Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Heny Kasih Tahun 2022 Riska Susanti Pasaribu; Ridesman Ridesman; Deby Cintya Yun; Asnita Sinaga; Syahratul Mufida; Rosmelina Buulolo
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.363

Abstract

Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai zat infeksi. Sebanyak 3 juta anak di antaranya meninggal tiap tahun akibat gizi kurang. Data WHO AKB di dunia 54 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi yang cukup tinggi di dunia pada tahun 2017 yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu- ibu tidak berhasil dalam memberikan kolostrum pada bayinya di karenakan pemahaman ibu yang salah sehingga menyebabkan ibu lebih memilih untuk membuang air susu pertamakali keluar dengan menyakini bahwa air susu yang pertamakali keluar merupakan air susu yang telah basi. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan informasi tentang pemberian kolostrum dengan tepat sehingga ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayinya. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu postpartum untuk memberikan kolstrum kepada bayinya sehingga ibu dapat menyusukan bayinya sejak dini yang dapat meningkatkan ikatan batin yang kuat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Klinik Heny Kasih dengan jumlah responden 15 ibu postpartum evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest-posttest. Berdasarkan rata-rata ibu postpartum sebelum diberikan promosi kesehatan (Penyuluhan)  tentang pemberian kolostrum ibu tidak memahami pentingnya kolostrum, sehingga pemahaman ibu dan keluarga segera untuk membuang air susu yang pertamakali keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum telah meningkat dan akan memberikan sesegera mungkin kolostrum yang keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) hasil yang didapatkan yaitu pengetahui ibu yang baik 60% dan pengetahuan ibu yang cukup ada 40 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum secara tepat meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena ibu menyimak saat diberikan. Promosi Kesehatan (penyuluhan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri. Hal ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya edukasi yang seluas-luas nya kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum. Bagi masayarakat sebaiknya lebih aktif lagi berperan serta dalam pelayanan kesehatan bagaimana pentingnya pemberian kolostrum dengan baik.
PENGARUH PEMBERIAN COCONUT OIL TERHADAP RUAM POPOK BAYI DI POSKESDES JADIBATA JUHAR TAHUN 2022 Marliani Marliani; Kristina Melina Siringo-ringo; Imran Surbakti; Rosmelina Buulolo; Lewi Hernir Sitompul; Diana Viranti Surbakti
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1833

Abstract

LATAR BELAKANG Berdasarkan data yang didapat prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi yaitu 25% dari 6.840.507 bayi yang lahir di dunia kebanyakan menderita iritasi kulit (ruam popok ) akibat penggunaan popok. Angka terbanyak di temukan pada bayi usia 6-12 bulan. John Mersch, MD, FAAP menyebutkan bahwa 10-20% diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak prevalensi pada bayi berkisar anatara 7-35%, dengan angka terbanyak pada bulan usia 9-12 bulan (Ramba, Hardin, La & Nurbaya, Siti, 2019). Angka ruam popok pada bayi yang menggunakan popok meningkatkan dari 7,1% hingga 61%. Pengabdian masyarakat di Inggris menemukan 25% dari 12.000 bayi mengalami ruam popok. TUJUAN pengabdian masyarakat menegenai pemanfaat coconut oil sebagai bahan kosmestik menjukkan bahawa coconut oil bagus untuk kulit dan untuk mengetahui pengaruh pemberian coconut oil terhadap ruam popok bayi. METODE yang dilakukan ada beberapa yaitu mengkaji keadaan prevelensi, pengembangan,peningkatan,penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi partisipatif yang dilakukan. HASIL diperolah bayi yang mengalami ruam popok berdasarkan usia dapat dilihat bahwa pada kelompok kontrol terdapat 11 bayi yang mengalami ruam popok di bulan april-mai 2022 adalah usia < 6 bulan sebanyak 4 bayi (36,4%) dan bayi yang diusia 7-12 sebanyak 3 bayi (27,2%) dan bayi diusian >1 tahun sebanyak 4 bayi ((36,4%).