Peningkatan kebutuhan darah pada kasus kasus kegawatdaruratan di Indonesia teruatama di kota besar terus meningkat tidak disertai dengan peningkatan orang yang bersedia mendonorkan darahnya, sementara secara ilmiah tindakan donor darah tidak merugikan namun dapat turut meningkatkan kesehatan seseroang, namun sampai saat ini masih banyak orang yang belum mau melakukan donor darah. Metode penelitian adalah metode kuantitaf dengan desain cross-sectional menggunakan uji chi-squre. Populasi dalam penelitian ini adalah semua civitas akademika (mahasiswa dan dosen) STIKes Mayapada dan Karyawan Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang mendaftar pada kegiatan donor darah STIKes Mayapada dalam rangka kegiatan perayaan 17 Agustus 2024 STIKes Mayapada yang dirangkaikan dengan kegiatan lomba dan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dan donor darah. Sampel dari penelitian ini adalah semua yang mendaftar di undangan donor darah perayaan 17 Agustus 2024 STIKes Mayapada melalui link yang diedarkan dan datang ke lokasi donor darah di Kampus STIKes Mayapada (Total sampling=42 responden). Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh karekateristik responden mayoritas perempuan (61,9%), mayoritas dengan tingkat pendidikan SMA/SMK (57,1%), mayoritas pada kelompok usia 16-23 (50%). Dari hasil uji statistik diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan motivasi responden dalam melakukan donor darah dengan nilai p 0,000. Semakin baik pengetahuan seseorang tentang donor darah dan semakin tinggi motivasi seseorang untuk melakukan donor darah maka semakin tinggi pula kemauan untuk melakukan donor darah.