This Author published in this journals
All Journal ENSAINS JOURNAL Tedc
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS GERAKAN-GERAKAN KERJA PADA PEMBUATAN RUMAH KUNCI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MOTION STUDY R. Lisye Herlina
ENSAINS JOURNAL Vol 2, No 3 (2019): ENSAINS Journal September 2019
Publisher : UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.31848/ensains.v2i3.294

Abstract

Abstract: There is a real challenge to work measurement. The behaviour of human beings, the synergy between people and machines, the dynamics of labor management relation, and the limitation of commodnly used measurement system, interact to create a system which defies success. Motion study is a method to analyse every ineffective and insignificant work motions became the betier ways such as effective and efficient eork motions. These funfamental work motions called by THERBLIG, there are only seventeen work motions of therbligs such as search. Select, Grasp,Transport Empty, Transport Loaded, Hold Release Load, Position, Pre Position, Pre Position Inspection, Assemble, Dissasembly, Use Unavoidable Delays, Avoidble Delay, Plan, Rest to Overcome Fatigue Result of this research presents that the proposed of left and right hand chart has work motions more e Fiective and more efficient than the existing of lefnd right hand chart.Key Words : motion study and THERBLIG
PENENTUAN TINGKAT PERSEDIAAN OPTIMAL BAHAN BAKU PRODUKSI KERUPUK PADA UMKM X BANDUNG BARAT Suharyanto .; R. Lisye Herlina; Jentot Tugiyono
Jurnal TEDC Vol 15 No 3 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.758 KB)

Abstract

Kerupuk sudah menjadi makanan pelengkap bagi sebagian masyarakat (khususnya di Jawa Barat) yang dikonsumsi pada saat mengkonsumsi makanan pokok (nasi atau lainnya). Usaha produksi kerupuk sebagai salah satu jenis makanan pelengkap ini cukup berpeluang menjadi usaha yang menjanjikan dan menghasilkan keuntungan yang besar. Artikel ini membahas bagaimana menentukan tingkat persediaan bahan baku tepung untuk pembuatan kerupuk pada UMKM X Bandung Barat. Metode yang yang digunakan adalah observasi langsung dan studi pustaka, yang dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2020. Hasil yang diperoleh dengan model EOQ (economic order quantity), hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat persediaan bahan baku kerupuk, masing-masing berupa minyak goreng, tepung, garam, perasa (bumbu) optimal masing-masing sebanyak 449,6 kg; 584,4 kg; 60,4 kg; 61 kg untuk setiap kali pemesanan. Sedangkan frekuensi pemesanan masing-masing, untuk minyak goreng selama 5 hari, tepung 5 hari, garam 6 hari dan untuk perasa 6 hari. Kata kunci: tingkat persediaan optimal, eoq, kerupuk
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK WARING DENGAN METODE SEVEN TOOLS DI CV. KAS SUMEDANG Suharyanto Suharyanto; R. Lisye Herlina; Adi Mulyana
Jurnal TEDC Vol 16 No 1 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.323 KB)

Abstract

ABSTRAK KAS (CV. Kurnia Agung Sejati) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur Textile yang memproduksi waring hitam. Perbaikan yang selama ini dilakukan pada perusahaan belum dilakukan secara terkonsep dan terencana. Perusahaan memutuskan untuk melakukan perbaikan secara terintegrasi dengan menggunakan metode New dan Old Seven Tools, perbaikan yang dimaksud untuk mengetahui jenis cacat dan faktor-faktor penyebab cacat produk waring hitam, agar penyebab cacat segera diperbaiki. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menggunakan Metode Old Seven Tools untuk mencari jenis cacat dan faktor penyebab cacat. Kemudian langkah berikutnya menggunakan metode New Seven Tools untuk menentukan perbaikan yang harus disegerakan agar tingkat cacat pada produk berkurang. Dengan menggunakan Metode Old Seven Tools diketahui bahwa terdapat empat jenis cacat dengan enam sub-jenis cacat yang terdapat pada produk waring hitam yaitu : 1) Kain Anyam Rusak meliputi sub-jenis cacat Lusi/Pakan Kotor, 2) Kain Anyam Sobek meliputi sub-jenis cacat Netting Lusi/Pakan, 3) Kain Anyam Renggang meliputi sub-jenis cacat Lusi Renggang dan Miss Pick, 4) Kain Anyam Berat (kg) Kurang meliputi sub-jenis cacat Benang Tebal/Tipis dan Double Pick. Dari hasil analisis menggunakan Metode New Seven Tools, pada penggunaan metode New Seven Tools faktor-faktor yang harus segera diperbaiki adalah sebagai berikut : 1) Faktor mesin, 2) Faktor Metode, 3) Faktor Manusia. 4) Faktor Lingkungan, 5) Faktor Material, 6) Faktor Pengukuran. Kata Kunci: Old Seven Tools, Kualitas, Waring Hitam, Jaring. ABSTRACT Kurnia Agung Sejati is a company engaged in textile manufacturing, one of company product is black net. The improvements that have been worked out in the company have not been fully wrapped in a conceptual and planned manner. The company decided to do integrative improvement using The New and Old Seven Tools method. The improvement is to find out the type of defect and the factors causing the defects, so the cause of the idefects can be corrected immediately. The first thing to do is using The Old Seven Tools method to look for the types of defects and the factors causing the defects. Then the next step is using The New Seven Tools method to determine which repairs should be hastened so that the defect rate in the product decreases. By using The Old Seven Tools method, it is known that there are four types of defects and subtypes of defects found in black waring product, namely: 1) Damaged Woven Fabrics included sub-types 0f Net Defect/Dirty Weft. 2) Torn Woven Fabric include sub-types Defect Of Warp/Weft Netting. 3) Stretchy Woven Fabric include sub-types Defect Of Warf and Miss Pick. 4) Woven Pabrics With Less Weight (Kg) includes Of Tread Defect Thick/Thin and Double Pick. After that, it is continued by using The New Seven Tools Method, shows results that the factors that must be corrected immediately are as follows: 1) Machine Factors, 2) Methode Factors, 3) Human Factors, 4) Environmental Factors, 5) Material Factors, 6) Measurements Factors. Keywords : Old Seven Tools, Quality, Black Waring, Nets.
PENENTUAN TINGKAT KEKRITISAN DAN RESIKO KOMPONEN GARDU TRAKSI DENGAN METODE ECR DAN ANP PADA BAGIAN PERSEDIAAN PT KCJ R. Lisye Herlina; Suharyanto .
Jurnal TEDC Vol 12 No 2 (2018): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.818 KB)

