Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Breakdown of Water-in-Oil Emulsion on Pyrolysis Bio-Oil Muhammad Rizky Zen; Susila Arita; Leily Nurul Komariah
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 4, No 2 (2019): June 2019
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v4.i2.53

Abstract

The pyrolysis bio-oil which has been studied by many researchers has typically contained a high amount of water, around 20-30%. In this research, the effective bio-oil purification using chemical demulsification method has been studied to reduce the amount of water by breaking down the water-in-oil emulsion on pyrolysis bio-oil. A various dosage of chemical demulsifier (100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, and 250 ppm) has been added into the pyrolysis bio-oil and the water separation over time also been observed. The temperature of bio-oil (30, 40, 50, 60, and 70 °C) was also studied as a factor that could have a significant effect on the demulsification process of pyrolysis bio-oil. After the injection of 250 ppm of demulsifier at 30 °C, the water separation reached a maximum of 72% in 60 minutes and could reduce the water content from 25% to 8.5%. At the temperature of 60oC and 250 ppm of demulsifier, the water separation reached a maximum of 96% in 35 minutes, and successfully reduced the water content from 25% to 1.3%. Finally, it has been concluded that this bio-crude purification using chemical demulsification method could be applied to effectively reduce the amount of water from pyrolysis bio-oil product.
Optimalisasi jaringan penukar panas untuk sistem energi yang efisien pada pabrik pengolahan LPG Muhammad Rizky Zen; Khoirun Naimah
Jurnal Teknik Kimia Vol 28 No 2 (2022): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v28i2.1011

Abstract

Krisis energi yang terjadi saat ini menunjukkan semakin tingginya tingkat konsumsi energi yang semakin lama semakin tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang ada. Permasalahan ini menuntut setiap industri di dunia untuk dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan energi untuk keperluan proses produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain jaringan penukar panas yang optimal sehingga dapat menurunkan tingkat konsumsi energi serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan energi pada pabrik pengolahan LPG. Pinch analysis merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasi jaringan penukar panas dengan memanfaatkan prinsip heat recovery. Pengambilan data operasi pabrik pengolahan LPG yang memuat informasi laju alir, tekanan, dan suhu dari setiap aliran proses dilakukan untuk pembuatan simulasi proses dengan menggunakan aspen hysys dan kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi data ke aspen energy analyzer. Setelah jaringan penukar panas dioptimasi dengan cara menambahkan satu buah alat penukar panas yang baru yaitu E-105, terjadi penurunan konsumsi energi pada aftercooler sebesar 51,52 %, chiller sebesar 55,68 %, dan juga penggunaan heater dapat dihilangkan sehingga terjadi pengurangan energi sebesar 2.455 kW. Dari hasil studi ini, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan optimasi jaringan penukar panas dengan menggunakan pinch analysis, terjadi penghematan energi total sebesar 31,41 % atau 4.908 kW dan juga penghematan biaya signifikan pada proses pengolahan LPG.
Produksi dan Manajemen Energi Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Pengganti LPG di Kampung Totokaton, Lampung Tengah Khoirun Naimah; M. Rizky Zen; Ilham Arirohman; Achmad Gus Fahmi; Kiki Yuli Handayani; Muhammad Khanafi; Fahmi Sapta Hadi; Apriansyah Julio; Hotdimas Simanjuntak; Siti Muslimah
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.562

Abstract

Kampung Totokaton merupakan salah satu dari 9 Kampung yang berada di wilayah kecamatan Punggur, kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang termasuk dalam wilayah menengah kebawah yang sulit mendapatkan akses bahan bakar LPG. Kampung Totokaton mempunyai potensi biomassa yaitu limbah kotoran ternak sapi yang cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bahan bakar biogas. Limbah kotoran sapi tersebut selama ini belum dapat termanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat ITERA melakukan pembangunan instalasi teknologi reaktor biogas berukuran 4 m3 yang digunakan untuk mengkonversi kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan pengganti LPG yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Adapun pelaksanaan pengabdian yang dilakukan adalah observasi/survei lokasi, kerjasama dengan mitra, pembangunan instalasi biogas, monitoring/evaluasi, dan pelaporan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah reaktor biogas dengan warna nyala api yang dihasilkan berwarna biru yang menandakan kualitas biogas yang dihasilkan secara visual tidak berbeda dengan gas LPG yang selama ini digunakan. Kandang sapi juga terlihat menjadi lebih bersih. Hal ini berarti dengan adanya penerapan teknologi tepat guna biogas sangat membantu warga dan selangkah lebih maju dalam hal kemandirian energi. Hasil analisis survei kepuasaan masyarakat menunjukkan hampir 95% yang menyatakan sangat puas dan merasa sangat terbantu dengan kehadiran Tim pengabdian masyarakat ITERA.
Pengaruh Preparasi Ubi Kayu dengan Metode Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung terhadap Produksi Bioetanol Khoirun Naimah; Muhammad Rizky Zen
Journal of Science and Applicative Technology Vol 5 No 2 (2021): Journal of Science and Applicative Technology December Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/jsat.v5i2.428

