Taslimah Taslimah
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengaruh Variasi Konsentrasi Doping Kobal terhadap Karakteristik Elektrolit Padat NaMn2-XCoxO4 Menggunakan Metode Sol-Gel Selfina Riska Ardila; Rahmad Nuryanto; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 3 (2015): Volume 18 Issue 3 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.616 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.3.101-103

Abstract

Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi doping kobal dalam pembuatan elektrolit padat menggunakan metode sol-gel yang diduga dapat meningkatkan konduktivitas material telah dilakukan. Konduktivitas dapat ditingkatkan dengan menambahkan doping kation seperti kobal. Pembuatan elektrolit padat NaMn2-xCoxO4 dilakukan dengan pencampuran Na asetat 0,2 M, Mn asetat 0,3 M, Polivinil Alkohol dengan variasi Co asetat 0,025; 0,05; 0,1; 0,2; dan 0,4 M. Material yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM-EDS dan LCR-meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk dengan konsentrasi dan doping tertinggi menghasilkan konduktivitas tertinggi yaitu sebesar 3,3174 x 10-6 S/cm.
Pemanfaatan Limbah Penyulingan Bunga Kenanga sebagai Kompos dan Pengaruh Penambahan Zeolit terhadap Ketersediaan Nitrogen Tanah Sriatun Sriatun; Sri Hartutik; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 12, No 1 (2009): Volume 12 Issue 1 Year 2009
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.429 KB) | DOI: 10.14710/jksa.12.1.17-22

Abstract

Penelitian tentang pemanfaatan limbah distilasi bunga kenanga sebagai kompos dan pengaruh penambahan zeolit terhadap ketersediaan nitrogen di dalam tanah telah dilakukan. Pembuatan kompos dilakukan dengan metode penumpukan. Dilakukan tiga variasi perlakuan terhadap penyulingan limbah kenanga, yaitu (1) ditambahkan oleh EM4, (2) ditambahkan oleh EM4 dan serbuk gergaji (3) tanpa penambahan (sebagai kontrol). Variabel fisik seperti suhu, bau dan warna divariasi pada saat proses pengomposan. Analisis kimia berupa rasio C/N dilakukan terhadap kompos yang telah matang. Setelah itu, kompos ditambahkan zeolit dengan variasi jumlah yaitu 2%, 4% dan 6% dari berat kompos, kemudian diberikan pada tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos yang dibuat dari distilasi limbah bunga kenanga dan ditambah dengan EM4 yang mencapai suhu optimum pada suhu 39°C, siap dipanen setelah 21 hari dan memiliki rasio C/N sekitar 11,61. Sementara itu, kompos dengan penambahan EM4 dan serbuk gergaji dapat mencapai suhu optimum 45°C dan siap panen setelah 20 hari dan memiliki rasio C/N sekitar 43,81. Sedangkan kompos tanpa penambahan, suhu optimum tercapai pada suhu 37°C dan siap panen setelah 43 hari dengan rasio C/N sekitar 16,18. Penggunaan kompos yang ditambahkan zeolit pada tanaman jagung dapat meningkatkan laju nitrogen di tanah. Penambahan zeolit 2% meningkatkan nitrogen sebesar 0,96%, zeolit 4% equal to 1.90% and zeolite 6% equal to 3.31%.
Modifikasi Silika Gel dari Abu Sekam Padi dengan γ-Glycidoxyopropyltrimethoxysilane dan Mercaptobenzothiazole untuk Adsorpsi Logam Kadmium(II) Erna Kurnia Sari; Choiril Azmiyawati; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 13, No 3 (2010): Volume 13 Issue 3 Year 2010
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.981 KB) | DOI: 10.14710/jksa.13.3.71-75

