Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

BAHAN AJAR ASAM-BASA MENGGUNAKAN KONTEKS BAHAN PENGAWET MAKANAN UNTUK MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS SMK JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (TPHP) Solikha, Dian Farkhatus
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 2 (2015): PENGEMBANGAN MODEL
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v15i2.1300

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar asam-basa menggunakan konteks bahan pengawet makanan yang dapat mengembangkan kemampuan literasi sains siswa SMK jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) serta mengevaluasi kualitas bahan ajar tersebut berdasarkan validasi ahli, pengujian keterbacaan, dan penilaian guru. Penelitian dimulai dengan pembuatan bahan ajar dengan pendekatan STL (Scientific Literacy and Technology) kemudian disempurnakan dengan metode validasi dan pengembangan. Validasi yang digunakan pada penelitian ini meliputi validasi ahli. Selain itu, bahan ajar juga melalui pengujian keterbacaan dan penilaian guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dimensi sains tertuang dalam bahan ajar, nilai CVR dan CVI menunjukkan bahwa bahan ajar sangat sesuai digunakan dalam pembelajaran baik dalam pembelajaran kimia adaptif maupun pembelajaran mata pelajaran produktif TPHP materi bahan tambahan makanan, persentase total keterbacaan 75,3 % menunjukkan bahwa bahan ajar dapat digunakan untuk siswa SMK Jurusan TPHP karena mudah untuk dipahami dan termasuk bahan ajar yang baik sekali merujuk pada hasil persentase penilaian guru sebesar 98%. Kekuatan bahan ajar terletak pada aspek visualisasi (kalimat, ukuran huruf, jenis huruf, tampilan gambar) dan aspek ketertarikan siswa dalam mempelajari materi produktif TPHP, sedangkan kelemahan bahan ajar terletak pada aspek ketertarikan siswa dalam mempelajari materi kimia.Kata Kunci: bahan ajar, literasi sains, validasi ahli, pengujian keterbacaan, penilaian guru
EVALUASI KINERJA UNIT KOAGULASI DAN FLOKULASI WASTE WATER TREATMENT LIMBAH POND C-304 DI LABORATORIUM UNIT SINTESIS Nurhidayah, Nurhidayah; Solikha, Dian Farkhatus
Jurnal Migasian Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v1i2.9

Abstract

PT DyStar Colours Indonesia, merupakan salah satu pabrik penghasil zat warna tekstil terbesar di Indonesia kapasitas produksi 33 Ton/hari, 1000 Ton/bulan dan 12000 ton/ tahun. Begitupun limbah yang dihasilkan pada semua unit sintesis merupakan penghasil limbah terbanyak yaitu sekitar 9-10 ton/hari, pada unit milling limbah yang dihasilkan sekitar 6ton/hari dan unit draying limbah yang dihasilkan sekitar 5 ton/hari. Limbah Cair Pond C-304 adalah limbah buangan dari semua unit proses, biasanya limbah diberikan kepada pihak ke tiga untuk dilakukan pengolahan limbah oleh perusahaan tersebut, namun saat ini PT DyStar Colours Indonesia berencana membangun unit pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengubah air limbah menjadi air prosess.Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan penelitian skala laboratorium dimana dilakukan lima tahap perlakukan atas sampel limbah pond C-304. Lima tahap perlakuan tersebut meliputi tahap pengenceran sampel, tahap koagulasi, tahap flokulasi, tahap penyaringan, dan tahap adsorbsi. Sampel disiapkan yaitu sampel 1 (100 : 700) dan sampel 2 (100 :800). Dimana pada tahap penyaringan dibedakan dengan mengunakan penyaring berupa Pasir silika GB 1, Pasir silika GB 2, dan karbon aktif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka Pada sampel 1 (100 : 700) dan sampel 2 (100 : 800), adsorben paling efektif adalah karbon aktif, karena nilai pH yang dihasilkan lebih netral, nilai Solid Content dan Conductivity lebih kecil daripada pasir silika GB 1 dan GB 2. Bila dibandingkan penggunaan pasir silika maka lebih efektif dengan menggunakan pasir silika GB 1 karena dilihat dari Solid Content nya yang lebih rendah di banding pasir silika GB 2.
Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif Sampel Laws-02 Dan SF-02 Menggunakan Metode GC-MS Solikha, Dian Farkhatus; Ramadhan, Rifqi
Jurnal Migasian Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jurnal-migasian.v3i1.66

