Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN DAN UJI ORGANOLEPTIK TEHCITA RASA WEDANG KENIKIR(Cosmos caudatus) PADA PKKDIDESAJAJARANBARU Mareta Widiya; Eka Lokaria; Sepriyaningsih; Nopa Nopiyanti
Bakti Nusantara Linggau: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Bakti Nusantara Linggau
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.286 KB) | DOI: 10.55526/bnl.v2i2.283

Abstract

Desa Jajaran Baru memiliki banyak potensi tanaman obat, salah satunya tanaman liar yang banyak ditemukan yaitu tanaman yang dikenal kenikir (Cosmos caudatus). Beberapa tahun terakhir ini, kenikir menjadi pusat perhatian besar beberapa peneliti karena adanya aktivitas antibakteri dan antioksidan. Komponen antioksidan pada daun kenikir ternyata memiliki kekuatan yang cukupbesar untuk meredam senyawa radikal bebas. Tanaman ini sangat baik untuk kesehatan, seperti darah tinggi, diabetes dan lain sebagainya. Tujuan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan di Desa Jajaran baru 1 tentang pengolahan tumbuhan kenikir sebagai teh yang sehat dan menyegarkan. Metode yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah melalui Sosialisasi, Pelatihan selama3 bulan. Hasil PPM yang telah dicapai yaitu telah terlaksanakanya sosialisasi, praktik pada ibu PKK di Desa Jajaran Baru dan hasiluji organoleptikteh daun Kenikir yaitu uji warna the daun kenikir rata-rata menunjukkan skor 4 (suka), kesepatan teh 2,8 (netral), aroma the daun kenikir ditunjukkan rerata skor 4 dan uji penerimaan secara keseluruhan yaitu 3,3 (netral).
INVENTARISASI PENGOLAHAN TUMBUHAN OBAT DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU UTARA I M. Furqon Arif; Merti Triyanti; Mareta Widiya
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bjbe.v4i1.2840

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat di Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi tumbuhan obat. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu data hasil wawancara dikelompokkan. Hasil penelitian ditemukana 202 jenis tumbuhan obat yang terdiridari 26 famili. Sementara itu untuk pengolahannya ditemukan 8 teknik pengolahan tumbuhan obatKata kunci Inventarisasi, Tumbuhan Obat, cara pengolahan                                                             AbstractThis study aims to determine the way of utilization of medicinal plants in the District of North Lubuklinggau I. The date collection techniques were observation, interviews and documentation of medicinal plants. The date analysis technique used a qualitive descriptive technique, namely the date from interviews. The results of the study found 202 types of medicinal plants consisting of 26 families. In addition, for the utilization researchers found 8 ways to use the medicinal plants. Keywords Inventory, Medicinal Plants, utilization
PEMBERDAYAAN TIM PKK DESA JAJARAN BARU MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGEMASAN TEH DAUN SUNGKAI (Peronema canescens) Eka Lokaria; Mareta Widiya; Sepriyaningsih; Endang Suswati
Bakti Nusantara Linggau: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Bakti Nusantara Linggau
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/bnl.v3i1.457

Abstract

Desa Jajaran Baru memiliki banyak potensi tanaman obat, salah satunya tanaman liar yang banyak ditemukan yaitu tanaman yang dikenal Daun Sungkai. Beberapa tahun terakhir ini khususnya saat pandemic COVID -19 terjadi, Daun Sungkai menjadi pusat perhatian besar beberapa peneliti karena adanyaaktivitas antibakteri dan antioksidan. Komponen antioksidan pada Daun Sungkai ternyata memiliki kekuatan yang cukup besar untuk meredam senyawa radikal bebas. Tanaman ini sangat baik untuk kesehatan, seperti darah tinggi, diabetes dan lain sebagainya. Tujuan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan dan pelatihan di Desa Jajaran baru tentang pengolahan Daun Sungkai sebagai wedang yang sehat dan menyegarkan. Metode yang digunakan dalam Pengabdian ini adalah melalui Sosialisasi, Pelatihan selama 3 bulan. Hasil PPM yang telah dicapai yaitu telah terlaksanakanya sosialisasi, praktik dan Uji Organolepti Daun Sungkai. Tim pengabdian juga berharap bahwa dalam pengabdian ini bisa dilanjutkan dengan produksi wedang Daun Sungkai dengan pasar yang lebih luas.
Uji Organoleptik Minuman Teh Daun Sungkai (Peronema canescens) dengan Variasi Pemanis Alami Sepriyaningsih Sepriyaningsih; Eka Lokaria; Mareta Widiya
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 6 No 1 (2023): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v6i1.5104

