Suci Destriatania
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Determinan Pemberian Makanan Tambahan Status terhadap Gizi Kurang Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Keramasan Dwi Yulia Maritasari; Iwan Stia Budi; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.246 KB)

Abstract

Latar Belakang : Gizi kurang merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat tidak terpenuhinya asupan makanan. Gizi kurang dapat terjadi karena seseorang mengalami kekurangan salah satu zat gizi atau lebih dalam tubuh. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah tekait masalah gizi kurang salah satunya yaitu Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak usia 6-24 bulan keluarga miskin. Akan tetapi, jumlah kasus gizi kurang di wilayah kerja puskesmas keramasan masih terus meningkat untuk dua tahun terakhir 2010-2011.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang dengan teknik pengambilan sampel insidental. Responden diwawancarai dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square, fisher exact, dan Wilcoxon.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (pvalue = 0,019) dan sikap responden (pvalue = 0,017), pemantauan (pvalue = 0,042) dan dukungan tenaga kesehatan (pvalue = 0,040) berhubungan secara signifikan dengan pemberian makanan tambahan, serta pemberian makanan tambahan (pvalue = 0,0001) berhubungan secara signifikan dengan status gizi. Ada perbedaan status gizi sebelum dan sesudah pelaksanaan PMT (pvalue = 0,0001), akan tetapi sekitar 70,5% anak masih berstatus gizi kurang setelah pemberian makanan tambahan.Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, pemantauan/monitoring, dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian makanan tambahan, ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan status gizi, serta adanya perbedaan status gizi sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari. Hal ini menunjukan bahwa status gizi di wilayah kerja puskesmas keramasan dipengaruhi oleh pemberian makanan tambahan.Kata Kunci : Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Gizi Kurang, Puskesmas, Anak Usia 6-24 bulan
Hubungan Karakteristik Sosiodemografi dan Pelayanan Antenatal dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Masa Nifas di Puskesmas Simpang Timbangan Nurleka Yulastri; Suci Destriatania; Fatmalina Febry
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.447 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian ibu masih cukup tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan banyaknya ibu yang meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi pada masa nifas diharapkan dapat dicegah dan dideteksi melalui kunjungan masa nifas oleh tim medis. Namun berdasarkan pendataan RISKESDAS kunjungan masa nifas belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu ibu hamil perlu disiapkan pengetahuanya tentang masa nifas agar dapat melaluinya secara normal.Metode: Menggunakan metode survei analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tercatat baik di bidan desa, di bidan praktik swasta di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan sebanyak 61 orang. Metode pengambilan sampel yaitu accidental sampling.Hasil Penelitian: Pengetahuan ibu hamil tentang masa nifas berhubungan dengan pendidikan (RP= 37,5; CI 95% = 4,549- 309,334), pemenuhan standar 7T (poin temu wicara) (RP= 3,491; CI 95%= 1,204-10,123) dan pemenuhan 7 hak ibu hamil (RP= 3,197; CI 95%= 1,108- 9,223).Kesimpulan: Diketahui bahwa ada 3 variabel yang mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan pengetahuan yaitu pendidikan, pemenuhan standar 7T (poin temu wicara), pemenuhan hak ibu hamil. Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu umur, pekerjaan, dan jumlah anak.Kata Kunci: Sosiodemografi, pelayanan antenatal, ibu hamil, masa nifas
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Dempo Palembang dan Puskesmas Simpang Timbangan Ogan Ilir 2012 Arvi Dwiani; Suci Destriatania; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.636 KB)

Abstract

Latar Belakang : ASI adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI secara eksklusif diberikan pada bayi tanpa makanan tambahan apa pun sampai bayi berusia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif sangat bermanfaat bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. Namun banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 6 – 24 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengolahan data menggunakan sistem komputerisasi dengan melakukan analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 5%.Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif di wilayah pedesaan lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi pemberian ASI Eksklusif di wilayah perkotaan.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap, jumlah anak, IMD, dukungan suami dan dukungan tenaga kesehatan terhadap pemberian ASI Eksklusif.Kata Kunci : ASI Eksklusif, IMD, Dukungan Suami
Pengendalian Persediaan Obat Umum dengan Analisis ABC Indeks Kritis di IFRSI Siti Khadijah Palembang Asri Tri Wahyuni; Iwan Stia Budi; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.482 KB)