Abstract

Low Aromatic White Spirit-02 (LAWS-02) dan Smooth Fluida-02 (SF-02) merupakan produk yang dihasilkan dari fraksi ringan non-bbm yang digunakan sebagai pelarut dan bahan kimia khusus (special chemical). Analisa LAWS-02 dan SF-02 menggunakan GC-MS dilakukan untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif kandungan dari senyawa LAWS-02 dan SF-02 tersebut. Hasil uji kandungan dari senyawa LAWS-02 dan SF-02 harus diperoleh data yang on-spec atau sesuai data standar. Melalui pengujian sampel LAWS-02 menggunakan GC-MS dapat diketahui kandungan komponen senyawa terbesar yaitu Dekana (C10) sebesar 315116,3357 ppm. Sedangkan dari sampel SF 02 yang diuji dapat diketahui kandungan komponen senyawa terbesar yaitu Dodekana (C12) sebesar 107647,4950 ppm. Berdasarkan data yang didapat maka LAWS-02 sesuai dengan fraksi asal yaitu fraksi kerosin (C10-C14). Adapun SF-02 juga sesuai dengan fraksi asal yaitu fraksi heavy gas oil (C16-C28).
ANALYSIS QUALITATIVE ADDITION OF ADDITIVE SUBSTANCE TO PAPER MAKING PROCESS IN PAPER MACHINE 12 PT. X - KARAWANG ON PRODUCT QUALITY Solikha, Dian Farkhatus
Journal of Green Science and Technology Vol 4, No 2 (2020): Journal of Green Science and Technology, Vol.4 No.2 (2020)
Publisher : FAKULTAS TEKNNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v4i2.3460

Abstract

Paper is a tangible item of thin sheets which can be torn, rolled, folded, glued and crossed out. Paper is made to meet the needs of a very diverse life. The paper industry is one of the forest products industries which has a very important role in human life. There is almost no human activity that does not utilize this industrial commodity. In the process of making paper, in addition to the availability of Raw Materials there is also the use of additives. Additives are ingredients that are added to obtain certain desired characteristics of paper products. Some factors that influence the process of making paper are raw material, machine cleanliness, machine performance, human factors and additives. Additives are the main factors that influence the success of the papermaking process. There are two types of additives used in Paper Machine 12 PT.X-Karawang, namely functional additives and controlling additives. The effect of the addition of additives on Paper Machine 12 PT.X-Karawang namely, Dry Strength can increase the strength of the paper when used in dry conditions, Sizing Agent (Internal Sizing) functions to control liquid penetration, Surface Sizing Agent (Surface Sizing) functions to level the surface of the paper, Filler as filler, Dyes can give color to paper, OBA serves to increase the brightness of paper, Biocide functions to inhibit bacterial growth, Defoamer functions to prevent foam formation and Retention Aid can increase fiber retention.Keyword: Controlling Additives, Functional Additives, Paper, Paper Machine
PENENTUAN KADAR TEMBAGA (II) PADA SAMPEL MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA) PERKIN ERLMER ANALYST 100 METODE KURVA KALIBRASI Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.144 KB)

Abstract

Pengujian kadar Cu (II) dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji Spektroskopi Serapan Atom (SSA) metode kurva kalibrasi, pada penelitian kali ini digunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) Perkin Erlmer Analyst 100. Sampel yang digunakan terdiri atas dua sampel yaitu sampel 1 dan sampel 2, analisis dilakukan duplo. Sedangkan Larutan deret standar yang digunakan terdiri atas enam konsentrasi dimana masing-masing konsentrasinya adalah 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm, dan 25 ppm. Berdasarkan pengujian SSA didapatkan absorbansi pada 5 ppm sebesar 0,160 ; 10 ppm sebesar 0,334 ; 15 ppm sebesar 0,532 ; 20 ppm sebesar 0,589 ; 25 ppm sebesar 0,712 ; sampel 1 sebesar 0,543 dan sampel 2 sebesar 0,549. Terdapat penyimpangan pada larutan standar 15 ppm dikarenakan penyimpangan dalam hal syarat konsentrasi dan penyimpangan dalam hal syarat kimia. Kadar Cu (II) dalam sampel diperoleh sebesar 18,3 ppm pada sampel 1dan pada sampel 2 sebesar 18,1 ppm, diperoleh menggunakan metode kurva kalibrasi. Kata kunci: Tembaga (II), SSA, Kurva Kalibrasi, Larutan Standar, Sampel 1, Sampel 2
ANALISIS KANDUNGAN p-XILENA PADA PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI GAS (GC-PU 4600) MENGGUNAKAN STANDAR INTERNAL Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.753 KB)

