Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PILIN PLAT Faihz, Eka Sigit Naharudin; Sugito, Bibit
Media Mesin VOL 16, NO 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin UMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia setelah sandang (pakaian) dan pangan (makanan). Pembangunan perumahan suatu daerah tentunya tidak lepas dari peningkatan pertumbuhan penduduk di daerahnya. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa semakin banyak penduduk maka dengan otomatis akan bertambahnya kebutuhan papan (rumah).              Sehingga tidak dipungkiri lagi kebutuhan akan properti rumah akan meningkat. Oleh sebab itu kami merangcang desain mesin pilin untuk teralis model spiral. Yang bertujuan untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan dari konsumen.Dinilai dari sudut pandang ekonomi dapat disimpulkan bahwa bisnis dalam bidang properti memiliki nilai eksistensi yang cukup besar. Beberapa bisnis properti perumahan selain bidang konsultan dan pembangunan adalah desain interior dan eksterior. Desain interior mencakup penataan ruang dan seluruh kebutuhan di dalam rumah. Sedangkan desain eksterior lebih menitik beratkan pada tampilan rumah dari luar seperti area taman, pagar rumah dan lain sebagainya.               Desain interior rumah selain menggunakan unsur kayu, saat ini mulai banyak ditambah logam. Alasannya adalah karena sifat logam yang kuat tahan  lama dan mudah dalam perawatannya. Bisnis interior dan eksterior rumah yang berhubungan dengan logam adalah teralis jendela, tangga rumah, meja, kursi, dan lain sebagainya. Jenis logam yang digunakan bermacam-macam antara lain adalah besi pipa, besi beton, besi profil kotak, dan besi plat strip.  Salah satu model besi yang menarik saat ini adalah besi model spiral atau sering disebut juga besi ulir tempa. Besi model spiral adalah hasil inovasi dari besi kotak. Seperti yang dilakukan oleh beberapa industri kecil menengah (UKM) atau bengkel-bengkel las. Inovasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan produk baru yang berbeda serta meningkatkan daya jualnya. 
Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Nilai Kilap dan Ketebalan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektoplating Baja Karbon Tinggi Riyadi, Tri Widodo Besar; Masyrukan, Masyrukan; Sugito, Bibit
Media Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elekroplating merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain dalam satu larutan elektrolit dimana arus searah yang dialirkan melalui anoda dan katoda akan menimbulkan rekasi reduksi dan oksidasi sehingga bahan anoda akan tergerus dan melapisi bahan katoda. Kualitas produk elektroplating sangat dipengaruh oleh beberapa faktor antara lain jenin bahan yang digunakan dan pemilihan parameter celup terhadap kilap dan ketebalan lapisan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja karbon tinggi sebagai katoda dan tembaga sebagai anoda. Persiapan bahan katoda dilakukan mulai dari memotong bahan, meratakan dan pemolesan permukaan dengan mesin dan kertas gerinda. Proses plating dilakukan dengan voltase 7 volt, dan menggunakan variasi waktu tahan celup selama 5, 7 dan 9 detik. Benda hasil elektroplating kemudian diuji nilai kilap lapisannya dengan gloss meter dan ketebalan lapisannya dengan thickness gauge. Hasil pengujian kilap menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh nilai kilap sebesar 134,7 GU, waktu plating 7 detik diperoleh nilai kilap 133,7 GU dan waktu plating 9 detik diperoleh nilai kilap sebesar 129,5 GU. Sedangkan pengujian ketebalan menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh ketebalan lapisan sebesar 0202 μm, waktu plating 7 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,270 μm dan waktu plating 9 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,294 μm.
PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM Sugito, Bibit
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2005)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mencocokkan fase yang ada padapahat HSS dengan standard pengujian yang ada setelah bahan mengalamiannealing. Pelaksanaanya dilakukan dengan memanaskan spesimen terlebih dahulu denganproses annealing, baru kemudian dilakukan pengujian yang meliputi bahan yangdiannealing maupun tidak terhadap unsure kimia, kekerasan dan struktur mikroyang terjadi Dari hasil pengujian dan pengamatan didapatkan hasil dan kesimpulan sebagaiberikut bahwa, paduan utamanya lebih dari 7 % ini berarti termasuk baja paduantinggi. ( Baja chrom )Pada bagian dalam sebelum di Annealing kekerasan ratarata1059,86 kg/mm2,. Sedangkan pada bagian dalam setelah di Annealingkekerasan rata-rata adalah 300,46 kg/mm2,bahan sebelum di Annealing terdapatlima fase, yaitu fase martensit, sementite, FeCr, Co. Sedangkan sesudah diAnnealing terdapat empat fase yaitu fase perlite, sementite, FeCr, Co dan Mo .
REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PILIN PLAT Faihz, Eka Sigit Naharudin; Sugito, Bibit
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v16i2.1511

