Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perubahan Tradisi Pembacaan Al-Barzanji ke Surat Yasin dalam Masyarakat Bugis Nur Persada; Mugiyono Mugiyono; Muhammad Arpah Nurhayat
Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2020): Al-Misykah: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.116 KB) | DOI: 10.19109/almisykah.v1i1.7438

Abstract

The background in this research is that in the past the reading of Yasin letters in Bugis society was very rare. However, the reading of Al-Barzanji is very often read in various events, for example the hajj pilgrimage, which every Friday night always reads Al-Barzaji, housewarming events, housewarming thanksgiving and other celebration events. Surah Yasin is read only at death events. The Bugis community also understands that reading the Yasin letter is read by someone who has died, more than that there are some of the Bugis people who understand that reading the Yasin letter means praying for someone to die soon. Over time the reading of Al-Barzanji began to be shifted with the reading of the Yasin letter which was previously read for people who have passed away now has been read at events such as moving houses, thanksgiving wedding, thanksgiving for hajj and other celebratory events. There is also a change in understanding of the reading of the Yasin letter which is now understood to ask for salvation to Allah SWT. The purpose of reading the Yasin letter in the Bugis community in Sungai Semut Village, Makarti Jaya Subdistrict, Banyuasin Regency, is as safety, to get the pleasure of Allah SWT, to facilitate death and to make matters easier. The researcher uses the study of the living Qur'an, which is a scientific study in the Al-Quran that looks at social phenomena in the form of the Al-Quran that lives in the Muslim community.
Pesan Moral Dalam Kisah Kesabaran Nabi Ayub as Miftakul Mu’minin; Mugiyono Mugiyono; Muhammad Arpah Nurhayat
Al-Misykah: Jurnal Studi Al-qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2020): Al-Misykah: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.554 KB) | DOI: 10.19109/almisykah.v1i1.7443

Abstract

The patience of the Prophet Job in the face of various trials, should be followed by other human beings. But there are some people who still take shortcuts far from what God almighty taught. In particular this paper departs from two problems, namely: how the Prophet Ayyub was patient in dealing with various trials and what moral message can be taken from the patience of the Prophet Ayyub. The type of research used is literature research using the primary data of the Quran and skunder data which includes various sources that have a connection to the discussion, then collect the data by reading, recording, grouping according to the nature and type, connecting between existing data and analyzing it. So it is concluded that in the face of various trials the Prophet Ayyub received it sincerely, did not complain and did not stay away from Allah Almighty.
Pemahaman Masyarakat Tentang Mengambil Sejengkal Tanah Di Desa Pagar Agung Kecamatan Pseksu Kabupaten Lahat Dengan Paradigma Hadis Mahmud, Lenya Emilia; Mugiyono, Mugiyono; Almunadi, Almunadi
el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu Vol. 4 No. 2 (2023): el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu
Publisher : The Hadith Department, Faculty of Ushuluddin and Islamic Thought, State Islamic University of Raden Fatah Palembang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/elsunnah.v4i2.20910