Abstract

Xilena dapat dijadikan parameter terhadap tinggi atau rendahnya nilai oktan suatu bahan bakar. Senyawa xilena memiliki tiga isomer yaitu o-xilena, m-xilena dan p-xilena. Namun yang digunakan pada penelitian ini adalah p-xilena karena paling stabil. Semakin tinggi kandungan xilena pada bahan bakar maka akan semakin tinggi nilai oktan bahan bakar tersebut. Pada penelitian ini bahan bakar yang akan diteliti adalah pertamax dan pertamax plus. Pengujian xilena pada bahan bakar dapat dilakukan dengan metode analisis instrumen kromatografi gas. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil kromatogram pada sampel pertamax plus (terlampir) sama dengan hasil kromatogram larutan standar dengan peak sebanyak 4 buah, dengan kadar p-xilena dalam pertamax plus tersebut adalah 19,412 %. Hasil kromatogram pada pertamax menghasilkan 22 peak bila dilihat dari ketinggian peaknya, peak 5 ini mirip dengan peak p-xilena pada larutan standar xilena 5%. Hal tersebut terbukti dengan analisis kuantitatif bahwa kadar p-xilena dalam pertamax sebesar 1,667 %. Kandungan p-xilena pada pertamax plus lebih tinggi dibandingkan pertamax, maka nilai oktan pada pertamax plus lebih tinggi. Kata Kunci : kromatografi gas, nilai oktan, p-xilena , pertamax, pertamax plus.
ANALISIS KADAR Fe2+ DARI SUATU SAMPEL LIMBAH LABORATORIUM X DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis JENIS SPECTRONIK-20 Solikha, Dian Farkhatus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.837 KB)

Abstract

Dalam suatu analisis di laboratorium segala bentuk zat akan menjadi danberakhir pada bentuk limbah laboratorium. Oleh karena itu, sebelum limbahlaboratorium tersebut dibuang dan dapat mencemari lingkungan maka harus diujiterlebih dahulu kandungan-kandungan yang ada pada logam berat tersebut. Salahsatunya logam berat yang dimaksud oleh peneliti adalah besi. Pada Permen No 82Tahun 2001 telah diatur bahwa pengendalian air dan pengelolaan air harusmemiliki ambang batas diperbolehkannya besi dalam air yaitu 0,3 mg/l. Dengandemikian Penelitian ini bermaksud untuk mengukur kadar besi besi dari limbahlaboratorium x di kota Bandung. Kadar besi yang diteliti adalah Fe2+, melaluianalisis spektrofotometri uv-vis jenis spectronik-20. Dimana data kuantitatif yangdidapatkan dari analisis awal tersebut dapat dijadikan pendoman dalammelakukan tindakan pengolahan limbah tahap selanjutnya. Adapun metode yangdipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dimana dalam penelitian ini adaempat tahap pengerjaan analisis. yaitu langkah pengerjaan diawali denganmelakukan pembuatan larutan baku Fe2+, kemudian dilanjutkan denganpreparasi deret standar (1 ppm ;1,5 ppm; 2 ppm; 2,5 ppm ; dan 3 ppm) , preparasisampel, dan matching kuvet. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwakadar Fe2+adalah sebesar 1,2 ppm atau setara dengan 1,2 mg/L. Maka, jikamengacu kembali pada Permen No 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitasair dan pengendalian air dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan Fe2+ dalamlimbah melebihi ambang batas. Kata Kunci : Kadar Fe2+ , Limbah Laboratorium , Spectronik-20, Spektrofotometri Uv-Vis
Analysis of the Use of Modified Coal Bottom Ash as a Media for Immobilization of Microorganisms for the Production of Biogas from Macroalgae Prastyo, Elli; Ibrahim, Puji Astuti; Solikha, Dian Farkhatus
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2023): EDISI SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v8i2.4742

