Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rancang Bangun Alat Deteksi Tanah Longsor Berbasis IoT dengan NodeMCU ESP8266 dan MPU6050 Rosa Mega Utama; Imam Sucahyo; Meta Yantidewi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.035 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v6i2.40054

Abstract

Tanah longsor adalah suatu proses geologi yang disebabkan oleh adanya perpindahan masa batuan maupun tanah. Secara umum tanah longsor disebabkan oleh kondisi geografis berupa pegunungan dan lereng serta curah hujan tinggi sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat deteksi tanah longsor dengan menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler dan MPU6050 sebagai sensor sehingga mampu mendeteksi percepatan bumi pada sumbu x, y, dan z dan kemiringan tanah. Alat deteksi tanah longsor ini berbasis Internet of Thing (IoT) sehinggga memungkinkan percepatan bumi dan kemiringan tanah dapat dipantau secara real-time. Alat ini dihubungkan dengan aplikasi yang dibuat menggunakan layanan cloud pada real-time database firebase dan MIT APP Inventor untuk membangun aplikasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alat dan aplikasi deteksi tanah longsor dapat bekerja sesuai dengan rancangan yaitu dapat menampilkan percepatan pergerakan dan kemiringan tanah secara real-time dan dapat menyampaikan status kondisi yaitu aman, wapada dan awas  dengan rata-rata error sebesar 0,419%.
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis IoT dengan NodeMCU ESP8266 dan HC-SR04 Ria Dwi Agustin; Imam Sucahyo; Meta Yantidewi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.769 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v6i2.40345

Abstract

Peristiwa pasang surut air laut yaitu proses naik turunnya air laut secara periodik yang disebabkan perbedaan gravitasi dari pergantian posisi antara matahari, bulan relatif terhadap satu titik pada permukaan bumi. Fenomena pasang surut penting untuk dikaji guna menunjang kehidupan manusia, seperti dalam hal transportasi, dan mitigasi bencana. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat alat monitoring pasang surut air laut berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan NodeMCU ESP8266 dan HC-SR04 sebagai sensor pengukur ketinggian air. Alat ini dihubungkan dengan web ThingSpeak sebagai platform IoT dengan API terbuka yang berguna sebagai server basis data sehingga dapat diakses secara realtime. Selain itu data hasil pengukuran juga disimpan pada micro SD card sehingga data dapat diakses secara offline. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa alat monitoring pasang surut air laut dapat bekerja dengan baik dengan rata – rata eror sebesar 1,263%.Kata kunci: pasang surut air laut, Internet of Things (IoT), ThingSpeak, micro SD card
Optimalisasi Sensor (SPR) Surface Plasmon Resonance dengan Lapisan Emas dan Perak untuk Deteksi Logam Berat: Optimization of Surface Plasmon Resonance Sensor with Gold and Silver Coating for Heavy Metal Detection Lathifah Dika Mauludi; Meta Yantidewi; Firdaus, Rohim Aminullah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5545

Abstract

Penelitian ini mengukur efektivitas lapisan logam berat dengan menggunakan emas (Au) dan perak (Ag) sebagai sensor SPR (Surface Plasmon Resonance). Hasil menunjukkan bahwa perak lebih sensitif dibandingkan emas dalam mendeteksi logam berat (Fe, Pb, Hg) karena interaksi plasmoniknya yang lebih kuat. Emas memiliki stabilitas kimia dan bioaktivitas yang baik, sementara perak menunjukkan sensitivitas dan akurasi lebih tinggi tetapi rentan terhadap oksidasi. Sensor berbasis perak menunjukkan sensitivitas, akurasi deteksi, dan figure of merit (FoM) yang lebih baik dibandingkan sensor berbasis emas, meskipun memerlukan perlindungan tambahan terhadap oksidasi. Kinerja optimal sensor terjadi pada panjang gelombang tertentu (emas pada 650 nm dan perak pada 500 nm), membatasi fleksibilitas dalam aplikasi yang memerlukan panjang gelombang berbeda.
Introduction to Robotics Technology for High School Students in Nganjuk Regency through Line Follower Robot Training Firdaus, Rohim Aminullah; Meta Yantidewi; Endah Rahmawati; Dzulkiflih; Muhimmatul Khoiro; Nugrahani Primary Putri
Journal of Dedication in Community Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jodic.v2n2.p17-24

Abstract

In the era of rapid technological advancement, mastering robotics has become crucial for the younger generation. A community service program by the Physics Study Program lecturer team of Surabaya State University introduced robotics training to high school students at SMAN 1 Nganjuk. This program aimed to foster interest in science and technology, enhance critical thinking, and develop problem-solving skills. The training included systematic steps such as needs analysis, material preparation, implementation, and evaluation. Students learned to design, assemble, and test line follower robots, integrating theory and hands-on practice to understand robotics concepts and techniques comprehensively. The program's outputs include video documentation, news articles, training modules registered as Intellectual Property Rights (IPR), and scientific articles for national journals. Supported by the Nganjuk Regency Education Office, the program aims to enhance students' technological competencies and inspire greater achievements. It also serves as a model for similar initiatives in other regions, promoting technology education development in Indonesia. Evaluation based on participant questionnaires showed positive results: understanding of material (80%), material relevance (81%), usefulness (83%), instructor quality (87%), facilities (93%), and training time adequacy (83%). Overall, the program achieved very good results, successfully engaging students and meeting its objectives.