Abstract

This research is entitled "Community's Understanding About Taking anInch of Land in Pagar Agung Village, Pseksu District, Lahat Regency withthe Hadith Paradigm" The hadith of taking an inch of land is a hadith thatexplains the law for someone who commits unjust acts (land problems), such asthe hadith narrated by Shahih Bukhari, Rasulullah SAW said "whoever abuses apiece of land on this earth then later he will be burdened with land from sevenearths". But this hadith contradicts life in the community in Pagar Agung Village,Pseksu District, Lahat Regency. The problem is how the understanding of themuhadditsin scholars regarding the hadith of taking an inch of land and how theunderstanding of the people of Pagar Agung Village, Pseksu District, LahatRegency regarding the law of taking an inch of land is in accordance with thehadith of the Rasulullah Saw.This type of research uses field research, namely research that goes directlyto the location to make observations about a phenomenon that occurs in order toget answers to a problem. The type of data used is qualitative data and isdescriptive in nature. The data sources for this research are primary data sourcesand secondary data sources. Data collection techniques in this study were obtainedby observing, interviewing and documenting. Data analysis techniques carried outduring the research process used Scuthz's theory of action.The results of this study can be concluded that the muhaddittsin scholarsagree on the law of taking an inch of land, that is, on the day of the afterlife, it willbe worn with seven layers of earth and the understanding of the people in PagarAgung Village, Pseksu District, Lahat Regency is still lacking in the hadith abouttaking an inch of land. Some people do not know the hadith about taking an inchof land, while some people already know the hadiths about taking an inch of landand think that this hadith is very good because it reminds people about unjust actsand the punishment they will receive in the hereafter if the unjust acts arecommitted. In this study, there are various motives for someone deciding to takean inch of land, among others, because of past grudges and jealousy whensomeone else's land is larger than his own.
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMKN 26 JAKARTA Mugiyono, Mugiyono; Suci Mulya, Dhya Rahma
Almarhalah: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7 No. 1 (2023): Almarhalah
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Marhalah Al Ulya Bekasi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38153/almarhalah.v7i1.115

Abstract

Penelitian ini berkaitan dengan menurunnya hasil belajar siswa karena pendidik kurang teliti pada saat memilih metode pembelajaran, terutama dalam praktik shalat jenazah, hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengukur dampak dari penerapan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa dan menganalisis strategi peningkatan hasil belajar siswa dalam praktik salat jenazah melalui metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analisis korelasional dengan menggunakan instrument kuesioner yang disebar pada 41 sampel dari total 467 populasi kelas XII di SMKN 26 Jakarta. Adapun instrument kuesioner berjumlah 20 butir pernyataan positif dan negative pada variabel X, serta Daftar nilai tes praktik shalat jenazah pada variabel Y. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik, dilihat dari uji koefisien korelasi menghasilkan 0,525 dan koefisien determinasi sebesar 0,276. Hasil (ro ) lebih besar dari (rt) pada taraf signifikan 5% sebesar 0,316 dan 1% sebesar 0,408. Dengan demikian hipotesis nihil ditolak, sedangkan hipotesis alternatif diterima atau disetujui, artinya terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik sebesar 0,525 atau 52,5%.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 14 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v14i1.457

Abstract

Lajunya perkembangan pemikiran Islam sepanjang sejarah, karena adanya sikap terbuka, toleran dan akomodatif  kaum muslimin terhadap hegemoni pemikiran dan peradaban asing, cinta ilmu, budaya akademik, kiprah cendikiawan muslim dalam pemerintahan dan lembaga  sosial kemasyarakatan, berkembangnya aliran yang mengedepankan rasio dan kebebasan berpikir, meningkatnya kemakmuran negeri-negeri Islam, dan permasalahan yang dihadapi umat Islam dari masa ke masa semakin kompleks dan memerlukan solusi. Semua bidang keilmuan dijadikan objek kajian oleh para tokoh pemikir Islam, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Dari perkembangan pemikiran Islam ini berimplikasi pada perkembangan peradaban Islam di seluruh penjuru dunia Islam. Perkembangan pemikiran dan peradaban Islam ini ditandai dengan berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan, pada masa Dinasti Umayah dan Dinasti Abbasiyah dan didukung oleh dinasti-dinasti lainnya seperti di Cordova Andalusia, Afrika Utara, Turki dan India Islam. Hal ini berdampak signifikan terhadap kehidupan umat Islam dan berpengaruh kuat terhadap kemajuan peradaban dunia internasional pada umumnya, dari masa klasik hingga era modern. Dalam tulisan ini dikaji tentang faktor pendukung perkembangan pemikiran dan peradaban Islam, proses perkembangan pemikiran dan peradaban Islam sepanjang sejarah, bidang keilmuan yang dikembangkan dan para tokohnya, dan dampak perkembangan pemikiran dan peradaban Islam terhadap kehidupan umat Islam dan dunia internasional.
RELASI NASIONALISME DAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEBANGKITAN DUNIA ISLAM GLOBAL Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 15 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v15i2.492