Abstract

Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia setelah sandang (pakaian) dan pangan (makanan). Pembangunan perumahan suatu daerah tentunya tidak lepas dari peningkatan pertumbuhan penduduk di daerahnya. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa semakin banyak penduduk maka dengan otomatis akan bertambahnya kebutuhan papan (rumah).              Sehingga tidak dipungkiri lagi kebutuhan akan properti rumah akan meningkat. Oleh sebab itu kami merangcang desain mesin pilin untuk teralis model spiral. Yang bertujuan untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan dari konsumen.Dinilai dari sudut pandang ekonomi dapat disimpulkan bahwa bisnis dalam bidang properti memiliki nilai eksistensi yang cukup besar. Beberapa bisnis properti perumahan selain bidang konsultan dan pembangunan adalah desain interior dan eksterior. Desain interior mencakup penataan ruang dan seluruh kebutuhan di dalam rumah. Sedangkan desain eksterior lebih menitik beratkan pada tampilan rumah dari luar seperti area taman, pagar rumah dan lain sebagainya.               Desain interior rumah selain menggunakan unsur kayu, saat ini mulai banyak ditambah logam. Alasannya adalah karena sifat logam yang kuat tahan  lama dan mudah dalam perawatannya. Bisnis interior dan eksterior rumah yang berhubungan dengan logam adalah teralis jendela, tangga rumah, meja, kursi, dan lain sebagainya. Jenis logam yang digunakan bermacam-macam antara lain adalah besi pipa, besi beton, besi profil kotak, dan besi plat strip.  Salah satu model besi yang menarik saat ini adalah besi model spiral atau sering disebut juga besi ulir tempa. Besi model spiral adalah hasil inovasi dari besi kotak. Seperti yang dilakukan oleh beberapa industri kecil menengah (UKM) atau bengkel-bengkel las. Inovasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan produk baru yang berbeda serta meningkatkan daya jualnya. 
Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Nilai Kilap dan Ketebalan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektoplating Baja Karbon Tinggi Sugito, Bibit; Riyadi, Tri Widodo Besar; Masyrukan, Masyrukan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v15i2.2072

Abstract

Elekroplating merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain dalam satu larutan elektrolit dimana arus searah yang dialirkan melalui anoda dan katoda akan menimbulkan rekasi reduksi dan oksidasi sehingga bahan anoda akan tergerus dan melapisi bahan katoda. Kualitas produk elektroplating sangat dipengaruh oleh beberapa faktor antara lain jenin bahan yang digunakan dan pemilihan parameter celup terhadap kilap dan ketebalan lapisan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja karbon tinggi sebagai katoda dan tembaga sebagai anoda. Persiapan bahan katoda dilakukan mulai dari memotong bahan, meratakan dan pemolesan permukaan dengan mesin dan kertas gerinda. Proses plating dilakukan dengan voltase 7 volt, dan menggunakan variasi waktu tahan celup selama 5, 7 dan 9 detik. Benda hasil elektroplating kemudian diuji nilai kilap lapisannya dengan gloss meter dan ketebalan lapisannya dengan thickness gauge. Hasil pengujian kilap menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh nilai kilap sebesar 134,7 GU, waktu plating 7 detik diperoleh nilai kilap 133,7 GU dan waktu plating 9 detik diperoleh nilai kilap sebesar 129,5 GU. Sedangkan pengujian ketebalan menunjukkan bahwa dengan waktu plating 5 detik diperoleh ketebalan lapisan sebesar 0202 ?m, waktu plating 7 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,270 ?m dan waktu plating 9 detik diperoleh ketebalan sebesar 0,294 ?m.
STUDI PENINGKATAN KEKERASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO BAJA (S09CK) YANG DI TREATMENT PADA CAIRAN GARAM Sugito, BIbit
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v22i1.12884

