Hendriek Karongkong, Hendriek
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN SPASIAL KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN PINELENG, KABUPATEN MINAHASA Manullang, Jerry S. R. K.; Gosal, Pierre; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penting dalam keberlangsungan pembangunan di suatu wilayah perkotaan adalah ketersediaan sumber daya alam yang mencukupi guna memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.Salah satu sumber daya alam yang memiliki peran vital di wilayah perkotaan adalah sumber daya air bersih. Yang menjadi fokus dari penelitian ini yakni mengkaji fungsi spasial wilayah Kecamatan Pineleng, memproyeksi kebutuhan air bersih dalam jangka waktu 10 tahun kedepan (2013-2023), serta mengetahui rasio ketersediaan sumber air (kapasitas produksi) terhadap proyeksi kebutuhan air selama 10 tahun kedepan. Lingkup dari penelitian ini adalah Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan analisis spasial GIS dan analisis proyeksi geometrik.Analisis spasial GIS mencakup kajian tentang kelerengan, topografi, perkembangan kawasan terbangun dan tidak terbangun, pola pemanfaatan lahan, dan kajian sumber air.Sedangkan analisis proyeksi geometrik mencakup proyeksi tentang kependudukan 10 tahun kedepan, proyeksi kebutuhan sektor domestik, dan proyeksi kebutuhan sektor non domestik.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara spasial Kecamatan Pineleng terletak pada kelerengan 15-25 % dan terletak pada ketinggian 77-429 mdpl.kemudian untuk proyeksi kebutuhan air domestik dan non domestik selama 10 tahun mendatang mencapai 38,963 liter/detik atau meningkat sebesar 34,10 %. Kemudian total ketersediaan air bersih dari seluruh sumber air di Kecamatan Pineleng sebesar 154,45 l/dtk. Sedangkan untuk rasio ketersediaan sumber air dengan proyeksi kebutuhan air diperoleh hasil bahwa sumber air di Kecamatan Pineleng masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun kedepan.   Kata kunci : Kajian spasial, kebutuhan air bersih, Kecamatan Pineleng
KAJIAN LOKASI PASAR TRADISIONAL HIGIENIS KOTA TERNATE Bian, Muhammad Faisal; Moniaga, Ingerid L; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RTRW Kota Ternate mengatur bahwa Pasar Tradisional Higienis berada dikawasan reklamasi Pantai Tapak 1 Kelurahan Gamalama. Lokasi ini terletak di pusat Kota Ternate dengan peruntukan lahan sebagai pusat perdagangan dan jasa. Pasar ini merupakan satu-satunya Pasar Tradisional Higienis yang ada di Maluku Utara yang direncanakan Pemerintah Kota Ternate untuk menangani permasalahan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan sehingga memunculkan masalah macet dan kecelakaan lalulintas. Tujuan penelitian ini yaitu, melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi Pasar Tradisional Higienis Kota Ternate dan mengetahui kelayakan penataan lokasi Pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif kualitatif, mengumpulkan informasi-informasi melalui wawancara, kuisioner, dan analisis deskriptif kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel-tabel, skoring, yang diuraikan melalui analisis SWOT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kelayakan penataan lokasi pasar tradisional higienis Kota Ternate. Keywords: Pasar Tradisional Higienis, Kota Ternate, SWOT
PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR DANAU TONDANO (STUDI KASUS : PERMUKIMAN DESA PASLATEN KECAMATAN KAKAS) Aruperes, Lucky Ridel; Tilaar, Sonny; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Paslaten merupakan salah satu desa di Kecamatan Kakas yang dengan letak wilayah permukiman berada di pinggiran Danau Tondano. Pemanfaatan ruang sebagai tempat bermukim masyarakat sudah ada sejak turun-temurun. Pemanfaatan lahan permukiman yang terjadi di lokasi ini menggunakan daerah sempadan danau sebagai tempat bermukim masyarakat. Keterbatan lahan dan meningkatnya pertambahan penduduk yang ada mengakibatkan pemanfaatan ruang yang tidak terarah dan melanggar aturan pemerintah. Dalam permukiman masyarakat di Desa Paslaten dapat menjadi suatu ancaman berat pada kelangsungan Danau Tondano sehingga memungkinkan terjadinya bencana alam pada permukiman yang ada seperti banjir dan juga mengancam berkurangnya daerah yang merupakan kawasan lindung yang merupakan kawasan DAS Tondano dan Danau Tondano. Keterlibatan pemerintah daerah dan juga provinsi seharusnya dapat lebih memperhatikan kondisi ini agar lingkungan sekitar Danau Tondano dapat terjaga baik sumber daya alam yang ada dan juga potensi yang dimiliki Danau Tondano akan lebih menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam menunjang akan kebutuhan hidup dan keperluan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi penggunaan lahan di kawasan sekitar danau tondano pada permukiman desa paslaten kecamatan kakas; (2) menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunan lahan sekitar danau tondano pada permukiman desa paslaten kecamatan kakas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis overlay yaitu dengan menggunakan peta citra google earth dan Sistem Informasi Gografis (SIG). Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan keadaan yang terjadi pada lokasi penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan sekitar dan permukiman dan analisis overlay yaitu membuat analisis atau evaluasi dari berbagai peta yang ada sehingga mendapatkan peta citra satelit sebagai hasil dari identifikasi untuk menggambarkan perubahan dan perkembangan lahan yang terjadi di lokasi penelitian.   Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Permukiman Desa Paslaten, Kawasan Sekitar Danau Tondano.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN BANJIR BANDANG KOTA MANADO Cie, Christian Setianata; Tarore, Raymond Ch; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado yang merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Utara.Kota Manado termasuk kota besar dengan jumlah penduduk yang megalami peningkatan setiap tahunnya sehingga membawa dampak pada peningkatan kebutuhan penggunaan lahan, hal ini akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir bandang yang pernah melanda Kota Manado.Pada tahun 2014, banjir bandang paling terparah pernah melanda Kota Manado.Sembilan dari sebelas kecamatan di Kota Manado terdampak banjir bandang yang tingginya mencapai ±5 meter. Dalam penelitian ini metode analisis data yang dipakai unutk menunjang penelitian ini adalah menggunakan metode overlay dengan software Sistem Informasi Geografi (SIG). Peneliti menggunakan Pedoman PU 2012 tentang Manajemen Penanggulangan Banjir Bandang untuk mengetahui daerah rawan banjir bandang di Kota Manado sehiingga dapat diketahui bahwa 1177 hektar dari luas Kota Manado merupakan daerah rawan banjir bandang selanjutnya menganalisis penggunaan lahan pada daerah rawan banjir bandang menggunakan citra satelit Kota Manado dengan cara membandingkan dan membuat batasan perbedaan kenampakan objek pada citra satelit menggunakan aplikasi berbasis SIG sehingga dapat diketahui berbagai macam jenis penggunaan lahan yang ada pada daerah rawan banjir bandang di Kota Manado Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Banjir Bandang, Kota Manado
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN INDUSTRI DI KELURAHAN GIRIAN BAWAH, KECAMATAN GIRIAN, KOTA BITUNG Seridity, Mieke Nicoline; Tarore, Raymond Ch; Karongkong, Hendriek
SPASIAL Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan jumlah manusia yang membutuhkan lahan untuk aktivitasnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Terkonsentrasinya aktivitas manusia untuk berbagai kegiatan pada suatu kawasan dikarenakan sebagian besar kehidupan manusia tergantung pada lahan yang dapat dipakai sebagai sumber penghidupan. Salah satunya dengan penmanfaatan lahan sebagai kawasan industri. Pembangunan industri didaerah perkotaan menimbulkan permasalahan baru bagi daerah perkotaan terutama untuk penggunaan lahan yakni terjadinya perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan penggunaan lahan kedepannya maka perlu diidentifkasi kondisi eksisting penggunaan lahan dan menganalisis kesesuaian lahan industri yang ada di Kelurahan Girian Bawah.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Overlay dengan memanfaatkan software ArcGis. Dari hasil analisis diperoleh 3 proses analisis overlay yakni 1). Analisis kesesuaian ahan industri berdasarkan Kondisi Eksisting dan Rencana Pola Ruang RTRW Kelurahan Girian Bawah diperoleh bahwa letak bangunan industri besar yang masih dalam peruntukan kawasan budidaya khususnya kawasan industri; 2). Analisis Kesesuaian Lahan Industri Berdasarkan Permenperin No. 35 Tahun 2010 diperoleh lahan sebesar 66 Ha dikatakan sesuai sebagai kawasan industri sedangkan sebesar 8 Ha dikatakan tidak sesuai sebagai kawasan industri; 3) Analisis Kesesuaian Lahan Industri berdasarkan kondisi eksisting, Rencana Pola Ruang RTRW, serta Permenperin No.35 tahun 2010 diperoleh bahwa sebesar 26 Ha dikatakan sessuai sebagai kawasan industri dan 48 Ha dikatakan tidak sesuai sebagai kawasan industri. Dengan hasil akhir bahwa Kelurahan Girian Bawah disimpulkan sesuai sebagai kawasan industri. Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Kawasan Industri, Sistem Informasi Geografis (SIG), Kelurahan Girian Bawah.
Analisis Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Kemampuan Lahan di Kawasan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara Mamengko, Yoga N.D.S; Supardjo, Surjadi; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i1.41233

