Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIV PADA WPS (WANITA PEKERJA SEKS) DI KLINIK VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG BULAN KOTA MEDAN Riska Susanti Pasaribu; Asfriyati .; Lita Sri Andayani
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2 No 1 (2019): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.802 KB)

Abstract

Exposure to HIV patients in North Sumatra until March 2016 the cumulative number of HIV cases was 11,295 people. HIV spread is more vulnerable to women, HIV can be transmitted through sex, this can be caused by employment status such as female sex workers (WPS). The purpose of this study was to determine the factors associated with HIV incidence in WPS. The study used a descriptive analitic research design with a cross sectional approach. The location of the study in the VCT clinic in the Padang Bulan Medan Health Center working area. The population of this study were all WPS who conducted examinations at the Padang Bulan Health Center. The sample of this study amounted to 140 people. Data analysis by Chi Square and multiple logistic regression. The results showed that there was a relationship between age (p = 0.004), education (p = 0.035), marital status (p = 0.001), age at first time having sex (p = 0.001), consistency in condom use (p = 0.0001) and knowledge (p = 0,0001) with HIV incidence in WPS. The conclusion was that there was the between age, education, marital status, age at first having sex, consistency of condom use, knowledge of HIV incidence in WPS. It is recommended that health workers at the Padang Bulan health center should approach WPS routinely to be localized to conduct HIV examinations in VCT clinics and provide information on prevention of HIV transmission by using condoms.
Pengaruh Perbedaan Prenatal Yoga Dan Senam Hamil Terhadap Pengurangan Keluhan Fisik Persiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Di Klinik Pera Kota Medan Riska Susanti Pasaribu; Tetti Seriati Situmorang; Imarina Tarigan
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.941 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.690

Abstract

Latara Belakang :Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi biologis wanita disertai dengan perubahan psikologis. Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidak-nyamanan seperti dispnea, insomnia, gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan.Tujuan: untuk mendapatkan pengetahuan lebih dan memahami pelaksanaan prenatal yoga dan senam hamil  dalam mengurangi keluhan fisik dan kesiapan persalinan pada ibu hamil.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dan desain yang digunakan adalah desain penelitian pre test post test with control group design, jumlah sampel adalah 30 orang dimana kelompok control sebanyak 15 orang dan kelompok intervensi 15 orang.Hasil: Uji paired t test pada pengaruh prenatal yoga dan senam hamil dalam mengurangi keluhan fisik persiapan persalinan sebelum dan sesudah diberikan adalah masing-masing  nilai p = 0,000, artinya p0,05, menyatakan ada terdapat pengaruh prenatal yoga dan senam hamil dalam mengurangi keluhan fisik persiapan persalinan pada ibu hamil. Uji independent t test ditemukan tidak ada perbedaan pengaruh prenatal yoga dan senam hamil untuk mengurangi keluhan fisik persiapan persalinan dengan nilai p=0,021Simpulan :Ada pengaruh prenatal yoga dan senam hamil terhadap pengurangan keluhan fisik nilap p=0,000, dimana nilai p0,005, sedangkan uji perbandingan ditemukan tidak ada perbedaan pengaruh prenatal yoga dan senam hamil untuk mengurangi keluhan fisik persiapan persalinan dengan nilai p=0,021.Kata kunci : Prental Yoga, Senam Hamil, Keluhan Fisik Background: Pregnancy is a period in which changes in a woman's biological condition are accompanied by psychological changes. During pregnancy, pregnant women experience physical and psychological changes that can cause discomfort such as dyspnea, insomnia, gingivitis and epulsion, frequent urination, pressure and discomfort in the perineum, back pain, constipation, varicose veins, fatigue, Braxton hicks contractions, leg cramps, ankle edema and mood swings and increased anxiety.Objective: to gain more knowledge and understand the implementation of prenatal yoga and pregnancy exercises in reducing physical complaints and labor readiness in pregnant women.Methods: This research is a quasi experimental research and the design used is a pre-test post-test research design with a control group design, the number of samples is 30 people, where the control group is 15 people and the intervention group is 15 people.Result: The paired t test on the effect of prenatal yoga and pregnancy exercise in reducing physical complaints before and after delivery was p = 0.000, meaning p 0.05, stating that there is an effect of prenatal yoga and pregnancy exercise in reducing physical complaints. preparation for childbirth in pregnant women. The independent t test found no difference in the effect of prenatal yoga and pregnancy exercise to reduce physical complaints during labor preparation with a value of p = 0.021.Conclusion: There was an effect of prenatal yoga and pregnancy exercise on the reduction of physical complaints of gloss p = 0,000, where the p value was 0.005, while the comparison test found no difference in the effect of prenatal yoga and pregnancy exercise to reduce physical complaints in preparation for labor with a value of p = 0.021.Keywords: Prental Yoga, Pregnant Exercise, Physical Complaints
Pengaruh Terapi Musik Religi Islam Terhadap Intensitas Nyeri Bersalin Dan Penurunan Kecemasan Persalinan Pada Ibu Inpartu Di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat Ester Simanullang; Lusiatun Lusiatun; Riska Susanti Pasaribu; Zuraidah Zuraidah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.888 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.686

