Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PERENCANAAN PENAMPUNGAN AIR BERSIH DI DESA CIGADUNG KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES: PERENCANAAN PENAMPUNGAN AIR BERSIH DI DESA CIGADUNG KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES Suci Dwi Wahyuni; Wahidin Wahidin; Wahudin Diantoro
Infratech Building Journal Vol. 1 No. 02 (2020): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih sangat dibutuhkan oleh manusia, apalagi dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan air bersih juga meningkat. Kabupaten Brebes merupakan sebuah kabupaten dengan kawasan permukiman yang sangat berkembang. Diantaranya yaitu Desa Cigadung. Penduduk Desa Cigadung pada tahun 2020 berjumlah 6027. Penduduk di desa ini kesulitan untuk mendapatkan pelayanan air bersih. Program prioritas pemerintah untuk mencapai usaha tersebut diantaranya adalah pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana. Lebih lanjut, pembangunan sarana dan prasarana penampungan air bersih merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu tidak adanya penampung air bersih di desa, sehingga perlu direncanakan penampungan air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Cigadung, Kecamatan Brebes, kabupaten Brebes. Lokasi Penelitian dalam penelitian ini yaitu Desa Cigadung, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan air bersih di Desa Cigadung yang berpenduduk 6027 jiwa yaitu 18.081 Liter/hari, dengan demikian untuk memenuhi jumlah kebutuhan air bersih dalam sehari Desa Cigadung membutuhkan bak penampung / tandon sebesar 3 buah dengan ukuran tampung masing-masing 2000 liter dapat diisi 3 kali. Untuk pembuatan penampung air dengan ukuran 2000 Liter dapat menghabiskan biaya sekitar Rp. 8.064.000/penampung.
Model Analisis Pelaksanaan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) dan Metode Crashing (Study Kasus pada Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jalan Kebandingan – Gembongdadi, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal) Dede Irawan; Wahidin Wahidin; Abdul Latif Nurdin; Abdul Khamid; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 1 No. 02 (2020): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v1i02.1347

Abstract

Manajemen konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang sangat mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu aspek yang ditinjau dari kajian manajemen konstruksi dalam kaitan percepatan pelaksanaan pekerjaan pada ruas Jalan Kebandingan - Gembongdadi adalah sistem lembur (penambahan jam kerja), dan juga dengan sistem penambahan tenaga kerja. Langkah efisiensi dalam suatu proyek merupakan modal dalam pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan jalan penentuan peralatan yang tepat serta penggunaan biaya dan waktu terampil dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan suatu proyek. Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Dengan adanya keterbatasan tenaga kerja, maka alternatif yang biasa digunakan untuk menunjang percepatan aktivitas adalah dengan menambah jam kerja, dan penambahan tenaga kerja sehingga berpengaruh pada biaya total proyek. Untuk mengetahui hal ini perlu dipelajari tentang jaringan kerja yang ada, dan hubungan antara waktu dan biaya. Hal tersebut disebut sebagai analisis pertukaran waktu dan biaya (time cost trade off analysis). Hasil dari penelitian model analisis cpm dan crashing pekerjaan peningkatan jalan Kebandingan – Gembongdadi pada perhitungan waktu normal membutuhkan 45 hari kerja dengan biaya langsung Rp 1,104,231,473.69 dan setelah dilakukan percepatan (crash), maka pekerjaan menjadi 39 hari dengan biaya langsung Rp. 1,116,857,071.82. Dengan adanya percepatan tersebut peningkatan pekerjaan kurang signifikan hanya saja dapat mengurangi deviasi keterlambatan proyek.
Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Saphire Regency Desa Pulosari Kecamatan Brebes Sultoni Sultoni; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Abdul Khamid; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1348

