Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENGANGKATAN TENAGA HONORER KATEGORI DUA MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Arihun Rahmatin; Rossy Lambelanova
Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah Vol 10 No 2 (2018)
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiapd.v10i2.273

Abstract

Penyimpangan yang terjadi dalam implementasi pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi CPNS di Kabupaten Dompu menjadi perhatian khusus, keterbukaan perihal tenaga honorer yang memenuhi kriteria maupun tidak memenuhi kriteria dibutuhkan pelaksanaan yang transparansi dari pemerintah daerah khususnya fungsi dari BKD dan PSDM Kabupaten Dompu karena tidak menutup kemungkinan penerimaan CPNS yang bermasalah ini sangat erat dengan praktek KKN yang dilakukan oleh pejabat-pejabat yang berkepentingan. Hal ini dapat terjadi karena pengawasan yang lemah terhadap jalannya proses rekrutmen sehingga memberikan peluang kepada pelaku kepentingan untuk melanggar peraturan yang sudah ditetapkan sehingga Bupati Dompu mengeluarkan SK pembatalan terhadap 134 orang tenaga honorer kategori dua. Diduga hal ini dapat terjadi karena adanya manipulasi atau pemalsuan dokumen yang dilaksanakan pada tahap verifikasi dan validasi data. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan Implementasi Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori Dua Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data primer dari para informan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implmentasi kebijakan dari Ripley dan Franklin dalam bukunya Policy Implementation and Bureaucracy. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pengangkatan tenaga honorer kategori dua menjadi calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Dompu pada umumnya sudah dilaksanakan dengan cukup baik dilihat dari segi kepatuhan implementator akan tetapi dari segi keberlangsungan implementasi belum berjalan optimal. Sehingga perlunya meningkatkan kedisiplinan dalam pelaporan jumlah tenaga honorer di masing-masing satuan kerja perangkat daerah.
Peningkatan Kesadaran Riset di Kalangan Dosen dan Parktisi Melalui Program Coaching Clinics: Implikasi untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dian Sudiantini; Hesri Mintawati; Arjulayana Arjulayana; Lisa Chandrasari Desianti; Sri Handayani; Leni Rohida; Nina Anggraeni; Poibe Intan Nosa Lince; Suriyanti Suriyanti; Wiwin Winarni; Wulan Widaningsih; Rossy Lambelanova
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jpkm.v1i2.1103

Abstract

Peningkatan kesadaran riset di kalangan dosen dan praktisi merupakan langkah strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Jawa Barat melalui program Coaching Clinics. Program ini bertujuan untuk memberikan bimbingan intensif kepada dosen dan praktisi dalam meningkatkan keterampilan penelitian dan publikasi ilmiah. Melalui serangkaian workshop, diskusi kelompok, dan sesi mentoring, peserta diajak untuk mengeksplorasi metodologi penelitian yang efektif, teknik penulisan artikel ilmiah, serta strategi untuk mendapatkan pendanaan riset. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai pentingnya riset dan publikasi, serta kemampuan mereka dalam merancang dan melaksanakan penelitian yang relevan. Selain itu, Coaching Clinics juga berhasil membangun jaringan kolaborasi antara dosen dan praktisi, yang berpotensi menghasilkan penelitian yang lebih aplikatif dan berdampak. Implikasi dari kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan individu, tetapi juga pada kemajuan ilmu pengetahuan secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, program ini menjadi model yang efektif dalam mendorong budaya riset yang lebih kuat di lingkungan akademik dan profesional, serta memperkuat peran FORSILADI dalam meningkatkan kualitas penelitian di Jawa Barat.
Efektivitas Coaching Clinics dalam Meningkatkan kolaborasi,Kemampuan Dosen dan Praktisi dalam Mengajukan Hibah Penelitian Hesri Mintawati; Arjulayana Arjulayana; Dian Sudiantini; Lisa Chandrasari Desianti; Sri Handayani; Leni Rohida; Nina Anggraeni; Poibe Intan Nosa Lince; Suriyanti Suriyanti; Wiwin Winarni; Rossy Lambelanova
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jpkm.v1i2.1104

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas Coaching Clinics dalam meningkatkan kolaborasi antara dosen dan praktisi serta kemampuan mereka dalam mengajukan hibah penelitian. Coaching Clinics adalah program pelatihan yang dirancang untuk memberikan bimbingan langsung dan dukungan kepada peserta dalam proses pengajuan hibah, yang sering kali menjadi tantangan bagi banyak akademisi dan praktisi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen, melibatkan 100 dosen dan praktisi dari berbagai institusi pendidikan. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebelum dan sesudah program untuk mengukur perubahan dalam kolaborasi dan kemampuan pengajuan hibah. Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipasi dalam Coaching Clinics secara signifikan meningkatkan tingkat kolaborasi antara dosen dan praktisi, serta kemampuan mereka dalam menyusun proposal hibah yang kompetitif. Selain itu, peserta melaporkan peningkatan kepercayaan diri dan pemahaman tentang proses pengajuan hibah. Temuan ini menunjukkan bahwa Coaching Clinics tidak hanya memperkuat hubungan antara akademisi dan praktisi, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas dan kuantitas proposal penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, program ini direkomendasikan sebagai model yang efektif untuk meningkatkan kapasitas penelitian di kalangan dosen dan praktisi, serta mendorong kolaborasi yang lebih erat dalam dunia penelitian.