Eka Hardianti Arafah
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR USIA TERHADAP TERJADINYA PENYAKIT BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) DI RUANG RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG SENGKANG Ayu Gustikasari; Fatmawati; Eka Hardianti Arafah; Khaeriah B
Jurnal Ilmiah Mappadising Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Mappadising Volume 2 Nomor 2 September 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.317 KB)

Abstract

Benign Prostate Hyperplasia (BPH) is a histological diagnosis, which is an uncontrolled proliferation of connective tissue, smooth muscle, and glandular epithelium in the transition zone of the prostate and the incidence increases with age. About 18 – 25% of men over 40 years of age and more than 90% of men over 80 years of age have BPH. The aim of this study was to determine the effect of age on the incidence of BPH at the Lamaddukkelleng Sengkang Regional General Hospital in 2019-2020. This study uses a quantitative study with a Cross Sectional approach based on data from the Medical Records of the Lamaddukelleng Sengkang Hospital with the Accidental Sampling technique. The samples studied were 20 people, the most age was 50 years (70%). The results of the Chi-Square test show that the age factor has a relationship with the occurrence of BPH with p-value = 0.002 which means <0.05. The conclusion of this study is that age has a relationship with the occurrence of BPH. Abstrak Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah diagnosis histologikal, yaitu proliferasi jaringan ikat, otot polos, dan epitel kelenjar pada zona transisi prostat yang tidak terkendali dan angka kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 18 – 25% laki-laki dengan usia diatas 40 tahun dan lebih dari 90% laki-laki dengan usia di atas 80 tahun mengalami BPH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh usia terhadap kejadian Benign Prostate Hyperplasia (BPH) di Rumah Sakit Umum Daerah Lamaddukkelleng Sengkang tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional berdasarkan data dari Rekam Medis RS Lamaddukelleng Sengkang dengan teknik Accidental Sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 20 orang, usia terbanyak adalah 50 tahun (70%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa faktor usia memiliki hubungan dengan terjadinya BPH dengan nilai (p) = 0,002 yang berarti < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia memiliki hubungan dengan terjadinya BPH.
HUBUNGAN SENAM LANSIA TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DI KELURAHAN MATTIROTAPPARENG KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO Asmunandar; Arni AR; Khaeriah B; Eka Hardianti Arafah
Jurnal Ilmiah Mappadising Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mappadising Volume 3 Nomor 2 September 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.762 KB) | DOI: 10.54339/mappadising.v3i2.208

