Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KONSUMSI RUMAHTANGGA PETANI KELAPA DI KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Karolina, Anita; Bakce, Djaimi; Yusri, Jum’atri
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to analyze the structure of income, household consumption patterns coconut farmers and the factors that influenced in Mandah Indragiri Hilir Municipality. To answer this purpose it was used the analysis of the income structure and logistic regression methods. Based on the result of the analysis the biggest household income of farmers are donated from work income that sourced from coconut farming income. Household consumption patterns of coconut farmers showed that expenditures of food consumption is greater than consumption of the non food. This indicated that the households of coconut farmers in Mandah are not prosperous yet. The dominant factors that affected household are food consumption patterns coconut farmers and the length of the householder education. Thus, in order to improve the welfare of coconut farmers, it needs to be a concerted effort to increase the income of the household, particularly through the coconut farming activities. This can be done by implementing the Goverment’s policy of stable prices as well as the effort of controlling the price of inputs. Beside that, it needs to be an effort to increase farmers’ knowledge through training and coaching.   Keywords: Structure of Income, Consumption Patterns, Welfare
THREE SPOT GOURAMI (Trichogaster trichopterus) FOOD HABITS IN THE KOMERING RIVER'S DOWNSTREAM, SOUTH SUMATERA Ridho, Moh. Rasyid; Patriono, Enggar; Junaidi, Endri; Avesena, Muhammad; Karolina, Anita; Ardelia, Vera
BIOVALENTIA: Biological Research Journal Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.598 KB) | DOI: 10.24233/biov.7.2.2021.213

Abstract

One of the downstream areas of the Komering River with potential for capture fisheries is Sungai Dua Village. One of the types of fish caught by fishermen in Sungai Dua is the three spot gourami (Trichogaster trichopterus). The three spot gourami fish is a type of freshwater consumption fish that has high economic value. But the fishes only rely on catches from nature. If the fishing is carried out continuously, without domestication and cultivation, it will cause a decline in the fish population. The research about the biological aspects of red-eye septic fish (Trichogaster trichopterus) which include food habits, relationship length and weight, condition factors and stomach fullness index. This research was conducted from April to June 2017. Sampling was carried out in the downstream waters of the Komering River in Sungai Dua Village, Banyuasin Regency, South Sumatra. Fish samples were analyzed at the Animal Taxonomy Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Science, Sriwijaya University. The determination of stations in sampling was carried out using multiple sampling methods, namely purposive sampling and quota sampling. The result of this research showed that (1) the Cyanophyta is the main food for the three spot gourami, Diatomae and Desmidiacae as a complementary food, while the additional foods are Rhizopoda, Chlorophyta, Ostracoda, and Entomostraca, (2) The growth pattern of red-eyed fish is negative allometric with a b value of -2 (b <3), the increase in length is faster than the weight gain, (3) The highest condition factor value is found in the size range 6.01-7.00 cm of 23.25 gr / cm and the lowest condition factor value is in the size range 5.01-6.00 cm of 0.62 gr / cm, and (4) The highest hull fullness index value of the red eye sepat fish hull is in the size range 7.01-8.00 cm at 32.86% and the lowest hull fullness index value at the size range 8.01-9.00 cm is 2.05% .
PROSES RITUAL DAN SIMBOL SENGKELAN PADI SUKU SEBARUK DESA TELAGA DUA KECAMATAN BINJAI HULU KABUPATEN SINTANG Karolina, Anita; Astuti, Sri; Oktaviani, Ursula Dwi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berawal dari ketertarikan saya sebagai seorang peneliti terhadap proses ritual sengkelan padi di Desa Telaga Dua Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang. Penelitian ini menfokuskan masalah penelitian pada Proses Ritual yang dilaksanakan dan Simbol yang ada dalam Ritual Sengkelan padi  tersebut. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena, yang pertama, peneliti belum pernah melihat seperti apa proses ritual sengkelan padi yang dilaksanakan oleh masyarakat sebaruk dan sebelumnyaa peneliti belum tau ritual sengkelan padi itu ritual yang seperti apa, yang kedua belum adanya peneliti yang meneliti mengenai proses ritual sengkelan padi di Desa tersebut. Dengan adanya penelitian seperti ini, peneliti berharap tradisi  atau pun kebudayaan yang ada di Desa tersebut dapat diketahui oleh masyarakat luar dengan tujuan bahwa masyarakat luar wajib tahu mengenai tradisi-tradisi yang ada disetiap masyarakatyang berbeda daerah dan tradisi atau kebudayaan seperti ini wajib dilestarikan agar tidak punah begitu saja. Tujuan dari analisis penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Proses Ritual dan Simbol yang ada dalam ritual tersebut. Metode penelitian ini, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif artinya menggambarkan atau mendeskripsikan dan menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai proses ritual dan simbol sengkelan padi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi.Dalam penelitian ini ditemukan 5 ( lima) proses ritual yang dilaksanakan dalam ritual sengkelan padi yang diantaranya ritual pemberkatan, ritual sembelih, ritual kana bassa, ritual ngagih dan yang terakhir ritual memulangkan puyang gana. Dari kelima ritualini terdapat beberapa simbol yang menarik dan memiliki makna tertentu dan kegunaannya masing- masing, yang diantaranya simbol tersebut berupa makanan dan benda-benda antik. Kata kunci : proses ritual , simbol
Pengaruh Fermentasi Oleh Effective Microorganis-4 (EM-4) Terhadap Kadar Kurkumin Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Karolina, Anita; Winata, I Nyoman Adi; Oktavianawati, Ika
BERKALA SAINSTEK Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v6i2.9229

