Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Penentuan Kadar Parasetamol Pada Obat Dan Jamu Tradisional Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv/Vis Tanjung Aryasa, I Wayan; Rahayu Artini, Ni Putu; Risky VA, Desak Putu; Dwi Aprilianti, Ni Kadek
Jurnal Media Sains Vol 2, No 1 (2018): JURNAL MEDIA SAINS
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.81 KB) | DOI: 10.36002/jms 3.v2i1.359

Abstract

ABSTRAKMaraknya jamu tradisional yang diedarkan di pasar pada daerah kota Denpasar membuat banyak orang beralih untuk mengkonsumsinya. Salah satu jenis jamu tradisional yang banyak dikonsumsi adalah jamu asam urat. Bahan kimia obat yang sering ditambahkan dalam jamu tradisional adalah parasetamol sebagai penghilang rasa nyeri. Menurut aturan pemerintah tidak diperbolehkan menambahkan bahan kimia obat pada jamu tradisional karena sangat berbahaya bagi masyarakat yang mengkonsumsi jamu asam urat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kandungan kadar parasetamol dalam jamu asam urat. Jamu asam urat yang digunakan pada penelitian ini yaitu 4 macam merek jamu asam urat yang di jual di kota Denpasar. Dengan kriteria jamu asam urat paling diminati masyarakat. Penelitian ini berhasil menentukan kandungan parasetamol pada obat dan jamu tradisional secara kuantitatif dan kualitatif dengan metode spektrofotometri. Metode pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu dengan melakukan pengenceran dan identifikasi kandungan parasetamol pada sampel obat dan jamu tradisional dan kemudian dilanjutkan dengan rancangan experimental dengan prinsip laboratoris in vitro untuk menguji kandungan parasetamol pada obat komersial dan jamu tradisional. Penentuan kadar parasetamol pada 2 jenis obat parasetamol memberikan hasil yang cukup akurat dengan nilai persen perolehan kembali yaitu 101,27% dan 100,17%. Sedangkan untuk penentuan senyawa parasetamol secara kuantitatif pada 4 sampel jamu tradisional asam urat juga memberikan hasil yang positif dengan adanya senyawa parasetamol yang ditunjukkan dengan nilai konsentrasi pada jamu tradisional yaitu 9,570 ppm; 45,690 ppm; 47,382 ppm dan 45,262 ppm.Kata kunci: Parasetamol, spektrofotometer UV-VisABSTRACT The rise of traditional herbs that are circulated in the Market in the area of Denpasar City make many people switch to consume them. One type of traditional herbal medicine that is widely consumed is herbal uric acid. Drug chemicals that are often added in traditional herbal medicine are paracetamol as a pain reliever. According to the rules of the government is not allowed to add medicinal chemicals to traditional herbal medicine because it is very dangerous for people who consume herbal uric acid. This study was conducted to determine the possibility of the content of paracetamol levels in herbal uric acid. Herbal uric acid used in this study are 4 kinds of brand uric acid herbs are sold around the city of Denpasar, with the criteria of herbal medicine pungku linu most popular community. In this research the determination of paracetamol content quantitative and qualitative with spectrophotometric method has been successfully done. To determine the level of paracetamol on 2 types of drug paracetamol gives a fairly accurate results with a percentage of re-acquisition of 101.27% and 100.17%. While for the determination of paracetamol compounds quantitatively on 4 samples of traditional herbal medicine uric acid also gives positive results in the presence of paracetamol compound which is indicated by the concentration value on traditional herbal medicine is 9.570 ppm; 45.690 ppm; 47.382 ppm and 45.262 ppm.Keywords: Paracetamol, UV-Vis spectrophotometer
KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN TUAK DESA SANDA KECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN BALI MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS Aryasa, I Wayan Tanjung; Artini, Ni Putu Rahayu; Vidika A., Desak Putu Risky; Hendrayana, I Made Dwi
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.837