Abstract

Abstract Physical fitness in the elderly is one of the things that can be used to determine the health level of the elderly themselves. Elderly gymnastics is one of the sports activities that can be done in old age, doing this sport can really help the elderly body to maintain body fitness because it can help to eliminate free radicals in the body. Gymnastics for the elderly besides having a positive impact on improving the function of body organs can also have an effect on increasing immunity in the human body after regular exercise. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between elderly exercise and physical fitness in the District of Tempe, District of Wajo Tahun. The type of research is quantitative research using cross sectional study with the technique of determining the sample using purposive sampling. Data were collected through a questionnaire. The sample in this study were residents of Mattirotappareng Village as many as 19 respondents who were included in the criteria. The dependent variable in this study is Elderly Gymnastics, while the independent variable is physical fitness using the Fishers exact test on the SPSS 22 computer program. The results of the study indicate that there is a relationship between elderly exercise and physical fitness (p = 0.006 means <0.05). Based on this analysis, it can be concluded that there is an influence of elderly exercise on physical fitness. The research suggestion is that it is expected to provide health education and posbindu services to the elderly in an incentive and continuous manner by using effective information methods and media through direct counseling to the community, especially the elderly. Abstrak Kebugaran jasmani pada lansia merupakan salah satu hal yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan dari lansia itu sendiri. Senam lansia adalah salah satu aktivitas olahraga yang bisa dilakukan pada usia lanjut, melakukan kegiatan olahraga ini sangat dapat membantu tubuh usia lanjut untuk menjaga kebugaran tubuh karena dapat membantu untuk menghilangkan radikal bebas yang berada di dalam tubuh. Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga dapat berpengaruh dalam peningkatan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur, efek minimal senam lansia adalah bahwa lansia merasa senantiasa berbahagia, sebnantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, dan pikiran tetap segar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan senam lansia terhadap kebugaran jasmani lansia di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Tahun. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Sampel dalam penelitian ini yaitu warga Kelurahan Mattirotappareng sebanyak 19 Responden yang termasuk dalam kriteria . Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Senam Lansia, sedangkan variabel independen yaitu Kebugaran jasmani dengan menggunakan uji Fishers exact test pada program komputer SPSS 22. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan senam lansia terhadap kebugaran jasmani (p = 0,006 berarti α < 0,05) Berdasarkan analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengaruh senam lansia terhadap kebugaran jasmani. Saran penelitian yaitu diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan dan pelayanan posbindu kepada para lansia secara insentif dan kontinyu dengan menggunakan metode dan media informasi efektif melalui penyuluhan langsung ke masyarakat terkhususnya lansia.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Animo Masyarakat Untuk Melakukan Vaksin Covid-19 Di Kelurahan Tempe: Factors Affecting Public Enthusiasm to Get the COVID-19 Vaccine in Tempe Village Arafah, Eka Hardianti; Hasan, Masrah; Arismunandar, Salmudi; Yammar, Yammar; Fatmawati, Fatmawati; Ikdafila, Ikdafila
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18541

Abstract

The success of the COVID-19 vaccination program ultimately depends on high vaccine uptake. This study aims to determine the Factors Affecting Public Enthusiasm to Get the COVID-19 Vaccine in Tempe Village. The type of research is Cross Sectional by measuring the research variables at one time. Data was collected using a questionnaire. The research sample was determined using the Slovin formula totaling 370 samples, namely respondents who had received the 1st and 2nd doses of the COVID-19 vaccine. The independent variables in this study are Government Policy, Public Knowledge, Public Awareness while the dependent variable is Public Enthusiasm. The results of the Chi-Square test, namely the Government Policy variable obtained a value (P = 0.000), the Public Knowledge variable (P = 0.004), and the Public Awareness variable (P = 0.000) meaning that the three variables obtained the result α <0.05. Based on this analysis, it is concluded that these three factors have a Relationship to Public Enthusiasm to Get the COVID-19 Vaccine in Tempe Village.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA Arafah, Eka Hardianti; Barangkau, Barangkau; Nuryuliantika, Nuryuliantika
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v10i2.6453

Abstract

Latar belakang: Vulva hygiene selama menstruasi merupakan bagian penting dari perawatan diri remaja putri untuk menghindari infeksi dan menjaga kesehatan reproduksi. Secara global, praktik kebersihan menstruasi yang tidak memadai masih menjadi persoalan, termasuk di Indonesia yang mencatat angka praktik buruk sekitar 55%. Dukungan keluarga berperan penting sebagai faktor penguat dalam membentuk perilaku kesehatan remaja. Tujuan: Mengetahui keterkaitan antara dukungan keluarga dengan perilaku menjaga vulva hygiene saat menstruasi pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross-sectional, melibatkan 72 siswi MTS As’adiyah No. 8 Kampiri sebagai responden melalui metode total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan analisis dilakukan menggunakan uji Continuity Correction. Hasil: Sebanyak 50% remaja memperoleh dukungan keluarga yang baik, namun 51,4% menunjukkan perilaku vulva hygiene yang kurang. Uji statistik memperoleh nilai p = 0,005 yang menunjukkan hubungan signifikan. Kesimpulan: Dukungan keluarga terbukti berhubungan dengan perilaku vulva hygiene saat menstruasi. Keluarga yang memberikan dukungan optimal dapat membantu membentuk perilaku kebersihan menstruasi yang lebih baik