Abstract

Latar Belakang: Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm. Pada primigravida kala 1 persalinan bisa berlangsung ± 20 jam, pada multigravida ± 14 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Makin lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif, di mana pembukaan lengkap sampai 10 cm. Intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses persalinan, dan kesejahteraan janinTujuan : penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh terapi musik religi islam terhadap tingkat nyeri bersalin pada ibu yang bersalinMetode : design kuantitatif dengan penelitian quasi eksperimen kuantitatif dengan rancangan pretest dan posttest nonequivalent control group yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah perlakuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul akibat perlakuan yang diberikan  untuk membandingkan hasil Terapi Musik Religi Islam dengan suatu kelompok kontrol yang serupa dalam mempengaruhi nyeri persalinan dan kecemasan bersalin.Hasil:Setelah dilakukan terapi musik rata-ratanya turun menjadi 17.9000 + 2.38195, hasil ini menunjukkan adanya selisih nilai rata-rata. Hasil uji statistik dengan paired t-test untuk sampel dalam satu kelompok (paired sample test) menunjukkan nilai p = 0,000 (p 0,05) dan t hitung = 11.768 t tabel 1.734 yang membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian terapi musik kepada ibu bersalin di Puskesmas Sawit Seberang.Simpulan: ada perubahan yang terjadi setelah melakukan terapi musik seperti diantaranya adanya perasaan nyaman, santai, rileks dan tidak merasa cemas pada ibu yang bersalin. Abstract Background: Physiologically, labor pain begins to arise in the first stage of labor, the latent phase and active phase, in the latent phase the opening occurs up to 3 cm. In primigravida the first stage of labor can last ± 20 hours, in multigravida ± 14 hours. Pain is caused by uterine contractions and cervical dilatation. The longer the pain that is felt will get stronger, the peak of pain occurs in the active phase, where the complete dilation is up to 10 cm. The intensity of pain during labor affects the psychological condition of the mother, the delivery process, and the well-being of the fetusObjective: This study aims to observe the effect of Islamic religious music therapy on the level of labor pain in mothers who give birthMethod: quantitative design with quantitative quasi-experimental research with nonequivalent control group pretest and posttest designs, namely a study conducted by providing a treatment to determine the symptoms or effects that arise as a result of the treatment given to compare the results of Islamic Religious Music Therapy with a similar control group in influencing labor pain and labor anxiety.Results: After music therapy the average decreased to 17.9000 + 2.38195, these results indicate a difference in the average value. The results of statistical tests with paired t-test for samples in one group (paired sample test) showed a value of p = 0.000 (p 0.05) and t count = 11.768 t table 1.734 which proved there was a significant effect between before and after administration. music therapy for mothers in labor at the Sawit Seberang Health Center.Conclusion: there are changes that occur after doing music therapy such as feeling comfortable, relaxed, relaxed and not feeling anxious in mothers who give birth.Keywords: Islamic Religious Music Therapy, Maternity Pain, Maternity Anxiety
Pengaruh Edukasi Berbasis Keluarga Terhadap Pelaksanaan IMD Untuk Pencapaian ASI Ekslusif Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Pada Periode Emas Tetti Seriati Situmorang; Riska Susanti Pasaribu
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.761 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i2.493

