p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Taufik Bagus Murdianto
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KEKUATAN MILITER INDONESIA BERDASARKAN KONSEP REVOLUTION IN MILITARY AFFAIRS (RMA) (2004-2021) Peni Hanggarini; Taufik Bagus Murdianto; Purnomo Yusgiantoro; I Wayan Midhio; Asep Darmawan; Muhamad Idris
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.993 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2108

Abstract

AbstrakIndonesia telah melakukan transformasi teknologi militer, persenjataan, organisasi dan doktrin militer dalam menghadapi perubahan lingkungan internal dan eksternal. Apakah transformasi militer tersebut sesuai dengan konsep Revolution in Military Affairs (RMA)? Tulisan ini menganalisa komponen RMA Indonesia manakah yang paling penting berhasil dilakukan sejak 2004 hingga 2021? Pada periode kapan RMA paling baik telah terjadi? Tulisan ini berdasarkan penelitian metode campuran (mix method). Metodologi kuantitatif berdasarkan Analytical Hierarchy Process (AHP) serta metode kualitatif berdasarkan Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) melalui pertimbangan aspek Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan/Environment, Hukum/Legal/Law (PESTLE). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terhadap 9 responden ahli RMA, interview serta analisa literature. Hasil penelitian menunjukkan komando, kontrol, computer dan integrasi sistem (C4) merupakan komponen RMA yang paling penting di Indonesia sejak 2004 hingga 2021. Pelaksanaan RMA terbaik yaitu pada 2009 hingga 2014. Analisa SWOT menunjukkan militer Indonesia masih belum optimal menangani perubahan ancaman dari dalam maupun luar sehingga perlu melakukan strategi diversifikasi.Kata kunci: Revolution in Military Affairs (RMA), Indonesia, Analytical Hierarchy Process (AHP), Politics, Economy, Social, Technology, Law, Environment (PESTLE) dan Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT)  AbstractIndonesia has transformed its military technology, weapons, organization, and military doctrine corresponding to its environments. However, is the transformation in line with the Revolution in Military Affairs (RMA) concept? This paper evaluates components undertaken of Indonesian RMA from 2004 to 2021, also examines when Indonesia performed the best RMA. The study utilized the Analytical Hierarchy Process (AHP) as a quantitative methodology; and the Politic, Economy, Social, Technology, Environment, Law, and (PESTLE) and Strength-Weakness-Opportunity- Threat (SWOT) for the quantitative side.  The paper uses nine expert questionnaires, interviews, and literature reviews for data collection. The result shows that command, control, computers, and system integration are the most significant RMA components from 2004 to 2021. The best RMA takes place from 2009 to 2014. The SWOT analysis indicates that the Indonesian military is still not optimal in anticipating changes from within and outside; thus, it is imperative to carry out a diversification strategy.Keywords: Revolution in Military Affairs (RMA), Indonesia, Analytical Hierarchy Process (AHP) Politics, Economy, Social, Technology, Law, Environment (PESTLE), and Strength-Weakness-Opportunity-Threats (SWOT).
Keterlibatan Jepang Dalam Perang Dunia I dan Faktor dari Keberhasilan Perang Taufik Bagus Murdianto; Oktaheroe Ramsi; Syaiful Anwar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.815 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2424

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kaitan antara kemampuan negara dalam memobilisasi sumber daya nasional dengan keberhasilan perang dan bagaimana kaitannya diplomasi untuk membangun persekutuan, kekuatan berperang, dan keberhasilan perang lalu apa saja nilai/prinsip dari keterlibatan Jepang pada perang Dunia I yang dapat diambil oleh Indonesia di dalam membangun kemampuan, kekuatan, dan sistem pertahanan negara. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Jenis data yang digunakan data sekunder yang bersumber dari literatur ilmiah, buku maupun sumber lainnya. Hal penelitian menyatakan bahwa keunggulan Jepang dalam hal sumber daya bahwa tentara Jepang sangat terorganisir dan terstruktur, strategi yang dibuat pun efektif sehingga perbandingan jumlah tentara dengan musuh tidak menghalangi Jepang untuk mendapatkan kemenangan. Diplomasi yang dilakukan dengan bekerja sama dan bersekutu dengan Inggris. Inggris percaya bahwa Jepang mampu menjaga daerah kekuasan nya di wilayah Asia karena sebelumnya telah membuktikan kekuatannya dalam mengalahkan Rusia. Prinsip dan nilai yang dapat diikuti oleh Indonesia dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tentara sehingga tercipta kekuatan dan pertahanan negara. Selain itu, penting kiranya menjalin hubungan yang baik dengan banyak negara tanpa ada keberpihakan.Kata kunci: Perang Rusia-Jepang, Perang Dunia I, Jepang. AbstractThe purpose of this study is to find out how the relationship between the country’s ability to mobilize national resources with the success of the war and how diplomacy is related to building alliances, fighting strength, and war success. Indonesia in building the capability, strength and national defense system. The research method used is qualitative with a literature study approach. The type of data used is secondary data sourced from scientific literature, books and other sources. This research states that Japan’s superiority in terms of resources is that the Japanese army is very organized and structured, the strategy made is also effective so that the comparison of the number of troops with the enemy does not prevent Japan from getting victory. Diplomacy carried out in cooperation and alliance with the UK. Britain believed that Japan was able to maintain its territory in Asia because it had previously proven its strength in defeating Russia. Principles and values that can be followed by Indonesia by increasing the quality and quantity of the army so as to create national strength and defense. Apart from establishing good relations with many countries without taking sides.Keywords: Russo-Japanese War, World War I, Japan