Abstract

Nasionalisme merupakan sikap politik masyarakat yang mempunyai kesamaan wilayah, budaya, bahasa, idiologi, cita-cita dan tujuan, kemudian mengkristal menjadi paham kebangsaan. Paham ini berkembang lalu mempengaruhi politik kekuasaan dunia dan berdampak luas bagi negara-negara bangsa. Ketika nasionalisme masuk di dunia Islam, mereka sudah memiliki nilai-nilai universal yang dianut masyarakat muslim sebagai unsur pemersatu. Umat Islam senyikapi nasionalisme ini beragam, ada yang menerima, ada yang apriori, dan ada yang menolak. Sebagian umat Islam berpendapat bahwa nasionalisme murni adalah nasionalisme Eropa yang sekuler. Hanya ini yang dapat dijadikan energi perubahan sosial politik di dunia Islam. Sebagian lain berpendapat bahwa nasionalisme ala Eropa adalah sekuler, mengabaikan agama, yang menyebabkan lemahnya dunia Islam. Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme, karena secara ideologis saling berlawanan. Ia bersifat nasional-lokal, sedangkan Islam bersifat universal. Sebagian lagi umat Islam bersikap netral, nasionalisme harus memperhatikan kepentingan seluruh warga bangsa dengan basis ukhuwah Islamiyah. Nasionalisme ini merupakan bagian integral dari konsep “Pemerintahan Madinah” dan Ini yang disebut nasionalisme Islam. Paham nasionalisme Islam ini lalu menjadi spirit dan inspirasi kaum muslimin secara global untuk bangkit dan membebasakan negara-negara Islam dari kolonialisme negara-negara Eropa. Di beberapa negara Islam, paham nasionalisme Islam  menjadi alat pemersatu sekaligus alat perjuangan untuk merebut kemerdekaan. 
INTEGRASI SISTEM POLITIK ISLAM DALAM KANCAH PERPOLITIKAN NASIONAL INDONESIA Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 16 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v16i2.505

Abstract

The Majority of Muslims in Indonesia are very influential in politics and state government activities. From the beginnings of Islam in Indonesia, Muslims play an important role in political life and state. It is characterized by the many Islamic kingdoms that once lived in this country. Many Muslim fighters which are known or unknown in the public have been fighting for independence and defending it from the invaders. Many of muslims politicians participate in the implementation of important political policies. Thus this state lasts from the beginning of Islam to Indonesia's independence until now. The perpetrators pioneering history of independence and the founder of the state of Indonesia are predominantly Muslim. They incorporate the essence of Islam into the foundations of the state. Vertices of Islam among the Muqadimah or the Preamble of the Constitution of 1945, which consisted of four paragraphs, the formulation of Pancasila is the basis of the Republic of Indonesia, terms and forms of government agencies, such as the DPR (House of Representatives), MPR (Consultative Assembly People), MA (Supreme Court) and others. That is, the Islamic political system born of Muslim thinkers and based al-Qur'an and Sunnah has given many colors and patterns for the form and system of Indonesian politics. This needs to be proven scientifically through research.
INTEGRASI PEMIKIRAN ISLAM DAN PERADABAN MELAYU: STUDI EKSPLORATIF HISTORIS TERHADAP PERKEMBANGAN PERADABAN MELAYU ISLAM DI NUSANTARA Mugiyono, Mugiyono
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 17 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v17i1.634