Abstract

Biofuel from macroalgae is referred to as the third generation biofuel because it does not require fertile land in the production process. Therefore, it is not included in the debate on the food sector. One of the process engineering in biogas production is the addition of immobilization media in anaerobic reactors. Coal combustion produces bottom ash solid waste containing 39.70% carbon (C) and 46.99% silica dioxide (SiO2) as well as other trace metals that have the potential to be used as absorbent materials or immobilization media in anaerobic decomposition. The purpose of this study was to determine the effect of the use of coal bottom ash-based immobilization media in the production of macroalgae biogas Spadina sp. The fixed variable in this study was the use of immobilization media of 30 grams, 40 grams, and 50 grams. Test parameters in the form of sCOD, VFA, biogas volume, and methane levels were used in this study. The production of macroalgae biogas Spadina sp is carried out in a fixed bed reactor with a capacity of 2000 mL with semi-batch conditions. The results showed that the highest biogas production was 204.8 mL/day with the use of immobilization media of 40 grams. The lowest biogas production is 20.5 mL/day with the use of 50 grams of immobilization media. The use of 50 grams of immobilization media is the best media to produce biogas with a high level of purity with an average of 57.48% followed by the use of 40 grams of immobilization media with an average of 41.35%, and the use of 30 grams of immobilization media with an average of 21.96%.
Furnace-03 Performance Efficiency at the Cepu Oil and Gas PPSDM Refinery Unit: Furnace-03 Performance Efficiency at the Cepu Oil and Gas PPSDM Refinery Unit Dhamayanthie, Indah; Solikha, Dian Farkhatus; Khaerunnisa, Istiqlaly; Muhamad Rizky, Nayif
Jurnal Migasian Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jm.v9i1.324

Abstract

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas (PPSDM Migas) is a training and education institution located at Jalan Sorogo No. 1, Karangboyo Village, Cepu District, Blora Regency, Central Java Province. This research was carried out on November 01-30, 2023 at the PPSDM Migas Cepu Refinery Unit which focuses on heating equipment, namely the Furnace. Furnace is an advanced heating device in the refinery unit to heat crude oil with an output temperature of 330 - 350°C. The purpose this research is to calculate the variables that support the calculation of Furnace performance efficiency, calculate and know the efficiency value of Furnace-03, and know the things that affect the efficiency of furnace performance. Supporting variables in the calculation of Furnace efficiency in the form of Specific Gravity, 60 ° F Density, °API, and K-UOP values, the results obtained for Fuel Oil are 0.891, 890.294 kg/m3, 27.278, and 11.884, respectively. Whereas the values for Crude Oil are 0.839, 837.934 kg/m3, 37.217, and 12.048, respectively. The results of the calculation of the efficiency of Furnace-03 were obtained at 57.37% so that Furnace-03 was not suitable for operation. Where to achieve good efficiency the things that need to be considered are parameters, such as temperature and flow, as well as the age of the equipment.
STEM Education Implementation in Indonesia: A Scoping Review Farwati, Ratna; Metafisika, Kartika; Sari, Indah; Sitinjak, Debora Suryani; Solikha, Dian Farkhatus; Solfarina, Solfarina
International Journal of STEM Education for Sustainability Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Gemilang Maju Publikasi Ilmiah (GMPI) 

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.353 KB) | DOI: 10.53889/ijses.v1i1.2

Abstract

In Indonesia, STEM education has been implemented in the learning process since 2014. The number of researches on the implementation of STEM education are increasing from year to year. Therefore, this research was conducted to map the all articles published online with the theme of STEM education implementation in Indonesia. The scoping review was carried out following the framework from Arksey O'Malley (2005), with the following steps: (1) formulating research questions, (2) exploring research results on Google Scholar database from 2015-2020 with the keyword “implementation” + "STEM education" + “Indonesia”, (3) sorting the collected articles with predetermined criteria and selecting them according to the PRISMA model, (4) discussion, and (5) conclusion. Found 597 articles that match to these keywords and 154 articles that meet the criteria as research data. The results showed that the STEM education is implemented as a learning strategy and approach, integrated with other learning models, used as a learning assessment, and developed into teaching materials, modules, and learning media. Additionally, teachers implement STEM to improve entrepreneurship skills, learning motivation, and various 21st-century skills in their students. Furthermore, research on STEM has been conducted in 19 provinces in Indonesia, which are dominated by West Java and East Java provinces. Beside that, the STEM education has been studied at all levels of education and high school is the most widely used research subject and STEM education has grown in small units and has proven to be capable of developing many student skills. The implementation of STEM education can be a trigger for renewal in the world of education.