Abstract

Telah dilakukan modifikasi permukaan silika gel yang disintesis dari abu sekam padi menggunakan Mercaptobenzothiazole (MBT) dengan agen penghubung γ-glycidoxypropyltrimethoxysilane (γ-GPTMS) untuk mengadsorpsi Cd2+ dalam medium air. Sintesis silika gel termodifikasi Mercaptobenzothiazole dilakukan melalui pembuatan natrium silikat, pembentukan silika gel, pengikatan gugus epoksi dan MBT pada silika gel, dan adsorbsi silika gel pada logam Cd2+. Modifikasi silika gel dilakukan dengan tiga variasi urutan penambahan reagen pada kisaran pH campuran 5,5-5,8. Variasi pertama, silika gel ditambahkan ligan MBT yang telah direaksikan dengan γ-GPTMS, variasi kedua silika gel ditambahkan dengan ligan MBT yang telah bereaksi dengan γ-GPTMS dan variasi ketiga dilakukan dengan pencampuran simultan larutan natrium silikat dengan HCl 6M dan ligan MBT yang telah diikatkan dengan γ-GPTMS. Hasil penelitian menunjukan bahwa modifikasi permukaan silika gel yang disintesis dari abu sekam padi menggunakan Mercaptobenzothiazole dengan agen penghubung γ-glycidoxypropyltrimethoxysilane dapat dilakukan. Diperoleh pula bahwa adsorben kedua memiliki kemampuan adsorpsi terhadap Cd2+ yang lebih besar daripada adsorben pertama dan ketiga, yaitu 0,108 mmol/gram.
Penentuan Kandungan Logam Magnetik Komponen Penyusun Abu Layang Batubara Alfan Hidayatulloh; Taslimah Taslimah; Abdul Haris
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 1 (2011): Volume 14 issue 1 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.707 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.1.1-3

Abstract

Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan logam magnetik penyusun abu layang batubara. Abu layang merupakan material berupa serbuk halus yang dihasilkan dari pembakaran batubara dengan kadar sekitar 80-90% dari total abu yang dihasilkan. Komponen utama dari abu layang batubara adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Sampel abu layang batubara yang digunakan berasal dari PLTU Tanjung Jati Jepara. Komponen magnetik abu layang batubara diperoleh dengan cara memisahkan abu layang menggunakan batang magnet. Proses destruksi pada sampel abu layang dan komponen magnetik menggunakan aqua regia. Metode untuk menentukan besarnya kadar unsur-unsur magnetik yang terkandung dalam abu layang adalah metode spektrofotometri serapan atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan pada sampel abu layang batubara mempunyai kadar logam Fe sebesar 6,17%, logam Al sebesar 3,96%, logam Mn sebesar 1,49% dan logam Cu sebesar 0,0045%. Kadar logam magnetik yang paling dominan pada komponen magnetik abu layang adalah logam Fe sebesar 8,28%, kemudian logam Al sebesar 4,15%, logam Mn sebesar 2,06% dan logam Cu sebesar 0,0027%.Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan logam magnetik penyusun abu layang batubara. Abu layang merupakan material berupa serbuk halus yang dihasilkan dari pembakaran batubara dengan kadar sekitar 80-90% dari total abu yang dihasilkan. Komponen utama dari abu layang batubara adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Sampel abu layang batubara yang digunakan berasal dari PLTU Tanjung Jati Jepara. Komponen magnetik abu layang batubara diperoleh dengan cara memisahkan abu layang menggunakan batang magnet. Proses destruksi pada sampel abu layang dan komponen magnetik menggunakan aqua regia. Metode untuk menentukan besarnya kadar unsur-unsur magnetik yang terkandung dalam abu layang adalah metode spektrofotometri serapan atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan pada sampel abu layang batubara mempunyai kadar logam Fe sebesar 6,17%, logam Al sebesar 3,96%, logam Mn sebesar 1,49% dan logam Cu sebesar 0,0045%. Kadar logam magnetik yang paling dominan pada komponen magnetik abu layang adalah logam Fe sebesar 8,28%, kemudian logam Al sebesar 4,15%, logam Mn sebesar 2,06% dan logam Cu sebesar 0,0027%.
Pengaruh Variasi Chelating Agent terhadap Karakteristik Produk pada Sintesis Elektrolit Padat NaMn2-xMgxO4 dengan Metode Sol-Gel Sefthymaria Sefthymaria; Rahmad Nuryanto; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 3 (2015): Volume 18 Issue 3 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.426 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.3.79-84