Abstract

Abstrak Pembangunan K R Megawati Soekarnoputri Ratatotok Minahasa Tenggara menjadi pemicu  pengembangan wilayah rehabilitasi menjadi suatu kebun raya yang bermanfaat baik dalam aspek pelestarian alam, rekreasi, pendidikan dan jasa lingkungan. Ditetapkannya SK KHDTK oleh Menteri Kehutanan merupakan titik tolak pembangunan kebun raya yang mencakup tahapan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan. Sebagai kawasan bekas tambang tentu meninggalkan permasalahan lingkungan seperti pencemaran air maupun tanah dan menyusutnya kualitas lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi kondisi eksisting di Kawasan KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok, menganalisis pemanfaatan lahan berdasarkan kemampuan lahan di kawasan KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok dengan melihat master plan yang telah dibuat, serta mengetahui realisasi masterplan yang dilakukan di kawasan KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok. Metode untuk menganalisis data pada penelitian ini antara lain analisis spasial dengan mengoverlay data spasial berupa peta yang menghasilkan peta baru dengan hasil analisis. Hasil penelitian yaitu mengetahui pemanfaatan lahan berdasarkan kemampuan lahan di kawasan KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok Kab. Mitra. Kata Kunci : Kebun Raya, Pemanfaatan Lahan, Kemampuan LahanAbstractThe construction of the KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok Southeast Minahasa initiated the development of the rehabilitation area into a botanical garden that has many benefits such as conservation, recreation, education and environmental services. The stipulation of the SK KHDTK by the Minister of Forestry is the starting point for the development of a botanical garden which includes the stages of planning, development, and management. As a former mining area, environmental problems often arise such as pollution and environmental degradation. The purpose of this study is to identify the existing conditions in the KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok area, analyze land use based on land capability in the KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok area by looking at the master plan that has been made, and to find out the realization of the master plan carried out in the KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok area. The analytical method in this study includes spatial analysis by overlaying a map which then produces a new map with the results of the analysis. The results of the study were to determine land use based on land capability in the KR Megawati Soekarnoputri Ratatotok area, Southeast Minahasa Regency. Keywords : Botanical Garden, Land Use, Land Capability
Ketangguhan Wilayah Kota Sorong Dalam Menghadapi Bencana Banjir: The Resilience of Sorong City Area in Facing Flood Disaster Mayor, Jerylin; Warouw, Fela; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45994

