Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Pola Haid pada Remaja Putri di SMAN 1 Tasikmalaya Neng Aneu Nurul Hidayah; Indri Budiarti; Ismet Muchtar Nur
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.753

Abstract

Abstract. Menstrual disorders are characterized by heavy or scanty bleeding, and prolonged or irregular menstruation. Signs of distress during menstruation are also influenced by biological factors such as hormonal disturbances and lifestyle, physical activity and nutritional status. The purpose of the study was to determine the relationship between lifestyle (diet & exercise) and BMI with menstrual pattern disorders in adolescents in Tasikmalaya City. The research method using cross sectional. The independent variables in this study were lifestyle (diet & exercise) and menstrual pattern disorders as the dependent variable. The sampling technique was purposive sampling, the number of samples was 74 people. Data analysis used Fisher exact test and logistic regression. The results showed that BMI with irregular menstrual patterns were mostly obese (86.5%) and those with regular menstrual patterns were mostly normal (75.7%); lifestyle eating patterns with irregular menstrual patterns are mostly unbalanced (64.9%) and mostly balanced on regular menstrual patterns (75.7%); the description of a sports lifestyle with irregular menstrual patterns and regular menstrual patterns, most of them exercise with 51.4% and 100%, respectively. Fisher exact statistical test results obtained that there is a relationship between lifestyle (diet and exercise) and BMI with menstrual pattern disorders with p value <0.05 (0.001<0.05; 0.000<0.05 and 0.000<0, 05). The results of the logistic regression test showed that there was a relationship between diet and BMI with menstrual pattern disorders (0.01<0.05 and 0.003<0.05), respectively, while exercise was not associated with menstrual pattern disorders (0.997>0.05). It was concluded that there was a significant relationship between lifestyle, namely diet, exercise and BMI with menstrual pattern disorders. Abstrak. Gangguan haid ditandai dengan perdarahan yang banyak atau sedikit, dan haid yang berkepanjangan atau tidak teratur. Tanda-tanda distres selama haid, ternyata juga dipengaruhi oleh faktor biologis seperti gangguan hormonal dan gaya hidup aktivitas fisik dan status gizi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan gaya hidup (pola makan & olah raga) dan BMI dengan gangguan pola haid pada remaja di Kota Tasikmalaya. Metode penelitian dengan menggunakan cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya hidup (pola makan & olahraga) dan gangguan pola haid sebagai variabel terikat. Teknik sampling dengan cara Purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 74 orang. Analisis data menggunakan uji fisher exact dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMI dengan pola haid tidak teratur sebagian besar obesitas (86,5%) dan pada pola haid teratur sebagian besar normal (75,7%); gaya hidup pola makan dengan pola haid tidak teratur sebagian besar tidak seimbang (64,9%) dan pada pola haid teratur sebagian besar seimbang (75,7%); gambaran gaya hidup olahraga dengan pola haid tidak teratur dan pada pola haid teratur sebagian besar berolahraga dengan masing-masing 51,4% dan 100%. Hasil uji statistik fisher exact diperoleh bahwa terdapat hubungan gaya hidup (pola makan dan olahraga) dan BMI dengan gangguan pola haid dengan masing-masing p value <0,05 (0,001<0,05; 0,000<0,05 dan 0,000<0,05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan terdapat hubungan pola makan dan BMI dengan gangguan pola haid dengan masing-masing (0,01<0,05 dan 0,003<0,05), sedangkan olahraga tidak berhubungan gangguan pola haid (0.997>0,05).Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dengan gaya hidup yaitu pola makan, olahraga dan BMI dengan gangguan pola haid.
Gambaran Antara Usia Ibu dan Gravida dengan Kejadian Preeklamsia Berat di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 Alda Olivia Magdalena; Hidayat Widjajanegara; Indri Budiarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10560

Abstract

Abstract. Severe preeclampsia is defined as preeclampsia associated with severe complications in the mother and fetus that can cause an emergency situation. The criterion for severe preeclampsia is a blood pressure of 160/110mmHg. Severe preeclampsia is the cause of 30%-40% of maternal deaths in Indonesia. The study aimed to analyze the description of maternal age and gravida status with the occurrence of severe preeclampsia at Al-Ihsan Bandung Regional General Hospital. The study used observational analytic with cross-sectional method. The subjects in this study were pregnant women with severe preeclampsia who were hospitalized at Al-Ihsan Hospital throughout 2022. The sample size amounted to a sample of 270 pregnant women with severe preeclampsia. The sampling technique used purposive sampling that met the inclusion and exclusion criteria by taking medical records in the Obstetrics and Genocology section at Al-Ihsan Regional General Hospital. Data were analyzed by Chi Square Test with a degree of significance of 0.05%. The results of the study from a total of 270 samples analyzed, 150 people (56%) were severe preeclampsia. Maternal age > 35 years with PEB as many as 101 people (77%). Multigravida with PEB amounted to 122 people (81%). Abstrak. Preeklamsia berat didefinisikan sebagai preeklamsia yang berhubungan dengan komplikasi berat pada ibu dan janin yang dapat menimbulkan keadaan yang gawat darurat. Kriteria pada preeklamsia berat adalah tekanan darah 160/110mmHg. Preeklamsia berat adalah penyebab dari 30%-40% kematian maternal di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk menganalisis gambaran usia ibu dan status gravida dengan kejadiaan preeklamsia berat di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Bandung. Penelitian menggunakan analitik observasional dengan metode cross-sectional. Subjek pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan preeklamsia berat yang berada di rawat inap RSUD Al-Ihsan sepanjang tahun 2022. Besar sampel berjumlah sampel 270 ibu hamil dengan kejadiaan preeklamsia berat. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi serta ekslusi dengan mengambil catatan rekam medik pada bagian Obstetri dan Genokologi di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan. Data dianalisis oleh Uji Chi Square dengan derajat kemaknaan sebesar 0,05%. Hasil penelitian dari total 270 sampel yang dianalisis, 150 orang (56%) preeklamsia berat. Usia Ibu > 35 tahun dengan PEB sebanyak 101 orang (77%). Multigravida dengan PEB berjumlah 122 orang (81%) .​
Analisa Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Persalinan Prematur Muhammad Fikri Saepudin; Jusuf Sulaeman Effendi; Indri Budiarti
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.11445