Abstract

Kondisi drainase yang ada di perumahan Sapphire Regency saat ini masih kurang baik secara keseluruhan. Ini terbukti dengan masih banyaknya endapan sampah dedaunan. Pembangunan yang terus meningkat dan kurang ditunjang dengan kelengkapan fasilitas penunjangnya seperti halnya saluran drainase menyebabkan permasalahan genangan yang terjadi ketika musim hujan. Sehingga perlu adanya suatu perencanaan saluran drainase yang baik. Penelitian ini merupakan Perencanaan Sistem Jaringan Drainase dengan sistem pengukuran lapangan yang dilakukan pada Perumahan Sapphire Regency Pulosari, Kecamatan Brebes. Perencanaan dilakukan dengan cara melakukan analisis perhitungan terhadap data Cross Section dan Data curah hujan sehingga didapat dimensi saluran drainase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Periode ulang yang dipakai pada perencanaan saluran drainase Jalan di Perumahan Sapphire Regency adalah kala ulang 8 tahun. Hasil dari analisis curah hujan adan analisis buangan air kotor rumah tangga dapat besarnya debit pada saluran drainase adalah 0,1885 m3 /detik, Dari hasil perencanaan saluran drainase pada Perumahan Sapphire Regency didapatkan dimensi saluran ekomonis untuk saluran drainase dengan lebar dasar B = 0,3 m dan tinggi air h = 0,293 m dengan tinggi jagaan w = 0,2 m.
Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Akibat Volume Kendaraan pada Perkerasan Rigid di Ruas Jalan Pantura Tegal - Pemalang Kabupaten Tegal M. Gilang Alfarizi; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Yulia Feriska; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1349

Abstract

Volume lalu-lintas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kerusakan jalan. Perkerasan rigid umumnya dipakai pada jalan yang memiliki lalu lintas cukup padat. Dengan jumlah kendaraan yang semakin bertambah dimungkinkan jalan akan mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh volume jenis kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan dan hubungan volume jenis kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan pada perkerasan rigid. Sehingga dapat diprediksikan lebih awal nilai kerusakan jalan yang akan terjadi. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis volume kendaraan dan tingkat kerusakan jalan dengan metode regresi. Yaitu untuk mendapatkan fungsi hubungan tersebut dengan nilai R² (koefisien determinasi) yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan variasi volume jenis kendaraan terhadap perubahan nilai kerusakan jalan. Penelitian ini dilakukan di ruas Jalur Pantura Tegal – Pemalang. Terdapat hubungan antara volume jenis kendaraan dengan nilai kerusakan jalan. Dengan hasil R² = 0,892 menunjukkan kerusakan jalan yang di pengaruhi volume jenis kendaraan ringan dan kendaraan berat memiliki presentase sebesar 89,2 %. Dengan hasil persamaan kendaraan berat (X2) dan nilai kerusakan jalan (Y) yaitu Y = 0,27 X2 + 8,887. Dari persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.. Koefisien regresi X2 (a) = 0,27, artinya kendaraan berat sebesar 100 kend/hari akan menambah tingkat kerusakan jalan sebesar 27, kontanta (c) = Apabila tidak ada kendaraan yang melewati suatu ruas jalan, jalan akan mengalami kerusakan jalan sebesar 8,887.
Studi Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Puskesmas Kedungbanteng dengan Metode Analisa Bow, SNI, dan Lapangan Samsul Fuaddi; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Abdul Khamida; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1350

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi, perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken) maupun analisa SNI (Standarisasi Nasional Indonesia). Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan analisa mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak terlepas dari analisa BOW dan SNI. Metode penelitian dalam melakukan analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu dengan BOW, SNI dan Metode Perhitungan Kontraktor. Dari perhitungan masing-masing analisa rencana anggaran biaya yang ada, didapat perbandingan rencana anggaran biaya antara metode BOW, SNI dan Metode Perhitungan Lapangan. Rencana anggaran biaya yang ekonomis dengan menggunakan Metode Perhitungan Lapangan yaitu sebesar Rp.104.192,00, sementara hasil analisa rencana anggaran biaya BOW yaitu sebesar Rp. 222.444,00, sedangkan analisa rencana anggaran biaya SNI yaitu sebesar Rp.127.450,00.
Studi Tentang Kenyamanan Pejalan Kaki terhadap Pemanfaatan Trotoar di Kota Tegal (Studi Kasus Jalan RA Kartini Kota Tegal) Bayu Syah Pangestu; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Abdul Khamid; Wahudin Diantoro
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1351

