Yanif Dwi Kuntjoro
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peran Doktrin Pertahanan Negara Dalam Menghadapi Ancaman Krisis Energi Dan Perubahan Iklim Di Indonesia Muhammad Dicky Alghaffar; Susilo Adi Purwantoro; Yanif Dwi Kuntjoro
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.233 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3030

Abstract

AbstrakIndonesia saat ini sedang menghadapi krisis yang dapat mengancam keamanan manusia. Salah satu bentuk ancaman non militernya adalah krisis energi. Krisis energi yang dimaksud adalah krisis energi fosil. Tidak hanya mengalami krisis energi, masalah lain yang timbul ialah dampak dari penggunaan energi fosil yaitu perubahan iklim yang tentunya akan mengganggu keamanan manusia. Oleh karena itu, diperlukan doktrin yang kuat guna melindungi dan mengolah sumber daya alam yang berlimpah dengan baik dan benar. Terlebih lagi pada sektor energi, adanya ancaman krisis energi. Perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk berkelanjutan energi yakni dengan transisi ke energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah dan pangkalan yang berada di 3T.Kata Kunci: Doktrin, Krisis Energi, Perubahan Iklim AbstractIndonesia is currently facing a crisis that could threaten human security. One form of non-military threat is the energy crisis. The energy crisis in question is the fossil energy crisis. Not only experiencing an energy crisis, another problem that arises is the impact of the use of fossil energy, namely climate change which will certainly interfere with human security. Therefore, a strong doctrine is needed to properly and correctly protect and cultivate abundant natural resources. Moreover, in the energy sector, there is a threat of an energy crisis. Further action is needed to be sustainable, namely by transitioning to new renewable energy to meet energy needs in areas and bases located in 3T.Keywords: Doctrine, Energy Crisis, Climate Change
Perancangan Sistem Pemanas Ruangan dengan Memanfaatkan Energi Panas dari Brine di Lapangan Panas Bumi Wayang Windu Fhandy Pandey; Yanif Dwi Kuntjoro; Arifuddin Uksan
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.059 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3166

Abstract

AbstrakFluida yang diproduksikan dari sumur-sumur lapangan panas bumi bisa berwujud satu fasa air, satu fasa uap ataupun dalam bentuk dua fasa (air dan uap). Pada lapangan-lapangan panas bumi yang memproduksikan dua fasa fluida, fasa uap dan air dipisah dengan menggunakan separator. Uap digunakan untuk menggerakan turbin. Fluida hasil pemisahan (brine) diinjeksikan kembali ke dalam reservoir. Injeksi kembali fluida ke dalam reservoir melalui sumur reinjeksi. Brine hasil pemisahan masih memiliki energi panas dan dapat dimanfaatkan kembali. Temperatur brine yang dimanfaatkan untuk pemanasan ruangan akan berkurang. Jika temperatur brine berkurang hingga melewati nilai tertentu, maka akan menimbulkan terbentuknya endapan (scaling) pada pipa brine tersebut. Nilai minimum temperatur brine perlu diketahui. Nilai minimum berguna untuk mempertimbangkan besar heat loss dari brine yang digunakan untuk pemanasan ruangan. Tujuan kajian ini yaitu merancang alat penukar panas untuk sistem pemanas ruangan menggunakan brine panas bumi. Sistem pemanas ruangan untuk 64 kamar. Hasil perhitungan didapatkan besar area perpindahan panas HE yaitu 113.9 m2 dan Panjang Pipa HE yaitu 57,11 m. Luas penampang ducting untuk setiap ruangan yaitu 0.05 m2. Nilai SSI < 1 menunjukan bahwa brine keluaran dari heat exchanger menuju sumur injeksi tidak terjadi pengendapan silika.Kata Kunci: energi terbarukan, panas bumi, geotermal, penukar panas, pemanas ruangan AbstractThe fluid produced from geothermal field wells can be in the form of one air phase, one vapor phase, or two phases (water and steam). In geothermal fields that produce two fluid phases, the vapor and water phases are separated using a separator. The steam is used to drive the turbine. The brine is reinjected into the reservoir. Re-injection brine into the reservoir through reinjection wells. Brine still has heat energy and can be reused. Reuse of brine for agriculture, agro-industry, fisheries, tourism, greenhouses, heating, and others. The temperature of the brine used for heating the room will be reduced. If the temperature of the brine is reduced beyond a certain value, it will cause the formation of deposits (scaling) in the brine pipe. The minimum brine temperature value needs to be known. The minimum value is useful for considering the amount of heat loss from the salt water used for heating the room. The purpose of this research is to design a heat exchanger for a space heating system using geothermal brine. The results of the calculation of the HE heat transfer area are 113.9 m2 and the HE pipe length is 57.11 m. The cross-sectional area of ducting for each room is 0.05 m2. SSI value < 1 indicates that the brine output from the heat exchanger to the injection well does not contain silica.Keywords: Renewable Energy, Brine, Geothermal, Heat Exchanger, Space Heating
Pendidikan Ilmu Pertahanan Sebagai Mata Kuliah Wajib Perguruan Tinggi Untuk Meningkatkan Kemampuan Bela Negara Mahasiswa Samuel Yohenson Yoce Matthews; Yanif Dwi Kuntjoro; Mohamad Ikhwan Syahtaria
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.987 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3167