Abstract

Abstrak Banjir Kota Sorong dapat terjadi akibat debit hujan yang tinggi di daerah kota namun system drainase yang tidak baik membuat air hanya tergenang dalam wilayah pemukiman dan perkotaan. Selain itu dapat terjadi Banjir Kiriman dari luar kota Sorong akibat hujan terjadi di daerah Hulu, namun Mesin Pengatur Tata Air Alami yaitu Hutan tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadi pengingkatan limpasan aliran permukaan (Run Off) yang besar masuk ke dalam sungai-sungai mengalir mencari tempat-tempat yang lebih rendah di daerah hulu sampai hilir di perkotaan maupun daerah-daerah sekitar aliran sungai mengakibatkan banyak korban harta benda dan jiwa. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui sebaran daerah rawan bencana banjir di Kota Sorong serta menentukan tingkat ketangguhan Kota Sorong terhadap ancaman banjir. Metode analisis yang digunakan adalah analisis likert untuk mengukur tingkat ketangguhan dan analisis spasial untuk menghasilkan peta-peta mengenai pola persebaran fasilitas kesehatan dan perdagangan jasa yang menjadi mitigasi dalam ketangguhan wilayah terhadap bencana banjir. Hasil dari kedua analisis tersebut dapat menunjukkan seberapa tangguh wilayah Kota Sorong dalam menghadapi bencana banjir. Kata Kunci : Ketangguhan, Kerawanan, Banjir Abstract Floods in Sorong City can occur due to high rainfall in the city area, however a bad drainage system makes water only stagnate in the area settlements and cities. In addition, there can be a flood of shipments from outside the city of Sorong due to rain occurring in the Upstream area, but the Natural Water Regulatory Machine is the Forest does not work properly so that there is an increase in surface runoff The big (Run Off) goes into the flowing rivers looking for places lower in the upstream to downstream areas in urban and regional areas around the river flow resulted in many victims of property and lives. The purpose of this study is to determine the distribution of flood-prone areas in Sorong City and determine the level of resilience of Sorong City to the threat of flooding. The analytical method used is Likert analysis to measure the level of resilience and spatial analysis to produce maps of the distribution pattern of health facilities and trade in services which are a mitigation in the area's resilience to floods. The results of the two analyzes can show how resilient the Sorong City area is in dealing with flood disasters. Keywords : Resilience, Vulnerability, Flood
Ketangguhan Wilayah Peri Urban Menghadapi Bencana Non Alam Covid 19 di Kecamatan Mandolang Raintung, Vira N.; Warouw, Fela; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48812

Abstract

Ketangguhan Masyarakat dalam menghadapi bencana, Sebelumnya yang harus diketahui ialah segala macam bentuk bencana yang terjadi di dunia ini baik dari alam maupun yang tidak, semuanya akan membawa pengaruh bagi kehidupan. Kemampuan suatu wilayah yang bisa menyesuaikan diri (beradaptasi) dari suatu kejadian bencana ialah disebut dengan Ketangguhan Wilayah. Di tahun 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kecamatan Mandolang termasuk tinggi dibandingkan dengan daerah Peri Urban lainnya dengan jumlah kasus yaitu 147 orang terinfeksi, maka perlu di lakukan penelitian lebih lanjut terkait Ketangguhan Masyarakat di Daerah Peri Urban yaitu di Kecamatan Mandolang yang di mana Kecamatan ini juga merupakan Kecamatan yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Metode analisis yang dipakai dalam penulisan penelitian ini adalah menggunakan Analisis Likert dimana untuk mengukur ketangguhan di tiap aspek dalam penelitian. Hasil dari analisis ini yaitu mengidentifikasi tingkat ketangguhan dan juga adaptasi masyarakat untuk tetap bertahan menghadapi Bencana Non Alam Covid 19. Kata Kunci : Ketangguhan, Pandemi, Peri Urban Abstract Community resilience in the face of disasters, Previously, what must be known is that all kinds of disasters that occur in this world, whether from nature or not, will all have an impact on life. The ability of an area that can adjust (adapt) to a disaster event is called Regional Resilience. In 2021 the number of positive confirmed cases in Mandolang Sub-district is high compared to other Peri Urban areas with 147 infected people, so it is necessary to conduct further research related to Community Resilience in Peri Urban areas, namely in Mandolang sub-district where this Sub-District is also a Sub-district that continues to grow from year to year. The analysis method used in writing this research is to use Likert analysis where to measure resilience in each aspect of the research. The result of this analysis is to identify the level of resilience and also the adaptation of the community to survive in the face of Non-Natural Disasters Covid 19. Keywords : Resilience, Pandemic, Urban Fairy
Evaluasi Perkembangan Lahan Kritis di Kota Manado Sembor, Christ S A; Lakat, Ricky S.M.; Karongkong, Hendriek
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i1.48816

