Karolina Albina Rewa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONTRIBUSI LEMBAGA KEUANGAN MIKROBAGI PERTUMBUHAN USAHA MIKROKECILPADA WILAYAH PERDESAAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR admin unkriswina; Karolina Albina Rewa
JURNAL TRANSFORMATIF UNKRISWINA SUMBA Vol 10 No 1 (2021): Vol X No 1 (Mei) 2021
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.843 KB) | DOI: 10.58300/transformatif.v10i1.160

Abstract

Salah satu kontribusi strategis dari keuangan mikro adalah menyediakan akses yang lebih mudah bagi para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Pertumbuhan UMK menjadi perhatian dari pembuat keputusan di lingkungan pemerintah dibanyak Negara dan juga para peneliti dikarenakan sumbangannya terhadap produk domestic bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kontribusi LKM terhadap UMK dalam memenuhi Kebutuhan modal usaha, sebesar 56,33 persen yang berasal dari jenis LKM koperasi dan bank. Sedangkan Sisanya, berasal dari usaha modal sendiri, bantuan pemerintah, dan sumber lainnya yang tidak disebutkan oleh responden, sebesar 43,67 persen. Kendala Usaha UMK , untuk jenis usaha tenun ikat adalah adanya kesulitan pemasaran, kesulitan mendapatkan pewarna alam, sedangkan untuk usaha bengkel, usaha kios, usaha kuliner, dan usaha penjualan sayur, yaitu akibat sepinya para pembeli, serta banyaknya pembeli yang melakukan pembelian dengan cara berhutang,sedangkan kendala yang dihadapi untuk jenis usaha ayam pedaging yaitu penyakit pada ayam dan ayam mati akibat penyakit.Kendala yang dialami dalam proses peminjaman,di LKM ada beberapa yaitu Adanya keterlambatan dalam proses pencairan pinjaman, Adanya persyaratan jaminan sertifikat tanah, Tidak mendapatkan pinjaman sesuai kebutuhan. Disisi lain khusus untuk LKM jenis bank Persyaratan administrasi yang rumit, Jumlah pinjaman dibatasi, Harus memiliki usaha. Pada umumnya UMK masih kesulitan dalam mengatasi kendala yang dihadapi untuk mendapatkan pinjaman.
Penggunaan Alat Peraga “Papan Pintar” untuk Meningkatkan Numerasi di Desa Wali Ate Yuliana Tamu Ina Nuhamara; Elsy Senides Hana Taunu; Karolina Albina Rewa
Harmoni Sosial : Jurnal Pengabdian dan Solidaritas Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): Harmoni Sosial : Jurnal Pengabdian dan Solidaritas Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/harmoni.v1i3.410

Abstract

The lack of understanding of the concept of Multiplication and Division as well as the lack of knowledge about learning media or teaching aids for children in Wali ATE Village encouraged the Team to carry out socialization activities on the use of Smart Board teaching aids to improve numeracy skills, especially multiplication and division material. The implementation of the activity started with a demonstration of the use of smart board props by the Team, followed by the opportunity for the children to try out the smart board props. The results show that it is easier for children to understand the concept of multiplication and division of numbers as seen from the children's enthusiasm in playing the smart board props
Sosialisasi dan Edukasi Keuangan Keluarga untuk Warga Desa Kuta Kabupaten Sumba Timur Renggo, Yuniarti Reny; Vindya Donna Adindarena; Karolina Albina Rewa; Hudang, Adrianus Kabubu; Ramompas, Yuvensius; R.L.K.R Nugrohowardhani
Nusantara: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Agustus : NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v5i3.5786

Abstract

Effective household financial management is a crucial pillar for the economic well-being of every family, particularly in the face of an uncertain economy and the challenges of modern life. Women hold a strategic position in improving household management because they have a greater ability to carry out household activities compared to men. The purpose of this activity is to highlight the role of women in enhancing household financial management, thereby supporting the sustainability of their families. This community service method employs a qualitative descriptive approach, utilizing data collection techniques that include initial surveys or observations, questionnaires, Focus Group Discussions (FGDs), and documentation in the form of photos, videos, and notes taken during the activity. The findings of this community service indicate that two activities are carried out: interactive lectures on family financial management and training on managing family finances. The results showed that 11 out of 13 participants had an understanding of family financial management education for Kuta village residents. In contrast, two people did not have a clear understanding of the training and lectures provided. These results indicate that not all RT mothers in Kuta village have the same sense of family financial management. Therefore, in the future, socialization and training in family finances are needed, involving more RT mothers in Desa Kuta.