Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Kadar Ampas Tahu Pada Pakan Ikan Gabus Channa gachua Terhadap Kadar Albumin Daging Jefri Permadi; Dhuta Sukmarani; Mudiyono Mudiyono
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v5i1.3427

Abstract

The need for medical albumin is currently at 91%, which is relatively expensive price of albumin causes many people to switch to a cheap source of albumin of snakehead fish. This led to the exploitation of snakehead fish on a large scale so that the fish populations in natural will experience deterioration. Until now, the snakehead fish has not been cultivated by farmers because the fish is not a commodity featured and high production costs of the feed sector. Meanwhile, the potential for additional material feed nutrients are available quite easily and cheaply from the waste tofu. Utilization of bagasse as a mixture of snakehead fish feed can be an alternative to reduce the cost of the feed without reducing the quality of fish in terms of content snakehead fish albumin. In addition, tofu is used as dietary supplement of snakehead fish is expected to reduce the rate of environmental pollution caused by waste agricultural products. The method was used in this research is experimental. Snakehead fish is reared for 17 days with one control and four treatments of feed that is, commercial feed with a mixture of 20%, 40%, 50% and 70% tofu waste. After 17 days of snakehead fish from each treatment were analyzed its albumin levels. The data analysis using regression and correlation to determine the relationship between the treatments of feed against the observed variables. Results of regression and correlation analysis shows that administration of tofu waste in different concentrations has no effect on the feed exhibited significantly to weight and body length of the fish, the oxygen content, pH, water temperature, weight of the test sample and albumin levels in fish flesh. But the determinant of constant value shows that there is one variable that have relevance to the treatment. Based on Pearson correlation test, it is known that high levels of tofu waste given to the feed associated with increased levels of albumin catfish at each treatment. The highest levels of snakehead fish albumin is 4,835 g/100 g of fish meat on the treatment of 70% tofu waste out on feed, while the lowest levels of albumin is contained in the 2286 control treatment that is 0% tofu waste to the snakehead feed.
Korelasi Antara Kecerdasan Naturalis dengan Kesadaran Lingkungan Siswa SD IT Muhammadiyah Bandongan Magelang Dhuta Sukmarani; Ahmad Syarif; Kuncoro Dwi Pamungkas; Denok Maya Syarifah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.466 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasar realita bahwa kesadaran lingkunganmenjadi hal yang sangat penting untuk pemanfaatan berkelanjutansumber daya alam. Selain itu, adanya dugaan bahwa kecerdasannaturalis dalam diri siswa khususnya, berhubungan erat dengankesadaran lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukandengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kecerdasannaturalis dengan kesadaran lingkungan pada siswa SD ITMuhammadiyah Bandongan Magelang dan mengetahui kontribusikecerdasan naturalis terhadap kesadaran lingkungan lingkungansiswa SD IT Muhammadiyah Bandongan Magelang. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-postfacto yangberjenis korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswaSD IT Muhammadiyah Bandongan Magelang sejumlah 360 siswa.Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling, yaitusiswa kelas III dan kelas V SD IT Muhammadiyah BandonganMagelang berjumlah 31 siswa. Data kecerdasan naturalis dankesadaran lingkungan diambil menggunakan angket. Uji coba angketkecerdasan naturalis diperoleh 21 item valid dengan nilai reliabilitas0,742, sedangkan uji coba angket kesadaran lingkungan diperoleh 11item valid dengan nilai reliabilitas 0,715. Teknik analisis data yangdigunakan adalah analisis korelasi Pearson Product Moment denganbantuan software SPSS. Hasil analisis data menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 yang berarti terdapat korelasi yang positif dan signifikanantara kecerdasan naturalis dengan kesadaran lingkungan. Selain itu,nilai korelasi Pearson Product Moment 0,674 menunjukkan bahwaterdapat korelasi yang tinggi antara kecerdasan naturalis dengankesadaran lingkungan. Korelasi tersebut memiliki arti bahwa semakintinggi kecerdasan naturalis siswa, maka semakin tinggi pulakesadaran lingkungan siswa, begitu juga sebaliknya. Sumbanganefektif yang diberikan oleh variabel kecerdasan naturalis terhadapvariabel kesadaran lingkungan adalah sebesar 45,4 % dan sisanyasebesar 54,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pendampingan Usaha Pembenihan Lele untuk Meningkatkan Keterampilan Santri dan Pendapatan Pondok Pesantren Luqman Al Hakim Jefri Permadi; Ana Rochvita; Dhuta Sukmarani; Rachmat Subarkah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.607 KB)

