Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI (studi kasus di TK Mohd Shariff) Ahmad Muzaki; Mulyadi Mulyadi; Hajar Dewantoro
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2020): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol2.iss1.art11

Abstract

Dalam implementasinya, memang tidak dapat dipungkiri ada permasalahan dalam pelaksanaannya, guru yang terkadang direpotkan dengan tingkah laku anak yang unik, ia yang hanya ingin dimengerti dan mau belajar sesuai dengan kemauannya yang menjadikan guru harus memiliki strategi yang beragam agar beragam karakteristik anak di kelas dapat diberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya. Selain itu faktor orang tua yang terkadang membebankan kepada sekolah yang mengharuskan anaknya di usia tersebut harus sudah bisa membaca dll, padahal kemampuan anak berbeda yang menjadikan penghambat. Orang tua yang menyerahkan sepenuhnya proses Pendidikan anaknya  pada sekolah menjadi salah satu faktor penghambat penerapan pendidikan karakter, karena penerapan pendidikan karakter tidak dpat berhasil hanya di sekolah, harus ada sinergi antara keduanya. Orang tua juga mengeluhkan susahnya melakukan pembiasaan di rumah, karena lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, terkadang ketika di Rumah dan di sekolah sudah berusaha menciptakan suasana yang mendukung, akan tetapi ketika anak bermain di lingkungan masyarakat, mereka mengikuti lingkungan masyarakat tersebut.
KONSEP PENDIDIKAN ENTERPRENEUR DALAM UPAYA KEMANDIRIAN SANTRI BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DI PONDOK PESANTREN LINTANG SONGO Langgeng Tri Sanjaya; Mulyadi Mulyadi; Hajar Dewantoro
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2020): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol2.iss1.art8

Abstract

Pondok Pesantren ICS Aswaja Lintang Songo mempunyai beberapa program yang ditawarkan. Selain ilmu agama, Pondok Pesantren ICS Lintang Songo juga menawarkan ilmu-ilmu umum seperti kehutanan, pertanian, perikanan, peternakan, perkoperasian, dan lain sebagainya. Semua program tersebut dijalankan secara rutin oleh lebih dari 70 santri, 1500 jama’ah malam kliwon dari berbagai daerah, 38 tempat pengajian bulanan, dan bekerjasama dengan 5 kementrian, serta 7 perguruan tinggi. Penelitian ini akan membahas tentang Motivasi ponpes menerapkan konsep pendidikan entrepreneur, Bagaimana implementasi Pendidikan entrepreneurship dan Kendala-kendalanya dalam pelaksanaannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus. Data  penelitian  dibedakan berupa  data  kata-kata,  tindakan,  data tertulis, dan foto. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan praktek pelaksanan berwirausaha yang tidak lepas dari nilai-nilai islam.  Islam mendorong umatnya untuk berproduksi dan menekuni aktifitas ekonomi dalam segala bentuknya. Selain itu timbulnya rasa dari para pimpinan pesantren yang menghawatirkan santrinya saat pulang kedaerah masing-masing tidak memiliki skill berekonomi secara mandiri.  implementasinya para santri diwajibkan untuk mengikuti semua program; pertanian perkebunan, perhutanan, perkebunan, industri rumahan, dll. Namun santri akan dilepas kembali, di beri kebebasan untuk memilih passion yang sesuan dengan keinginan santri.dan kendala dalam implementasi Pendidikan enterprenerur ada dua faktor, yang pertama faktor interneal yaitu tentang latar belakang santri yang berbeda-beda, kedua faktor eksternal yaiutu keterbatasan dana yang menjadi penghambat Pendidikan. Pontok pesantren Aswaja Lintang Songo juga percaya bahwa Islam memberkati perbuatan duniawi ini dan memberi nilai tambah sebagai ibadah kepada Allâh dan jihad dijalan-Nya.
KETERGANTUNGAN JAMAAH MAIYAHAN PADA MOCOPAT SYAFAAT ( Studi Kasus Jamaah 17 Emha Ainun Najib Di Bantul) Mulyadi Mulyadi; Fatihatul Muthmainnah; Moh. Mizan Habibi
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2020): Ahwal syakhshiyah, Pendidikan Agam Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol2.iss2.art8

Abstract

Maiyahan memang bukan seperti pengajian pada umumnya di tengah acara bisa saja ada wokshop dan beragam simulasi. Secara teoritis, semakin orang terpenuhi kebutuhannya, semakin sejahtera dan bahagia kehidupannya, dalam arti kebahagiaan merupakan sebuah kebutuhan dan telah menjadi sebuah kewajiban moral bahwa biasanya orang akan menunjukkan tingkah laku yang baik jika mereka merasa bahagia. Perilaku yang baik berkaitan dengan kondisi psikis yang sehat yang kemudian juga akan berimplikasi kepada kehidupan yang berkualitas pada diri seseorang. Kebahagiaan yang ingin dicapai oleh seseorang bukanlah kebahagiaan yang bersifat sementara atau berupa kenikmatan saja. Struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego, dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan (Pleasure Principle). Selain itu sistem syaraf, sebagai id bertugas menerjemahkan kebutuhan satu organism menjadi daya-daya motivasional yang disebut dengan nafsu. Ego (Tester Of Reality) adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai nilai superego. Jamaah Maiyah tidak identik dengan sekumpulan orang Islam saja. Bahkan seringkali hadir dalam komunitas ini tokoh-tokoh lintas agama, aliran, suku bangsa, etnik, LSM, mahasiswa dalam dan luar negeri, dan lain-lain. Nuansanya sangat berbudaya dan tidak juga serta-merta menjadi sinkretisme deengan gaya bicara khasnya sehingga para jaamah sangat antusias hingga berlarut larut malam mendengarkan Cak Nun dalam menyampaikan materinya