Pekerjaan estimasi quantity take off nerupakan salah satu proses krusial pada sebuah proyek konstruksi. Saat ini estimasi quantity take off masih dilakukan secara manual dengan cara menghitung volume setiap komponen dalam gambar kerja, proses ini tidak efektif dari segi waktu dan memiliki tingkat kemungkinan human error yang tinggi. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja adalah menerapkan metode Building Information Modeling (BIM) pada estimasi quantity take off agar dapat meningkatkan efektivitas kerja. Salah satu software yang mampu membantu untuk mendesain, mensimulasi, dan memvisualisasi bangunan yang lebih baik yaitu software Revit. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran atau disebut dengan mixed method, yang difokuskan pada pekerjaan estimasi quantity take off bagian struktur gedung. Hasil penghitungan BIM dengan menggunakan software Autodesk Revit 2019 dibandingkan dengan hasil penghitungan secara konvensional yang didapat dari DED kontraktor, untuk mengetahui selisih hasil perhitungan kedua metode ini. Objek penelitian ini adalah pembangunan gedung Laboratorium Klinik Ultra Medica di Tulungagung. Hasil penelitian menunjukan perhitungan quantity take off menggunakan metode konvensional dan BIM, diapatkan penggunaan metode BIM dapat meningkatkan akurasi perhitungan volume pada masing – masing item pekerjaan menunjukan selisih tertentu, pekerjaan balok memiliki rata-rata selisih sebesar 2.7%, pekerjaan kolom memiliki rata-rata selisih sebesar 2.8%. Berdasarkan prespektif user melalui responden pada penelitian ini, disimpulkan penerapan konsep BIM dalam integrasi dan kolaborasi, mampu meminimalisir kesalahan, mengurangi biaya, dan meningkatkan komunikasi serta intergritas.