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi chelating agent pada sintesis elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 dengan metode sol-gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi asam (asam askorbat, asam sitrat dan asam maleat) sebagai chelating agent terhadap kristalinitas, ukuran kristal, konduktivitas dan morfologi dari material yang dihasilkan. Tahapan penelitian ini meliputi pencampuran reagen, evaporasi, pengeringan dan kalsinasi. Produk kalsinasi dikarakterisasi menggunakan XRD, multimeter dan SEM-EDS. Mineral penyusun elektrolit padat meliputi NaMnO2, MnO2 MgO dan Na2O. Kristalinitas terendah dan konduktivitas tertinggi dimiliki oleh produk yang menggunakan asam askorbat sebagai chelating agent, dengan nilai konduktivitas 1,91 x 10-4 Scm-1; ukuran kristal 26,09 nm dan ukuran aglomerasi 0,66 μm. Elektrolit padat NaMn2-xMgxO4 yang dihasilkan untuk variasi chelating agent asam askorbat memiliki formula spinel NaMn1,32Mg0,68O4.
Sintesis dan Karakterisasi Zeolit Berbahan Dasar Limbah Padat Industri Kertas (Dregs) dengan Penambahan Abu Sekam Padi Fitri Anawati; Ahmad Suseno; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 1 (2012): Volume 15 Issue 1 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.057 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.1.18-23

Abstract

Telah dilakukan penelitian sintesis zeolit menggunakan bahan dasar limbah industri kertas berjenis dregs secara refluks. Abu dregs dengan larutan NaOH dicampur ke dalam labu refluks pada temperatur 90°C selama 5 jam. Sintesis zeolit dengan variasi penambahan abu sekam padi. Zeolit yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Spektroskopi Inframerah, Difraksi Sinar-X dan Analisis Luas Permukaan. Hasil karakterisasi menunjukkan gugus fungsi utama TO4 pada bilangan gelombang 1250-900 cm-1. Sifat kristalinitas zeolit masing-masing membentuk campuran mineral anorthite dan gehlenite. Karakterisasi sifat permukaan menghasilkan ukuran pori rata-rata 13,37 Å. Berdasarkan karakterisasi hasil sintesis, produk sintesis zeolit terbaik yaitu variasi penambahan 6,4 g abu sekam padi (Z4) yang mempunyai luas permukaan spesifik 18,0953 m2/g dan volume pori 12,081 cm3/g.
Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Zn(II)-8-Hidroksikuinolin Eka Sulistya Hermawati; Suhartana Suhartana; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.117 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.3.94-98

Abstract

Senyawa koordinasi adalah senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan antara ligan dengan ion pusat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh senyawa kompleks Zn(II)-8-Hidroksikuinolin dengan pelarut asetonitril, metanol dan etanol serta menentukan karakteristik dari produk yang diperoleh. Metode penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan larutan ZnCl2 dan larutan 8-Hidroksikuinolin disertai pengadukan dengan menggunakan magnetik stirrer selama 60 menit. Karakterisasi uji dilakukan dengan menggunakan UV-Vis, FTIR dan AAS. Dari sintesis kompleks Zn(II)-8-Hidroksikuinolin dalam pelarut asetonitril, metanol dan etanol,  diperoleh rendemen  sebesar 73,07 % ; 63,46% ; dan 48,67%, dengan panjang gelombang maksimum berturut-turut sebesar 319,5 nm ; 313 nm ; and 320 nm. Adanya ikatan Zn-N teridentifikasi pada pita serapan pada kisaran 439,79 cm-1 hingga 513,09 cm-1, sedangkan ikatan Zn-O teridentifikasi pada pita serapan pada kisaran 542,98 cm-1 hingga 543,95 cm-1. Dapat disimpulkan bahwa Zn(II) terkoordinasi dengan ligan 8-Hidroksikuinolin membentuk endapan senyawa kompleks Zn(II)-8-Hidroksikuinolin berwarna kuning.
Pilarisasi Lempung dengan Al2O3 untuk Agen Pemucat Minyak Sawit Taslimah Taslimah; Ratna Kusumawardani; Choiril Azmiyawati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.642 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.2.48-51