Abstract

This study aims to determine the results of organoleptic tests and public acceptance of Sungkai leaf instant tea drinks with variations of natural sweeteners. The method used is an experimental method in the laboratory. Through this method, researchers obtained data by carrying out experiments directly at the Biology Education Laboratory, PGRI Silampari University. Then, organoleptic tests were carried out which included color, taste, aroma, and acceptability to 20 panelists. The highest average value of the color level organoleptic test is P2 (rock sugar) with a value of 3.4 (light green color). The highest average value of the aroma level organoleptic test was P0 (without sugar) with a value of 2.1 lacking Langu Sungkai. The highest average score for the organoleptic test for taste is P0 (no sugar) with a score of 3.7 (less sweet). While the highest average value of the organoleptic test for acceptability is P2 (rock sugar) with a value of 3.2 (likes). It can be concluded that people prefer sungkai tea with the addition of natural sweeteners than without sugar in terms of color, aroma, taste and acceptability. Keywords: Organoleptic, Tea, Sungkai Leaves, Natural Sweetener
PENDAMPINGAN LITERASI BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V SDN 44 KOTA LUBUKLINGGAU Mareta Widiya; Eka Lokaria; Aren Frima; Sepriyaningsih
Bakti Nusantara Linggau: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Bakti Nusantara Linggau
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini dilakukan di SDN 44 Kota Lubuklinggau, khususnya pada kelas 5. Kegiatan bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat baca siswa SDN 44 lubuklinggau agar bisa semangat membaca. Siswa siswi diberikan sosialisasi dan pendampingan membaca dan mengerjakan instrumen tes yang meminta siswa berdiskusi secara berkelompok memecahkan masalah yang terdiri 3-4 orang siswa. Dalam pengabdian pada masyarakat ini ada 5 tahapan metode yang telah dilakukan yaitu observasi, perencanaan, pelaksanaan, penerapan, dan evaluasi.Hasil dari pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa siswa siswi Kelas 5 SDN 44 Lubuklinggau mengalami peningkatan literasi.Siswa-siswa juga mengalami pengalaman belajar yang menyenangkan karena mereka juga mempraktikanbahan literasi tersebut di depan kelas. Hal ini juga melatih dan membangun rasa percaya diri siswa sehingga di harapkan nantinya dapat bernilai positif dalam kegiatan belajar mengajar.
Adaptasi Morfologi, Keanekaragaman dan Distribusi Paku Epifit (Pteridophyta) di Bukit Cogong, Taman Nasional Kerinci Seblat Reny Riastuti; Yunita Wardianti; Sepriyaningsih; Mareta Widiya; Rahmi
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 7 No 2 (2025): Biosilampari: Jurnal Biologi
Publisher : Universitas PGRI Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62112/biosilampari.v7i2.220

Abstract

Epiphytic ferns (Pteridophyta) are vital components of tropical forest ecosystems due to their role in maintaining microclimate humidity, supporting nutrient cycles, and providing habitat for small fauna. This study aims to identify epiphytic fern species and analyze their morphological adaptations and spatial distribution patterns in Bukit Cogong, a part of the Kerinci Seblat National Park (TNKS). The research employed a descriptive-explorative method using both quantitative and qualitative approaches. Six purposively selected plots measuring 20×20 meters were established across various microhabitat conditions. Data were collected through species inventory, morphological observations, and measurement of environmental parameters. Results revealed seven species of epiphytic ferns, including Pyrrosia piloselloides, Asplenium nidus, and Davallia trichomanoides. The Shannon-Wiener diversity index ranged from 1.67 to 1.86, indicating moderate to high diversity levels. Each species exhibited distinct morphological adaptations to the epiphytic lifestyle, such as frond shape, rhizome structure, and trichome presence. Species tended to exhibit a clustered spatial distribution, influenced by microclimatic heterogeneity and host tree characteristics. These findings contribute to the understanding of adaptive strategies in epiphytic ferns and support conservation efforts for species and habitats within TNKS.