Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya

Regresi Logistik Biner untuk Mengetahui Faktor Risiko yang Mempengaruhi Stroke Non-Hemoragik pada Usia Produktif Astuti, Arinda Tri; Subanti, Sri; Susanti, Yuliana
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2019: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.319 KB)

Abstract

Stroke non-hemoragik merupakan kejadian tersumbatnya pembuluh darah, yang mengakibatkan aliran darah ke otak terhenti. Saat ini stroke non-hemoragik tidak hanya menyerang usia lanjut, namun juga menyerang usia produktif. Tingginya angka kejadian stroke non-hemoragik pada usia produktif merupakan akibat dari ketidakpedulian terhadap faktor risiko yang menyebabkan munculnya kejadian stroke non-hemoragik. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian stroke non-hemoragik, diantaranya jenis kelamin, indeks massa tubuh, High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida, kolesterol total, tekanan darah, dan kadar gula darah. Dua tipe stroke non-hemoragik yang paling dominan adalah stroke trombotik dan stroke embolik. Regresi logistik biner digunakan untuk menganalisis tipe stroke non-hemoragik yang mempunyai skala dikotomus terhadap faktor risiko yang berpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model regresi logistik biner dan besarnya pengaruh faktor risiko yang diduga mempengaruhi kejadian stroke non-hemoragik menggunakan regresi logistik biner. Jumlah sampel penelitian sebanyak 41 pasien. Hasil analisis menunjukkan bahwa kejadian stroke embolik dibandingkan stroke trombotik akan menurun sebesar 1,5404 jika terdapat perubahan dari kadar HDL (<= 40 mg/dl) ke kadar HDL (> 40 mg/dl) dan pasien yang mempunyai kadar HDL ( <= 40 mg/dl) untuk didiagnosa stroke embolik 4,6667 kali lipat dibanding seseorang yang mempunyai kadar HDL ( > 40 mg/dl ).