Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH , Fatma Agus Setyaningsih, Hirzen Hasfani , Dedi Triyanto
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Coding Sistem Komputer
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.525 KB) | DOI: 10.26418/coding.v3i2.10793

Abstract

Sirkulasi udara dan pencahayaan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh pada tingkat kenyamanan rumah. Sistem pengoperasian perangkat elektronik maupun non elektronik dalam rumah seperti lampu, kipas dan tirai kurang efisien karena harus dioperasikan secara manual. Oleh karena itu dalam penelitian ini menerapkan sistem sirkulasi udara dan pencahayaan otomatis di dalam rumah dengan Arduino sebagai unit pemroses sistem yang akan mengeluarkan logika kepada mikrokontroler ATMega16. Sensor cahaya digunakan sebagai pendeteksi intensitas cahaya, sensor suhu sebagai pendeteksi suhu, dan RTC sebagai parameter waktu. Hasil penelitian berupa sistem yang dapat mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan di dalam rumah secara otomatis berdasarkan data waktu yang telah ditentukan pengguna melalui aplikasi antarmuka dan sensor. Pada sistem lampu, lampu akan hidup jika nilai ADC lebih dari 100 di siang hari. Sedangkan pada malam hari nyala lampu diatur melalui aplikasi antarmuka. Pada sistem kipas, kipas akan mati jika suhu dibawah 31 ºC. Pada suhu diantara 30 ºC sampai 33 ºC, maka kipas akan hidup dengan kecepatan lambat sedangkan pada suhu diatas 33 ºC, kipas akan hidup dengan kecepatan tinggi. Pada sistem tirai, penjadwalan buka tutup tirai dapat diatur melalui aplikasi antarmuka
The Evaluation QS-WFQ Scheduling Algorithm For IoT Transmission To Cloud Hirzen Hasfani; Mardhani Riasetiawan
IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Vol 14, No 1 (2020): January
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijccs.48157

Abstract

This study using the Weighted Fair Queue scheduling algorithm when the weights can change and calculated based on changes in the average queue size in the buffer. This algorithm divides the priorities of each sensor into three priorities, namely high, medium and low priority. Each queue is given a weight that is adjusted to the resource requirements of each traffic. High priority data will take precedence, but medium and low priority data will remain underserved and guaranteed by network resources.The results of this study show packet loss ratio when the ratio of the number of buffers and the amount of data is 1: 3 with variations in the number of high, medium and low priority buffers 75: 75: 150 and 50: 50: 200 is 0%. The delay time in the high priority and the medium priority buffer has almost the same delay time when data is transmitted, whereas for the low priority buffer increased in the delay time.
PERANCANGAN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT Kartika Sari; Hirzen Hasfani; Kasliono Kasliono
Jurnal Ilmiah Komputer Terapan dan Informasi Vol. 1 No. 2 (2022): Vol. 1 No. 2: JIKTI - Agustus 2022
Publisher : Program Studi D-III Teknologi Informasi Politeknik 'Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.142 KB)

Abstract

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu instansi pelaksana Otonomi Daerah di Bidang Pekerjaan Umum yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kalimantan Barat. Tugas Pokok dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Secara umum fungsi dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat antara lain adalah untuk melaksanakan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pekerjaan umum sesuai dengan rencana strategis pemerintah daerah. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat, diperoleh informasi bahwa Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat memerlukan adanya penanganan layanan secara akurat dan cepat untuk memperoleh masukan dan kritikan dari masyarakat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Dengan demikian perlu adanya sebuah sistem informasi pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat yang dapat diakses secara umum oleh masyarakat atau pengguna lembaga pemerintahan ini. Website ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara bagi Dinas Pekerjaan Umum untuk mempermudah dan memperlancar arus informasi kepada pihak instansi dan masyarakat luas sehingga informasi yang jelas tentang Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan agar menjadi lembaga yang memiliki kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Pembuatan desain interface pada Sistem Informasi Dinas Pekerjaan Umum ini menggunakan CMS Drupal, CSS dan HTML.
Rekayasa Sistem Fotosintesis dan Ekosistem pada Media Aquascape Berbasis Internet Of Things Ikhwan Ruslianto; Uray Ristian; Hirzen Hasfani; Kartika Sari
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No 1
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v9i1.61746

Abstract

Aquascape adalah seni mengatur dan merancang taman air yang meniru lingkungan alami dalam sebuah akuarium atau kolam. Terdapat permasalahan pada aquascape yaitu tanaman pada aquascape memerlukan cahaya yang cukup untuk berfotosintesis. Kemudian air harus tetap jernih, bersih dan pH air tetap terjaga. Hal-hal tersebut berdampak pada pertumbuhan tanaman pada ekosistem aquascape. Pada penelitian ini dibuatlah rekayasa sistem fotosintesis, pengaturan suhu, penyaringan dan pergantian air pada aquascape berbasis IoT. Sistem ini dapat menyalakan lampu sesuai kebutuhan dari tanaman air. Kemudian dapat mengatur suhu air yang datanya didapat dari sensor suhu dan dapat melakukan penyaringan air apabila air sudah keruh pada batas tertentu, dan pergantian air apabila air mengalami kekeruhan diatas ambang dan pH air yang sudah tidak normal. Sistem pemantauan dibuat agar dapat diberi peringatan untuk diberikan perawatan sehingga tanaman air tetap tumbuh dan terawat serta kejernihan air tetap terjaga demi menjaga estetika pada aquascape tersebut.
Perancangan Arsitektur Node Nirkabel dalam Efisiensi Bandwidth Smart Greenhouse Berbasis Protokol MQTT Uray Ristian; Ikhwan Ruslianto; Hirzen Hasfani; Kartika Sari
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v9i2.63885

