Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Darmawan, Agung Setyo; Masyrukan, Masyrukan; Ariyandi, Riski
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja SCMnCr merupakan baja produk pengecoran produksi PT. Baja Kurnia Klaten. Untuk mengetahui apakah baja ini sudah memenuhi standar kekuatan JIS G 5111 dengan kekuatan tarik minimum 590 N/mm2 , maka dilakukan pengujian struktur mikro dan kekuatan pada raw material. Pengujian kekuatan pada raw material baja ini memperlihatkan hasil dibawah standar yaitu kekuatan tariknya 539.21 N/mm2 . Oleh karena itu dilakukan proses normalizing dan tempering pada baja SCMnCr2 untuk memenuhi standar tersebut. Sesudah dilakukan proses heat treatment Baja SCMnCr2 diuji strukturmikro dan kekuatan tariknya. Foto struktur mikro baja SCMnCr2 setelah dinormalizing dan kemudian ditempering memperlihatkan butir yang lebih kecil dibanding raw materialnya.. Setelah dilakukan normalizing dan tempering harga kekuatan naik menjadi 685.51 N/mm2 dan akan menurun menjadi 664.21N/mm2 ketika waktu penahanan tempering diperlama menjadi 45 menit. Hal ini disebabkan karena meningkatnya ukuran butir ferit dan perlit.
PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Darmawan, Agung Setyo
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja SCMnCr produksi PT. Baja Kurnia Klaten mempunyai harga kekerasan 210.8 HB dan kekuatan tarik 539.21 N/mm2. Baja produksi PT. Baja Kurnia Klaten ini belum memenuhi standar JIS G 5111 untuk Baja SCMnCr. Oleh karena itu dilakukan proses quenching yang dilanjutkan dengan proses tempering pada baja SCMnCr2 untuk memenuhi standar tersebut. Proses quenching dilakukan dengan temperatur austenitisasi 850 oC. Proses tempering dilakukan dengan temperatur penahanan 600 oC dan variasi waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit. Sesudah dilakukan proses heat treatment, Baja SCMnCr2 diuji strukturmikro, kekerasan, dan kekuatan tariknya. Foto struktur mikro baja SCMnCr2 setelah diquenching dan kemudian ditempering memperlihatkan fasa ferit dan martensit temper. Setelah dilakukan quenching dan tempering, harga kekerasan untuk waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit adalah 298.6 HB, 285 HB, dan 254.7 HB dan harga kekuatan tarik untuk waktu penahanan 20, 30, dan 45 menit adalah 931.73 N/mm2, 846.54 N/ mm2, dan 878.18 N/mm2. Harga kekerasan dan kekuatan ini sudah memenuhi standar JIS G 5111. Kenaikan harga kekerasan dari sebelum ke sesudah proses heat treatment disebabkan oleh terbentuknya fasa martensit temper. Sementara, penurunan kekerasan akibat waktu penahanan tempering yang semakin lama disebabkan oleh membesar dan semakin banyaknya fasa ferit.
Single friction plate clutch design for cars with power of 77 kW and speed of 6000 rpm using finite element method Darmawan, Agung Setyo; Syarif, Junaidi; Purboputro, Pramuko Ilmu; Yulianto, Agus; Hamid, Abdul; Noviyanto, Noviyanto
Applied Research and Smart Technology (ARSTech) Vol. 1 No. 1 (2020): Applied Research and Smart Technology (ARSTech)
Publisher : Department of Mechanical Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/arstech.v1i1.33