Abstract

Abstract. Preterm birth occured on 29,5% birth in Indonesia. Preterm infant can experience several complications in lifetime. Some risk factors of preterm birth has been discovered, among them are age, parity, and inter-birth interval. This research aims to discover relations of mother’s age, parity, and inter-birth interval with preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022. Research subjects are mother who gave birth at obstetric and gynecology department of Fikri Medika General Hospital in 2022. Research data collected by total sampling regard to inclution factor and exclution factor on patients of obstetric and gynecology department who labor with preterm or aterm condition. Research method is analytical observational with unpaired categorical comparative method with cross-sectional research design. Statistical testing used the chi square test with a significance level of 5% (α = 0,05). Results of the study showed the age at risk had non-preterm birth was 69.2% of 107 patients, parity at risk had preterm birth was 73.6% of 242 patients, and pregnancy interval at risk had non-preterm birth was 68.4 % of 19 patients. Research result showed that there was no significant relationship between age, parity and pregnancy interval with incidence of preterm birth at Fikri Medika General Hospital in 2022 (p-value = 0,257; 0,886; and 0,361 > 0.05). The research results showing non-significant relationship may be caused by other risk factors which not examined in this research such as socio-economic level, non-optimal antenatal care, maternal activity during pregnancy, employment, and education level. Abstrak. Persalinan prematur terjadi pada 29,5% persalinan di Indonesia. Bayi prematur dapat mengalami berbagai komplikasi dalam kehidupannya. Beberapa faktor risiko persalinan prematur yang telah diketahui, diantaranya usia ibu, paritas, dan interval kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Subjek penelitian adalah ibu bersalin di poli obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Fikri Medika pada tahun 2022. Teknik pengambilan data dilakukan dengan total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan metode komparatif kategorik tidak berpasangan dengan desain penelitian cross-sectional. Variabel bebas adalah usia, paritas, dan interval kehamilan pasien. Variabel terikat kejadian persalinan prematur. Pengujian statistik menggungkan uji chi square dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan usia berisiko paling banyak melakukan persalinan pada persalinan aterm sebesar 69,2% dari 107 pasien, paritas berisiko paling banyak melakukan persalinan prematur 73,6% dari 242 pasien, dan interval kehamilan berisiko paling banyak melakukan persalinan aterm 68,4% dari 19 pasien. Hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, paritas, dan interval kehamilan dengan kejadian persalinan prematur di Rumah Sakit Umum Fikri Medika tahun 2022 (p-value = 0.257; 0.886; dan 0.361 > 0.05). Hasil penelitian yang menunjukan hubungan yang tidak bermakna mungkin disebabkan oleh faktor risiko lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti tingkat sosial-ekonomi, antenatal care yang tidak optimal, aktivitas ibu selama kehamilan, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
Hubungan Status Gizi dengan Panjang Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Kedokteran Unisba Teuku Faathir Al Fath; Jusuf Sulaeman Effendi; Indri Budiarti
Jurnal Riset Kedokteran Volume 5, No.1, Juli 2025, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v5i1.6620

Abstract

Abstract. An irregular menstrual cycle length may indicate hormonal disturbances affecting women's reproductive health. Nutritional status is a crucial factor influencing menstrual cycle regularity. Nutritional imbalances can disrupt reproductive hormone regulation, affecting the cycle length. This study aims to analyze the relationship between nutritional status and menstrual cycle length among female medical students at Universitas Islam Bandung. The research problem is: Is there a relationship between nutritional status and menstrual cycle length? This observational study uses a cross-sectional approach. The population comprises 146 female medical students meeting inclusion and exclusion criteria. Data were collected via questionnaires and anthropometric measurements. The chi-square test analyzed the relationship between nutritional status and menstrual cycle length. Results indicate a significant relationship with a p-Value of 0.030 (p < 0.05). Students with obesity are more likely to experience irregular menstrual cycles than those with normal nutritional status. This finding suggests that suboptimal nutritional status disrupts hormonal balance, affecting cycle regularity. Abstrak. Panjang Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menjadi tanda adanya gangguan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Status gizi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keteraturan siklus menstruasi pada wanita. Ketidakseimbangan gizi dapat mengganggu regulasi hormon reproduksi sehingga memengaruhi panjang siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan panjang siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Rumusan Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara status gizi dan panjang siklus menstruasi?”. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 146 mahasiswi Fakultas Kedokteran Univeristas Islam Bandung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi-square untuk menguji hubungan status gizi dengan panjang siklus menstruasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara status gizi dan panjang siklus menstruasi dengan nilai p-Value = 0,030 (p < 0,05). Mahasiswi dengan status gizi obesitas lebih cenderung mengalami siklus menstruasi tidak teratur dibandingkan dengan mahasiswi dengan status gizi normal. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi yang tidak optimal berperan dalam mengganggu keseimbangan hormonal yang memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.