Abstract

Latar Belakang:Pada periode emas sangat urgen dan efektif untuk dilakukannya optimalisasi berbagai aspek tumbuh kembang guna membentuk SDM berkualitas. Pada periode ini otak mengalami perkembangan paling cepat dalam sejarah kehidupannya yaitu hingga 80%. ASI adalah makanan terbaik di awal kehidupan. Keberhasilan ASI Eksklusif berawal dari terlaksananya proses IMD. Lamanya waktu ASI keluar pada kali pertama menyusu menjadi penyebab terbesar kegagalan ASI Eksklusif. Diperburuk lagi dengan persepsi keluarga bahwa penyebab bayi menangis adalah karena ASI tidak keluar/tidak cukup sehingga perlu diberikan susu formula.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi berbasis keluarga terhadap pelaksanaan IMD.Metode:Desain penelitian menggunakan quasi experiment, pre test and post test with control group design. Diawali dengan melakukan pre test pada kedua kelompok responden, selanjutnya pada kelompok intervensi dilakukan edukasi berbasis keluarga (melibatkan suami/1 orang anggota keluarga lainnya) tentang IMD sebanyak 3 kali pertemuan. Tahap ketiga melakukan post test pada kedua kelompok. Jumlah responden sebnayak 40 orang masing-masing kelompok 20 ibu hamil. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann whitney test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara edukasi berbasis keluarga terhadap pelaksanaan IMD (p value = 0.004). Secara alamiah bayi baru lahir sehat dapat melakukan proses IMD, pengetahuan dan sikap ibu dan kelaurga perlu ditingkatkan.Simpulan:Disarankan penerapan edukasi berbasis keluarga terhadap pelaksanaan IMD untuk peningkatan pencapaian ASI EksklusifKata Kunci: Edukasi berbasis keluarga, IMD Background: In the golden period it was very urgent and effective to optimize various aspects of growth and development in order to form quality human resources. In this period the brain experiences the fastest development in its life history, which is up to 80%. Breast milk is the best food in early life. The success of the exclusive ASI began with the implementation of the IMD process. The length of time that milk comes out the first time is the biggest cause of failure. To make matters worse, the family's perception that the cause of the baby crying is because the milk is not coming out / not enough so formula milk needs to be given.Objective: This study aims to identify the effect of family-based education on the implementation of IMD.Methods: The study design used a quasi experiment, pre test and post test with control group design. It starts with a pre-test for the two groups of respondents, then in the intervention group a family-based education (involving husband / 1 other family member) about IMD is held 3 times. The third stage is to do a post test on both groups. The number of respondents was 40 people in each group of 20 pregnant women. Data analysis using Wilcoxon test and Mann Whitney test.Results: The results showed that there was a significant effect between family-based education on the implementation of IMD (p value = 0.004). Naturally a healthy newborn can do the IMD process, knowledge and attitudes of the mother and family need to be improved.Conclusion: It is recommended the application of family-based education to the implementation of IMD to increase the achievement of exclusive breastfeedingKeywords: Family-based education, IMD
THE EFFECT OF WARM COMPRESS AND MASSAGE AGAINST THE PAIN OF LABOR STAGE II IN THE PRACTICE OF BIDAN MANDIRI BIDA (PMB) DEBY KECAMATAN MEDAN AMPLAS Riska Susanti Pasaribu
Excellent Midwifery Journal Vol 4, No 1 (2021): EDISI APRIL
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.614 KB) | DOI: 10.55541/emj.v4i1.151

