Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dampak Perdagangan Lintas-Batas Terhadap Perekonomian Masyarakat Lokal (Penelitian Di Wilayah Perbatasan Ri-Timor Leste Districk Oecussie) Marthen Patiung; Wilfridus Taus
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.581 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i1.3448

Abstract

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sumber data penelitian yaitu; Informan, Dokumen. Teknik pengumpulan data; Wawancara, Dokumen dan Dokumentasi, penelitian ini menggunakan analisa Milles dan Huberman. Hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa: Dampak positif diketahui melalui, peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat perbatasan, demikian juga dapat mengakibatkan hubungan relasional antara kedua negara; Indonesia dan Timor Leste, dan juga aktifitas pasar perbatasan, ada masyarakat yang melakukan sistem pertukaran uang (many changers), karena masyarakat Indonesia ketika melakukan transaksi dengan masyarakat Timor Leste pastinya harus menggunakan mata uang dolar, demikian juga sebaliknya warga Timor Leste harus berbelanja menggunakan mata uang Rupiah. Pertukaran uang (money changer) diketahui bahwa penentuan harga tukar tidak ada penentuan harga secara pasti dari pemerintah daerah, sehingga setiap orang sebagai pebisnis money changer menentukan harga tukar uangnya tersendiri.
Sinergitas dan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam Pelaksanaan Kebijakan Sektor Pertanian di Kabupaten Timor Tengah Utara Dian Festianto; Marthen Patiung; Medan Yonathan Mael; Agustinus Longa Tiza
Savana Cendana Vol 4 No 02 (2019): Savana Cendana (SC) - April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.146 KB) | DOI: 10.32938/sc.v4i02.461

Abstract

This study describes the synergy of the Regional Device Organization (OPD) in the implementation of the Sari Tani program as the flagship program of Timor Tengah Utara (TTU) regency, which is conducted with an analytical descriptive case study approach with the aim of establishing an alternative model in the acceleration policy of agricultural sector order to realize food sovereignty in TTU district. The size of synergy includes the intensity of coordination and synchronization between OPD from the formulation stage to the implementation of the policy. Primary data collection through interviews with stakeholders by using purposive sampling technique, to fulfillment the objectivity of the research community farmers interviewed as additional informants with cluster sampling techniques, while secondary data obtained through related institutions. Observation is also done to understand the attitude and behavior of research subjects. In order to improve internal validity, the author uses the triangulation method. The result of the research shows that the performance of the flagship program TTU Regent has not been optimal because the revolving funding is based on the result of the effort outside the flagship program. This is due to the low coordination between OPD resulting in overlapping the implementation level, while internally there is no control instrument field, in addition to the recruitment process of field assistants tends to be politicized, thus affecting the capability of field assistants. For that, the government needs to establish a special team to monitor in order to increase acceleration between OPD.
NETWORK GOVERNANCE DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN Dimas Agustian; Marthen Patiung; Yoakim Rembu; Muhammad Nur; Samsul Ode
Jurnal Kebijakan Publik Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v14i1.8225

Abstract

Governance network mampu membantu pihak pemerintah untuk mengatasi keterbatasan sumber daya yang dimiliki salah satunya kebijakan ketahanan pangan. Tujuan penelitian ini yakni mengalisis governance network dalam jaringan implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara yang mana dalam proses pelaksanaanya terjadi interaksi antar banyak aktor dalam jaringan kebijakan ketahapan pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis social network theory (Klijn & Kopenjan) yang melihat struktur dalam jaringan implementasi kebijakannya yakni aspek kontak, kepercayaan, sharing informasi, pertukaran sumber daya. Hasil penelitian bahwa implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara melalui jaringan governance network bahwa permasalahan pangan dapat dideteksi secara cepat berdasarkan cakupan wilayah. Kesimpulan bahwa dalam jaringan implementasi kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan aspek kontak yaitu menetapkan organisasi dan tata kerja, kepercayaan yaitu Dinas Pertanian Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang pertanian. Sharing informasi yaitu adanya Penetapan Tim Kerja FSVA Kabupaten Timor Tengah Utara. Pertukaran sumber daya yaitu pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan.
ANALISIS GOVERNANCE NETWORKING DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Rembu, Yoakim; Pionisius Minggu; Yohanes Fritantus; Hendrikus Hironimus Botha; Marthen Patiung
Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi Vol. 16 No. 02 (2025): Volume 16 No. 2 Juni 2025
Publisher : Program Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Pascasarjana, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/kebijakan.v16i02.13391

Abstract

Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umunya (yang seusia). Menurut World Organization Health stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh kembang pada anak akibat infeksi berulang dan kurangnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dalam hidup seorang anak yang didasarkan pada Panjang badan dibanding umur atau tinggi badan dibanding umur. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi dengan angka penderita stunting tertinggi. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021 angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 37,8% atau 1 dari 3 anak balita di Nusa Tenggara Timur mengalami stunting. Sementara itu, Kabupaten Timor Tengah Utara menjadi salah satu kabupaten penyumbang anak stunting tertinggi kedua setelah Kabupaten Timor Tengah Selatan di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen adalah peneliti dimana peneliti tidak hanya melakukan wawancara, akan tetapi peneliti juga melakukan interaksi di lapangan berupa pengamatan terhadap proses penanganan stunting. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara memberikan perhatian yang besar dalam Upaya penanganan stunting melalui pembentukan Tim Percepatan Penanganan Stunting dengan melibatkan unsur pemerintah, swasta dan akademisi. Jaringan ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda, berkolaborasi serta bertukar informasi. Dalam pelaksanaanya, TPPS mampu bekerja efektif dan berhasil menekan angka stunting di Kabupaten timor Tengah Utara dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terkahir.