Hidrogen memberikan kontribusi penting dalam menyediakan energi untuk masa depan. Hidrogen adalah pasokan bahan baku yang melimpah, memiliki tingkat energi H2 286 kJ / mol, dan juga bermanfaat bagi lingkungan. Dengan komposisi SiO2 60%, abu cangkang sawit diketahui mengandung sejumlah besar silika. Penciptaan nanosilikon adalah salah satu kegunaan potensialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanosilikon, memurnikannya menggunakan berbagai konsentrasi zat pereduksi, kemudian menggunakan nanosilikon murni untuk menghasilkan hidrogen menggunakan berbagai konsentrasi NaOH. Variasi dalam rasio silika-aluminium pada 1: 0,25, 1: 0,5, 1: 0,8, dan 1: 1 diperlukan untuk isolasi nanosilikon. Konsentrasi NaOH dalam proses produksi hidrogen juga disesuaikan menjadi 2 M, 2,5 M, 3 M, dan 3,5 M. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode presipitasi untuk ekstraksi silika, metode metalotermal untuk isolasi nanosilikon, pemurnian HCl nanosilikon, dan hidrogenasi NaOH. Aluminium dan silika direduksi dalam tungku selama tiga jam pada suhu 850°C untuk menghasilkan nanosilikon. Dengan intensitas 5517 cps dan hasil 93%, rasio silika terhadap aluminium 1: 1 menghasilkan hasil terbaik dalam sintesis nanosilikon. Dengan bantuan nanosilikon yang diperoleh, hidrogen dapat diproduksi dengan kandungan gas hidrogen 421 ppm pada rasio nanoSi: NaOH 3,5 M. Mengingat sifat hidrogen yang menguntungkan secara ekologis dan potensi untuk menggunakan bahan yang tersedia seperti abu cangkang sawit untuk pembuatan nanosilikon, penelitian ini dapat memiliki konsekuensi untuk penyediaan energi di masa depan.