Abstract

ABSTRAKLatara BelakangPersalinan merupakan Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup ( 37-42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi  baik ibu maupaun janin. Persalinan dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Beberapa ibu bahkan ada yang trauma untuk hamil dan melahirkan lagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Bagi ibu yang pernah melahirkan, nyeri persalinan merupakan nyeri yang paling menyakitkan  apalagi bagi ibu yang baru pertama kali merasakannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan lebih dan memahami pelaksanaan Pengaruh Kompres Hangat dan Massage Punggung terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan Kala II. Metode Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dan desain yang digunakan adalah desain penelitian dimana subjek eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas control tidak dipilih secara acak,  dengan menggunakan pendekatan one group post test without control orang. Hasil Uji wilcoxon didapatkan hasil Zhitung -5,069 dan Ztabel adalah 1,69 dengan taraf signifikan 5% sehingga Zhitung ≤ Ztabel dan diperoleh nilai sig. p value 0,000 dengan taraf signifikan 5% dan dapat disimpulkan sig. p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dikatakan ada pengaruh pemberian kompres hangat dan massage punggung terhadap Pengurangan rasa nyeri persalinan kala II. Kesimpulan Ada pengaruh pemberian kompres hangat dan massage punggung terhadap Pengurangan rasa nyeri persalinan kala II dengan nilai sig. p value 0,000 dengan taraf signifikan 5% dan dapat disimpulkan sig. p value ≤ 0,05. Kata kunci : Kompres hangat, Massasse Punggung, Nyeri Persalinan 
Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Klinik Bersalin Heny Kasih Tahun 2022 Riska Susanti Pasaribu; Ridesman Ridesman; Deby Cintya Yun; Asnita Sinaga; Syahratul Mufida; Rosmelina Buulolo
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.363

Abstract

Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai zat infeksi. Sebanyak 3 juta anak di antaranya meninggal tiap tahun akibat gizi kurang. Data WHO AKB di dunia 54 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi yang cukup tinggi di dunia pada tahun 2017 yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu- ibu tidak berhasil dalam memberikan kolostrum pada bayinya di karenakan pemahaman ibu yang salah sehingga menyebabkan ibu lebih memilih untuk membuang air susu pertamakali keluar dengan menyakini bahwa air susu yang pertamakali keluar merupakan air susu yang telah basi. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan informasi tentang pemberian kolostrum dengan tepat sehingga ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayinya. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu postpartum untuk memberikan kolstrum kepada bayinya sehingga ibu dapat menyusukan bayinya sejak dini yang dapat meningkatkan ikatan batin yang kuat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Klinik Heny Kasih dengan jumlah responden 15 ibu postpartum evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest-posttest. Berdasarkan rata-rata ibu postpartum sebelum diberikan promosi kesehatan (Penyuluhan)  tentang pemberian kolostrum ibu tidak memahami pentingnya kolostrum, sehingga pemahaman ibu dan keluarga segera untuk membuang air susu yang pertamakali keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum telah meningkat dan akan memberikan sesegera mungkin kolostrum yang keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) hasil yang didapatkan yaitu pengetahui ibu yang baik 60% dan pengetahuan ibu yang cukup ada 40 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum secara tepat meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena ibu menyimak saat diberikan. Promosi Kesehatan (penyuluhan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri. Hal ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya edukasi yang seluas-luas nya kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum. Bagi masayarakat sebaiknya lebih aktif lagi berperan serta dalam pelayanan kesehatan bagaimana pentingnya pemberian kolostrum dengan baik.
Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dan Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Riska Susanti Pasaribu; Ridesman Ridesman; Deby Cyntia Yun; Mei Anita Hotmaida
Indonesian Health Issue Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : PublisihingId

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.433 KB) | DOI: 10.47134/inhis.v1i1.18