Abstract

Alkohol adalah cairan transparan yang dapat diperoleh dari fermentasi karbohidrat dan ragi, muda menguap, dapat bercampur dengan air, eter atau kloroform.Salah satu minuman beralkohol adalah minuman yang yang pembuatannya masih tradisional adalah tuak. Tuak mengandung alkohol dengan kadar 4%. Konsumsi alkohol memiliki dampak besar dan kompleks pada penyakit kardiovaskular.Alkohol dapat merusak susunan saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan atau alkoholisme. Pada kadar yang tinggi melebihi 55% etanol dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian.Oleh karena itu perlu dikembangkan metode analisis kandungan alkohol yang sederhana dan selektif serta tidak memerlukan biaya yang mahal saat pengujian serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam mendapatkan hasilnya.Dalam penelitian ini dipilih metode kromatografi gas karena dengan metode ini proses analisis dilakukan cepat biasanya dalam hitungan menit, lebih efisien, resolusinya tinggi, sensitif, dapat mendeteksi dalam ukuran ppm (part per million) bahkan ppb (part perbillion). Uji lain yang menunjuang penelitian ini adalah uji kadarkeasaman dan uji organoleptik. Hasil dari kadar etanol pada minuman tuak aren adalah sebagai berikut 4,839%; 5,076%; 5,233%; 5,173%; 4,971%; 4,954% dan 4,927%.Sedangkan untuk nilai pH pada tuak yang berhubungan dengan kadar keasaman diperoleh nilai pH rata-rata sebesar 4. Sedangkan dari hasil uji organoleptik, tuak aren yang paling disukai baik dari segi rasa, warna, dan aroma adalah tuak aren dengan waktu penyimpanan pada hari pertama.
PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR Vidika A., Desak Putu Risky; Artini, Ni Putu Rahayu; Aryasa, I Wayan Tanjung
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1050

Abstract

Sumber air di daerah Br. Suwung Batan Kendal sebagian besar berasal dari sumur bor yang kemudian digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah milik penduduk dan memberikan informasi awal tentang kualitas air tanah yang tinggal disekitar daerah Banjar Suwung Batan Kendal. Pemeriksaan kualitas air tanah meliputi pemeriksaan parameter fisika antara lain suhu dan TDS serta parameter kimia antara lain pH, kesadahan, dan alkalinitas. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 16 Tahun 2016, air tanah di wilayah Banjar Batan Kendal, Desa Suwung Kangin, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar dapat digolongkan ke dalam baku mutu kelas I, yaitu air yang diperuntukkan dapat digunakan untuk bahan baku air minum, karena parameter fisika (suhu dan TDS) dan kimia (pH, kesadahan, dan alkalinitas) yang diuji berada di bawah ambang batas maksimum yang diijinkan, namun jika dibandingkan dengan PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air tanah di wilayah Banjar Batan Kendal tidak layak diperuntukkan untuk air minum karena parameter fisika berupa kadar TDS (Total Dissolve Solid) telah melebihi batas maksimum yang diijinkan, yaitu 500 mg/L.
IDENTIFICATION OF CYCLAMATE ON BRANDED AND UNBRANDED BUBLE DRINK IN DENPASAR CITY Ayu Saka Laksmita W; Ni Putu Widayanti; Desak Putu Risky VA
Jurnal Riset Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): MAY 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.023 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v10i1.6626

Abstract

Bubble drink is a drink that is on the rise at this time. This drink is liked by many people Bubble drink is a drink that is on the rise at this time. This drink is liked by many people because it has a sweet taste. To create a sweet taste, there are usually 2 kinds, namely natural and artificial sweeteners. Cyclamate is a type of artificial sweetener that is 30 times sweeter than sucrose. The side effects of artificial sweeteners if consumed in excessive amounts can pose a danger to human health. Among other things, it can cause urinary tract cancer and migraines. This study aims to qualitatively identify cyclamate content in bubble drinks circulating in the city of Denpasar. The total number of samples was 30 samples of bubble drinks. This research method is a descriptive study with purposive sampling, the results of the data analysis are presented in tabular form without data processing. Sample identification is done by qualitative test. The test results showed that 20 of the samples of bubble branded drinks and 10 of the samples of unbranded bubble drinks were safe from cyclamate sweetener content.
ANALISIS KADAR LAKTOSA DAN ASAM LAKTAT DENGAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPH (HPLC) DAN KADAR ETANOL DENGAN GAS CHROMATOGRAPH (GC) PADA KRIM KEFIR Ni Putu Rahayu Artini; I Wayan Tanjung Aryasa; Desak Putu Risky Vidika A
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 6 No 2 (2018): Volume 6, Nomor 2, 2018
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.973 KB)

