Abstrak: Campur kode merupakan salah satu fenomena kebahasaan yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat bilingual. Interaksi pembeljaran kelas yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau audiens baik itu dalam bentuk simbol, lambang dengan harapan bisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada pesrta didik (siswa) jika di kelas atau pada masyarakat serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku. Campur kode ini juga dapat ditemukan di sekolah dengan melihat pemilihan bahasa yang digunakan dan fungsinya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemilihan bahasa dan fungsi campur kode dalam interaksi pembelajaran kelas di SD Negeri Jatimulyo 5 Malang. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu guru dan siswa kelas III, objek penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan morfem. Teknik pengupulan data yakni teknik simak dan teknik sadap. Tahap analisis data yang dilakukan peneliti meliputi, trankripsi, identifikasi, klasifiasi, interpretasi, eksplanasi, dan konklusi data dengan memanfaatkan instrumen tabel observasi. Pengecekan keabsahan data Dalam pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan triagulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya fenomena kebahasaan yaitu (1) bentuk pemilihan bahasa yang digunakan guru dan siswa kelas III SD Negeri Jatimulyo 5 saat interaksi pembelajaran kelas, dan (2) fungsi campur kode bagi guru dan siswa kelas III SD Negeri Jatimulyo 5 saat interaksi pembelajaran kelas.Kata kunci: campur kode, interaksi pembelajaran kelas, pemilihan bahasa, dan fungsi campur kode.