Abstract

Hasil yang diperoleh dari perhitungan analisis deskriptif persentase, (dalam 4 zona pengambilan sampel populasi) mengenai persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan yang ditinjau dari, faktor umum dengan jumlah skor 1460 menghasilkan 48,67% tergolong kriteria kurang baik, faktor keamanan dengan jumlah skor 1263 menghasilkan 50,52% tergolong kriteria kurang baik, dan faktor kelengkapan fasilitas penunjang dengan jumlah skor 914 menghasilkan 45,07% tergolong kriteria kurang baik. Dari seluruh faktor tersebut dengan responden sebanyak 100 pejalan kaki dan total menunjukkan bahwa dalam pemanfaatan jalur trotoar pada jalan Jalan R.A. Kartini Kota Tegal adalah dengan nilai skor 48,49% dan tergolong dalam kriteria kurang baik. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh faktor merupakan unsur-unsur pokok yang menunjang rasa kenyamanan pejalan kaki dalam pemanfataan jalur trotoar Jalan R.A. Kartini Kota Tegal.
Analisis Dampak Kerusakan Jalan terhadap Pengguna Jalan dan Lingkungan di Ruas Jalan Pebatan - Rengaspendawa Brebes Ichwan Nabawi; Wahidin Wahidin; Yulia Feriska; Wahudin Diantoro; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan adalah prasarana yang berperan sangat penting pada sektor perhubungan karena jalan merupakan akses dari satu tempat ke tempat yang lain. Pertumbuhan perekonomian pada suatu daerah tertentu diikuti dengan pertumbuhan angka kendaraan yang semakin meningkat. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan volume kendaraan suatu jalan melebihi dari rencana volume kendaraan yang sudah di perhitungkan. Kepadatan lalu lintas yang berada pada jalur kelas III di kabupaten Brebes menyebabkan kerusakan pada jalan yang dilewati. Kerusakan jalan dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti kualitas aspal yang tidak sesuai rencana, kapasitas kendaraan yang melebihi kapasitas rencana, beban angkutan barang yang berlebihan, perawatan dan penanganan kerusakan jalan yang lambat serta drainase pada jalan juga dapat mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati kondisi perkerasan jalan yang telah rusak dan memberikan kuesioner serta wawncara langsung untul mendapatkan jawaban dari dampak yang paling berpengaruh bagi pengguna jalan dan mmasyarakat sekitar akibat kerusakan jalan. Selain itu juga guna untuk melakukan perencanaan overlay peneliti ini menggunakan Metode Analisis Kompon 1987.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh jenis kerusakanya adalah kegemukan (bleeding), amblas, retaksambungan, beda tinggi badan jalandan bahu jalan, tambalan, dan lubang. Overlay dilakukan untuk mengurangi dampak yang diakibatkan oleh kerusakan jalan tersebut. Tebal lapis tambahan (overlay) adalah 5,5 cm dengan masa layanan selam 5 tahun.
Pengaruh Genangan Air terhadap Kinerja Campuran Perkerasan Aspal di Kota Tegal (Studi Kasus Ruas Jalan Kelurahan Kaligangsa) Ahmad Fauzi; Abdul Khamid; Wahidin Wahidin; Dwi Denny Apriliano; Wahudin Diantoro
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1359

Abstract

Di Indonesia ada banyak jalan yang sering terjadi genangan air yang disebabkan karena terendam air hujan, seperti banyak yang terjadi pada sekitar kita, genangan air sering menyebabkan rusaknya perkerasan jalan, utamanya lapisan aus pada perkerasan jalan (AC-WC). Dengan adanya masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan tingkat kekuatan lapisan aspal serta tingkat keawetan campuran laston (AC-WC) jika terendam oleh air hujan. Jika persiapan serta pengujian mendapatkan hasil yang sesuai dengan syarat dari segi bahan,agregat maupun aspal sampai dengan menentukan gradasi campuran AC-WC. Kemudian melakukan pengujian dengan metode Marshall yang bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum (KAO). Setelah itu dilakukan perendaman terhadap air hujan dengan melakukan waktu perendaman yang bervariasi guna memperoleh perbandingan dari nilai stabilitasnya. Pada tahap ke-1 pengujian didapatkan hasil kadar aspal optimum 5,73%. Pada hasil pengujian nilai stabilitas megalami peningkatan dari kadar aspal 4.0% hingga 5.0% serta stabilitas mengalami penurunan setelah kadar aspal ditambahkan hingga 6.0%, nilai flow,VMA, VFB, MQ juga mengalami peningkatan bersamaan dengan bertambahnya kadar aspal, sementara itu nilai VIM semakin mengalami penurunan dengan ditambahkannya kadar aspal. Pada pengujian tahap yang ke-II mengenai waktu perendaman yang dimodifikasi dihasilkan nilai stabilitas kekuatan serta keawetan campuran laston mengalami penurunan seiring dengan ditambahankannya variasi lamanya waktu perendaman pada sampel contoh penelitian.
Strategi Pengembangan Jaringan Transportasi Darat Kabupaten Brebes Saeful Amin; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1361