Abstract

ABSTRAK: Krim kefir memiliki rasa, warna, dan konsistensi yang menyerupai yoghurt namun tekstur krim kefir lebih encer. Gumpalan susunya lebih lembut, dan memiliki aroma khas yeast. Krim kefir mempunyai efek yang baik untuk kesehatan, seperti mengontrol metabolisme kolesterol, sebagai probiotik, antitumor, antibakteri, antijamur, dan lain-lain. Krim kefir pada penelitian ini dibuat dari proses fermentasi antara bakteri grain kefir dengan susu plain murni, dimana pada penelitian ini dilakukan proses variasi waktu fermentasi yaitu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Berdasarkan hasil analisis variasi waktu fermentasi berpengaruh terhadap sifat kimia krim kefir, yaitu secara keseluruhan, baik FI, FII, dan FIII memiliki penampakan berupa cairan kental dan konsistensi homogen. Variasi waktu fermentasi berpengaruh terhadap sifat kimia krim kefir yaitu, penurunan kadar laktosa, kadar asam laktat, dan kadar alkohol. Pada penelitian ini waktu fermentasi terbaik adalah 24 jam (FI) sehingga menghasilkan krim kefir dengan kadar asam laktat 0,37%, kadar alkohol 0,05%, dan kadar laktosa 6,04% Kata kunci : krim kefir, fermentasi, kadar asam laktat, kadar alkohol, dan kadar laktosa. ABSTRACT: Cream kefir has a taste, color, and consistency that resembles yogurt but cream kefir texture is thinner. The lumps of the milk are softer and have a distinctive yeast scent. Cream kefir has good effects on human health, such as controlling cholesterol metabolism, as probiotics, antitumor, antibacterial, antifungal, and others. Cream of kefir in this research is made from fermentation process between grain kefir bacteria with pure plain milk, which in this research is processed variation of fermentation time is 24 hours, 48 hours, and 72 hours. Based on the result of analysis of fermentation time variation effect on physical properties of kefir cream, that is, overall, each FI, FII, and FIII has the appearance of thick fluid and homogeneous consistency. The variation of fermentation time affects the chemical properties of cream kefir cream, namely, decreasing lactose levels, lactic acid levels, and alcohol content. In this study, the best fermentation time was 24 hours (FI) to produce cream kefir with a 0.37% of lactic acid, 0.05% of alcohol content, and lactose content of 6.04%.
INVENTARISASI EMISI SUMBER BERGERAK DARI TRANSPORTASI LAUT (NON-ROAD) DI WILAYAH PESISIR KOTA DENPASAR Desak Putu Risky V.A; I Wayan Arthana; I Wayan Budiarsa Suyasa
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) Vol 9 No 1 (2015)
Publisher : Master Program of Environmental Science, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.913 KB) | DOI: 10.24843/EJES.2015.v09.i01.p02

Abstract

The development of marine transportation in Denpasar City followed by increasing number of visiting tourists who came to Denpasar City. This situation will contribute to air pollution problems. The purpose of this study was to determine the emission load produced by sea transportation in Denpasar City and the distribution of emissions gases such as NOx, SOx, HC, PM10, CO and CO2.Emission load calculations based on the guidelines of the EMEP Corinair Guidebook using Tier 3, which the emission factors used refer to the CORINAIR GB 2013 1.A.3.d. The results showed a total emission load from non-road mobile sources of marine transportation in the Denpasar city such as NOx is 14,583.69 tons/year, SOx by 85.49 tons/year, HC by 746.05 tons/year, PM10 at 503.53 tons/year, CO at 123,123.58 tons/year, and CO2 of 1,457,909.95 tons/year. Distribution of the source of pollutants mapped using GIS (Geographic Information System) shows that the emission load of NOx, SOx, HC and PM10 are likely identical, which mostly distributed around Benoa Port, but CO2 and CO have different patterns . The pattern of distribution of NOx, SOx, HC, and PM10 with the highest intensity follows the contours of the ships from Benoa Port. CO gas distribution pattern follows the contours of the ship from the Serangan Port and Sanur Port, CO2 gas distribution pattern almost evenly in almost all flow well from the Serangan Port, Sanur Port and Benoa Port
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Pengunjung Wisata Pantai di Bali Selatan dalam Membuang Sampah Masker Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi; Ayu Saka Laksmita-W; Ni Putu Widayanti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.609-614