Abstract

Kereta rel listrik sumberdaya utamanya menggunakan listrik dan gardu traksi yang digunakan untuk memberikan suplai listrik dalam bentuk listrik DC (Direct Current). Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melakukan perbaikan dalam bidang persediaan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan tingkat kekritisan komponen dari komponen Gardu Traksi pada bagian persediaan. Metode yang digunakan adalah ECR (Equipment Criticallity Rating) dan ANP (Analytical Network Process). Hasil analisis di bagian Persediaan memiliki kriteria Maintenance Time Scheduler 100%, Repair/Maintenance komponen 80%, software pendukung After Maintenance 85% dan Reorder untuk yang rusak berat 70%. Pengelompokan komponen gardu traksi berdasarkan ECR bagian Persediaan adalah komponen Vital 4 buah, komponen Supporting 9 buah, komponen Operating 6 buah. Bagian Persediaan paling dipengaruhi oleh Software pendukung dengan tingkat kepentingan sebesar 0,4288, Stock Opname Time Scheduler 0,2304, Stock/Spare Unit Availability 0,1937 dan Kualitas/Reliability 0,1472. Penetapan mitigasi resiko yang harus disiapkan terhadap komponen gardu traksi, komponen Vital, jika terjadi kerusakan, menyebabkan kondisi sangat berbahaya (prioritas perbaikan: Emergency). Komponen Supporting berarti bilamana terjadi kerusakan prioritas perbaikannya: urgent (penting), komponen Operating berarti jika terjadi kerusakan, tetap akan menyebabkan bahaya dengan tingkat bahaya minor (prioritas perbaikan: normal). Kata kunci: kriteria persediaan, gardu traksi, analytical network process, equipment criticallity rating
KEBIJAKAN PENGADAAN KOMPONEN GARDU TRAKSI KERETA API BERDASARKAN EQUIPMENT CRITICALLTY RATING (ECR) DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) R. Lisye Herlina
Jurnal TEDC Vol 12 No 1 (2018): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya PT KAI Commuter Jabodetabek (PT.KCJ) sebagai pengelola jasa transportasi dengan moda angkutan Kereta Rel Listrik (KRL). KRL merupakan sumberdaya utamanya menggunakan listrik dan Gardu Traksi digunakan untuk memberikan suplai listrik untuk kereta api umumnya dalam bentuk suplai listrik DC (Direct Current). Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, PT. KAI melakukan perbaikan bidang pengadaan. Penelitian ini bermaksud untuk menentukan tingkat kekritisan komponen dari komponen Gardu Traksi. Metode yang digunakan yakni ECR (Equipment Criticallity Rating) dan ANP (Analytic Network Process). Hasil penelitian menyatakan yang paling mempengaruhi di bagian Pengadaan adalah hubungan pemasok dengan tingkat kepentingan sebesar 0,2756 diikuti kriteria Kualitas 0,2400, Ketepatan 0,1926,Service 0,1677 dan kriteria Biaya 0,1241. Hasil dari ANP bagian Pengadaan memiliki kriteria bagian Hubungan Pemasok 100%, Kualitaas 88%, Ketepatan 70%, Service 61%, dan Biaya 46%. Repair/Maintenance Komponen 80%, Software Pendukung After Maintenance 85% dan Reorder untuk yang rusak berat 70%. Pengelompokan komponen Gardu Traksi berdasarkan hasil dari ECR (Equipment Criticallity Rating) untuk bagian pengadaan, komponen Vital sebanyak 17 buah. Penetapan Mitigasi Risiko yang harus disiapkan terhadap komponen Gardu Traksi. Untuk komponen Vital artinya dimana terjadi kerusakan, maka akan menyebabkan kondisi sangat berbahaya (prioritas perbaikan : Emergency), oleh karena itu komponen Supporting berarti bilamana terjadi kerusakan walaupun komponen tersebut agak kritis tetap akan menyebabkan kondisi yang berbahaya/dengan bahaya sedang (prioritas perbaikannya: urgent (penting), sedangkan untuk komponen Operating berarti jika terjadi kerusakan, maka walaupun termasuk komponen yang tidak kritis namun tetap akan menyebabkan bahaya dengan tingkat bahaya minor (prioritas perbaikan: Normal). Kata kunci: analytic network process, design kriteria pengadaan, equipment criticality rating.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PRODUK SILINDER KOMPRESI MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT AHM JAKARTA R.Lisye Herlina; Aan Pranata
Jurnal TEDC Vol 16 No 1 (2022): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.425 KB)