Abstract

Latar Belakang : Instalasi Farmasi RSI Siti Khadijah melayani seluruh kebutuhan obat baik dari poli rawat jalan maupun rawat inap. Pengendalian terhadap pengelolaan obat di IFRSI Siti Khadijah kurang baik. Hal ini terlihat masih ada terjadinya kekosongan persediaan obat pada waktu tertentu.Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah obat umum (reguler) sebanyak 1202 item obat dan sampel sebanyak 180 item obat umum dengan menggunakan simple random sampling. Nilai kritis obat umum melalui form check list sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan data Instalasi Farmasi RSI Siti Khadijah.Hasil Penelitian : Dengan menggunakan Analisis ABC Indeks Kritis, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 180 item obat, 37 item merupakan kelompok A, 96 item obat dikelompokkan sebagai kelompok B, dan 47 item obat merupakan kelompok C. Adapun pengendalian persediaan terhadap perencanaan, pengadaan, serta penyimpanan dan penyaluran untuk kelompok obat umum A indeks kritis yang telah dilakukan di IFRSI Siti Khadijah belum berjalan dengan baik, hal ini dilihat dari perhitungan jumlah kebutuhan obat dengan metode konsumsi yang tidak tepat, perhitungan jumlah pengadaan dan waktu pengadaan hanya berdasarkan perkiraan saja serta masih terjadinya beberapa item obat yang mengalami kekosongan dan kelebihan persediaan selama periode Januari-Maret 2012.Kesimpulan : Instalasi Farmasi RSI Siti Khadijah perlu menerapkan metode ABC Indeks Kritis dalam menetapkan prioritas perencanaan, pengadaan dan pengawasan penggunaan obat sehingga lebih efektif dan efisien yang tujuannya agar tidak lagi terjadi kekosongan persediaan ataupun kelebihan persediaan.Kata Kunci : Pengendalian Persediaan, Analisis ABC Indeks Kritis.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Perawat di Rs Bhayangkara Palembang Tahun 2014 Ditha Meirany Putri; Suci Destriatania; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.281 KB)

Abstract

Latar Belakang : Peran sumber daya manusia sangat diperlukan di rumah sakit karena berhubungan langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pelanggan/pasien. Pelayanan keperawatan menjadi posisi kunci dalam pelayanan rumah sakit, sehingga diharapkan mampu menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai pertumbuhan produktivitas kerja yang optimal diperlukan beberapa faktor pendukung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang Tahun 2014 berdasarkan motivasi, etos kerja, pelatihan, iklim kerja, gaji dan manajemen.Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik secara kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di RS. Bhayangkara Palembang yang berjumlah 71 orang. Teknik analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji chi square, yang dilanjutkan dengan uji multivariat yang menggunakan regresi logistik ganda.Hasil Penelitian : Dari hasil analisis bivariat yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah motivasi (RP 95% CI=1.829 (1.043-3.209)), pelatihan (RP 95% CI=2.062 (1.249-3.406)), iklim kerja (RP 95% CI=1.931 (1.203-3.101)), dan gaji (RP 95% CI=2.509 (1.380-4.560)), sementara etos kerja (RP 95% CI=1.391 (0.88-2.201)) dan manajemen (RP 95% CI=1.026 (0.640-1.647) tidak memiliki hubungan terhadap produktivitas kerja perawat. Dari analisis multivariat ternyata variable yang paling besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah gaji.Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang dipengaruhi oleh faktor motivasi, pelatihan, iklim kerja, dan gaji. Saran dari penelitian ini adalah RS. Bhayangkara Palembang melakukan monitoring dan mengevaluasi produktivitas kerja dari perawat dan memantau kebijakan tentang program reward dan punishment juga sistem gaji, serta perlu adanya pengembangan karir yang merata bagi setiap perawat dan kesempatan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi para perawat.Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Motivasi, Etos Kerja, Pelatihan, Iklim Kerja, Gaji, Manajemen
Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA Kota Palembang Tahun 2013 Virlita; Suci Destriatania; Fatmalina Febry
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.689 KB)