Abstract

Penerapan new normal di Bali juga berimbas pada sector pariwisata, dengan adanya Surat Edaran Gubernur Nomor 15 Tahun 2021   Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Corona Virus Disease 2019 dalam tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali, objek wisata di Bali termasuk pantai mulai dibuka dengan kapasitas pengunjung 50% dan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Penggunaan masker merupakan bagian dari protocol kesehatan yang wajib digunakan dalam masa Pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 memberikan masalah baru bagi lingkungan terbukti dengan banyak ditemukannya masker, baik masker medis (single use) maupun masker non medis di tempat umum. Penemuan masker yang dibuang di sembarang tempat, terutama di daerah wisata pantai merupakan hal yang biasa kita temui akhir-akhir ini. Hal ini memiliki dampak negatif bagi lingkungan pesisir pantai dalam jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku pengunjung pantai dalam membuang sampah masker di pantai yang ada di wilayah Bali Selatan. Tempat penelitian adalah di objek wisata pantai di daerah Bali Selatan antara lain Pantai Biaung, Pantai mertasari, Pantai Matahari Terbit, Pantai Karang, Pantai Sindhu, Pantai Segara Ayu, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Cemongkak, Pantai Dreamland dan Pantai Balangan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study dengan sampel berjumlah 400 orang. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik Somers’d.  Penelitian menemukan bahwa para pengunjung pantai memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (45 %) dalam memahami dampak pembuangan sampah masker terhadap pariwisata pantai dan sebanyak 35% pengunjung berperilaku baik dalam membuang sampah masker di pantai. Analisis bivariate menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan pengunjung pantai dengan perilaku membuang sampah masker di objek wisata pantai di wilayah Bali SelatanABSTRACTThe implementation of the new normal in Bali also has an impact on the tourism sector, with the Governor's Circular Letter Number 15 of 2021 concerning the Implementation of the Corona Virus Disease 2019 Community Activity Restrictions (PPKM) in the new era of life in the Bali Province, tourist attractions in Bali including beaches began to open with 50% visitor capacity and implement strict health protocols. The use of masks is part of the health protocol that must be used during the COVID-19 pandemic. The COVID-19 pandemic has created new problems for the environment as evidenced by the discovery of many masks, both medical masks (single use) and non-medical masks in public places. The discovery of masks that are thrown away everywhere, especially in coastal tourist areas is something that we usually encounter these days. This has a negative impact on the coastal environment in the long run. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and behavior of beach visitors in disposing of mask waste on beaches in the South Bali region. The research sites are in beach attractions in the South Bali area, including Biaung Beach, Mertasari Beach, Sunrise Beach, Karang Beach, Sindhu Beach, Segara Ayu Beach, Kuta Beach, German Beach, Cemongkak Beach, Dreamland Beach and Balangan Beach. This study used a cross sectional study design with a sample of 400 people. Data were analyzed using univariate analysis and bivariate analysis with Somers'd statistical test. The study found that beach visitors had a fairly good level of knowledge (45%) in understanding the impact of mask waste disposal on beach tourism and as many as 35% of visitors behaved well in disposing of mask waste on the beach. Bivariate analysis shows a very significant relationship between the knowledge level of beach visitors and the behavior of disposing of mask waste at beach attractions in the South Bali region.
PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH JARUM TUJUH BILAH Pereskia bleo K. SECARA IN VITRO Ni Putu Widayanti; Ayu Saka Laksmita W; Desak Putu Risky Vidika A
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 1 (2022): BIOMA
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v7i1.19022

