Muh. Syamsuddin, Muh.
Dosen Metodologi Penelitian dan Peneliti Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Kontemporer terhadap Karya Nawawi Al-Bantani Burhanuddin, Mamat S; Syamsuddin, Muh.; Qudsy, Saifuddin Zuhri
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/dinika.v4i1.2061

Abstract

Sosok Nawawi al-Bantani sangat terkenal di Indonesia. Kajian terhadapnya membentang mulai dari gagasannya mengenai tasawuf, al-Quran, dll. Sejauh ini belum ada penelitian yang mencoba untuk mengklasifikasikan kajian terhadap Nawawi al-Bantani. Di sinilah letak signifikansi dari artikel ini. Dengan berangkat dari pertanyaan karya apa dan sejauh mana kajian para peneliti terhadap tokoh ini, dengan metode sejarah. Kami menemukan bahwa kajian al-Bantani cukup ekstensif pada periode setelah 2007-2017, namun karena karya al-Bantani yang dapat diakses sangat terbatas, maka kajiannya hanya fokus kepada beberapa kitabnya saja.
Etos Kerja dan Keberagamaan Orang Madura di Yogyakarta Syamsuddin, Muh.
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 6, No 1 (2007)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2007.%x

Abstract

Di dalam  sebuah masyarakat,  agama  memiliki peran sentraal  dalam mengendalikan tindakan-tindakan  praktis.  Peran  itu  meliputi  berbagai hal  yang  terkait  dengan aspek-aspek  keberagamaan  masyarakatnya, baik ekonomi,  politik,  sosial,  dan  budaya.  Tulisan  ini  sedikit memberikan gambaran  bahwa agama sangat berperan dalam memunculkan  etos kerja bagi masyarakat. Dengan  mengambil objek  kajian  masyarakat muslim Madura,  penulis menganalisis dari perspektif  sosiologi  agama  Weberian, yang  kemudian  menguaraikan  bagaimana  agama  begitu dominan  dalam memberikan motivasi  dalam  bekerja.  Secara  fungsional,  agama ditafsirkan sebagai  faktor  penggerak  bagi  tindakan-tindakan  ekonomi  masyarakat Madura.
INTERAKSI ANTARA ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN JAWA Syamsuddin, Muh.
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 1 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Kebudayaan jawa merupakan salah satu kebudayaan lokal yang berpengaruh penting karena dimiliki oleh kelompok etnik terbesar di Indonesia. Nilai-nilai Islam memiliki arti penting bagi kebudayaan Jawa karena mayoritas masyarakat Jawa memeluk agama Islam. Tulisan berikut mengkaji tentang interaksi Islam dan kebudaan Jawa.
KONFLIK DAN INTEGRASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Syamsuddin, Muh.
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2005.%x

Abstract

Kajian  tentang dinamika kehidupan beragama masyarakat Yogyakarta ini merupakan studi lapangan yang memotret perihal konflik dan integrasi di kawasan perumahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Fenomena Konflik di Wilayah penelitian ini tampak pada terjadinya perbedaan-perbedaan dalam pemahaman dan ajaran agama di antara umat beragama atas dasar perbedaan orientasi keagamaan yang dimiliki. Tapi, pada umumnya, konflik yang berlangsung hanya bersifat laten (laten conflict). Sebab dibalik konflik yang bersifat laten itu, masyarakat Yogyakarta masih relatif mampu memegang teguh nilai-nilai kerukunan yang bersumber budaya lokal dan agama yang dianut. Sehingga, berbagai keterangan baik internal maupun eksternal dapat diintegrasokan secara optimal dan proporsional.
DINAMIKA ISLAM PADA MASA ORDE BARU Syamsuddin, Muh.; Fatkhan, Muh.
Jurnal Dakwah Vol. 11 No. 2 (2010)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara Islam di masa orde baru yang berarti juga bicara soal Islam di Indonesia, starting discoursnya berawal dari perdebatan tentang asas bernegara dalam sidang (BPUPKI). Satu pihak yang diwakili oleh kalangan Islamis menginginkan diberlakukannya asas Islam sebagai asas tunggal Negara. Keinginan ini dipandang cukup beralasan karena perjuangan umat Islam menjadi bagian kekuatan terbesar dan terpenting dalam mengusir penjajah. Dilain pihak kalangan nasionalis dengan argumen bahwa kalangan non Islam juga ikut andil dalam mengantarkan Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaannya, mengusulkan asas tunggal Pancasila guna mengakomodir kalangan non Muslim dan keragaman budaya bangsa. Drama panas perdebatan di atas yang tidak jarang diselingi dengan tragedi Deadlock pada akhirnya kedua kelompok berkompromi dengan diterimanya Pancasila sebagai asas tunggal dengan adanya beberapa revisi terhadap isi di dalamnya. Fenomena inilah yang akan penulis urai dalam tulisan dibawah ini.
Interdisciplinary-Based Islamic Religious Education (PAI) Learning in Elementary Schools Syamsuddin, Muh.; Sufraini; Santosa, Sedya; Budi, Tegar Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v13i1.11272

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) is a weekly mandatory subject often taught through lectures, resulting in passive student engagement and a lack of creativity. This study explores an innovative interdisciplinary approach to PAI at Bustanul Ulum Islamic Elementary School, integrating it with subjects like natural and social sciences, civics, Indonesian language, and mathematics. The research employs a descriptive qualitative methodology, using interviews, observations, and documentation. Data analysis involves data reduction, presentation, and conclusion drawing. Findings show that the interdisciplinary approach makes PAI more engaging and meaningful, reducing student boredom. Effective implementation requires competent teachers and collaboration among subject teachers for integration