Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEPUTUSAN PEMBELIAN LIDAH SAPI MATANG DARI PREFERENSI KONSUMEN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK Agus Sutandi; Dety Sukmawati; Adjat Sudrajat
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.046 KB) | DOI: 10.35138/paspalum.v5i2.4

Abstract

Fluktuasi pembelian lidah matang oleh konsumen terkait erat dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Penilaian proses yang akan dilalui konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk lidah matang dapat dilihat dari segi preferensi dan sifat organoleptik yang dimiliki oleh lidah matang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui keputusan konsumen dalam melakukan pembelian lidah Badranaya berdasarkan preferensi konsumen. 2. Untuk mengetahui keputusan konsumen untuk membeli lidah Badranaya berdasarkan sifat organoleptik. Penentuan keputusan pembelian lidah matang dari preferensi konsumen dan sifat organoleptik dianalisis dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian kriteria preferensi konsumen, prioritas pertama adalah label halal dengan nilai 18,6%, kedua adalah nilai lisensi harga 16,4%, yang keempat adalah informasi kadaluarsa dengan nilai 12,6%, kelima adalah ketersediaan merek. Dengan nilai 9,4%. Keenam adalah ukuran lidah dengan nilai 9,4% dan ketujuh adalah jenis nilai kemasan 8,8%. Hasil kriteria penelitian sifat organoleptik, prioritas pertama adalah rasa dengan nilai 25,1%, yang kedua adalah tekstur dengan nilai 19,6%, yang keempat adalah nilai 17,9% dan yang kelima adalah warna dengan nilai 15,8 %.
Pengaruh Social Distancing Selama Covid-19 terhadap Perilaku Pembelian Sayuran pada Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung Ira Ramayani; Tri Hanifawati; Agus Sutandi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.29

Abstract

Social distancing merupakan kebijakan pemerintah dalam upaya untuk mengurangi penyebaran Covid-19, dimana masyarakat dihimbau untuk melakukan segala aktifitas di rumah saja. Namun demikian, selama kebijakan social distancing masyarakat tetap harus memenuhi berbagai kebutuhan pokok setiap harinya, khususnya sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh social distancing selama pandemi Covid-19 terhadap perilaku pembelian sayuran pada Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung dan untuk mengetahui perbedaan perilaku sebelum dan selama pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana data primer dikumpulkan melalui survey online terhadap 102 responden yang dihitung berdasarkan rumus Slovin pada taraf kesalahan 10%. Adapun responden merupakan Ibu Rumah Tangga yang berdomisili di Kota Bandung yang diambil secara acak. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier dan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel social distancing berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan terdapat perbedaan signifikan pada perilaku pembelian sayuran antara sebelum dan selama pandemi pada beberapa aspek, yakni tingkat konsumsi, intensitas konsumsi, cara pembayaran, saluran pembelian, dan cara belanja.
Viability of Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus in Encapsulated Probiotic Candy With Freeze-Dry Method Agus Sutandi; Haryanto Haryanto; Eni Kusumawati
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 11, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sc.educatia.v11i1.10159

Abstract

The level of viable cell count in probiotic candy, based on WHO standard is >106 CFU/ml or >106 CFU/g. Meanwhile, information on the bacterial viability of probiotic candy according to WHO standards is still limited.  The experimental study was conducted to discover the viability of Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus in encapsulated probiotic candy. Encapsulants consisted of maltodextrin, gum, corn starch, and skim milk. Encapsulation of probiotic bacteria used freeze-dry method. Probiotic candies were stored at room temperature for 14 days in an aerobic condition. The viability of probiotics candy was tested and the results showed significance for each type of encapsulation (p<0.05). The gum and corn starch encapsulations showed bacteria  viability that met WHO standards for functional foods, which ranged from 20,333,333±7,637,626to 31,553,333±2,741,894 CFU/g (>106 CFU/g). The most preferred encapsulant in terms of taste, texture, and aroma was identified as skim milk encapsulation. Further research on the long-term storage of probiotic candy and the viability of probiotic candy bacteria in the gastrointestinal tract (in vivo) is needed.
Potential of Therapeutic Curculigo latifolia Extracts on Alloxan-induced Diabetes in a Male Mus muscullus Haryanto, Haryanto; Sutandi, Agus; Kusumawati, Eni; Nurhayati, Sari; Fitri, Fadillya Maulidilla; Nafsi, Ginan; Nuraeni, Sri Wahyuni
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 15, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v15i3.40498

Abstract

Curculigo latifolia is a herbaceous plant that is abundant on the islands of Java, Sumatra and Kalimantan. C. latifolia has not been well explored. The research to determine the phytochemical content of C. latifolia, to analyze the organoleptic sweetness level of C. latifolia fruit and to analyze the anti-diabetic potential of C. latifolia plant extracts on  diabetic mice. The study was conducted experimentally using  6 treatment levels and 4 replications. Prior to treatment, mice were induced hyperglycemia using alloxan 150 mg/kg WB were induced subcutaneously. The treatment being tested was oral Ethanol crude extract (ECE) for 28 days with 400 mg/kg WB, namely: G1: oral mineral water; G2: glibenclamide ; G3: ECE leaf; G4: ECE root; G5: ECE fruit and G6: ECE tree. Blood sugar levels were measured at 0, 7, 14, 21 and 28 days after oral ECE. Therefore, respondents stated that after consuming the fruit, they had a sweet-tasting and taste-modifying mineral water with a strength of 82.40 ± 8.36%, but the fruit extract did not show any sweet-tasting and taste-modifying. ANOVA results showed that oral ECE administration had a significant effect low on blood sugar levels. the HSD test was carried out with a 95% confidence level. ECE C. latifolia showed positive results on the tests of flavonoids, phenolics, saponins, alkaloids, triterpenoids and tannins. G4 was effective in reducing sugar levels after short time and  G5 for 28 days (long time). C. latifolia have pharmacology effects to lower sugar levels and has taste modifying to sweetness.
Peran Karakteristik Sosial-Ekonomi dalam Meningkatkan Kinerja Usaha Tani Sayur di Bandung Kusumawati, Eni; Sutandi, Agus; Fuad, Moch. Wildan Syifaul; Agustine, Syafira
FOCUS Vol 5 No 1 (2024): FOCUS: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/fcs.v5i1.1505

Abstract

Sektor pertanian memegang peran kritis dalam ekonomi dan kesejahteraan sosial Indonesia, khususnya di Bandung, dimana mayoritas penduduknya bergantung pada pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran karakteristik sosial-ekonomi petani terhadap kinerja usaha tani sayur di Bandung, dengan fokus pada pendidikan petani, pengalaman bertani, akses ke modal, dan dukungan komunitas. Metodologi kualitatif digunakan untuk menganalisis data verbal dan tertulis, mengeksplorasi hubungan antara faktor sosial-ekonomi dengan efisiensi dan produktivitas usaha tani sayur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan petani berkontribusi signifikan terhadap pengelolaan usaha yang lebih efisien, pengalaman bertani meningkatkan kemampuan manajemen, akses ke modal memfasilitasi investasi dalam pertanian, dan dukungan komunitas memperkuat pertukaran pengetahuan dan sumber daya. Selanjutnya, infrastruktur yang memadai dan kebijakan pemerintah yang mendukung ditemukan sebagai faktor penting lainnya yang meningkatkan kinerja usaha tani sayur. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan terintegrasi yang melibatkan peningkatan karakteristik sosial-ekonomi petani untuk mengoptimalkan kinerja usaha tani sayur dan memajukan sektor pertanian di Bandung.