Abstract

Integration of Islamic thought and civilization Malays make acculturation and assimilation between them to give birth to new style of Islamic Malay civilization which has its own distinct characteristics with Islamic civilization elsewhere. Dynamics of Islamic thought in the Malay lands have created the character of Malay Islamic civilization. Islam became the unifying factor of various ethnic Malays. 'supra-identity' across geographical boundaries, ethnic sentiments, customs and traditions of the local Malays. Malay is as'lingua franca' by Muslim scholars, clerics, and merchants. He has an important role in the formation of the intellectual tradition of Islam in the Malay World archipelago that produce scientific work in various fields. These works developed over time, so it has great influence in the formation of social-intellectual tradition of Islam in the frame of Islamic civilization in the Malay Archipelago. The influence of Islam in the Malay civilization not only in the religious order, but more extensive and comprehensive, of which include; science, politics, culture, customs, art, literature, language, laws and other Malays.
Peran Guru Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik SMKN 40 Jakarta Timur Ismail Mutaqin; Mugiyono, Mugiyono
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v5i1.893

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi pada peran guru dalam menanamkan memot0ivasi siswa di SMKN 40 Jakarta Timur, yang memiliki peran penting dalam menanamkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan peran guru sebagai teladan dalam pengembangan karakter peserta didik dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karakter peserta didik di SMKN 40 Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru Pendidikan Agama, wali kelas, dan Peserta didik SMKN 40 Jakarta Timur. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles & Huberman yang meliputi langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sebagai teladan ditunjukkan oleh tutur kata, sikap, dan kepribadiannya, seperti sopan santun, disiplin, tanggung jawab, toleransi, jujur, serta kepedulian terhadap peserta didik dan orang lain. Faktor yang mendukung pengembangan karakter peserta didik yaitu adanya komitmen warga sekolah, standar isi kurikulum, kepemimpinan kepala sekolah, kebersamaan. Faktor penghambat pengembangan karakter peserta didik meliputi terbatasnya sumber dana, kurangnya kepedulian orang tua, dan sikap apatis dari beberapa guru dan peserta didik.
PERAN MAJELIS TA'LIM DALAM MEMBENTUK KARAKTER QUR'ANI DI KALANGAN WANITA (STUDI SURVEI DI MAJELIS AL-HAMIDIYAH JAKARTA) Yusup, Nadia; Mugiyono, Mugiyono
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.47714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran Majelis Ta’lim Al-Hamidiyah dalam membentuk karakter Qur’ani di kalangan wanita. Majelis Ta’lim sebagai lembaga pendidikan nonformal memiliki fungsi strategis dalam memperkuat pemahaman keislaman dan pembentukan moral berbasis nilai-nilai Al-Qur’an, khususnya bagi perempuan sebagai pilar utama keluarga dan masyarakat. Dalam konteks era modern yang sarat tantangan moral dan sosial, kehadiran Majelis Ta’lim Al-Hamidiyah di wilayah Rorotan, Jakarta Utara, menjadi sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai keislaman melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti kajian rutin, ceramah, diskusi tematik, dan kegiatan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi pengurus, pembimbing, dan peserta Majelis Ta’lim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Ta’lim Al-Hamidiyah berperan signifikan dalam membentuk karakter Qur’ani yang mencerminkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab, dan keimanan. Peran tersebut diwujudkan melalui pembelajaran yang partisipatif dan pendekatan yang bersifat kekeluargaan. Faktor pendukung keberhasilan pembentukan karakter Qur’ani di majelis ini antara lain adalah komitmen pengurus, keterlibatan aktif peserta, serta materi yang relevan dan aplikatif. Sementara itu, hambatan yang dihadapi meliputi keterbatasan sarana prasarana, variasi latar belakang peserta, serta minimnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Meskipun demikian, dampak positif dari keikutsertaan dalam Majelis Ta’lim ini terlihat nyata dalam perubahan perilaku peserta yang lebih religius dan berakhlak mulia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Majelis Ta’lim Al-Hamidiyah memiliki kontribusi besar dalam membina wanita agar memiliki karakter Qur’ani yang kuat sebagai pondasi kehidupan pribadi, keluarga, dan sosial.