Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Budidaya Benih Lobster Pasir (Panulirus Homarus) Dengan Resirculation Aquaculture System (Ras) Di Pokdakan “Pesona Bahari”, Grand Watudodol, Banyuwangi Attabik Mukhammad Amrillah; Mohamad Fadjar; Sri Andayani; Dwi Retno Andriani; I Gede Eko Putra Sri Sentanu; Attabik M. Amrillah; Diana Aisyah
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2022.008.01.6

Abstract

Puerulus or lobster seed (Panulirus homarus) often found in Banyuwangi teritory, in line with government regulations that prohibit to export lobster seeds, Lobster seed trading with seed size segmentation can be an alternative to improve the economy of people who are running the Covid19 pandemic. Seed size segmentation is needed because lobster cultivation as a consumption measure takes a long time. One of the efforts made in its cultivation in order to obtain growth rate and survival rate is Recirculation Aquaculture System (RAS). The aim of this activity is to produce “cricket” size seeds raised by RAS. Cultivation activities was carried out 2 months with different types of feed.  Parameters measured every two weeks are growth and survival rate. Water quality measured every day were temperature, DO, pH and salinity, while ammonia, nitrite, and nitrate were measured every two weeks. The results obtained was 100% survival rate.
Tipologi Ekonomi Dan Daya Saing Sektor Perikanan Provinsi Jawa Timur Dwi Sofiati; Mochammad Fattah; Pudji Purwanti; Asyifa Anandya; Diana Aisyah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 2 (2022): JFMR VOL 6 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.02.1

Abstract

Industri pertanian, kehutanan dan perikanan Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi terbesar pada posisi urutan ketiga sebesar 12,36% sedangkan sektor perikanan memberikan kontribusi sebesar 2,43%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tipologi ekonomi dan daya saing sektor perikanan Provinsi Jawa Timur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipologi Klassen dan relative comparative advantage (RCA). Tipologi ekonomi sektor perikanan Provinsi Jawa Timur menghasilkan laju pertumbuhan sebesar 2,42% dan kontribusi sebesar 2,43% menunjukkan bahwa sektor perikanan tergolong industri berkembang. Namun, nilai tersebut mendekati persentase kontribusi Indonesia sebesar 2,63% sehingga mempunyai peluang tergolong industri prima. Ekspor ikan dan udang menghasilkan nilai rata-rata RCA mulai tahun 2014-2021 sebesar 2,1 maka Provinsi Jawa Timur mempunyai daya saing terhadap Provinsi yang lain
Individual Travel Cost Method Sebagai Barometer Nilai Manfaat Ekowisata Bee Jay Bakau Resort Probolinggo Mochammad Fattah; Susadiana Susadiana; Dwi Sofiati; Diana Aisyah; Asyifa Anandya; Mentari Puspa Wardhani
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Jurnal ALTASIA (Februari)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v5i1.6902

Abstract

Bee Jay Bakau Resot (BJBR) merupakan wisata yang memanfaatkan kelestarian dari ekosistem mangrove sebagai daya tarik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai ekonomi wisata dari pengelolaan BJBR. Teknik pengampilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 70 individu. Penelitian ini menggunakan analisis individual travel cost method (ITCM) dengan data kunjungan 5 tahun mulai tahun 2017-2021 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk menentukan surplus konsumen tahun sebelumnya. Ekowisata BJBR menawarkan atraksi wisata alam dan buatan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan ekologi mangrove. Kesediaan membayar dari wisatawan melalui ITCM rata-rata sebesar Rp. 135.954,61 individu/kunjungan. Kunjungan wisatawan ke BJBR rata-rata sebanyak 80.875 individu. Nilai manfaat wisata yang dihasilkan dari keberadaan ekowisata BJBR rata-rata sebesar Rp.10.140.862.138/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan ekosistem mangrove sebagai ekowisata yang lestari memberikan nilai manfaat bagi manusia, khususnya manfaat langsung sebagai wisata sehingga wisatawan atau masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove karena memberikan nilai ekonomi yang besar.
GENOTOXIC EFFECT ON HEMATOLOGICAL AND MICRONUCLEUS ALTERATION OF COMMON CARP (Cyprinus carpio L.) EXPOSED BY GLYPHOSATE-BASED HERBICIDE R Adharyan Islamy; Abdul Rahem Faqih; Yuni Kilawati; Yunita Maimunah; Mohamad Fadjar; Veryl Hasan; Wahyu Isroni; Novalina Serdiati; Ayu Winna Ramadhani; Diana Aisyah
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 6 No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v6i1.944

Abstract

Study aims to analyze the genotoxic potential of glyphosate-based herbicide on common carp (Cyprinus carpio L) using Micronucleus and hematological assay. The concentration of Glyphosate-based herbicide in this study was 0 ppm, 1.35 ppm, 1.8 ppm, 2.4 ppm, 3.2 ppm, 4.2 ppm, 6.5 ppm, and 8.7 ppm. Administration of herbicide base on modification of published methods with 96 hours of exposure. This research result has shown that the average number of micronuclei was increased simultaneously with increasing the concentration of herbicide exposure. There are also other types of cell nucleus abnormalities, namely: blebbed, lobed, notched, and binuclear. In the treatment of 0 ppm of herbicide shown blebbed nuclei are 8 ‰, lobed nuclei are 6.6 ‰, notched nuclei are 10 ‰, binuclei is 4 ‰. From the research results, it can be concluded that the LC50-96 hours exposure of the herbicide isopropylamine glyphosate in carp (Cyprinus carpio L.) was obtained at a concentration of 8.57 ppm. Based on the evaluation on hematology, it was found that there was a decrease in the number of erythrocytes, hematocrit, and hemoglobin of fish blood, whereas the number of leukocytes, micronuclei, and other abnormal micronuclei showed an increase along with the increase in the dose of exposure to the herbicide isopropylamine glyphosate, which indicates a genotoxic effect.
Revenue Cost Analysis Pada Usaha Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang Sebagai Evaluasi Profit Dt. Farm Group Jawa Barat Mochammad Fattah; Pudji Purwanti; Dwi Sofiati; Fajar Imam Prasojo; Asyifa Anandya; Diana Aisyah
Jurnal Agriuma Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Agriuma Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agri.v5i2.9305

Abstract

Ikan konsumsi air tawar utama di Indonesia yang dibudidayakan adalah gurame, patin, nila dan lele. Peningkatan perrmintaan ikan lele, maka membutuhkan pasokan benih ikan lele. Salah satu jenis ikan lele yang unggul dikembangan BBPBAT Sukabumi tahun 2004 adalah sangkuriang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis revenue cost sebagai evaluasi profit usaha pembenihan DT Farm Group. Analsis yang digunakan adalah analisis revenue cost (R/C, BEP, Profit dan Rentabilitas. Proses produksi pembenihan ikan lele sangkuriang memiliki lima tahap, yaitu persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva. Rata-rata Survival Rate (SR) atau kelangsungan hidup larva sebesar 97%. DT Farm Group menggunakan usaha pembenihan secara alami selama satu tahun (5 siklus) menghasilkan nilai R/C sebesar 2,05, nilai BEP unit dari 7 jenis ukuran produk sebanyak 529.402 ekor dan nilai BEP sales sebesar Rp 154.471.262, keuntungan senilai Rp 172.524.014, dan rentabilitas usaha sebesar 105,15% sehingga usaha pembenihan ikan lele DT Farm Group dinyatakan menguntungkan karena menghasilkan nilai diatas parameter analisis revenue cost. Pembudidaya dapat mengembangkan teknis pembenihan secara buatan agar menghasilkan produksi secara optimal.