Abstract

Latar Belakang: Persalinan merupakan suatu proses yang alami yang akan berlangsung dengan sendirinya tetapi proses persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang mebahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Pada persalinan dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Berdasarkan data klinik, penyulit persalinan 87% kemungkinan bisa terjadi. Hasil tersebut berpotensi proses persalinan lebih lama dan lebih beresiko untuk terjadi kematian apabila tidak ditangani dengan tepat. Hal mengakibatkan beberapa mengalami trauma untuk hamil dan melahirkanlagi karena takut akan mengalami nyeri yang sama. Metode: Jenis penelitian penelitian quasi eksperimental kuantitatif dengan rancangan one group post test with control yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan subjek eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas control tidak dipilih secara acak. Hasil: Penelitian bahwa pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok kontrol dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001, artinya p<0,05, menyatakan terdapat pengaruh kompres hangat dalam mengurangi nyeri pesalinan kala satu persalinan. Dan pengaruh massase efflurage terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan massase efflurage pada kelompok intervensi dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil untuk pengurangan nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001 artinya p<0,05. Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan melakukan kompres hangat dan massase efflurage untuk mengurangi rasa nyeri saat proses persalinan kala I fase aktif Background: Labor is a natural process that will take place by itself, but the process of childbirth in humans is at any time threatened with complications that endanger the mother and fetus so that it requires supervision, assistance and health services with adequate health facilities. In childbirth can cause trauma to the mother because of the pain she experiences. Based on clinical data, labor complications are 87% likely to occur. These results have the potential for a longer labor process and a higher risk of death if not handled properly. This resulted in some experiencing trauma to get pregnant and give birth again for fear of experiencing the same pain. Method: This type of research is a quantitative quasi-experimental research with a one group post test with control design, which is a study conducted with experimental subjects in the experimental class and the control class not chosen randomly. Results: The study that the effect of warm compresses on reducing labor pain in the first stage of the active phase before and after being given warm compresses in the control group and a paired sample t-test was carried out. the effect of warm compresses in reducing labor pain in the first stage of labor. And the effect of massage efflurage on the reduction of labor pain in the active phase of the first stage before and after being given massage efflurage in the intervention group and a paired sample t-test was performed. The result was a reduction in labor pain with a value of P = 0.001 meaning p<0.05.Conclusion: It is recommended for health workers to do warm compresses and massage efflurage to reduce pain during the active phase of the first stage of labor.
Hubungan Pengetahuan, Pendapatan Dan Makanan Pantangan Dengan Pola Makan Pada Ibu Nifas Lasria Simamora; Riska Susanti P; Deby Cintia Yun
Indonesian Health Issue Vol. 1 No. 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : PublisihingId

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.452 KB) | DOI: 10.47134/inhis.v1i1.20

Abstract

Latar Belakang:Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target MDGs. Kekurangan gizi pada ibu nifas atau ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.Gangguan pada bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan mata, tulang dan pertumbuhan dan pada ibu nifas akan memperlambat proses penyembuhan luka perineum. Bila ibu tidak memperoleh makanan dengan gizi yang seimbang dapat mengakibatkan ibu kekurangan gizi dan kekurangan darah dan ibu akan memberikan ASI dengan jumlah yang sedikit kurangnya pemenuhan gizi ibu nifas atau menyusui di sebabkan banyak faktor diantaranya adanya pantangan makan pada ibu nifas. Tujuan: Menganalisis hubungan Pengetahuan, Pendapatan dan Makanan Pantangan ibu dengan Pola makan pada Ibu Nifas. Metode: observasional kuantitatif kepada seluruh ibu nifas yang berkunjung di klinik bersalin Citra sebanyak 32 orang, Tekhnik sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil:ada hubungan pengetahuan dengan pola makan (p=0,019), ada hubungan pendapatan dengan pola makan ibu nifas (p=0,017), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pola makan (p = 0,3811). Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan pendapatan dengan pola makan ibu nifas, sementara dukungan keluarga tidak berhubungan dengan pola makan ibu nifas. Background: In general, there was a decrease in maternal mortality during the period 1991-2015 from 390 to 305 per 100,000 live births. Although there is a tendency to decrease maternal mortality, the MDGs target that must be achieved is 102 per 100,000 live births in 2015. The results of the 2015 SUPAS show that the maternal mortality rate is three times higher than the MDGs target. Malnutrition in postpartum mothers or breastfeeding mothers causes health problems for mothers and their babies. Disturbances in babies are easy to get sick, susceptible to infection, lack of essential substances causes eye, bone and growth disorders and in postpartum mothers it will slow down the healing process of perineal wounds. If the mother does not get food with balanced nutrition, it can result in the mother being malnourished and lacking in blood and the mother will give breast milk in a small amount, the lack of fulfillment of nutrition for postpartum or breastfeeding mothers is caused by many factors, including dietary restrictions in postpartum mothers. Purpose: Analyzing the relationship between Knowledge, Income and Food Abstinence of Mothers with Diet in Postpartum Mothers. Methods: there is a relationship between knowledge and diet (p = 0.019), there is a relationship between income and postpartum mother's diet (p = 0.017), there is no significant relationship between family support and diet (p = 0.3811). Conclusion: There is a relationship between knowledge and income with the postpartum mother's diet, while family support is not related to the postpartum mother's diet.
THE EFFECTIVENESS OF BIRTHING BALL AS COMPLAINTS REDUCTION PHYSICAL ON PREGNANT MOTHERS TO PREPARATION FOR DELIVERY IN DEBY MATERNAL HOUSE IN MEDAN CITY Riska Susanti Pasaribu; Deby Cintya Yun; Ridesman Ridesman
International Journal of Midwifery Research Vol. 2 No. 1 (2022): International Journal of Midwifery Research
Publisher : Department of Midwifery, Faculty of Nursing and Midwifery, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/ijmr.v2i1.30

