La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad
Universitas Halu Oleo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Kajian Lingkungan Rencana Kegiatan Pertambangan Dan Pengolahan Batu Gamping Beserta Fasilitas Penunjangnya Di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Ranno Marlany Rachman; La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad; Resthu Teno
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i1.5

Abstract

Meskipun kegiatan penambangan berlangsung akan terjadi perubahan komponen geofisik-kimia dan biologi, maupun pada komponen-komponen sosial dan kesehatan masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan penambangan yang umumnya bersifat negatif. Menyadari hal tersebut, kegiatan pengelolaan lingkungan akan disiapkan untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Kegiatan pengelolaan lingkungan dilaksanakan pada tahap pra-konstruksi. Penelitian ini bertujuan (1) untuk membuat kerangka acuan (KA-ANDAL) akibat aktivitas pertambangan batu gamping di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dan (2) untuk membuat matrix pengelolaan lingkungan akibat aktivitas pertambangan batu gamping di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan melakukan observasi langsung untuk mendapatkan data dan informasi yang menunjang tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada rencana kegiatan Pertambangan dan Pengolahan Batu Gamping diprakirakan akan dapat memberikan dampak terhadap komponen lingkungan hidup yaitu sosialisasi rencana kegiatan dan pengadaan serta pembebasan lahan. Kegiatan pengelolaan lingkungan akan disiapkan untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif
Produktivitas Pekerja Konstruksi pada Pekerjaan Dinding Bata Ringan Berdasarkan PUPR No. 1 Tahun 2022 : (Studi Kasus: Pembangunan Rumah Susun STAIN Kendari Kampus II) Fiqra Afrian; Fitriah Mas'ud; La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i2.17

Abstract

Abstract Work productivity is a measure of the comparison of the quality and quantity of a workforce in a project work unit to achieve results or work performance effectively and efficiently with the resources used. This research aims to determine how big the difference is between realized workforce productivity in the field and the productivity that has been determined. by PUPR NO.1 TAHUN 2022. The type of research carried out was a field survey which aimed to determine the level of productivity of each craftsman and the relationship between the productivity level of craftsmen in wall installation work using lightweight bricks based on PUPR NO.1 TAHUN 2022. Researchers carried out data collection directly at project location to obtain data which was then analyzed to produce a conclusion from the research carried out. The results of this research showed that the average productivity in the field was 49 Bh/OH, with the lowest productivity value for craftsmen and workers, namely 20 Bh/OH on the third day. 6 and the highest productivity value of 91 Bh/OH on days 1 and 3 on the Light Brick Wall installation work for the STAIN Campus II Kendari Flats Construction Project. Factors that influence productivity in the field include the number of workers, difficult lightweight brick installation techniques, work discipline, material distance. Abstrak Produktivitas kerja adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang tenaga kerja dalam satuan pekerjaan proyek untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa besar perbedaan produktifitas tenaga kerja realisasi dilapangan dengan produktifitas yang telah ditetapkan oleh PUPR NO.1 TAHUN 2022. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei lapangan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas setiap tukang dan hubungan tingkat produktivitas tukang pada pekerjaan pemasangan dinidng dengan menggunakan Bata ringan berdasarkan PUPR NO.1 TAHUN 2022. Peneliti melakukan pengambilan data secara langsung di lokasi proyek untuk memperoleh data yang kemudian di analisis untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Hasil Penelitian ini diperoleh Produktivitas dilapangan rata-rata sebesar 49 Bh/OH, dengan nilai produktivitas terendah untuk tukang dan pekerja yaitu 20 Bh/OH pada hari ke-6 dan nilai produktivitas tertinggi 91 Bh/OH pada hari ke-1 dan 3 pada pekerjaan pemasangan Dinding Bata Ringan Proyek Pembangunan rumah susun STAIN Kampus II Kendari. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dilapangan diantaranya Jumlah Tenaga kerja, Teknik Pemasangan Bata Ringan yang sulit, Disiplin Kerja, Jarak Material.
Peran Teknologi Informasi Dan Mekanisme Collaborative Governance Mendukung Penyelenggaraan Transportasi Berkelanjutan Di Provinsi Sulawesi Tenggara Maudhy Satyadharma; Hasmina Tari Mokui; Adris Ade Putra; Laode Muhammad Golok Jaya; Abdul Kadir; La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 3 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i3.59

Abstract

Penelitian ini ingin mengkaji dan menganalisis mengenai peran Teknologi Informasi dan Mekanisme Collaborative Governance dalam mendukung penyelenggaraan Transportasi Berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Tenggara.  Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dimana informan dipilih secara purposive yaitu menggunakan pertimbangan bahwa mereka memahami permasalahan dalam penyelenggaraan transportasi darat di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran dari Teknologi Informasi terhadap Kebijakan Transportasi berkelanjutan yaitu melakukan pengumpulan data, monitoring dan pengolahan data lebih mudah, efisien dan efektif serta mendorong pengambilan keputusan lebih akurat. Sedangkan peran dari mekanisme Collaborative Governance terhadap Kebijakan Transportasi berkelanjutan yaitu mendorong keterlibatan berbagai pihak, mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik karena masukan berbagai pihak serta mendorong keputusan yang lebih fleksibel dan responsivitas terhadap perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Penentuan Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten Konawe Utara Dengan Aplikasi Provincial / Kabupaten Road Management System (PKRMS) Kombinasi Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Tri Ade Putra; Adris Ade Putra; Try Sugiyarto Soeparyanto; Abdul Kadir; La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad; Ridwan Syah Nuhun
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 4 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i4.83

Abstract

Penetapan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Konawe Utara masih dipengaruhi oleh kepentingan politik, masalah keterbatasan anggaran, serta belum adanya analisis ilmiah yang digunakan dalam penentuan prioritas penanganan jalan. Penelitian ini bertujuan memperoleh urutan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Konawe Utara dengan menggunakan aplikasi Provincial / Kabupaten Road Management System (PKRMS), mengetahui urutan kriteria dan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Konawe Utara dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) serta kombinasi keduanya. Penelitian ini menggunakan Metode AHP dan Aplikasi PKRMS versi 1.4.6 dengan menggunakan 6 (enam) variabel yaitu Kondisi Jalan, Volume Lalu Lintas, Pengembangan Wilayah, Biaya, Aksesbilitas dan Kebijakan. Objek penelitian berupa 5 (lima) ruas jalan yang berada di Kabupaten Konawe Utara. Hasil urutan prioritas berdasarkan aplikasi PKRMS, metode AHP dan kombinasi keduanya secara berurutan sebagai berikut Jl.Pariama Jaya – Trans Todoloiyo (1,4,1), Jl. Bendungan Lamonae (3,5,2), Jl.Asera- Asemi Nunulai Raya (2,2,3), Jl. Pelabuhan Matarape Tambakua (4,1,4) dan Jl. Poros Awila – Tapunggaeya (5,3,5). Hasil analisis bobot kriteria dengan metode AHP yaitu kebijakan 23,6 %, Pengembangan Wilayah 22,5%, Aksesbilitas 22,1%, Kondisi Jalan 14,1%, Biaya 13,1% dan Volume Lalu Lintas 4,6%. Penggunaan aplikasi PKRMS dengan kombinasi metode AHP dinilai lebih optimal karena menggunakan data teknis yang bersumber dari survei dilapangan dan data non teknis yang merupakan pendapat dari stakeholder.