Dewi Satria Elmiana
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mendeley Sebagai Aplikasi Pengolah Pustaka Bagi Mahasiswa Tingkat Akhir di Pulau Lombok Santi Farmasari; Andra Ade Riyanto; Baharuddin; Dewi Satria Elmiana; Aulia Dwi Amalina
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.391 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2106

Abstract

Berbagai aplikasi pengolah pustaka bisa dimanfaatkan dalam mendukung mahasiswa menyelesaikan tugas akhir salah satunya melalui Mendeley. Mendeley merupakan aplikasi yang memiliki kemampuan dalam mengolah database ilmiah berupa e-book, e-journal, dan pustaka lainnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para mahasiswa akhir untuk bisa menggunakan aplikasi Mendeley dalam mengolah daftar pustaka untuk membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah mereka seperti skripsi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan pendampingan kepada mahasiswa di 5 perguruan tinggi di NTB yang terdiri dari 60 peserta. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu sesi memberikan gambaran umum dan manfaat aplikasi Mendeley yang dilanjutkan dengan menjelaskan materi terkait penggunaan Mendeley, kemudian dilaksanakan praktek langsung dalam menggunakan Mendeley. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdapat hasil sebagai berikut: (1) mahasiswa diberikan bimbingan menggunakan aplikasi Mendeley dalam mengolah pustaka dan cara mengutip tulisan ilmiah orang lain, dan (2) penggunaan aplikasi Mendeley dapat membantu mahasiswa akhir dalam mengelola daftar pustaka untuk penulisan karya tulis ilmiah, skripsi, dan hasil penelitian lainnya.
The Implementation Of Wordwall Platform to Deliver Interactive Medium for Students' Vocabulary in SDN 1 Jeringo Saumi, Fadila Komaris; Boniesta Zulandha Melani; Lalu Ali Wardana; Dewi Satria Elmiana
Journal of Classroom Action Research Vol. 7 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v7i3.11786

Abstract

This study investigates the implementation of the Wordwall platform as an interactive medium for enhancing vocabulary learning among fifth-grade students at SDN 1 Jeringo. The study was driven by changes introduced through the 13 Curriculum, which resulted in the elimination of English lessons in early grades and limited access to adequate learning tools. Since 2022, the Merdeka Curriculum has been implemented, reintroducing the English subject to elementary school students. The Merdeka Curriculum is an educational reform introduced by Indonesia's Ministry of Education, Culture, Research, and Technology (Kemdikbudristek) in 2022. This curriculum marks a transition toward a more adaptable, learner-focused, and skills-oriented approach to teaching and learning. SDN 1 Jeringo, as one of the Sekolah Penggerak, has started reintroducing English through the Merdeka Curriculum in grades 3 and 5, although students still struggle due to insufficient resources and prior exposure. A pre-experimental research design with a one-group pretest-posttest model was conducted involving 26 students. Vocabulary tests created using the Wordwall platform were administered before and after the intervention. The activities included matching games and picture-word association tasks, conducted in three sessions over three days. The average vocabulary score increased significantly from 60.77 (pretest) to 83.46 (posttest), with a practical gain of 22.69 points. The normality of the data was confirmed using the Shapiro-Wilk test. A paired sample t-test, performed in SPSS 26, showed a statistically significant improvement (p < 0.05). These findings suggest that Wordwall is an effective, engaging, and accessible tool for vocabulary learning in primary education, especially in the context of the Merdeka Curriculum.