Abstract

Dalam penelitian ini, pengaruh metode langsung dan tak langsung pada bahan baku ubi kayu terhadap kuantitas dan kualitas produk bioetanol telah dipelajari. Pengukuran terhadap volume produk, pH, dan Indeks bias dari produk juga telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari produk bioetanol. Dari 1000 gram ubi kayu, volume bioetanol yang dihasilkan dengan metode bahan baku langsung adalah 19 mL, sedangkan untuk metode tak langsung adalah 3 mL, kemudian untuk nilai pH, kedua metode menunjukkan hasil yang sama yaitu 6. Untuk nilai indeks bias pada produk bioetanol dengan metode langsung dan tak langsung adalah 1,3421 dan 1,337. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa preparasi ubi kayu dengan metode bahan baku langsung dalam produksi bioetanol lebih baik dibandingkan dengan metode tidak langsung dari segi jumlah bioetanol yang dihasilkan.
Sosialisasi Pengenalan Potensi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan pada Masa Pandemi Covid-19 madi, madi; Naimah, Khoirun; Zen, Muhammad Rizky; Kamaruddin, Maqbul; Arminda, Wenny
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v2i1.506

Abstract

Energi merupakan salah satu kebutuhan mendasar dalam suatu negara. Saat ini, sumber energi yang digunakan di setiap negera sebagian besar dari energi tak terbarukan seperti batu bara, minyak, dan gas bumi. Namun, sumber energi tersebut dapat merusak lingkungan dan tidak dapat bertahan lama. Sehingga, dibutuhkan solusi untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan sebagai energi yang ramah lingkungan dan dapat bertahan lama. Dalam pemanfaatan energi terbarukan, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai wawasan ilmu dibidang energi terbarukan. Salah satunya adalah generasi Z. Oleh karena itu, Tim Pengabdi mengadakan kegiatan sosialisasi pengenalan potensi dan pemanfaatan building energi terbarukan di SMA Negeri 1 Gadingrejo. Kegiatan berlangsung secara daring dan diawali dengan pretest sebelum penyampaian materi dan diakhiri dengan posttest setelah penyampaian materi. Hasil menunjukkan bahwa 88,89% yang nilainya meningkat, sedangkan yang menurun dan tidak ada perubahan masing-masing 5,5%. Artinya, secara keseluruhan kegiatan ini telah berhasil meningkatkan kemampuan peserta mitra tentang pemahaman energi terbarukan.
Pelatihan Manajemen Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLMTH) di Desa Batu Saeng Tanggamus Lampung Naimah, Khoirun; Madi, Madi; Yunesti, Putty; Zen, Muhammad Rizky; Wicaksono, Rihardian Maulana; Kusuma, Alfajar Puja; Hasbiyalloh, Hasbiyalloh; Rafi, Risfihan
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v1i2.511

Abstract

Desa Batu Saeng Tanggamus merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber listrik energi baru terbarukan berupa pemanfaatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Penerapan dan pemanfaatan PLTMH di Desa Batu Saeng, pada pengoperasian dan pemeliharaan belum terdapat panduan maupun manajemen yang diterapkan oleh masyarakat setempat. Berdasarkan hal tersebut, pengabdian ini dilakukan untuk mengimplementasikan manajemen operasional dan pemeliharaan PLTMH agar PLTMH dapat beroperasi dengan lebih efisien, handal, teroganisir, dan terstruktur. Hasil kegiatan pelatihan manajemen operasi dan pemeliharaan telah menunjukkan adanya peningkatan wawasan dan pengetahuan peserta melalui hasil pre-test dan post-test. Dari 13 peserta pelatihan, untuk hasil pre-test terdapat 1 orang yang memperoleh nilai 1 (tidak paham), 6 orang memperoleh nilai 2 (kurang paham), 2 orang memperoleh nilai 3 (paham), dan 4 orang memperoleh nilai 4 (sangat paham). Kemudian pada post-test, jumlah peserta yang memperoleh nilai 1 (tidak paham) dan 2 (kurang paham) sudah tidak ada dan yang memperoleh nilai 3 (paham) naik menjadi 4 orang, dan yang memperoleh nilai 4 (sangat paham) naik menjadi 9 orang. Hal ini berarti telah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki standar keterampilan yang sesuai, mulai dari prinsip dasar pengoperasian, pemeliharaan, cara penyelesaian masalah apabila terjadi gangguan, dan implementasi manajemen dengan pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA).
Life Cycle Assessment in Crude Palm Oil Production: Optimization of Oil Extraction Rate Muhammad Rizky Zen; Agus Adi Putra; Uswatun Mujahidah; Michelle Maria Magdalena Napitupulu; Chairunnisa Noviarini; Muhammad Miftahur Rahman
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 21, No 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v21i2.513-526