Abstract

Abstrak PT AHM (Astra Honda Motor) adalah perusahaan yang bergerak dalam manufaktur dan distributor sepeda motor Honda, dan perusahaan ini sebagai satu-satunya pemegang hak penjualan sepeda motor merk Honda di Indonesia. Artikel penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kecacatan utama produksi silinder kompresi dan bagaimana mememperbaikinya menggunakan metode DMAIC untuk menurunkan tingkat kecacatan dalam proses produksi silinder kompresi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Motode yang digunakan adalah DAMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). data yang diperlukan dikumpulkan secara pengamatan, studi dokumentasi, studi pustaka dan wawancaa langsung dengan operator yang behubungan dengan proses produksi silinder kompresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kecacatan produk adalah kecacatan visual hitam sebanyak 655 kecacatan dari 753 kecacatan atau sebesar 86,98%. Penyebab kecacatan visual hitam disebabkan oleh beberapa factor, yaitu faktor manusia, yaitu operator kurang konsentrasi dan operator yang belum berpengalaman. Faktor mesin, yaitu temperatur cetakan yang tidak standar, oli plunger tip over, dan auto spray pada mesin yang berlebihan. Faktor material yaitu disebabkan temperatur molten yang tidak standar. Dan faktor metode yaitu metode setting yang tidak sesuai dengan SOP dikarenakan variasi pada kondisi mesin. Kata kunci: pengendalian kualitas, DMAIC, silinder kompresi ABSTRACTPT AHM (Astra Honda Motor) is a company engaged in the manufacturing, generation and distributor of Honda motorcycles, and this company is the only one in Indonesia that has the right to be the sole agent for Honda motorcycle brand holders. This research was conducted to determine the factors causing the dominant defect in the compression cylinder production process and how to make improvements using the DMAIC method to reduce the level of defects in the compression cylinder production process. This research was conducted from July 2020 to August 2020 by using quality control in the compression cylinder production process. The research method used is to use the DMAIC method (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control). Procedures and data collection were carried out by observation, documentation, literature study and direct interviews with operators / employees involved in the compression cylinder production process. The research result shows that majority of defects is black visual defects. This kind of defects caused by human factors, such as low focus and low experience of operators. Caused by machine such as dies temperature are not standard, oils plunger tip over, and machine over auto spray. Factor of materials such as unstandard molten temperature. And methods factors such as setting method not according with SOP, caused by variation od machine condition. Keywords: quality control; DMAIC; compression cylinders
PENERAPAN METODE ECR DAN ANP DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN PEMELIHARAAN KOMPONEN GARDU TRAKSI KERETA API R. Lisye Herlina,
Jurnal TEDC Vol 12 No 3 (2018): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kereta api rel listrik dalam penggunaannya memerlukan tenaga listrik sebagai sumber utama tenaga penggeraknya. Komponen gardu traksi berperan dalam memberikan suplai listrik kereta api dalam bentuk listrik dc (direct current). PT. KCJ dalam aktivitas pemeliharaan gardu traksi berusaha untuk menjamin ketersediaan dan terjaminnya kinerja perjalanan kereta api listrik. Artikel penelitian ini bermaksud untuk menentukan tingkat kekritisan komponen gardu traksi pada bagian pemeliharaan. Metode yang digunakan adalah ECR (Equipment Criticallity Rating) dan ANP (Analytical Network Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di bagian Pemeliharaan, tingkat kepentingan yang paling besar adalah kriteria Maintenance Time Scheduler 0,2951 lalu Repair/Maintenance 0,2481, Software After Maintenance 0,2481 dan Reorder 0,2087. Hasil analisis ECR (Equipment Criticallity Rating) untuk bagian Pemeliharaan komponen Vital 17 buah. Mitigasi Risiko yang harus disiapkan untuk komponen Vital artinya pada saat terjadi kerusakan, maka akan menyebabkan kondisi sangat berbahaya (prioritas perbaikan: Emergency). Kata kunci : kriteria pemeliharaan, metode analytical network process, equipment criticality rating