Abstract

A single friction plate clutch is one part of the components in a vehicle that is used to transmit power and rotation from the driveshaft to the driven shaft without slippage. This study aims to compare the results of mathematical calculations with analysis based on finite element methods in the design of a single friction plate clutch such as shaft, spline, friction plate, and spring. The analysis was carried out on the shaft made of S30C, spline made of S30C, friction plates made of steel alloy, and springs made of carbon steel. The component was drawn by Solidworks-17 software and analysed by Abaqus 6.14-5 software based on finite element methods. The study was performed by comparing the sizes of the various elements. A comparison of simulation processes using the stress concept of von-misses was conducted. The results of mathematical calculations with the simulation process were compared, and the maximum deviation was 2.881%. The deviation was considered acceptable. Based on von-misses’ maximum stress, the material was safe to use due to below the yield strength.
Pemodelan creep pada pipa sanicro 25 austenitic steel dengan beban tekanan 11.3 MPa dan temperatur 750 ºC Tri Widodo Besar Riyadi; David Setiadhi; Agus Dwi Anggono; Agung Setyo Darmawan
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 13 No 2 (2018): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v13i2.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan creep sebuah pipa Sanicro 25 Austenitic Steel bertekanan rendah pada temperatur 750 ºC menggunakan software berbasis metode elemen hingga. Jenis material dengan beban tekanan dan panas diambil berdasarkan data hasil eksperimen penelitian lain. Geometri pipa mempunyai diameter luar 38 mm, tebal 8.8 mm dan panjang 50 mm. Beban panas sebesar 750 ºC merata pada seluruh bagian pipa, dengan tekanan dalam pipa sebesar 11.3 MPa. Simulasi dilakukan dengan software Abaqus/CAE 6.14-5 dengan durasi 7 x 106 detik. Hasil simulasi untuk creep strain menunjukkan hasil yang sesuai dengan data hasil eksperimen dengan error 2.72%. Pada tekanan 11.3 MPa menghasilkan creep maksimum senilai 3.162 x 10-4. Distribusi tegangan pada penampang pipa menunjukkan bahwa tegangan terbesar terjadi pada bagian dalam pipa sebesar 16.91 MPa dan menurun sampai mencapai nilai terendah pada penampang pipa bagian luar sebesar 14.58 MPa. Hasil simulasi juga menjelaskan pengaruh tekanan terhadap kurva regangan creep terhadap waktu.
PENGUKURAN CACAT WARPAGE PADA PRODUK PLASTIK DENGAN CETAKAN BERSALURAN PENDINGIN TIPE LURUS DAN CONFORMAL Bambang Waluyo Febriantoko; Agung Setyo Darmawan
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.093 KB)

Abstract

Salah satu cara meningkatkan keakurasian dimensi dengan cara membuat cetakan yang mempunyai saluran pendingin yang merata, mengikuti kontur dari cavity, sehingga arah penyusutan produk pada siklus pendinginan dapat merata. Mold tipe solid yang selama ini digunakan mempunyai keterbatasan pada sistim saluran pendinginan. Saluran pendingin tipe conformal dapat dibuat menggunakan cetak resin yang dicampur serbuk logam yang didalamnya ada pipa mengikuti bentuk cavity. Penelitian ini akan membandingkan cacat warpage produk plastik yang dibuat dari dua tipe cetakan yaitu cetakan solid bersaluran pendingin lurus dan soft tooling bersaluran pendingin conformal. Analisa produk meliputi pengukuran warpage arah tinggi, diameter dalam, diameter luar dari produk berbentuk lingkaran pipih. Metode penelitian yang digunakan dengan membuat cetakan sebanyak 2 buah, terdiri dari cetakan bersaluran pendingin lurus dan bersaluran conformal tipe soft tooling. Tiap cetakan digunakan untuk membuat spesimen sebanyak 20 buah. Bahan plastik digunakan adalah Polypropylene (PP). Pengukuran kesilindrisan dilakukan dengan mengukur diameter luar dan dalam produk menggunakan jangka sorong. Pengamatan warpage dilakukan dengan mengamati hasil produk secara makro dan pengukuran dengan dial indikator.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa saluran pendingin tipe conformal soft tooling mempunyai kesilindrisan yang lebih baik dibanding cetakan bersaluran pendingin lurus. Cacat produk yang paling banyak pada jenis cetakan tipe solid bersaluran pendingin lurus. Kata kunci: conformal cooling, injeksi plastik, soft tooling, warpage
PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Agung Setyo Darmawan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v9i2.3161

Abstract

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN ALUMINIUM SERI AA-5052 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING, DENGAN FEED RATE 60 MM/MENIT PADA PUTARAN 1500 RPM DAN SUDUT KEMIRINGAN TOOLS 30 YANG DILANJUTKAN ANNEALING DAN NORMALIZING BIbit Sugito; Pramuko Ilmu Purbo Putro; Agus Dwi Anggono; Agung Setyo Darmawan; Masyrukan Masyrukan; Aditya Qomarudin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 23, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v23i1.16924