Abstract

Labor is the process of the baby, placenta, amniotic membranes coming out of the mother's uterus, gestational age at term (37 weeks) without any complications, labor pain causes frustration, trauma that can occur to the mother. Labor pain can be treated in an effective way because pain accompanied by a stress reaction will have harmful side effects for the mother and fetus. This study aims to develop knowledge in the field of midwifery knowledge and can educate mothers in labor to reduce physical complaints and can speed up the delivery process. The research method used is a quasi-experimental pre-test and post-test research design, which is a research design to analyze the effectiveness of the Birthing Ball as a Reduction of Physical Complaints in Pregnant Women on Childbirth Preparation. Sampling using consecutive sampling technique, analysis using independent t test to compare the values ​​in the intervention group and control group. There is an effect of the implementation of the birthing ball as a reduction in physical complaints with a value of p = 0.001 meaning p <0.05 and there is a difference in the process of labor taking place faster in the first stage of the active phase in the intervention group where birthing balls are carried out 2-3 times a day during the final trimester compared to the group. control. The birthing ball should be done every day during the third trimester of pregnancy to reduce the physical complaints of pregnancy and speed up the delivery process.
PEMBERDAYAAN PENDAMPING PERSALINAN MELAKUKAN KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN DEBY Riska Susanti Pasaribu; Yanni Putriana; Nova Melina Hutahaean; hyu Lidya Marpaung; Ridesman Ridesman; Riska Susanti Pasaribu
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1655

Abstract

Persalinan merupakan suatu proses yang alami yang akan berlangsung dengan sendirinya tetapi proses persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang mebahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Pada persalinan dapat menimbulkan trauma pada ibu karena nyeri yang dialaminya. Berdasarkan data klinik, penyulit persalinan 87% kemungkinan bisa terjadi. Hasil tersebut berpotensi proses persalinan lebih lama dan lebih beresiko untuk terjadi kematian. Tujuan: Untuk memberikan edukasi kepada pendamping persalinan sebagai yang pertama memberikan rasa nyaman dan dapat mengurangi nyeri persalinan secara intensif. Metode: pengabdian dilakukan dengan metode quasi eksperimental kuantitatif dengan rancangan one group post test with control yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan subjek eksperimen pada kelas eksperimen dan kelas control tidak dipilih secara acak. Hasil: Bahwa pemberdayaan pendamping persalinan melakukan massase efflurage terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat dengan nilai P = 0,001, artinya p<0,05, massase efflurage pada kelompok kontrol dan dilakukan uji paired sample t-test didapatkan hasil nyeri persalinan dengan nilai P = 0,001, artinya p<0,05, terdapat pengaruh massase efflurage dalam mengurangi nyeri pesalinan. Kesimpulan: Disarankan bagi petugas kesehatan melakukan kompres hangat dan massase efflurage untuk mengurangi rasa nyeri saat proses persalinan