Abstract

Ilmu pengetahuan secara umum selalu dibutuhkan untuk mendukung dakwah yang dilaksanakan oleh pondok pesantren (PONPES). PONPES juga harus dapat mandiri dari segi ekonomi agar dapat mengembangkan ilmu agamanya. PONPES Luqman Al Hakim Magelang merupakan lembaga yang mulai merintis usaha dan fasilitas praktis bisnis berupa kolam pembenihan lele. Namun karena keterbatasan kemampuan SDM dalam pengelolaan usaha tersebut, maka dibutuhkan pendampingan secara intensif untuk meningkatkan keterampilan guru dan santri agar dapat mengelola usaha tersebut secara mandiri. Tujuan dari program ini adalah menciptakan guru-guru PONPES yang tidak hanya ahli di bidang agama, namun juga menguasai bidang ekonomi melalui usaha pembenihan lele. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan santri dalam berwirausaha, sehingga mereka memiliki bekal pengetahuan berwirausaha sebagai modal berharga dalam menerapkan ilmu agama ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Program pendampingan ini dilaksanakan secara intensif selama satu semester dan diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan hingga PONPES mampu memiliki kemandirian ekonomi dan mapan. Sasaran pelaksanaan program ini meliputi 5 orang guru dan 20 orang santri kelas 1 dan 2 tingkat MA dari PONPES Luqman Al Hakim Magelang. Pelaksanaan program ini meliputi penyuluhan metode penetasan larva lele dan pendampingan praktek dengan beberapa tahapan, yaitu seleksi induk, penyiapan media pemijahan, pemijahan, penetasan, perawatan larva, pemberian pakan dan pengecekan kesehatan, penjualan, serta perawatan induk. Hasil yang diperoleh selama satu semester atau dua siklus penetasan, yaitu mengalami peningkatan jumlah bibit lele yang ditetaskan dan dijual ke petani pembesaran. Selain itu, guru dan siswa PONPES terlihat lebih mandiri dalam pengelolaan pada siklus kedua penetasan, juga telah memiliki kemampuan memilih calon induk yang baik guna penambahan calon induk.
Pengaruh model science, environment, technology, society (sets) terhadap pengembangan kecerdasan interpersonal siswa kelas IV pada pembelajaran IPA Siti Nur Azizah; Kun Hisnan Hajron; Dhuta Sukmarani
Borobudur Educational Review Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bedr.8771

Abstract

Intelligence develops according to the environment that influences an individual. Then it is this intelligence that makes the difference between one individual and another. This intelligence is important in life because basically humans cannot live alone. Humans are social creatures who are always in contact with other people. Relationships with people around, of course, communicate with each other which is the basis for interaction between individuals because basically communication is very intertwined with interpersonal relationships. However, it is unfortunate that children's interpersonal intelligence is still very low, due to a lack of interaction with peers, teachers, and the environment, so they feel isolated. People who are belittled have negative characteristics such as being aggressive, difficult to cooperate with, and a lack of sympathy and empathy. That way it is necessary to do a research in order to improve and realize preventive efforts. The purpose of this study was to implement the Science, Environment, Technology, Society (SETS) model for the development of interpersonal intelligence in grade IV students in science learning. The research method used in this study was quantitative with a pre-experimental approach with fourth grade students at Balerejo State Elementary School. Based on the results of the research and discussion, students must establish good relationships with other people, have a sense of empathy and sympathy and be able to maintain good friendships with friends. That way, it is highly recommended for teachers to develop interpersonal intelligence by applying model sets.