Abstract

Pengerasan logam dengan treatment Quenching merupakan proses pendinginan secara cepat, dari temperatur austenisasi (umumnya berkisar antara  temperatur 815oC – 870oC). Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan nilai kekerasan pada suatu logam. Proses quenching yang dilakukan dengan cairan garam. Garam dipakai sebagai bahan pendinginan dikarenakan memiliki sifat mendinginkan yang teratur dan cepat, cairan garam merupakan larutan garam dan air. Hasil pengujian komposisi kimia bahwa, logam S09CK dikategorikan dalam baja karbon rendah. Hasil pengujian tarik menunjukkan material yang diquenching memiliki sifat yang lebih getas dibandingkan dengan raw material. Dari hasil pengujian kekerasan nilai rata-rata dari material yang di quenching sebesar 207.6 VHN pada bagian permukaan 186.6 VHN pada bagian sisi dan raw material 199 VHN dan 113.3 VHN. Hasil foto mikro fasa yang terbentuk adalah ferit dan perlit.
KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN ALUMINIUM SERI AA-5052 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING, DENGAN FEED RATE 60 MM/MENIT PADA PUTARAN 1500 RPM DAN SUDUT KEMIRINGAN TOOLS 30 YANG DILANJUTKAN ANNEALING DAN NORMALIZING BIbit Sugito; Pramuko Ilmu Purbo Putro; Agus Dwi Anggono; Agung Setyo Darmawan; Masyrukan Masyrukan; Aditya Qomarudin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 23, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v23i1.16924

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh annealing dan normalizing dari  pengelasan aluminium seri AA 5052 terhadap struktur mikro, tegangan tarik, dan kekerasan. Proses pengelasan dengan parameter feed rate 60 mm/menit, kemiringan tools 3º,  kecepatan putar 1500 rpm. Hasil penelitian didapatkan kekuatan tarik raw material sebesar 162.54 MPa dengan regangan sebesar 8.61%, kekuatan tarik yang di annealing dan normalizing masing-masing 157.86 Mpa dengan regangan 7.41%, dan 141.66 Mpa dengan regangan 8.18 %. Sedangkan nilai kekerasan pada base metal sebesar 53.7 BHN, daerah HAZ 40.6 BHN, daerah lasan 30.4 BHN. Nilai kekerasan yang di annealing dan normalizing masing – masing sebesar 23.6 BHN pada raw material, HAZ 23.6 BHN daerah lasan 20.2  BHN, sedangkan yang normalizing 26.1 BHN, HAZ 22.7 BHN dan daerah lasan 21.6 BHN. Pada pengamatan struktur mikro perlakuan panas annealing dan normalizing mengalami penghalusan butir yang dapat dilihat pada foto terlihat mengecil dan merapat.
PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM Bibit Sugito
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2005)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v6i1.3149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mencocokkan fase yang ada padapahat HSS dengan standard pengujian yang ada setelah bahan mengalamiannealing. Pelaksanaanya dilakukan dengan memanaskan spesimen terlebih dahulu denganproses annealing, baru kemudian dilakukan pengujian yang meliputi bahan yangdiannealing maupun tidak terhadap unsure kimia, kekerasan dan struktur mikroyang terjadi Dari hasil pengujian dan pengamatan didapatkan hasil dan kesimpulan sebagaiberikut bahwa, paduan utamanya lebih dari 7 % ini berarti termasuk baja paduantinggi. ( Baja chrom )Pada bagian dalam sebelum di Annealing kekerasan ratarata1059,86 kg/mm2,. Sedangkan pada bagian dalam setelah di Annealingkekerasan rata-rata adalah 300,46 kg/mm2,bahan sebelum di Annealing terdapatlima fase, yaitu fase martensit, sementite, FeCr, Co. Sedangkan sesudah diAnnealing terdapat empat fase yaitu fase perlite, sementite, FeCr, Co dan Mo .
Pengaruh Waktu Tahan Celup Terhadap Nilai Kilap dan Ketebalan Lapisan Tembaga Pada Proses Elektoplating Baja Karbon Tinggi Tri Widodo Besar Riyadi; Masyrukan Masyrukan; Bibit Sugito
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v15i2.2072

Abstract

STUDI PENINGKATAN KEKERASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO BAJA (S09CK) YANG DI TREATMENT PADA CAIRAN GARAM BIbit Sugito
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 22, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v22i1.12884

Abstract

Pengerasan logam dengan treatment Quenching merupakan proses pendinginan secara cepat, dari temperatur austenisasi (umumnya berkisar antara  temperatur 815oC – 870oC). Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan nilai kekerasan pada suatu logam. Proses quenching yang dilakukan dengan cairan garam. Garam dipakai sebagai bahan pendinginan dikarenakan memiliki sifat mendinginkan yang teratur dan cepat, cairan garam merupakan larutan garam dan air. Hasil pengujian komposisi kimia bahwa, logam S09CK dikategorikan dalam baja karbon rendah. Hasil pengujian tarik menunjukkan material yang diquenching memiliki sifat yang lebih getas dibandingkan dengan raw material. Dari hasil pengujian kekerasan nilai rata-rata dari material yang di quenching sebesar 207.6 VHN pada bagian permukaan 186.6 VHN pada bagian sisi dan raw material 199 VHN dan 113.3 VHN. Hasil foto mikro fasa yang terbentuk adalah ferit dan perlit.