Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Model Crop Live Stock Lahan Kering Berbasis Usaha Sapi Potong Di Kabupaten Gunung Kidul Suwarta, Fransiscus Xaverius; Purwani, Tyastuti
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Nasional LPPM 2014, 20 Desember 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan model Crop live stock lahan kering telah dilakukan di kelompok ternak sapi potong  “ Nedyo Rukun” dan  “Handini Mulyo” Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul. Wilayah tersebut menerapkan budidaya tanaman lahan kering dan rata-rata peternak mempunyai sapi potong 1,8 ekor/peternak.Pada musim kemarau peternak kesulitan mendapatkan pakan. Sebagian besar tanaman budidaya dalam bentuk tanaman jangka panjang, kurang dikembangkan variasi tanaman jangka pendek dengan memanfaatkan pupuk kandang. Kegiatan diawali dengan indentifikasi ketersediaan pakan potensial dan ketersediaan pupuk kandang. Dilanjutkan dengan pelatihan untuk memperbaiki kualitas limbah pertanian dengan teknologi pembuatan complete feed dan pengolahan pupuk organik menggunakan starter buatan dan diujicobakan dengan tanaman cabai lokal. Peserta kegiatan adalah anggota kelompok “Nedyo Rukun” sebanyak 45 orang dan anggota kelompok “ Handini Mulyo” sebanyak 43 orang . Identifikasi menunjukkan bahwa rata-rata peternak mempunyai luas lahan rata-rata 8200 m2/peternak. Tanaman pendukung pakan bervariasi diantaranya mahoni, gliricidea, lamtoro, bungan kupu-kupu dan limbah pertanian berupa jerami padi, jerami jagung, jerami kacang, tongkol jagung dan kulit kacang. Ketersediaan pakan pada musim penghujan rata-rata 11,2 ton BK/peternak dan hanya sekitar 62% digunakan. Beberapa limbah pertanian yang kurang digunakan adalah batang jagung, tongkol jagung, jerami kedela, kulit kacang. Rata-rata ketersediaan pupuk sekitar 6.2 ton/peternak/tahun dan semua peternak menggunakan pupuk tanpa proses pengolahan dan kurang membudidayakan tanaman jangka pendek.  Evaluasi terhadap pelatihan sebanyak 92% peserta memahami dengan baik dan 8% tidak memahami. Peserta yang memahami materi pelatihan dengan nilai diatas 70 sebanyak 84%. Disimpulkan aktivitas pelatihan menaikan kemampuan kelompok untuk menerapkan model crop livestock, dengan mengolah bahan pakan potensial , membuat pupuk organik dan membudidayakan cabai lokal serta memperbaiki kemampuan peternak untuk membuat complete feed dan pupuk organik menggunakan starter alami.Kata Kunci  : Crop live stock,  Lahan kering, Sapi potong 
Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman Suwarta, F.X.
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 7, No 1 (2009): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sainspet.v7i1.1012

Abstract

This aim of this research was to study marketing chain of sheeps from farmer, trader and satay seller and to study cost of marketing at each of instituted marketing and the revenue of farmer, trader and satay seller in Sleman regency, Yogyakarta. The research was conducted using a survey method. The respondents from sheep farmer, sheep trader and satay seller were 107, 37 and 64, respectively. Data were analyzed descriptively. The cost efficiency of marketing system was analyzed for marketing cost, margin, farmer’s share, market competition and profitability. The result showed that the most efficient of the distribution of the sheep marketing was from sheep, farmer, sheep trader and consumer. Margin analyzed showed that male sheep contributed larger margin than female sheep (19.78: 19.14%). The farmer share for sheep marketing revealed that female sheep contributed 80.85% while male sheep 80.21%. Coefficiency of market competition showed that sheep farmer had higher coefficiency competition than sheep trader both to female and male. Sheep farmer had higher net profit margin (NPM) level but had lower operating ratio level. Satay seller had lower NPM and higher operating ratio level. Key words : sheep, marketing, efficiency of marketing
PENERAPAN INTEGRASI TANAMAN SAYURAN DAN TERNAK SAPI POTONG PADA KELOMPOK TERNAK LOREJO KECAMATAN MOYUDAN, KABUPATEN SLEMAN Fx Suwarta; Ch. Lilis Suryani; Lukman Amien
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.332 KB)