Abstract

AbstrakBela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Mahasiswa sebagai bagian dari warga negara merupakan komponen pendukung untuk meningkatkan kekuatan komponen cadangan dan komponen utama pertahanan negara. Mahasiswa juga merupakan sumber daya yang potensial untuk menjadi bagian dari komponen cadangan maupun komponen utama. Peran ini menuntut mahasiswa sebagai kader intelektual bela negara dan komponen pendukung untuk memiliki kompetensi keilmuan di bidang ilmu pertahanan, guna meningkatkan kemampuan bela negara mahasiswa. Pendidikan ini bukanlah upaya militerisasi, namun upaya pengembangan kompetensi ilmu pertahanan. Penelitian ini berisi gagasan konseptual terkait pemberlakuan pendidikan ilmu pertahanan sebagai mata kuliah wajib  perguruan tinggi sebagai upaya meningkatkan kemampuan bela negara mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan melalui tinjauan pustaka dan studi literatur. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini ialah pendidikan ilmu pertahanan sesungguhnya diperlukan dan memiliki peluang untuk dijadikan mata kuliah wajib di perguruan tinggi untuk meningkatan kemampuan bela negara mahasiswa dalam mewujudkan penerapan doktrin strategi sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.Kata Kunci: Bela Negara, Ilmu Pertahanan, Pendidikan, SISHANKAMRATA AbstractState Defense is the right and obligation of every citizen. Students as part of the citizenry are a supporting component to increase the strength of the reserve component and the main component of the country's defense. Students are also a potential resource to be part of the reserve component as well as the main component. This role requires students as intellectual cadres of state defense and supporting components to have scientific competence in the field of defense science, in order to improve the student's state defense ability. This education is not an effort to militarize, but an effort to develop defense science competencies. This research contains conceptual ideas related to the implementation of defense science education as a compulsory university course as an effort to improve the student's state defense ability. This research is a descriptive qualitative research conducted through literature review and literature studies. The result obtained from this research is that defense science education is actually needed and has the opportunity to be used as a compulsory course in universities to improve the ability to defend the student state in realizing the application of the doctrine of the universal people's security defense system strategy.Keywords: Defending the Country, Defense Sciences, Education, SISHANKAMRATA
Infrastruktur Teknologi Energi dan Operasional Untuk Militer: Studi Kasus Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Willy Al Kusari; Mohamad Ikhwan Syataria; Yanif Dwi Kuntjoro; Muhamad Azwar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.303 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3168