Abstract

Latar Belakang : Remaja saat ini cenderung mengkonsumsi sedikit sayur dan buah, namun meningkatkanjumlah konsumsi soft drinks, makanan tinggi lemak, dan makanan tinggi gula. Kebiasaan makan seseorang, termasuk persepsi tentang sayur dan buah dipengaruhi oleh pengetahuan, jenis kelamin, pencitraan bentuk tubuhnya(body image), ketersediaan buah dan sayur di rumah, serta pola makan keluarga.Metode : Menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan sebanyak 24 orang. Teknik pengambilansampel secara purposive sampling. Proses analisis data dengan mereduksi, merangkum, mengambil intisari data, kemudian disajikan bentuk narasi, kuotasi, dan dipindahkan dalam bentuk matriks.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja Kota Palembang, khususnya perempuan,kurang mengkonsumsi serat dari porsi yang seharusnya dan remaja SMP memiliki pengetahuan lebih rendah dari remaja SMA. Kebiasaan konsumsi serat pada remaja erat kaitannya dengan pengawasan dari orang tua baik secara langsung atau nasihat yang mereka berikan serta ketersediaan sayur dan buah di rumah.Kesimpulan : Remaja Kota Palembang mengetahui istilah ‘serat’ dari orang tua, guru, media massa, danteman sebaya. Meskipun setiap remaja memiliki bentuk badan idaman, namun tidak mempengaruhikebiasaan konsumsi seratnya, namun aktivitas diluar rumah, pengaruh teman sebaya, dan ketersediaan sayur dan buah di rumah yang mempengaruhinya. Sebagian besar remaja Kota Palembang tidak memiliki kebiasaan makan bersama keluarga yang membuat remaja semakin jarang untuk mendapat nasihat dari orang tua tentang pola makan yang baik.Kata Kunci : Persepsi, Remaja, Serat
Hambatan Implementasi Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2014 Erlita Aisyah; Suci Destriatania; Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.049 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan mengenai inisiasi menyusu dini pada Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 dimana tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusu dini. Namun, berdasarkan laporan Riskesdas diketahui bahwa pelaksanaan IMD di Indonesia hanya sebesar 29,3% dan 29,2% di Sumatera Selatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Alat pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Data kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menginterpretasikan data tersebut.Hasil Penelitian: Komunikasi berupa sosialisasi mengenai inisiasi menyusu dini di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang kepada tenaga kesehatan masih belum dilakukan. Di lain pihak, prosedur kerja baku standar inisiasi menyusu dini belum dibuat sehingga tenaga kesehatan hanya berpedoman pada informasi yang mereka dapatkan saat kuliah. Sementara kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan mengenai inisiasi menyusu dini masih belum baik meskipun jumlah tenaga kesehatan mencukupi. Sedangkan sarana, prasarana, dan dana guna mendukung inisiasi menyusu dini masih belum disediakan oleh Rumah Sakit. Sikap tenaga kesehatan terhadap inisiasi menyusu dini ada yang mendukung, namun ada pula yang tidak mendukung.Kesimpulan: Hambatan implementasi inisiasi menyusu dini di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang adalah komunikasi, struktur, sumber daya dan sikap.Kata Kunci: Hambatan, implementasi, inisiasi menyusu dini, rumah sakit
Perilaku Anak dalam Memilih Makanan Jajanan di SD Negeri 23 Palembang Lasmini; Fatmalina Febry; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.488 KB)