Abstract

Abstract The application of crop-livestock has been implemented in the "Lorejo" farmers group at Moyudan, Sleman, Yogyakarta. The problem of the farmer is the low quality of feed and their manure not use. Activities are production feed training from rice straw with fermentation technic, fertilizer production training, and vegetable cultivation. This activity was followed by ten of the housewife. The identification showed that the farmers have a 2200 m2 field and 450 m2 yard. The cattle feed was a rice straw with the availability of 6,8 ton/DM/farmer. Availability of manure reaches 3,8 tons/year, but the farmers did not process and used it. The training resulted that the ability to feed fermentation from rice straw reaches 200 kg/day/farmer, and organic fertilizer reaches 280 kg/day/farmer. Rice straw fermentation can reduce crude fiber from 32,8% to 26,6%. The result of chili production using manure (110 days) reaches 0,38 kg per tree, while eggplant production reaches 4,2 kg per tree. Evaluation of the training implementation as much as 90% stated that community service programs provided benefits. Eighty percent of participants had understood the training substances. The conclusion of this program is to increase the quality of feed, the manure, and the diversity of vegetables. Abstrak Penerapan integrasi tanaman ternak telah dilaksanakan di Kelompok ternak sapi potong “Lorejo”, Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Permasalahan yang dihadapi adalah kualitas pakan yang rendah dan pupuk yang dihasilkan belum dimanfaatkan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan fermentasi jerami, pembuatan pupuk organik dan budidaya tanaman sayuran. Peserta adalah ibu rumah tangga peternak sebanyak 10 orang. Hasil identifikasi menunjukkan rata-rata peternak mempunyai lahan sawah garapan 2200 m2, lahan pekarangan 450 m2. Pakan sapi potong berupa jerami padi dengan potensi ketersediaan 6,8 ton/BK/peternak. Ketersediaan pupuk kandang mencapai 3,8 ton/tahun. Peternak belum mengolah pupuk kandang dan memanfaatkannya untuk budidaya tanaman sayuran. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan membuat jerami terfermentasi mencapai 200 kg/HKO dan pupuk organik mencapai 280 kg/HKO. Fermentasi jerami padi mampu menurunkan kadar serat kasar dari 32,8% menjadi 26,6%. Produksi tanaman cabai dengan media tanam pupuk kandang pada umur 110 hari mencapai 0,38 kg/batang dan terong 4,2 kg/batang. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan 90% peserta menyatakan kegiatan tersebut memberikan manfaat dan 10% menyatakan tidak tahu serta 80% peserta menyatakan memahami materi pelatihan. Disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan mampu meningkatkan kualitas pakan, memperbaiki kualitas pupuk dan meningkatkan keragaman sayuran.
Integration of Ornamental Plant Cultivation and Klanceng Bees in Lorejo Tourism Village Development Chatarina Lilis Suryani; FX Suwarta; Umul Aiman
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.712

Abstract

Lorejo region is the entrance to the Nanggulan Tourism village, so it is very strategic to develop into an alternative tourist destination. One potential development program is the decorative plant. During the pandemic covid 19, the demand for decoratives plants was high, but after the end of the pandemic declined, and the income of the farmers decreased. Because the types of decorative plants cultivated are seasonal, and their prices fluctuate. Orchids can be chosen for cultivation to make a stable price and the business of integration between the cultivation of honeybees with decorative plants. The purpose of the activity was to increase business continuity and income for decorative plant farmers in groups. Orchid cultivation training can increase the knowledge and skills of cultivating, caring for, and how to breed orchids. Beekeeping training can increase farmers' knowledge about how to propagate colonies, maintenance and care, and plant sources of bee food. Based on monitoring and evaluation, it seems clear that there are prospects for the sustainability of the ornamental plant and bee farming business, even though it has not increased income.
Pengaruh Suplementasi Campuran Tepung Kunyit dan Adas dalam Ransum Terhadap Performan dan Profil Lipida Darah Ayam Kampung Suwarta, FX; Dewi, Sri Hartati Candra; Astuti, Niken; Amien, Lukman
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.26.1.45-52.2024

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh suplementasi campuran tepung kunyit dan adas terhadap kinerja produksi dan profil lipida darah ayam kampung. Tujuh puluh dua ekor ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) berumur 2 minggu berjenis kelamin unsexed, dengan berat badan rata-rata 107,66±8,37 g dialokasikan secara acak dalam rancangan acak lengkap ke dalam empat perlakuan. Keempat perlakuan dibedakan berdasarkan level suplementasi campuran tepung kunyit (TK) dan tepung adas (TA) yaitu P1 sebagai kontrol (tanpa campuran TK dan TA); P2 ( 2,5 g TK + 2,5 g TA)/kg ransum; P3 (5 g TK+ 5 g TA)/kg ransum dan P4 (7,5 g TK + 7,5 g TA)/kg. Setiap perlakuan diulang 3 kali, dengan menggunakan 6 ekor ayam kampung. Penelitian dilakukan selama 8 minggu mulai ayam berumur 3 sampai 10 minggu. Variabel yang diukur meliputi konsumsi pakan, kenaikan berat badan, konversi pakan, profil lipida meliputi kadar kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida dalam plasma darah. Data dikoleksi selama 8 minggu, dan dianalis dengan analisis variansi. Hasil penelitian menunjukkan suplementasi campuran TK dan TA menurunkan konsumsi pakan dan konversi pakan, kenaikan berat badan berbeda tidak nyata dan menurunkan kadar kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida plasma darah secara nyata (P<0,05). Disimpulkan penggunaan TKA pada P4 (campuran 7,5 g TK + 7,5 TA) menurunkan konsumsi pakan, konversi pakan dan profil lipida, walaupun tidak memperbaiki kenaikan berat badan ayam KUB.