Abstract

AbstrakInfrastruktur energi merupakan struktur kebutuhan sistem fisik publik dan swasta yang digunakan untuk produksi, transformasi, konversi, transportasi atau distribusi energi. Dalam hal teknologi energi, banyak terjadi pengembangan teknologi energi seperti, PV, smart-grid dan sebagainya. Dalam infrastruktur energi untuk militer diperlukan infrastruktur yang memiliki efisiensi tinggi dan andal. Pada penelitian ini, penulis membandingkan teknologi saat ini yang digunakan dalam infrastruktur militer dan proyeksi teknologi infrastruktur energi masa depan berdasarkan literature review. Sistem distribusi sumber energi berbasis generator sel bahan bakar, hidrogen, dan sistem penyimpanan energi diprediksi akan menjadi energi untuk militer masa depan berdasarkan jaringan smart-grid.Kata Kunci: Energi, Infrastruktur, Mikrogrid, Militer, Teknologi. AbstractEnergy infrastructure is a structure of the needs of public and private physical systems used for the production, transformation, conversion, transportation or distribution of energy. In terms of energy technology, there is a lot of development of energy technology such as, PV, smart-grid and so on. In the energy infrastructure for the military is needed infrastructure that has high efficiency and reliability. In this study, the authors compared the current technology used in military infrastructure and projections of future energy infrastructure technologies based on literature review. The distribution system of energy sources based on fuel cell generators, hydrogen, and energy storage systems is predicted to be energy for the military of the future based on smart-grid networks.Keywords: Energy, Infrastructure, Microgrids, Military, Technology.
Rencana Penerapan Pajak Karbon di Indonesia Fhandy Pandey; Yanif Dwi Kuntjoro; Arifuddin Uksan; Sri Sundari
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.766 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3175

Abstract

AbstrakJika suatu aktivitas ekonomi menimbulkan dampak negatif maka perlu dilakukannya suatu intervensi pemerintah. Pemerintah bisa melakukan pemungutan pajak terhadap suatu kegiatan ekonomi yang menimbulkan eksternalitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa urgensi penerapan pajak karbon di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa situs di internet dan jurnal internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi kebijakan tersebut mayoritas menunjukkan dampak yang signifikan bagi lingkungan dan penerimaan negara.Kata Kunci: Pajak, Karbon, Indonesia AbstractIf economic activity is negatively impacted, it is necessary to request government intervention. The government can collect taxes on an economic activity that causes externalities. This study analyzes the urgency of implementing a carbon tax in Indonesia. This research is a literature study using secondary data from several sites on the internet and international journals. The results showed that the implementation of the policy showed a significant impact on the environment and state revenues.Keywords: Taxes, Carbon, Indonesia
Penanganan Pandemi Covid-19 dalam Konteks Mewujudkan Keamanan Nasional Nanang Hery Soebakgijo; Yanif Dwi Kuntjoro; Hikmat Zakky Almubaroq
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.597 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3542

Abstract

AbstrakMelindungi seluruh bangsa dan segenap tumpah darah adalah tujuan esensial dari seluruh negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penanganan Pandemi Covid-19 dalam Konteks Mewujudkan Keamanan Nasional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep keamanan nasional yang tertuang dalam konstitusi negara mendesak untuk dihadirkan. Kebutuhan akan konteks keamanan nasional salah satunya adalah kerja intragency antar lembaga yang dinilai masih sangat lemah dan membutuhkan satu penguatan.Kata Kunci: Pandemi, Keamanan, Nasional AbstractProtecting the whole nation and the whole of bloodshed is the essential goal of the whole country. This study aims to determine the Handling of the Covid-19 Pandemic in the Context of Realizing National Security. The results of this study show that the concept of national security contained in the state constitution is urgent to be presented. One of the needs for a national security context is intragency work between institutions which is considered to be very weak and requires one strengthening.Keywords: Pandemic, Security, National
Nasionalisme dan Kebijakan Luar Negeri Tiongkok: Implikasi bagi Kawasan Asia Tenggara Savira Kamarani; Sri Sundari; Yanif Dwi Kuntjoro; Arya Dewa Nugroho
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4697

