Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWI KEPERAWATAN TINGKAT II ITEKES BALI TERKAIT PENGGUNAAN AKUPRESUR DALAM MENGATASI NYERI HAID Ida Ayu Suptika Strisanti; Ida Ayu Anom Rastiti; Ni Wayan Kesari Dharmapatni
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1809

Abstract

Nyeri haid merupakan suatu kondisi yang seringkali dialami oleh wanita yang ditandai dengan adanya rasa nyeri pada uterus atau perut bagian bawah ketika menstruasi. Kondisi ini umumnya dapat dibedakan menjadi nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia pada tahun 2016 menunjukan 64.25% wanita mengalami nyeri haid dalam siklus kehidupannya dan sebanyak 54.89% dari data tersebut terindikasi mengalami nyeri haid primer. Terdapat pula data yang menyebutkan bahwa seorang perempuan harus kehilangan 3 hari perbulan untuk beristirahat dan tidak mengikuti proses pembelajaran yang disebabkan oleh nyeri haid sehingga penting diberikan pendidikan kesehatan terkait penggunaan akupresur untuk mengatasi nyeri haid. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan terkait penggunaan akupresur untuk mengatasi nyeri haid pada mahasiswi keperawatan ITEKES Bali. Pada penelitian ini sebanyak 71 orang mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Tingkat II ITEKES Bali bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent terlebih dahulu. Pra-eksperiment digunakan sebagai metode penelitian dengan pendekatan one group pre-test dan post-test. Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah menggunakan uji Descriptive statistic dan Wilcoxon Signed Rank Test. Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai penggunaan akupresur untuk mengatasi nyeri haid, terjadi peningkatan skor pengetahuan dimana skor pre-test adalah Md=5.00 meningkat secara sinifikan menjadi Md=8.00 dengan p-value 0.023, r=0.6, z= -7.301 post pemberian pendidikan kesehatan.  Dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan responden terhadap penggunaan akupresur untuk mengatasi nyeri haid. Selanjutnya diharapkan setelah terjadinya peningkatan pengetahuan ini, akan terjadi perubahan perilaku dimana remaja dapat mempergunakan metode pengobatan akupresur untuk mengatasi masalah nyeri haid.
Efektivitas Pemberian Terapi Akupuntur dalam Mengatasi Nyeri Haid Primer pada Mahasiswi Keperawatan Ida Ayu Suptika Strisanti; Ida Ayu Anom Rastiti; Ni Wayan Kesari Dharmapatni
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 7 No 2 (2022): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v7i2.917

Abstract

Background: Menstrual pain or dysmenorrhea is characterized by pain in the uterus or lower abdomen during menstruation. Acupuncture, as a complementary and alternative medicine method, has been widely used to treat various health problems related to gynecological problems. This study aimed to determine the effectiveness of acupuncture therapy in reducing menstrual pain scale. Method: This study used One group pre-post-test research design. The research sample was 20 nursing students at ITEKES Bali level II. The data were collected using an observation sheet with a Comparative Pain Scale containing a pain scale of 0-10. Results: In the pretest, there were two responses (10%) with menstrual pain on a scale of 7, 3 respondents (13%) on a scale of 5, and 1 respondent (5%) on a scale of 6 and 2 respondents (10%) with a pain scale of 2. After the intervention in the form of acupuncture, the results obtained were seven respondents (35%) with a pain scale of 0, 10 respondents (50%) with a pain scale of 1, and 2 respondents (10%) with a pain scale of 3. The results of the Wilcoxon test showed an Md value = 3.50 in the pre-intervention decreased significantly to Md=1.00 at the post-intervention with p value 0.012 with r= 0.60 and Z= 3.975. Conclusion: This study shows that acupuncture effectively reduces the pain scale in female students who experience menstrual pain.
GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 UBUD TERHADAP METODE PENGOBATAN AKUPUNTUR Ida Ayu Suptika Strisanti; Ida Ayu Anom Rastiti
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v6i2.442