Abstract

Buah jarum tujuh bilah Pereskia bleo K. merupakan salah satu tanaman yang masih terbatas pemanfaatannya di bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan ekstrak buah jarum tujuh bilah secara in vitro. Sampel buah jarum tujuh bilah dicucidengan bersih kemudian dihaluskan dan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sehingga diperoleh ekstrak etanol. Skrining fitokimia dilakukan untuk mendeteksi kandungan metabolit sekunder. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) yaitu dengan konsentrasi 0,02; 0,04; 0,06; 0,08; dan 0,10 mg/mL. Berdasarkan hasil uji skrining fitokimia, ekstrak etanol buah jarum tujuh bilah mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah jarum tujuh bilah memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dengan nilai IC50 sebesar 197,21 ppm. Kata Kunci : antioxidan, skrining fitokimia, DPPH, Pereskia bleo K.  
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN HEMATOKRIT (Hct) PADA PETANI SAYUR PENGGUNA PESTISIDA DI DESA GUBUG KECAMATAN TABANAN KABUPATEN TABANAN I Made Dwi Hendrayana; Ni Putu Rahayu Artini; Desak Putu Risky Vidika
JURNAL WIDYA BIOLOGI Vol 11 No 2 (2020): Widya Biologi
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/widyabiologi.v11i2.1031

Abstract

Pestisida adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama.Keracunan akibat terpapar pestisida dapat menyebabkan bentuk abnormalitas padaprofil darah pada petani seperti hemoglobin dan hematokrit. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct) petani sayur penggunapestisida di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Rancanganpenelitian ini adalah rancangan deskriptif yaitu menampilkan nilai rata-rata hasilpengujian dan standar deviasi. Pengambilan darah dilakukan pada 30 petani sayurlaki-laki dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa random sampling.Kadar hemoglobin dan hematokrit diukur dengan alat Hematologi Analyzer. Dari hasilpenelitian didapatkan bahwa kadar rata-rata Hb petani sayur pengguna pestisida diDesa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan sebesar 13,5 ± 0,1 g/dl, dansebanyak 11 orang (36,7%) menderita anemia. Kadar rata-rata hematokritnya sebesar39,8 ± 0,2%, dengan sebanyak 12 orang (40%) dengan kadar yang rendah. Simpulanbahwa sebanyak 36,7% petani sayur pemakai pestisida di Desa Gubug, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan menderita anemia dan sebanyak 40% menderita kadarhematokrit (Hct) yang rendah.
KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN TUAK DESA SANDA KECAMATAN PUPUAN KABUPATEN TABANAN BALI MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS I Wayan Tanjung Aryasa; Ni Putu Rahayu Artini; Desak Putu Risky Vidika A.; I Made Dwi Hendrayana
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.837

Abstract

Alkohol adalah cairan transparan yang dapat diperoleh dari fermentasi karbohidrat dan ragi, muda menguap, dapat bercampur dengan air, eter atau kloroform.Salah satu minuman beralkohol adalah minuman yang yang pembuatannya masih tradisional adalah tuak. Tuak mengandung alkohol dengan kadar 4%. Konsumsi alkohol memiliki dampak besar dan kompleks pada penyakit kardiovaskular.Alkohol dapat merusak susunan saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan atau alkoholisme. Pada kadar yang tinggi melebihi 55% etanol dapat menyebabkan keracunan bahkan kematian.Oleh karena itu perlu dikembangkan metode analisis kandungan alkohol yang sederhana dan selektif serta tidak memerlukan biaya yang mahal saat pengujian serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam mendapatkan hasilnya.Dalam penelitian ini dipilih metode kromatografi gas karena dengan metode ini proses analisis dilakukan cepat biasanya dalam hitungan menit, lebih efisien, resolusinya tinggi, sensitif, dapat mendeteksi dalam ukuran ppm (part per million) bahkan ppb (part perbillion). Uji lain yang menunjuang penelitian ini adalah uji kadarkeasaman dan uji organoleptik. Hasil dari kadar etanol pada minuman tuak aren adalah sebagai berikut 4,839%; 5,076%; 5,233%; 5,173%; 4,971%; 4,954% dan 4,927%.Sedangkan untuk nilai pH pada tuak yang berhubungan dengan kadar keasaman diperoleh nilai pH rata-rata sebesar 4. Sedangkan dari hasil uji organoleptik, tuak aren yang paling disukai baik dari segi rasa, warna, dan aroma adalah tuak aren dengan waktu penyimpanan pada hari pertama.