Abstract

Lahan kritis adalah suatu kondisi lahan yang berkembang ketika kemampuan lahan tidak sesuai dengan penggunaan lahan, yang menyebabkan terjadinya degradasi fisik, kimiawi, atau biologis lahan (Arsyad, 1989). Menurut Yusak Paul Kasse (2014) total keseluruhan lahan kritis di kota Manado sendiri berjumlah 9821,51 Ha yang tersebar di 9 kecamatan. Bagaimana dengan tahun 2021? Untuk itu, maka perlu diidentifikasi persebaran serta melakukan pemetaan kembali lahan kritis yang ada di Kota Manado dan membandingkan perubahan lahan kritis tahun 2014 dan 2021. Adapun metode penelitian yang di pakai pada penelitian ini ialah dengan menggunakan analisis spasial dengan pendekatan kuantitatif berjenjang tertimbang dengan 3 tahapan yaitu overlay data spasial, editing data atribut dan analisis tabular. Hasil dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sebaran lahan kritis dan membandingkan perubahan lahan kritis di Kota Manado tahun 2014 dan 2021. Secara keseluruhan, sebaran lahan kritis yang ada di Kota Manado tahun 2021 tersebar di 10 kecamatan yaitu: Kecamatan Malalayang seluas 1263.27 hektar, Sario seluas 17.4 hektar, Wanea seluas 616.91 hektar, Wenang seluas 90.1 hektar, Tikala seluas 427.68 hektar, Paal Dua seluas 563.72 hektar, Singkil seluas 289.31 hektar, Mapanget seluas 4158.08 hektar, Tuminting seluas 245.52 hektar, Bunaken seluas 1733.62 hektar. Besaran luas lahan kritis teridentifikasi telah terjadinya perubahan luasan lahan kritis yang ada di Kota Manado dalam hal ini Kawasan Luar Hutan yang berada di Kecamatan Malalayang, Sario, Wanea, Wenang, Tikala, Paal Dua, Singkil, Mapanget, Tuminting serta Bunaken yakni dari 9821.51 ha di tahun 2014 menjadi 9405.6 ha di tahun 2021. Kata kunci: Lahan Kritis; Kawasan Luar Hutan; Perubahan Luas; Kota Manado. Abstract Critical land is a land condition that develops when land capability is incompatible with land use, which causes physical, chemical, or biological degradation of land (Arsyad, 1989). According to Yusak Paul Kasse (2014), the total amount of critical land in Manado city is 9821.51 hectares spread across 9 sub-districts. What about in 2021? For this reason, it is necessary to identify the distribution and remapping of critical land in Manado City and compare the changes in critical land in 2014 and 2021. The method used in this research is to use spatial analysis with a weighted tiered quantitative approach with 3 stages, including spatial data overlay, attribute data editing and tabular analysis. The results of this research are to determine the distribution of critical land and compare changes in critical land in Manado City in 2014 and 2021. Overall, the distribution of critical land in Manado City in 2021 is spread across 10 sub-districts, namely: Malalayang sub-district covering 1263.27 hectares, Sario covering 17.4 hectares, Wanea covering 616.91 hectares, Wenang covering 90.1 hectares, Tikala covering 427.68 hectares, Paal Dua covering 563.72 hectares, Singkil covering 289.31 hectares, Mapanget covering 4158.08 hectares, Tuminting covering 245.52 hectares, Bunaken covering 1733.62 hectares. The size of the critical land area identified has changed the existing critical land in Manado City. In this regard, the Outer Forest Area in Malalayang, Sario, Wanea, Wenang, Tikala, Paal Dua, Singkil, Mapanget, Tuminting and Bunaken sub-districts, namely from 9821.51 ha in 2014 to 9405.6 ha in 2021. Keyword: Critical Land; Outer Forest Area; Area Change; Manado City
Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Jalur Pedestrian Kawasan Boulevard on Business (BoB) di Kota Manado Wuwung, Shania; Sembel, Amanda; Karongkong, Hendriek
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol. 9 No. 2 (2024): Vol 9, No 2 (2024): Volume 9 Nomor 2, November 2024
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/fraktal.v9i2.59129

Abstract

Jalur pedestrian pada Kawasan BoB Manado yang sebelumnya masih memiliki banyak kekurangan telah dilakukanpembangunan oleh Pemerintah Kota Manado menjadi lebih lebar secara dimensi dan sudah dilengkapi denganbeberapa fasilitas baru untuk menunjang kenyamanan dan keamanan pengguna jalur pedestrian. Tujuan utamaevaluasi ini untuk menganalisis bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan tersebut denganvariabel penelitian menggunakan lima dimensi kualitas jasa (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati)yang sebelumnya dilakukan identifikasi kondisi eksisting dan identifikasi karakteristik masyarakat jalur pedestrian padaKawasan BoB Manado. Penelitian ini memiliki populasi sebanyak 271.013 orang yang diperoleh dari jumlah populasirentang usia 15-59 tahun (BPS Kota Manado tahun 2022). Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif. Metode analisisyang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Customer Satisfaction Index (CSI). Kata-kunci: Dimensi Kualitas Jasa, Evaluasi, Kepuasan Masyarkat, Pedestrian, Pembangunan