Abstract

Akupuntur merupakan metode pengobatan yang dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan. Saat ini, penggunaan akupuntur tidak hanya diminati oleh masyarakat pada rentang usia dewasa hingga lansia namun juga diminati oleh remaja.Masa remaja merupakan masa seseorang banyak mengalami perubahan dalam dirinya baik perubahan secara fisik maupun psikologis sehingga tidak jarang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ketertarikan atau perhatian seseorang terhadap suatu metode pengobatan tentunya akan dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai metode pengobatan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Ubud terhadap metode pengobatan akupuntur. Deskriptif kuantitatif dipergunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Sebanyak 310 orang siswa setuju untuk menjadi responden penelitian dengan menandatangani informed consent.Pada penelitian ini diperoleh hasil terdapat 288 (92.9%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 22 (7.1%) responden memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode pengobatan akupuntur.  Hasil ini menunjukan masih perlunya pemberian pendidikan kesehatan terkait pengggunaan terapi akupuntur untuk mengatasi masalah kesehatan. Kata Kunci: akupuntur, pengetahuan, siswa, SMA.  
Providing Acupressure Education and Training for Treating Headache to Society in Peken Hamlet, Renon Urban Village Ida Ayu Anom Rastiti; Ida Ayu Suptika Strisanti; Ni Komang Sri Ariani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v8i2.14384

Abstract

One of the most frequent health issues that people deal with on a daily basis is headache. As they interfere with daily tasks and reduce productivity, headaches require significant treatment. Because of this, community service implementers are willing to provide counseling and acupressure training to the residents of Peken Hamlet, Renon Urban Village, in order to help them deal with their headaches. This service was performed on July 30, 2022, from 9:00 am to 12:00 pm WITA in the Peken Hamlet meeting room. Participants were initially split up into six small groups, each with five participants, and each group was supervised by a tutor. Before and after the activity, each group's members were requested to complete the pre-test form and post-test form. This community service was attended by 30 participants where the average age was 45.47 years with the majority of participants were female with percentage 19 people (63.3%) and the education background of the most of participants was university level (43.3%). The results of a Paired t-test showed that there had been a statistically significant improvement in the participants' understanding of acupressure with a p-value of 0.05. The average knowledge score on acupressure for headaches increased from pre-program (5.17±1.59) to post program (9.50±0.97). After the activity, participants' knowledge of acupressure for treating headaches is thought to have increased. The society will get a lot of benefits through this exercise. Those who frequently suffer from headaches can practice this simple acupressure technique at home because it has no adverse effects.
PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE (CAM) Ida Ayu Anom Rastiti; Ida Ayu Suptika Strisanti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i06.p07

Abstract

Meningkatnya penggunaan complementary and alternative medicine (CAM) terutama di Indonesia mengakibatkan perlunya tenaga kesehatan untuk memiliki pengetahuan tentang CAM. Pengetahuan dan keyakinan perawat tentang CAM merupakan indikator penting dalam memberikan saran dan pertimbangan kepada pasien yang ingin mencobanya. Penting bagi mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat untuk memiliki pengetahuan dan keyakinan yang baik terkait CAM. Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi dan mencari perbandingan pengetahuan dan keyakinan mahasiswa keperawatan tentang complementary and alternative medicine. Penelitian ini dilakukan di Institut Teknologi dan Kesehatan Bali. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 528 orang yang terdiri dari mahasiswa keperawatan tahun I, II, III, dan IV. Self-administered kuesioner digunakan sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan program komputer dengan nilai signifikansi 0,05. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah diantara 13 modalitas CAM hanya 4 modalitas yang diketahui dengan baik oleh seluruh mahasiswa keperawatan (tahun I, II, III, IV). Modalitas tersebut adalah jamu, yoga, meditasi, dan pijat. Ketika keyakinan mahasiswa keperawatan tentang CAM dikaji, ditemukan bahwa mahasiswa keperawatan di semua tingkatan memiliki sikap positif terhadap CAM. Namun, ada perbedaan yang signifikan dari skor CHBQ antara mahasiswa di setiap tahun studi (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa memasukkan materi tentang CAM ke dalam kurikulum dapat sangat bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan karena mereka akan menghadapi para pengguna CAM dalam praktik klinis mereka dan mereka perlu mempertimbangkan hal ini ketika membuat keputusan klinis.
PKM Penyuluhan Nilai Dan Prinsip Antikorupsi Guna Mewujudkan Desa Antikorupsi Di Desa Timpag Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan Asthadi Mahendra Bhandesa; I Putu Gede Sutrisna; Ida Ayu Anom Rastiti; Ni Wayan Wida Prastini
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 4 Vol. 2 April, 2023
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v4i2.106