Abstract

Sejalan dengan pengembangan kawasan perkotaan Kabupaten Brebes, maka dipandang perlu untuk memaksimalkan pemanfaatan jaringan jalan yang tersedia agar dapat digunakan secara maksimal dalam mendukung pengembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kondisi jaringan jalan dikawasan perkotaan Kabupaten Brebes yang memiliki kawasan potensi sumber daya alam, menemukan strategi pengembangan jaringan trasportasi darat untuk menunjang distribusi hasil produksi pada kawasan perkotaan Kabupaten brebes. Penelitian ini dilakukan pada Tiga Kecamatan yang masuk wilayah perkotaan Kabupaten brebes yaitu Kecamatan ketanggungan, Kecamatan Larangan dan kecamatan Bulakamba. Data dianalisis dengan menggunakan Metode Location Quotient (LQ) untuk mengetahui pontesi wilayah, dan Metode Analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangan jaringan jalan perkotaan Kabupaten Brebes. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa prasarana transportasi di Kabupaten brebes khususnya wilayah perkotaan jaringan jalan Kecamatan ketanggungan memiliki panjang total jalan 43,22 km dengan kondisi jalan baik sepanjang 20,15 km, sedang sepanjang 11,44 km, rusak ringan 4,5 km dan rusak berat 7,13 km. Berdasarkan hasil analisis LQ matriks potensi wilayah perkotaan menurut jenis tanaman pangan, perkebunan dan ternak Kecamatan ketanggungan memiliki 14 jenis sub sektor potensi kawasan terbanyak diantara dua kecamatan lain. Berdasarkan hasil analisis SWOT pengembangan jaringan jalan perkotaan Kabupaten brebes berada pada strategi kekuatan dan peluang (SO).
Rehabilitasi Bendung Danawarih sebagai Daerah Pelayanan Irigasi Pengairan Wilayah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Anis Wahsyati; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1362

Abstract

Sungai Gung merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Tegal. Sungai Gung bersumber dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Palung Sungai Gung terutama di ruas sungai di sekitar lokasi Bendung Tyroll Danawarih cukup lebar bahkan hampir seluruh lebar lembah merupakan palung sungai. Dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan irigasi, pada tahun 1912 Pemerintah Belanda telah membangun Bendung Danawarih di Sungai Gung. Pada awalnya Bendung Danawarih direncanakan untuk mengairi areal seluas 12.804 Ha, dengan debit rencana pengambilan 12,0 m3/detik. Dan dengan menggunakan bendung tetap tipe mercu bulat tanpa bangunan peredam energi. Pada awal tahun 1970-an, bendung tetap tipe Drop Weir mengalami rusak berat dimana tubuh bendung sebelah kiri patah dan hancur terbawa oleh aliran. Karena keberadaan bendung tersebut masih diperlukan, maka dibangun bendung baru yang berupa bendung saringan bawah. Selanjutnya, bendung saringan bawah ini mulai dibangun pada tahun 1972. Pada tahun 1992 diadakan perbaikan saringan mengingat sebagian besar batang rack sudah lepas. Meskipun telah dilakukan rehabilitasi, kondisi Bendung Danawarih saat ini mengalami beberapa permasalahan, Terakhir pada tahun 2015 Dilakukan rehabilitasi Bendung yang dilaksanakan dengan menambahkan pintu intake dan pintu pembagi untuk mengairi lahan persawahan serta menambah debit air yang masuk ke saluran irigasi.