Abstract

Pertanian Greenhouse merupakan salah satu sistem dan media pertanian di dalam ruangan. Dalam hal ini, tanaman yang dipantau pertumbuhannya adalah tanaman anggur di Greenhouse di Pondok Pesantren Darul Fikri, Kabupaten Kubu Raya. Greenhouse ini menggunakan node-node nirkabel yang terhubung ke sensor-sensor pembacaan kondisi tanaman seperti suhu udara, kelembapan udara dan kelembapan tanah pada pot anggur untuk disimpan dan diolah web server menjadi sistem informasi. Akan tetapi, makin banyak node nirkabel yang digunakan, maka penggunaan bandwidth dan latency semakin meningkat. Penelitian ini memanfaatkan protokol MQTT (Queuing Telemetry Transport) untuk jalur komunikasi dengan perangkat IoT. Selain itu, protokol MQTT juga dibandingkan dengan protokol HTTP untuk melihat efisiensi dari kecepatan respon time dan latency saat pengiriman data ke server. Perbandingan waktu respon antara MQTT dengan HTTP untuk pengiriman data ke server setiap 1 jam adalah 0.08 detik (MQTT) dan 0.4 detik (HTTP). Kemudian, perbandingan antara pengiriman data ke server setiap 10 menit adalah 0.04 detik (MQTT) dan 0.5 detik (HTTP). Selanjutnya, perbandingan antara pengiriman data ke server setiap detik adalah 0.08 detik (MQTT) dan 1.12 detik (HTTP). Hasilnya, pengiriman data menggunakan protokol MQTT lebih stabil dan waktu responnya lebih cepat dibandingkan dengan HTTP.
Sistem Pintar Untuk Anggur (Sipunggur) Pada Kawasan Tropis Berbasis Internet of Things (IoT) Ikhwan Ruslianto; Uray Ristian; Hirzen Hasfani
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 8, No 1 (2022): Volume 8 No 1
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v8i1.52835

Abstract

Pertanian Greenhouse merupakan salah satu sistem dan media pertanian di dalam ruangan. Sistem ini bertujuan agar lingkungan pertanian bisa dikontrol dan dipantau sesuai dengan parameter kebutuhan tanaman, salah satunya tanaman anggur. Tanaman anggur sangat sulit tumbuh di lahan dan iklim tropis sehingga membutuhkan lingkungan yang sesuai dengan lingkungan pertumbuhannya. Dengan memanfaatkan sistem dan media pertanian Greenhouse, tanaman anggur dapat ditanam didalamnya dengan menyesuaikan parameter lingkungannya. Parameter pengukuran pertumbuhan anggur meliputi pH air, Kelembaban Tanah, Suhu dan Kelembaban Udara. Pada penelitian ini, parameter ini dibaca menggunakan sensor-sensor yang datanya disimpan ke dalam aplikasi Sipunggur yang berbasis website sehingga data parameter lingkungan tanaman dapat dipantau menggunakan internet. Pada sistem yang dibuat, terlebih dahulu sistem akan mengecek pH air. Jika pH air dibawah 5, maka air harus di treatment terlebih dahulu dengan mengaktifkan pompa air alkali untuk dicampurkan ke wadah air. Setelah pH air naik diatas 5-7, maka air siap digunakan untuk menyiram tanaman. Kemudian, sistem juga akan mengaktifkan pompa penyiraman air jika kelembaban tanah di pot tanaman anggur dibawah 50RH secara terjadwal. Untuk kontrol jadwal penyiraman dan tabel data tanaman dapat dilihat bisa menggunakan aplikasi Sipunggur.
Implementasi Smart Helmet Cabinet pada Penyimpanan Helm Berbasis Mobile QR Code Muhammad Raymount Abdahu; Uray Ristian; Hirzen Hasfani
Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/jpit.v9i1.6593