Abstract

Upaya pencegahan korupsi melalui Program Desa Antikorupsi yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi melalui desa. Pengukuran Indikator Desa Antikorupsi merupakan salah satu upaya dalam rangka mendorong Pemerintahan Desa dan segenap masyarakat agar dapat lebih berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan desa. ‘Dimulai dari wilayah yang relatif lebih kecil, penanggulangan korupsi di sektor desa diharapkan menjadi langkah awal proses membangun integritas negara anti korupsi’. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilaksanakan bekerja sama dengan Desa Timpag Kecamatan Kerambitan Tabanan untuk melaksanakan penyuluhan nilai dan prinsip antikorupsi guna mewujudkan Desa Antikorupsi. Tujuan kegiatan Penyuluhan nilai dan prinsip antikorupsi guna mewujudkan desa antikorupsi merupakan kegiatan awal dari rencana pengembangan dan pengimplementasian program desa antikorupsi di Desa Timpag Kecamatan Kerambitan Tabanan. Sehingga Aparatur Desa dan Masyarakat kedepannya siap apabila kegiatan ini dikembangkan dalam bentuk pendampingan dan bimbingan teknis sampai terwujud Desa Antikorupsi dengan berbagai indikator yang ditetapkan menurut Panduan Desa Antikorupsi. Pelaksanaan PkM ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu Tahap 1: Memberikan pre test tentang nilai dan prinsip antikorupsi guna mewujudkan desa antikorupsi, melakukan penyuluhan tentang nilai dan prinsip antikorupsi guna mewujudkan desa antikorupsi; Tahap 2: FGD pengisian instrumen desa antikorupsi; Tahap 3: Riview PkM dan Post test. Evaluasi pre test dan post test menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 35 orang. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis Wilcoxon. Data pre test dan post test dianalisis dengan menggunakan analisis wilcoxon. Penggunaan wilcoxon digunakan karena distribusi nilai pre test dan post test tidak normal, dan diperoleh nilai signifikan <0,05. Hasil uji statistik nilai pre test dan post test diperoleh rata-rata nilai pre test 91.60 dan post test 100. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pemberian penyuluhan nilai dan prinsip antikorupsi guna mewujudkan desa antikorupsi di desa timpag berpengaruh terhadap pengetahuan dan kesiapan peserta dalam menyongsong desa antikorupsi. Kegiatan penyuluhan dan FGD pengisian instrumen penilaian desa antikorupsi sangat bermanfaat bagi Desa Timpag, terutama Kepala Desa, staf desa timpag dan kepala kewilayahan guna mewujudkan desa antikorupsi, yang dapat diberikan saran bahwa perlu diadakan pendampingan secara berkelanjutan untuk mewujudkan Desa Antikorupsi, terutama pendokumentasian dan sistem yang berintegritas, termasuk diberbagai desa lain agar semakin banyak desa yang siap dan menjadi desa antikorupsi
Acupuncture as a Therapeutic Intervention for Alleviating Pain Associated with Knee Osteoarthritis in the Elderly Suptika Strisanti, Ida Ayu; Ida Ayu Anom Rastiti; Kadek Buja Harditya; I Dewa Ayu Agra Darmawati; Komang Rosa Tri Anggaraeni
Babali Nursing Research Vol. 6 No. 1 (2025): January
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2025.61450

Abstract

Introduction: Osteoarthritis is a common joint disease associated with aging, with knee osteoarthritis (KOA) affecting both elderly men and women in Indonesia. KOA is a major cause of disability and immobility, significantly impacting the quality of life of the elderly. Acupuncture is frequently used as a complementary and alternative medicine therapy to alleviate pain associated with KOA. This study aims to investigate the effect of acupuncture in relieving KOA-related pain in the elderly. Method: A pre-experimental study with a one-group pre-post-test design was conducted, involving 30 elderly respondents from the Payangan Desa hamlet, selected using purposive sampling. Data were collected using an observation sheet and the Comparative Pain Scale to evaluate pain levels. All respondents provided informed consent before participating in the study. The Wilcoxon Signed Rank Test was used to analyze and interpret the results. Result: Before the intervention, 9 respondents (30.0%) reported moderate knee pain, 10 (33.3%) reported severe pain, and 9 (30.0%) reported very severe pain. After the intervention, pain levels decreased significantly: 4 respondents (13.3%) reported no pain, 14 (46.7%) experienced mild pain, and 12 (40.0%) had moderate pain. The change in pain levels was statistically significant (p < 0.05). The median pain score decreased from Md = 5.50 before the intervention to Md = 2.00 after, with a z-value of -4.53 and r = 0.58. Conclusion: Acupuncture therapy is effective in alleviating pain levels among elderly individuals suffering from KOA-related pain, with no observed negative side effects. Acupuncture is a promising, safe, and effective alternative medicine for elderly patients with KOA.