jurnal Infokes Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v15i1.4003

Abstract

Penggunaan rekam medis elektronik dapat memberikan pelayanan informasi kesehatan yang membantu tenaga dalam melakukan suatu pekerjaan dan meningkatkan penggunaan digitalisasi, penggunaan tersebut terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses RME berlangsung dengan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat penggunaan RME berdasarkan 5 unsur manajemen dan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk menentukan prioritas suatu permasalahan. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling sebanyak 6 informan. Hasil penelitian ini didapatkan faktor pendukung dan penghambat yaitu, pada aspek man adanya pihak IT, kurangnya petugas dan SDM yang belum terbiasa, pada aspek money dana yang sudah dialokasikan, aspek material perkembangan RME lebih baik, beberapa fitur yang belum terfasilitasi dan sistem jaringan kurang stabil, aspek machine dilengkapi dengan hardware yang ter-upgrade, aspek method RME sudah terintegrasi dan belum tersedia SPO, dan masalah pada jaringan yang menjadi hasil prioritas masalah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa faktor pendukung pada 5 unsur manajemen, masih terdapat faktor penghambat yang ditemukan pada man, material, method dalam penggunaan RME dan hasil dari metode USG. Saran dari penelitian ini adalah melakukan perhitungan beban kerja, peningkatan kualitas SDM dan sistem jaringan, pembuatan SPO, dan memperbaiki masalah yang menjadi hasil prioritas masalah.
The Success of Introducing Electronic Medical Records Using the Delone and Mclean Method: A Study in Nine Primary Healthcare Facilities in Surabaya Wahyuni, Titin; Sutha, Diah Wijayanti; Setiawan, Mohammad Yusuf
International Journal of Health and Information System Vol. 3 No. 1 (2025): May
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijhis.v3i1.63

Abstract

Since 2022, primary healthcare facilities in Surabaya have adopted electronic medical records for patient admission services. However, an evaluation of the implementation of the program has never been conducted. Therefore, the objective of this study is to evaluate the efficacy of integrating electronic medical records in the admission department of basic healthcare institutions in Surabaya. The evaluation is performed utilizing the DeLone and McLean methodologies. The characteristics assessed in this study are system quality, information quality, service quality, usage, user happiness, and perceived net benefit.   The research was carried out using a descriptive approach and incidental sampling. The respondents of this study are nine admission officers from nine primary healthcare facilities in the city of Surabaya. The result of this study indicates that all variables are in good to excellent condition. The system quality is in excellent condition, with a rating of 55.56%. The information quality, use, and perceived net benefit are also excellent, with a rating of 66.67%. Meanwhile, service quality is at a satisfactory level of 66.67%, and user satisfaction is at a satisfactory level of 89%. The conclusion is that the implementation of electronic medical records has been highly successful, at 78%. It requires a step to implement to enhance the functionality of electronic medical records, including the incorporation of universal consent and the inclusion of patients' electronic signatures.
PENINGKATAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA ERGONOMI DI RUANG UNIT KERJA REKAM MEDIS Sulistyoadi, Sulistyoadi; Djamaludin, Rachmad; Sutha, Diah; Setiawan, Mohammad Yusuf
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 5 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/ijhims.v5i1.118

Abstract

Lingkungan kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi petugas rekam medis, seperti gangguan muskuloskeletal dan kelelahan fisik, yang pada gilirannya memengaruhi produktivitas kerja. Di Puskesmas Sukodono, unit rekam medis masih menghadapi kendala dalam penerapan ergonomi di tempat kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan prinsip ergonomi oleh petugas rekam medis melalui sosialisasi dan pelatihan. Metode yang digunakan mencakup pemberian materi teoritis mengenai pentingnya ergonomi serta pelatihan praktis untuk mengajarkan pengaturan postur kerja, penggunaan peralatan yang benar, dan teknik peregangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan petugas sebesar 80% terkait ergonomi, serta 70% petugas berhasil menerapkan pengaturan postur kerja yang lebih baik. Evaluasi lanjutan menunjukkan bahwa 85% peserta lebih sadar akan pentingnya ergonomi dan melaporkan peningkatan kenyamanan kerja. Meskipun demikian, penerapan berkelanjutan masih memerlukan dukungan fasilitas yang ergonomis. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan penerapan ergonomi, namun pengelolaan lingkungan kerja secara lebih sistematis perlu dilakukan untuk menjaga kesinambungan hasil yang dicapai.
Rancangan Kuesioner Literasi Digital untuk Staf Institusi Kesehatan Setiawan, Mohammad Yusuf; Raharjo, Untoro Dwi
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 11, No 1 (2025): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v11i1.2029

Abstract

Undang-Undang No. 17 tahun 2023 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa sistem informasi kesehatan menjadi salah satu dari 7 sumber daya kesehatan yang menjadi bagian dari penyelenggaraan kesehatan. Salah satu tahap penyelenggaraan sistem informasi adalah implementasi. Implementasi suatu sistem informasi bisa jadi terdapat kendala berupa keterisian data. Salah satu contohnya adalah berupa kendala ketersediaan data imunisasi dasar di DKI Jakarta pada tahun 2021 menunjukkan bahwa dari 44 Puskesmas, hanya 50% yang mengisi data imunisasi di platform DHIS2. Penyebab hambatan keterisian data ini perlu dilihat dari perspektif literasi digital. Sayangnya, di Indonesia belum terdapat instrumen literasi digital yang dikhususkan untuk staf yang bekerja di institusi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan kuesioner literasi digital yang dikhususkan untuk staf yang bekerja di institusi kesehatan. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan studi dokumen kuesioner literasi digital. Kuesioner yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Kuesioner literasi digital menilai responden dari aspek frekuensi penggunaan dan aspek tingkat kepercayaan diri dalam menggunakan sistem informasi kesehatan. Kedua aspek pada kuesioner menggunakan skala likert dengan skor 1 sampai 5. Pada uji validitas, pertanyaan dikategorikan valid apabila memiliki nilai signifikansi > 0,05 atau nilai r hitung > nilai r tabel. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan teknik cronbach’s alpha untuk mendapatkan nilai reliabilitas dari setiap pertanyaan.Kuesioner yang telah diujikan menunjukkan hasil bahwa dari 16 pertanyaan tentang frekuensi penggunaan dan 11 pertanyaan tentang tingkat kepercayaan diri, seluruh butir pertanyaan menunjukkan hasil valid dan reliabel. Kata kunci : Literasi Digital, Kuesioner, Staf Institusi Kesehatan