Abstract

Latar Belakang : Perilaku jajan banyak dilakukan orang Indonesia terutama di kalangan anak-anak sekolah. Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan perilaku yang dipengaruhi banyak faktor baik internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku anak dalam memilih makanan jajanan.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didesain berdasarkan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah murid-murid kelas V dan VI SD Negeri 23 Palembang Tahun 2012 berjumlah 181 responden. Sampel dipilih berdasarkan simple random sampling. Hasil analisis bivariat akan disajikan dalam bentuk tabel silang.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku anak dalam memilih makanan jajanan di SD Negeri 23 Palembang adalah tidak baik yaitu 96 responden (53,0%). Dan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara umur responden (p-value = 0,651), jenis kelamin (p-value = 0,890), sarapan pagi (p-value = 1,000), uang saku (p-value = 0,540), pengetahuan anak (p-value = 0,847), sikap anak (p-value = 0,399), umur ibu (p-value = 0,543), tingkat pendidikan ibu (p-value = 0,699), status pekerjaan ibu (p-value = 0,881), pendapatan keluarga (p-value = 1,000), dan pengetahuan ibu (p-value = 0,100) dengan perilaku responden dalam memilih makanan jajanan.Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden, jenis kelamin, sarapan pagi, uang saku, pengetahuan anak, sikap anak, umur ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, dan pengetahuan ibu dengan perilaku responden dalam memilih makanan jajanan. Disarankan bagi pihak sekolah untuk lebih memantau makanan yang dijual dikantin sekolah dan penjual makanan yang ada di lingkungan sekolah. Bagi orangtua diharapkan untuk lebih memantau perilaku jajan anak terutama dalam hal memilih makanan jajanan serta mampu menyediakan bekal makanan agar anak tidak jajan sembarangan di sekolahKata kunci : Perilaku Jajan, Anak
Analisis Praktik Menyusui, Penyakit Infeksi dan Faktor Sosiodemografi terhadap Pertumbuhan Linear Anak Usia 12-60 Bulan di Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.716 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pertumbuhan linear adalah indiator terbaik untuk mengukur kualitas pertumbuhan anak. Pertumbuhan optimal dipengaruhi oleh faktor langsung (infeksi dan asupan makanan) dan tidak langsung (pola asuh ibu, akses fasilitas kesehatan dan makanan). Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan anak khususnya pada periode kritis.Metode : Sampel adalah 81 ibu yang memiliki anak balita (12-60 bulan) di kecamatan indralaya yang diambil secara tidak acak. Desain studi adalah cross sectional dengan pendekaan kuantitatif yang menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan chi square.Hasil Penelitian: 56,8% balita dalam penelitian ini digolongkan pendek (TB/U <-2SD, berdasarkan referensi WHO 2005). Sebagian besar dari mereka tidak diinisiasi menyusu dini (86,4%) dan tidak diberikan asi eksklusif (88,9%). Sebesar 67,5% balita menderita ISPA. Lebih dari sebagian ibu berpendidikan rendah. Mereka adalah ibu rumah tangga dengan penghasilan keluarga lebih dari 1 juta per bulan, memiliki lebih dari 1 anak dan tinggal dengan keluarga besar. Sebagian besar ibu berpengetahuan rendah tentang praktik menyusui dan menunjukkan sikap negatif. Tingkat pendidikan (pv 0.023), jumlah anak yang dimiliki ibu (pv 0.043) dan komposisi keluarga (pv 0.009) berhubungan dengan pertumbuhan linear anak.Kesimpulan : meningkatkan pola asuh ibu adalah salah satu upaya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak yang lebih baik.Kata Kunci: Pertumbuhan Linear, Menyusui, Infeksi
Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Kesehatan Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2012 Dewi Mariana; Rico Januar Sitorus; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.295 KB)

Abstract

Latar Belakang : Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada balita. Sanitasi lingkungan yang kurang mendukung diikuti dengan perilaku yang buruk dapat menyebabkan tingginya angka kejadian diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dan perilaku ibu dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir tahun 2012.Metode : Metode penelitian ini menggunakan rancangan Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita berusia 12-59 bulan pada bulan Februari sampai Mei 2012 dengan populasi 683 orang. Pemilihan wilayah sampel dilakukan secara purposive, sementara pengambilan sampel balita dilakukan dengan simple random sampling menghasilkan sampel sebanyak 85 orang. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan bantuan software komputer.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penyediaan air bersih (p=0,248, OR=3,11), dan perilaku kesehatan ibu (p= 1,000, OR=1,101 ) dengan kejadian diare pada balita dan ada hubungan antara pembuangan tinja (jamban) (p=0,026, OR=5,41), dan pembuangan sampah (p=0,048, OR=4,93) dengan kejadian diare pada balita.Kesimpulan : Faktor sanitasi lingkungan dapat menjadi faktor penyebab diare balita adalah pembuangan tinja (jamban) dan pembuangan sampah sehingga perlu dilakukan peningkatan terhadap akses sanitasi bagi masyarakat.Kata Kunci : Kejadian Diare, Sanitasi Lingkungan, Perilaku Kesehatan Ibu