Abstract

Indonesia, as the foremost producer of palm oil globally, faces crucial environmental challenges. Besides palm oil production plays an important role in economic growth and national development, it also has environmental consequences from the production process. Crude Palm Oil (CPO) Industries face challenges balancing economic growth and environmental sustainability. This research carries out an environmental impact analysis of CPO production with the Life Cycle Assessment method using openLCA software 2.03 with CML-IA Baseline and ReCiPe 2016 Midpoint (H). Scope of this research adopts cradle-to-gate analysis with declaration unit of 1 kg CPO product. In this analysis, it was found that CPO production had a significant impact on GWP, Terrestrial Eco-toxicity Potential, and Land Use Change. So this research also explores the environmental impact of increased Oil Extraction Rate (OER) scenario with an OER of 21% and 22% compared to OER in current production activities. The research showed that all impacts decreased when OER was increased, impacts decreased of around 3% at OER 21% and decreased of around 8% at OER 22%. These findings confirm the potential feasibility of implementation based on increasing OER in the Palm Oil Industry to achieve targets for sustainable improvement. 
Environmental Performance of Ammonia Production in Indonesia using Life Cycle Assessment Approach Muhammad Rizky Zen; Agus Adi Putra; Michelle Maria Magdalena Napitupulu; Chairunnisa Noviarini; Fano Alfian Ardyansyah; Cahaya Prautama
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 21, No 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v21i2.480-491

Abstract

Ammonia is a fundamental component in fertilizer and chemical manufacturing processes around the world, but its production is a significant contributor to CO2 emissions in chemical industry. Implementation of carbon capture utilization and storage (CCUS) offers an alternative decarbonisation strategy to mitigate CO2 emissions in ammonia production. This study assesses the environmental performance of ammonia production through life cycle assessment (LCA) methodology. Environmental impacts are calculated using openLCA software with various impact assessment methods, including CML IA Baseline, Impact 2002+, Recipe 2016 Midpoint (H), and AWARE. The study scope encompasses the cradle-to-grave analysis, from the extraction of raw materials and transportation to ammonia production, main processes, distribution, and consumer product consumption, with a declared unit of 1-kg ammonia product. Our findings showed that CO2 removal and Power Plant in core processes in the core process as the most significant contributors to Global Warming Potential. Therefore, sensitivity analysis was conducted by reducing CO2 emission by 10% and 70% through CCUS implementation. The results showed that the CCUS implementation could reduce Global Warming Potential by up to 43%.
Analysis of Electrical Energy Consumption in Office Buildings of the Institute Technology of Sumatra in Energy Conservation and Efficiency Efforts Naimah, Khoirun; Arirohman, Ilham Dwi; Zen, Muhammad Rizky; Wicaksono, Rihardian Maulana; Soelami, F.X. Nugroho; Rahmatullah, Abri; Purba, Leonardo D.; Gaol, Javeni Eysama L.
Jurnal Edukasi Elektro Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Edukasi Elektro, Volume 7, Nomor 2, 2023
Publisher : DPTE FT UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jee.v7i2.65003

Abstract

Electrical energy is one of the basic human needs in carrying out various activities or daily activities, especially in office buildings such as office buildings of state higher education institutions, namely the Sumatra Institute of Technology (ITERA). Office buildings are the third highest consumer of electrical energy after shopping centers and hotels. The high demand for electrical energy requires the user sector to make efficiency in energy use. Before making efficiency, it is necessary to know the profile of electrical energy consumption including energy consumption intensity (ECI) and significant energy users. Therefore, in this study, an analysis of electrical energy consumption in each ITERA office building was carried out, through observation and interviews according to SNI / ISO 50002: 2018 energy audit procedures. The results obtained show that the total energy use of the 6 largest buildings (A, B, C, D, E, and F) in May 2023 is 144768 kWh and from the calculation of the ECI value is in the very efficient category (7.44 kWh/m2/month). From 6 existing buildings, there are 3 buildings that are very efficient, 1 building is efficient, and 2 buildings are quite efficient. Then, significant energy users were found by 83% in building C AC. Recommendations for saving energy in the effort of energy conservation and efficiency that can be done include, making changes in habits / patterns of use of electrical energy user equipment, especially in air conditioners and dispensers, so as to save electricity 2-21%, and retrofitting refrigerant AC types of split ducts and cassettes that still use R-22 with MC-22 which can save electricity 15-25%.