Abstract

The use of Smart Helmet Cabinet in helmet storage based on Mobile QR Code has been implemented as an innovative solution to overcome the problem of safe and efficient helmet storage. By utilizing QR Code technology, authentication on the system facilitates users in the process of helmet storage and retrieval, as well as ensuring storage security. In addition, several challenges such as the need for reliable access authentication and reduction of access delay are the main focus to improve the effectiveness and reliability of the system. This research discusses the implementation of the Smart Helmet Cabinet by highlighting the benefits as well as potential future developments in improving user experience and security of stored helmets. The ESP32-CAM is used to scan the QR Code to authenticate user access, while the ESP32 NodeMCU controls the relay to open the door of the locker. The test results show that the average delay time for adding locker access is about 4.73 seconds, while access authentication using QR Code takes about 5.99 seconds. The implemented Smart Helmet Cabinet system is able to determine which lockers are given access and identify users by using QR Code as access authentication on the lockers
Penerapan Metode Rapid Application Development Dalam Digitalisasi Informasi Pada Lembaga Pemerintahan Hirzen Hasfani; Kartika Sari
JurTI (Jurnal Teknologi Informasi) Vol 7, No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jurti.v7i2.3802

Abstract

Digitalisasi informasi mempunyai peran penting dalam penyampaian informasi secara cepat, akurat, dan mudah diakses. Salah satu lembaga pemerintahan membutuhkan media informasi online untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara real time. Oleh karena itu, perlunya dirancang pembuatan website menggunakan Content Management System (CMS) Drupal sebagai media informasi online sebagai wadah yang dapat menampung berbagai informasi tentang lembaga pemerintahan tersebut. Informasi-informasi tersebut dapat dilihat oleh masyarakat luas tentang pekerjaan, perkembangan, dan perubahan informasi pada lembaga pemerintahan. Pengembangan perancangan perangkat lunak menerapakan metode Rapid Application Development (RAD) yang dapat dilakukan secara cepat dan tepat dalam membangun sebuah sistem. Dengan metode tersebut dapat dikembangkan secara cepat, tepat dan akurat. Hasil dari perancangan website tersebut memiliki banyak fitur yang dapat memberikan informasi kepada masyarkat luas secara real time.
Utilization of The Internet as an Educational Tool in the Punggur Kecil Village: Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Edukasi Di Desa Punggur Kecil Hasfani, Hirzen; Irma, Irma Nirmala; Rahmi, Rahmi Hidayati; Suhardi, Suhardi
CONSEN: Indonesian Journal of Community Services and Engagement Vol. 4 No. 2 (2024): Consen: Indonesian Journal of Community Services and Engagement
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/consen.v4i2.1498

Abstract

Internet, as a global computer network, plays a crucial role in connecting local and regional networks worldwide. This network offers various functions, including communication, information access, e-commerce, entertainment, and education. In Punggur Kecil Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province, the implementation of the internet has provided significant benefits such as improved information access, new business opportunities, expanded social connections, and a learning resource for the village community. Education is a fundamental pillar in building an advanced and educated village, as it enhances the skills and knowledge of the residents. However, most villagers still primarily use the internet for entertainment. To optimize the use of the internet as an educational medium, training and outreach are effective strategies. One proposed approach is video creation training using the CapCut application, aimed at improving the digital skills of the villagers. This training is expected to help them utilize the internet more productively, enrich their knowledge, and broaden their insights into the potential of digital technology.
Infrastruktur Jaringan Komunikasi pada Smart-Green House Tanaman Anggur berbasis Edge Computing HASFANI, HIRZEN; RISTIAN, URAY
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 12, No 2: Published April 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v12i2.484

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memanfaatkan Edge Computing dalam memantau tanaman anggur Smart Greenhouse Anggur. Penggunaan Edge Computing yang membuat data tidak langsung di kirim ke server tetapi data dikirim terlebih dahulu dikirim ke node terdekat. Smart Greenhouse anggur ini tersusun dari beberapa node tanpa kabel yang saling terkoneksi dengan berbagai macam sensor seperi sensor suhu udara, kelembaban udara dan tanah dan kadar air dalam tanah pada pot anggur. Datadata sensor tersebut ditransmisikan ke edge computing dan selanjutnya dikirimkan ke web server untuk diolah menjadi sistem informasi. untuk jalur komunikasi dengan perangkat IoT. Parameter QoS yang akan diukur pada penelitian ini adalah delay, Jitter, Jitter dan troughput. Hasil pengukuran QoS adalah rata-rata dari Troughput 1048.521 Kbps (Cukup), Delay 117.91 ms (Sangat Baik), Jitter 0.003046026 ms (Sangat Baik), dan Jitter 0% (Sangat Baik).Kata kunci: Edge Computing, Smart Greenhouse, Node, QoS, IoT ABSTRACTThis research utilizes Edge Computing to monitor grape plants in a Smart Greenhouse. Edge Computing allows data to be sent to the nearest node instead of directly to the server. edge computing enables the processing of data locally, leading to reduced delays and improved response times, ultimately supporting real-time control over critical business operation. Smart Greenhouse uses wireless nodes connected to sensors that read the plant's conditions such as air temperature, air humidity, soil humidity, and soil moisture. Sensor data is sent to Edge Computing and directly connect to a web server to be processed become information system. The QoS parameters measured are delay, Jitter, Jitter, and website. The average QoS results are website of 1048.521 Kbps (Sufficient), delay of 117.91 ms (Very Good), Jitter of 0.003046026 ms (Very Good), and Jitter of 0% (Very Good).Keywords: Edge Computing, Smart Greenhouse, Node, QoS, IoT