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh annealing dan normalizing dari  pengelasan aluminium seri AA 5052 terhadap struktur mikro, tegangan tarik, dan kekerasan. Proses pengelasan dengan parameter feed rate 60 mm/menit, kemiringan tools 3º,  kecepatan putar 1500 rpm. Hasil penelitian didapatkan kekuatan tarik raw material sebesar 162.54 MPa dengan regangan sebesar 8.61%, kekuatan tarik yang di annealing dan normalizing masing-masing 157.86 Mpa dengan regangan 7.41%, dan 141.66 Mpa dengan regangan 8.18 %. Sedangkan nilai kekerasan pada base metal sebesar 53.7 BHN, daerah HAZ 40.6 BHN, daerah lasan 30.4 BHN. Nilai kekerasan yang di annealing dan normalizing masing – masing sebesar 23.6 BHN pada raw material, HAZ 23.6 BHN daerah lasan 20.2  BHN, sedangkan yang normalizing 26.1 BHN, HAZ 22.7 BHN dan daerah lasan 21.6 BHN. Pada pengamatan struktur mikro perlakuan panas annealing dan normalizing mengalami penghalusan butir yang dapat dilihat pada foto terlihat mengecil dan merapat.
PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111 Agung Setyo Darmawan; Masyrukan Masyrukan; Riski Ariyandi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v8i2.3104

Abstract

THE EFFECT OF HEAT TREATMENT AND PRESSING AT 400 °C WITH COCONUT SHELL CHARCOAL MEDIA ON THE HARDNESS, MICROSTRUCTURE, AND DENSITY OF AL-SI ALLOYS Masyrukan Masyrukan; Agung Setyo Darmawan; Agus Hariyanto; Pramuko Ilmu Purboputro; Hanif Alfian Ihwanudin; Muhammad Ibnu Pamungkas
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 23, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v23i2.19347

Abstract

This study aims to determine the effect of the heat treatment process and pressing on hardness, density, and morphological changes in the microstructure of Al-Si alloys. In this study, the medium used was coconut shell charcoal with a mesh size of 80 at a heat treatment process of 400 °C and a holding time of 75 minutes. The pressing was carried out with a load of 150 N. The result of this research is an increase in the hardness of the Al-Si alloy with an average value of 133 VHN after the Heat Treatment and pressing process. In the microstructure, there is a morphological change in the Al-Si alloy with the reduction of Si elements and also an increase in the density value after the heat treatment process.
REDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING Eko Wahyono; Agus Yulianto; Agung Setyo Darmawan
JURNAL FOUNDRY Vol. 2 No. 1 (2012): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengecoran logam adalah proses penuangan logam yang di cairkan ke dalam cetakan kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Hasil dari proses pengecoran disebut dengan coran. Redesain ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui komposisi kimia hasil cor centrifugal casting, membandingkan struktur mikro dan kekerasan dari material aluminum hasil cor centrifugal casting yang menggunakan lapisan pasir resin dan tidak menggunakan pasir resin. Dalam tugas akhir ini, krusibel yang diredesain menggunakan tangki bekas yang berbentuk silinder dengan tebal 3 mm, diameter silinder baja 780 mm, tinggi silinder baja 600 mm, tinggi tutup dalam 140 mm, tinggi tutup luar 40 mm, diameter dalam 310 mm, tebal kowi 20 mm, tinggi kowi 290 mm. Dari hasil penelitian dan pembahasan di dapat Dari hasil pengujian komposisi kimia di dapatkan komposisi kimia dapat di golongkan dalam paduan Al-Si. Dimana unsur Al (86.49), Si (6.89), Fe (1.11), Cu (1.46), Mn (0.102), Mg (0.277), Cr (0.011), Ni (0.141), Zn (3.24), Sn (0.0542), Ti (0.0764), Pb (0.143), Be (0.00), Ca (0.0061), Sr (0.00), V (0.0072), Zr (0.0100), sehingga termasuk pada paduan Aluminum cor 356. Pengujian struktur mikro pada cetakan tanpa lapisan pasir resin struktur yang terang adalah α dan yang gelap adalah eutectic (α eutectic+Si) . Sedangkan yang menggunakan pasir resin struktur yang terang adalah α dan yang gelap adalah eutectic (α eutectic+Si) dan butir dari cetakan yang menggunakan lapisan pasir resin lebih besar dari yang tidak menggunkan lapisan pasir resin. Dari hasil pengujian kekerasan yang dilakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa laju pendinginan pada cetakan yang menggunakan lapisan pasir resin lebih lambat sehingga butirannya lebih besar. Dari cetakan yang tidak menggunakan lapisan pasir resin kekerasan 90 HB dan yang menggunakan pasir resin kekerasan 73,0.