Abstract

Telah dilakukan pilarisasi lempung dengan menggunakan AlCl3 sebagai agen pemilar, Lempung monmorilonit diperoleh dengan memisahkan fraksi lempung dari bentonit. Pilarisasi dilakukan dengan merendam lempung Na-monmorilonit dalam larutan tetrametil ammonium klorida(TMACl) selama 24 jam, padatan dipisahkan dicuci, dan dikeringkan. TMA-monmorilonit didespersikan ke dalam larutan AlCl3 1%(b/v) diaduk selama 24 jam. Padatan dipisahkan dicuci dan dikeringkan. Karakterisasi produk dilakukan dengan menggunakan difraktometer sinar-X dan spektrofotometer infra merah, dan kemampuan adsorpsinya ditentukan terhadap minyak kelapa sawit mentah. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pilarisasi lempung monmorilonit dengan Al2O3 telah berhasil dilakukan. Suhu optimum kalsinasi pada suhu 300 oC menghasilkan lempung terpilar dengan daya pemucatan yang paling besar yakni 49,68% untuk pemucatan minyak sawit mentah pada suhu 70 oC dengan waktu kontak 60 menit dan faktor pengenceran 200.Kata kunci: lempung, pilarisasi, agen pemucat.
Evaluasi Model Langmuir-Hinshelwood untuk Kinetika Adsorpsi Besi(III) pada 2-Merkaptobenzotiazol-Zeolit Alam Sriyanti Sriyanti; Taslimah Taslimah
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 7, No 2 (2004): Volume 7 Issue 2 Year 2004
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.157 KB) | DOI: 10.14710/jksa.7.2.39-45

Abstract

Telah dibuat adsorben dengan mengimpregnasikan 2-merkaptobenzotiazol pada padatan pendukung zeolit alam yang sebelumnya telah dilapisi polistirena. Adsorben yang dihasilkan selanjutnya digunakan untuk mengadsorpsi besi (III) dalam medium air. Sebelum impregnasi zeolit diberi perlakuan fisikokimia, meliputi pemanasan 80 0C dalam campuran KMnO4 dengan H2SO4; KMnO4 dengan HCl dan KMnO4 dengan H2SO4, dilanjutkan dengan HCl. Kajian kinetika dilakukan dengan variasi waktu kontak terhadap banyaknya besi (III) yang teradsorpsi menggunakan metode batch. Model kinetika Langmuir-Hinshelwood digunakan untuk mengesti-masi besarnya konstanta laju, dan perubahan energi bebas adsorpsi. Sebagai evaluasi digunakan model kinetika adsorpsi melalui dua proses, cepat dan lambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan awal KMnO4-H2SO4-HCl pada zeolit alam dapat dinyatakan sebagai cara paling efektif untuk menurunkan aluminium (dealu-minasi). Data adsorpsi ion besi (III) pada adsorben yang dibuat dari zeolit alam dengan perlakuan awal tersebut menunjukkan besi (III) teradsorpsi paling lambat baik dengan model Langmuir-Hinshelwood (k1=0,39x10-2 menit-1) maupun model adsorpsi dua proses (laju cepat (kc)= 3,66x10-2 menit-1, laju lambat (kl)= 0,106 menit-1). Dari data energi bebas, besi(III) teradsorpsi secara fisik.
Studi Pembuatan dan Karakterisasi Membran Pervaporasi Berbahan Dasar Zeolit Alam Muslimin Muslimin; Taslimah Taslimah; Rahmad Nuryanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 2 (2014): Volume 17 Issue 2 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.366 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.2.65-69

Abstract

Pembuatan membran anorganik dengan cara mencampurkan γ alumina kaolin dan air telah dilakukan. Selanjutnya ditambahkan campuran bahan aditif hingga diperoleh pasta. Pasta dicetak menjadi bentuk pelet, dikalsinasi pada suhu 1250°C selama 4 jam, selanjutnya dilapisi dengan pasta zeolit. Membran yang dibuat dipanaskan pada 400°C dan 1250°C selama 4 jam. Karakterisasi membran dilakukan dengan menggunakan universal testing machine, XRD, SEM dan uji perendaman. Disimpulkan bahwa membran zeolit dengan suhu aktifasi 400°C mempunyai kuat tekan yang paling besar yakni 13,73 x 10-3 (N/mm2). Mineral komponen penyusun membran adalah mordenit, sedangkan alumina dan kaolin dalam keadaan amorf. Marfologi permukaan membran yang terbentuk tidak seragam, membran dengan pemanasan 1250°C memiliki kekuatan dan ketahanan pada uji perendaman dalam air.