Abstract

Abstrak Tiongkok merupakan sebuah negara di Asia Timur yang memiliki peran strategis dalam dunia internasional. Hal ini tidak terlepas dari adanya sikap nasionalisme yang tumbuh dari negara tersebut, sehingga berimplikasi kepada kebijakan luar negerinya. Tentu saja dominasi Tiongkok dengan kebijakan luar negeri yang berasaskan nasionalisme mempengaruhi kawasan yang berhubungan erat, salah satunya Asia Tenggara. Penulis melakukan penelitian dengan tujuan mengulas lebih jauh kebijakan luar negeri Tiongkok dengan berlandaskan nasionalisme dan dampaknya terhadap kawasan Asia Tenggara. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitastif dengan studi literasi. Dari studi yang dilakukan dapat diketahui bahwa nasionalisme Tiongkok didefinisikan sebagai pandangan yang kuat tentang kebanggaan atas identitas Tiongkok dan kepentingan nasional, serta pengakuan terhadap kekuatan dan peran penting Tiongkok dalam dunia internasional. Penelitian ini menjelaskan sejarah perkembangan nasionalisme Tiongkok, prinsip-prinsip dasarnya, dan pengaruhnya pada politik, ekonomi, dan masyarakat Tiongkok. Selain itu, artikel ini juga membahas dampak dari nasionalisme Tiongkok pada hubungan bilateral Tiongkok dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Kata Kunci: Nasionalisme, Kebijakan Luar Negeri, Tiongkok, Asia Tenggara.
TAMAN ENERGI TERPADU DALAM MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN ENERGI DAN PANGAN DESA Rivilyo Mangolat Rizky Sitanggang; Yanif Dwi Kuntjoro; Athalia Christina; Annisa Nur Azizah; I Putu Aditya Brama Putra Cakra Negara
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 2 No. 10 (2023): September
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v2i10.1373

Abstract

The development of Renewable Energy Technologies (EBT) has become a new focus in energy technology development. The advancement of EBT technology aligns with the increasing share of renewable energy, which has grown by 2% from 2017 to 2020. From an energy resilience perspective, EBT technology development can also be a solution for the energy crisis in Remote, Rural, and Undeveloped areas (3T). The rural lifestyle dominated by farming and livestock as livelihoods lacks proper waste management. Limited waste management processes, including the burning of crop residues and livestock waste in empty fields, can lead to pollution and diseases. From a Natural Resource perspective, properly processed agricultural and livestock waste, with the support of Human Resources and appropriate infrastructure, can turn into valuable resources for daily life in rural areas. Supporting clean agricultural and livestock waste management, integrated biogas reactors with green spaces such as plantations, hydroponics, and fish ponds can be a solution to achieving clean waste management while simultaneously ensuring food and energy security. Using quantitative methods, including field testing and direct measurement, the input-output percentages of different waste types and the potential of the Integrated Energy Park in supplying energy and food for the village can be calculated.
Pemanfaatan Sampah sebagai Sumber Energi Terbarukan: Paper Review Lailatul Fajriyah; Yanif Dwi Kuntjoro; Putri Azmi Millatie
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5497

Abstract

Abstract Indonesia as a developing country faces serious problems related to the increasing volume of waste, especially in big cities, which has an impact on the environment and public health. In this context, this study discusses the waste problem in Indonesia, efforts to reduce the volume of waste, and the potential of waste management as an alternative energy source that supports the 23% new and renewable energy (EBT) mix target by 2025. The results of this study show that the development of Waste Power Plants (PLTsa) is a promising solution, with several PLTsa already in operation and contributing to waste management and energy provision. This process involves technologies such as Landfill Gas Collection, Gasification, and the use of appropriate thermal technologies. However, in order to maximize the potential of the PLTsa, it needs the support of technology updates, investments, and more adequate regulations. The government has an important role in driving this development and supporting waste management as renewable energy. Along with that, public awareness and participation are also important factors in the success of this program. Keywords: Waste, Indonesia, Waste Power Plant, Renewable Energy, Waste Reduction, Environment, Regulation, Government, Community Participation. Abstrak Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi masalah serius terkait peningkatan volume sampah, terutama di kota-kota besar, yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam konteks ini, penelitian ini membahas permasalahan sampah di Indonesia, upaya-upaya untuk mengurangi volume sampah, serta potensi pengelolaan sampah sebagai sumber energi alternatif yang mendukung target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTsa) menjadi solusi yang menjanjikan, dengan beberapa PLTsa sudah beroperasi dan berkontribusi pada penanganan sampah dan penyediaan energi. Proses ini melibatkan teknologi seperti Landfill Gas Collection, Gasifikasi, dan penggunaan teknologi termal yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, untuk memaksimalkan potensi PLTsa, diperlukan dukungan pembaruan teknologi, investasi, dan regulasi yang lebih memadai. Pemerintah memiliki peran penting dalam menggerakkan pengembangan ini dan mendukung pengelolaan sampah sebagai energi terbarukan. Seiring dengan itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan program ini. Kata Kunci: Sampah, Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Energi Terbarukan, Pengurangan Sampah, Lingkungan, Regulasi, Pemerintah, Partisipasi Masyarakat.