Abstract

Curcuma xanthorrhiza Roxb. merupakan tanaman asli Indonesia yang lebih dikenal sebagai temulawak. Rimpang temulawak merupakan salah satu bahan untuk pembuatan jamu ternak. Jamu ternak berfungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak. Pembuatan jamu ternak relatif murah dan mudah, yaitu dengan mencampurkan rimpang temulawak yang telah dihaluskan dengan cairan EM4. Campuran tersebut difermentasi selama 7 hari pada wadah tertutup. Kandungan kimia utama dalam rimpang temulawak adalah kurkumin. Penelitian untuk mengetahui pengaruh fermentasi oleh EM4 (dengan variasi volume 10, 20 dan 30 ml) terhadap kadar kurkumin yang diperoleh dari ekstrak rimpang temulawak yang dianalisa dengan menggunakan metode KLT-Densitometri, menunjukkan semakin banyak EM4 yang ditambahkan, semakin besar kadar kurkumin yang diperoleh. Namun, pada penambahan EM4 sebanyak 10 dan 20 ml kadar kurkumin yang diperoleh lebih sedikit dibanding kontrol (tanpa penambahan EM4). Hal tersebut didukung dengan adanya dua spot baru selain spot pada larutan standar dengan intensitas yang besar. Sedangkan pada penambahan EM4 30 ml memiliki kadar kurkumin paling besar. Kata Kunci: Fermentasi, Jamu ternak, KLT-Densitometri, Kurkumin, Rimpang temulawak.
PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN TAWES (Barbodes javanicus) Ardelia, Vera; Fahleny, Ria; Karolina, Anita; Irawan, Reno
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v3i1.900

Abstract

Tawes (Barbodes javanicus) termasuk dominan dan mempunyai nilai ekonomi. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai April tahun 2022. Analisis di laboratorium perikanan Universitas Islam Ogan Komering Ilir Kayuagung. Analisis data mencakup panjang berat, indeks dan tingkat Dari hasil penelitian, ikan tawes memiliki bobot tubuh sebesar 147 gram, dari 39 ikan tawes yang diamati, bobot ikan terbesar yaitu 460 gram dan bobot ikan tawes terkecil adalah 70 gram. Rasio kelamin ikan tawes jantan lebih mendominasi dari ikan tawes betina. ikan tawes menghasilkan nilai b = 3.3229 , memiliki pola pertumbuhan allometrik positif. Ikan tawes betina memiliki tingkat gonad yaitu pulih salin. Indeks kematangan gonad (IKG) yang dihasilkan sebesar 2,03 %. Data ikan tawes indeks preponderan kelompok fitoplankton yaitu sebesar 75,5%, zooplankton sebesar 9,97%, bagian hewan sebesar 4,24% dan detritus sebesar 10,24%. Ikan tawes ini memiliki kebiasaan makan dengan menjadikan beberapa jenis dari fitoplankton sebagai pakan utama dan beberapa jenis dari zooplankton dan detritus sebagai kelompok pakan pelengkap
PHYTOCHEMICAL AND TOXICITY TEST OF MERUNG EXTRACTS (Coptosapelta tomentosa (Blume) Karolina, Anita; Pratiwi, Djihan Ryn; Akkas, Erwin
JURNAL ATOMIK Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNMUL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.208 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the content of secondary metabolites and the toxicity of extracts of Merung various parts (Coptosapelta tomentosa (Blume). The research methods included maceration, phytochemical tests and toxicity tests using the BSLT method. Based on the results of the phytochemical test showed all extracts of Merung parts contained steroids, flavonoids, and phenolics. Saponin is only found in leaf extract. Toxicity tests using the BSLT method showed that stem and root extracts were toxic with LC50 values of 2004.06 and 173.09 ppm, respectively.